Islam. Shalat merupakan dasar curahan kebaikan dan media komunikasi makhluk dengan sang khaliknya. Shalat merupakan rukun Islam kedua, hukumnya wajib dilakukan oleh setiap muslim/ muslimat yang mukallaf. Gerakan-gerakan shalat yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, terdapat banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh, baik dilihat dari ilmu kedokteran, biologi, kimia, fisika dan lain sebagainya. DEFINISI
Shalat merupakan sarana agar kita dapat
menjalin hubungan dengan erat dengan sang Maha Pencipta. Dibalik itu semua, terdapat filosofi yang luar biasa dari gerakan-gerakan sholat yang kita lakukan sehari- hari.2
Kedudukan sholat Shalat merupakan kewajiban pertama yang dibebankan oleh Allah swt atas hamba-hamba- Nya sebagai ibadah sekaligus doa. MANFAAT GERAKAN SHALAT PADA KESEHATAN
Diyakini, shalat tidak hanya menjadi amalan
utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Salat menghasilkan perubahan positif dalam fungsi otak dan kesejahteraan manusia, selama praktik salat menunjukkan bahwa interaksi antara sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom selama salat mendorong relaksasi dan meminimalkan kecemasan bagi individu yang secara teratur mempraktikkan salat GERAKAN TAKBIRATUL IHRAM Memberi manfaat kesehatan pada organ tubuh paru-paru, sekat rongga dada dan kelenjar getah bening. Karena saat tangan terangkat, maka rusuk akan ikut terangkat sehingga melebarkan rongga dada. Pada saat itu, mestinya udara nafas akan masuk. Tapi bersamaan dengan itu, orang yang akan memulai shalat ternyata harus mengucapkan “Allâhu Akbar”, sehingga memaksa udara mengalir keluar. Hal ini menyebabkan sekat rongga dada (diafragma) menjadi terlatih. Ketika tangan terangkat, maka ketiak pun terbuka. Padahal ketiak merupakan induk atau stasiun dari peredaran kelenjar getah bening (limfe) di seluruh tubuh. Dengan gerakan takbir yang berulang-ulang dalam shalat, maka secara tidak langsung melakukan active pumping kelenjar getah bening ke seluruh tubuh Gerakan ini akan membantu memperlancar aliran darah getah bening dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung yang berada di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. MELETAKKAN KEDUA TANGAN DI ATAS DADA
Secara anatomi, tubuh bersedekap merupakan
cara terbaik untuk keseimbangan kedua lengan. Cara semacam ini bermanfaat untuk melatih beberapa otot sekitar bahu, ketiak, dan lengan tangan untuk memperkuat dan mempertahankan kesejajaran bahu. Selain itu, bersedekap akan memperkuat posisi kedua telapak kaki karena keduanya berpijak pada sudut dataran yang sama. Meletakkan kedua telapak tangan di atas dada, bukan diletakkan di perut, akan membuat bahu kanan-kiri otomatis terangkat dan ketiak sebagai stasiun peredaran limfe akan tetap terbuka. RUKUK DAN TUMAKNINAH Dengan posisi ini, berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi atau peregangan ruas tulang belakang. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk memelihara tulang belakang yang selalu terkompresi. Manfaat ini akan terasa jika dilakukan dengan benar dan tumakninah, tidak tergesa-gesa. Gerakan rukuk bermanfaat menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, sehingga aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi sebagai relaksasi otot-otot bahu hingga ke bawah. Rukuk juga merupakan latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. I’TIDAL SERTA TUMAKNINAH
I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk, berdiri sujud, merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar. SUJUD SERTA TUMAKNINAH
Detak jantung dapat berkurang kecepatannya
hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah. Ini tentunya memberikan rasa rileks dan kenyamanan. Hal itu disebabkan aliran darah yang membawa oksigen secara otomatis masuk ke dalam pembuluh-pembuluh darah otak kita, kemudian pengalirannya terjadi sampai ujung-ujung pembuluh darah kapiler (kejadian ini hanya akan kita dapati ketika bersujud). DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD DAN TASYHADUD AWAL
Pada saat duduk iftirasy, tubuh bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus ischiadius (saraf paha). Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Menyeimbangkan sistem elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Selain itu, gerakan ini akan memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi darah di seluruh bagian tubuh. DUDUK TASYHADUD AKHIR Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostat) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur ini bisa mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita. SALAM KE KANAN DAN KE KIRI Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal ini bermanfaat untuk merelaksasikan otot di sekitar leher dan kepala, serta menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah. Memberikan relaksasi pada otot dan tulang leher. SHALAT MEMBANTU MENYEMBUHKAN REMATIK
Pada saat berdiri, kedua tangan dilipatkan di
atas pusat. Sikap tangan yang demikian ini merupakan sikap rileks atau istirahat yang paling sempurna dan sendi pergelangan tangan (articultio-metacarpalia) serta otot-otot dari kedua tangan ada dalam keadaan istirahat penuh. Sirkulasi darah, terutama aliran darah kembali ke jantung serta produksi getah bening dan jaringan yang terkumpul dalam kantong- kantong kedua persendian itu menjadi lebih baik; sehingga gerakan kedua sendi menjadi lancar dan dapat menghindarkan diri dari timbulnya penyakit persendian, misalnya rematik. SHALAT TAHAJUD DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Shalat malam dapat meningkatkan daya tahan
(imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Shalat Tahajud mampu menumbuhkan respon ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. KESIMPULAN Pada dasarnya, gerakan-gerakan shalat mirip dengan peregangan (stretching). Keunggulan shalat atas gerakan lainnya adalah shalat mengerakkan tubuh lebih banyak termasuk jari- jari dan kaki. Jika dilakukan secara ikhlas, khusyuk, dan istiqamah, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar dan menjadikan tubuh lebih sehat.