Laringitis merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada daerah
laring. Laringitis merupakan suatu proses inflamasi pada laring yang dapat terjadi
baik akut maupun kronik.
Laringitis akut biasanya terjadi mendadak dan berlangsung dalam kurun
waktu kurang lebih 3 minggu.Bila gejala telah lebih dari 3 minggu dinamakan
laringitis kronis.
Penyebab dari laringitis akut dan kronis dapat bermacam-macam bisa
disebabkan karena kelelahan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun infeksi
virus.
Pita suara adalah suatu susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot, dan
membran mukos yang membentuk pintu masuk dari trakea. Biasanya pita suara
akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui pergerakan.
Bila terjadi laringitis, makan pita suara akan mengalami proses peradangan, pita
suara tersebut akan membengkak, menyebabkan perubahan suara. Akibatnya
suara akan terdengar lebih serak.
Berdasarkan hasil studi laringitis terutama menyerang pada usia 18-40 tahun
untuk dewasa sedangkan pada anak-anak umumnya terkena pada usia diatas 3
tahun.
Etiologi
Hampir setiap orang dapat terkena laringitis baik akut maupun
kronis.Laringitis biasanya berkaitan dengan infeksi virus pada traktus respiratorius
bagian atas. Akan tetapi inflamasi tesebut juga dapat disebabkan oleh berbagai
macam sebab diantaranya adalah 2.3
Tabel 1. Laringitis akut dan kronis
Laringitis kronis
1.
Rhinovirus
1.
Infeksi bakteri
2.
Parainfluenza virus
2.
Infeksi tuberkulosis
3.
Adenovirus
3.
Sifilis
4.
Virus mumps
4.
Leprae
5.
5.
Virus
6.
6.
Jamur
7.
7.
Actinomycosis
8.
9.
Alergi
8.
Alergi
9.
Streptococcus grup A
10.
Faktor
asap, debu
10.
Moraxella catarrhalis
11.
Gastroesophageal refluks
lingkungan
seperti
11.
Penyakit sistemik : wegener
granulomatosis, amiloidosis
12.
Alkohol
13.
Gatroesophageal refluks
adanya suatu infeksi, maka sel darah putih akan bekerja membunuh
mikroorganisme selama proses penyembuhan. Pita suara kemudian akan menjadi
tampak edema, dan proses vibrasi juga umumnya ikut mengalami gangguan. Hal ini
juga dapat memicu timbulnya suara yang parau disebabkan oleh gangguan
fonasi.Membran yang meliputi pita suara juga terlihat berwarna kemerahan dan
membengkak.
laringitis kronis merupakan suatu proses inflamasi yang menunjukkan adanya
peradangan pada mukosa laring yang berlangsung lama. Pada laringitis kronis
proses peradangan dapat tetap terjadi meskipun faktor penyebabnya sudah tidak
ada. Proses inflamasi akan menyebabkan kerusakan pada epitel bersilia pada laring,
terutama pada dinding belakang laring. Hal ini akan menyebabkan gangguan dalam
pengeluaran sekret dari traktus trakeobronkial. Bila hal ini terjadi, sekret akan
berada tetap pada dinding posterior laring dan sekitar pita suara menimbulkan
reaksi timbulnya batuk. Adanya sekret pada daerah pita suara dapat menimbulkan
laringospasme.Perubahan yang berarti juga dapat terjadi pada epitel dari pita suara
berupa hiperkeratosis, diskeratosis, parakeratosis dan akantosis.
LARINGITIS AKUT
Penyalahgunaan suara, inhalasi uap toksik, dan infeksi menimbulkan laringitis
akut.Infeksi biasanya tidak terbatas pada laring, namun merupakan suatu paninfeksi yang melibatkan sinus, telinga, laring dan tuba bronkus.Virus influenza,
adenovirus dan streptokokus merupakan organisme penyebab yang tersering.Difteri
harus selalu dicurigai pada laringitis, terutama bila ditemukan suatu membran atau
tidak adanya riwayat imunisasi.Pemeriksaan dengan cermin biasannya
memperlihatkan suatu eritema laring yang difus.Biakan tenggorokan sebaiknya
diambil.
LARINGITIS KRONIS
Laringitis kronis adalah inflamasi dari membran mukosa laring yang berlokasi di
saluran nafas atas, bila terjadi kurang dari 3 minggu dinamakan akut dan disebut
kronis bila terjadi lebih dari 3 minggu 2.3
Beberapa pasien mungkin telah mengalami serangan laringitis akut berulang,
terpapar debu atau asap iritatif atau menggunakan suara tidak tepat dalam konteks
neuromuskular. Merokok dapat menyebabkan edema dan eritema laring.
Laringitis Kronis Spesifik
Yang termasuk dalam laringitis kronis spesifik ialah laringitis tuberkulosis dan
laringitis luetika 7
Laringitis tuberkulosis
Diagnosis
Diagnosis laringitis akut dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemerinksaan penunjang. Pada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam,
malaise, batuk, nyeri telan, ngorok saat tidur, yang dapat berlangsung selama 3
minggu, dan dapat keadaan berat didapatkan sesak nafas, dan anak dapat birubiru. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak sakit berat, demam, terdapat stridor
inspirasi, sianosis, sesak nafas yang ditandai dengan nafas cuping hidung dan/atau
retraksi dinding dada, frekuensi nafas dapat meningkat, dan adanya takikardi yang
tidak sesuai dengan peningkatan suhu badan merupakan tanda hipoksia1
Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat membantu menegakkan
diagnosis.Dari pemeriksaan ini plika vokalis berwarna merah dan tampak edema