Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KASUS

Ketuban Pecah Dini

Sri Yuliani Citra 03011279


Danny Hermawan 03012287
Pembimbing:
Dr. Kukung Sp, OG
IDENTITAS PASIEN

Ny Wastuti Cikepek karawang

perempuan SMP

30 thn Ibu Rumah Tangga

11 juni 2017 s/d 14 juni


menikah
2017 (3 hari )
Anamnesis

Keluhan Utama: 1. Keluar air air


sejak 24 jam SMRS

Tambahan: 1. Mules (+),


2. keputihan(+)
Anamnesis
Ny. S
Merasa hamil 9 bulan
G4P2A1
HPHT : 18 November 2016
Rujukan dari PKM
TP : 25 Agustus 2017
Kedungkarung
UK :40-41 minggu
Dengan ketuban pecah dini

Pemeriksaan
Imunisasi USG 2x hasil terakhir pres
TT 2x kepala,
ANC di bidan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

24 jam Keluar air-air, berwarna kuning, dan tidak gatal


SMRS

Keluar air-air
Masuk RS Keputihan

Riwayat trauma (-)


Demam (-)
Nyeri perut (-)
Tidak melakukan
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang mengalami hal seperti
ini di anggota keluarga pasien.
Riwayat DM (-), HT (-), Alergi (-), Asma
(-) , demam (-), Riwayat DM (-), HT (-), Alergi (-),
Asma (-) dan keganasan (-) dalam
keluarga

Riwayat Menarche dan


Riwayat Menikah
Menstruasi

Menarche 13 tahun
Menstruasi tidak teratur, lama 7 Menikah 2 kali usia 18 tahun dan 28
hari/siklus, ganti pembalut 2 kali sehari, tahun
dan nyeri saat haid.
Riwayat KB Pasien menggunakan suntik KB

Riwayat
G4P2A1
I = , 10 thn, bidan, 2.400
II= , 8 thn, bidan, 2.500
Obstetri (GPA)

III= Keguguran 4 bulan
IV= Hamil saat ini

Riwayat Sosial : Pendidikan terakhir SMP dan bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan Ekonomi : Pendidikan terakhir SD dan bekerja sebagai buruh


Normochepali, deformitas (-), rambut hitam distribusi merata,
tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, Sklera Ikterik -/-, reflex cahaya
langsung dan tidak langsung (+/+), ptosis (-), palpebra oedem (-).
Telinga : Normotia, nyeri tarik/ nyeri tekan (-/-), liang telinga
Kepala lapang (+/+), serumen (-/-)
Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-), kavum nasi
lapang (+/+).
Mulut dan Tenggorok : Bentuk normal, mukosa bibir tidak kering,
sianosis (-), oral hygiene baik, Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-),
detritus (-),

Pembesaran KGB (-)


Leher Pembesaran Tiroid (-)
ANAMNESIS MENURUT SISTEM

Genitalia :
Keluar air-air
Keputihan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Keadaan Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Umum Kesan gizi baik

Tekanan Darah : 130/80 mmHg


Tanda Vital Nadi : 90 x / menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36,5o C

Kulit Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), turgor kulit baik, efloresensi bermakna (-).
Pemeriksaan Fisik Kulit

Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-


), turgor kulit baik, efloresensi bermakna
(-).

Kepala

Normochepali, deformitas (-), rambut


hitam distribusi merata, tidak mudah
dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, Sklera
Ikterik -/-, reflex cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+), ptosis (-), palpebra
oedem (-).
Telinga : Normotia, nyeri tarik/ nyeri
tekan (-/-), liang telinga lapang (+/+),
serumen (-/-)
Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-),
nyeri tekan (-), kavum nasi lapang (+/+).
Mulut dan Tenggorok : Bentuk normal,
mukosa bibir tidak kering, sianosis (-),
oral hygiene baik, Tonsil T1/T1, faring
hiperemis (-), detritus (-),
Pemeriksaan Fisik

Thorax
Inspeksi: Tidak ada efloresensi yang bermakna, pergerakan nafas
simetris, retraksi (-)
Palpasi: gerakan nafas kanan kiri simetris, vocal fremitus simetris, ictus cordis
teraba setinggi ICS V 1cm dari garis midclavicula kiri
Perkusi: sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi:
Paru: suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Cor: S1, S2 reg (+), Murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi: Perut buncit karena hamil
Auskultasi: Sulit dinilai karena hamil
Perkusi: Sulit dinilai karena hamil
Palpasi: Sulit dinilai karena hamil

Ekstremitas
Inspeksi : Bentuk normal, simetris, tidak tampak efloresensi bermakna,
oedem (-)
Palpasi : Akral teraba hangat, oedem (-), CRT < 2 detik.
Status Obstetri
Leopold

Leopold I : teraba masa lunak, tidak melenting.


Leopold II : teraba keras seperti papan di sebelah kanan ibu,
bagian-bagian kecil di sebelah kiri ibu.
Leopold III : teraba masa keras, melenting
Leopold IV : teraba masa keras, melenting, kedua tangan
membentuk sudut divergen 4/5

Tinggi Fundus Uteri


Ukuran: 32 cm, HIS (1x 10 menit ) lamanya 20 detik, gerakan janin
aktif (+), pres kepala, puka,
TBJ dihitung berdasarkan rumus Johnson-Tausak :
(TFU-13)x155
( 32-13)X155 = 2945 gr
Status Obstetri
Denyut Jantung Janin

142 detik per menit ,

Genitalia
Inspeksi vulva-uretra : tenang, perdarahan aktif (-)
Inspekulo : portio licin livide, tampak fluor
albus (+), OUE terbuka, terlihat
rambut, terlihat keluar air jernih
mengalir dari OUE
Vaginal Toucher : portio tebal dan lunak , bag terbawah
janin kepala , arah posterior, 2 cm,
selaput ketuban (+), kepala hodge II
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 8,85 4,5 13 ribu/L
Eritrosit 4,17 4,1 5,1 juta/L
Hemoglobin 8,8 11,7 15,5 g/dL 10.03
WIB
Hematokrit 27 35 47% 23
Agustus
Trombosit 236 154 386 ribu/L
2017
MCV 65 80 96 fL
MCH 21 28 33 pg
MCHC 33 33 36 g/dL IMUNOLOGI
RDW 13,4 12,0 - 14,8 % HBs Ag Rapid Non Non reaktif
Masa perdarahan/BT 2 1 3 menit reaktif
Masa pembekuan/ CT 10 5 11 menit KIMIA
Golongan darag ABO A Glukosa darah 91 70 110 mg/dL
Golongan darah rhesus Positif sewaktu
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


LABORATORIUM
HEMATOLOGI

Leukosit 12,77 4,5 13 ribu/L

Eritrosit 4,5 4,1 5,1 juta/L

Hemoglobin 9,6 11,7 15,5 g/dL

Hematokrit 29,9 35 47%


11.00
WIB
Trombosit 222 154 386 ribu/L 24
Agustus
MCV 66 80 96 fL 2017
MCH 21 28 33 pg

MCHC 32 33 36 g/dL

RDW 14,1 12,0 - 14,8 %


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Cardiotocography

10.00
WIB
14
Januari
2017

Interpretasi
Kesan: Kategori I
Baseline 10 bpm
Variabilitas 14
Akselerasi >3
Deselerasi -
HIS +
Resume
Pasien G4P3A0 mengaku hamil 9
bulan datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang dirujuk dari
Puskesmas Kedungkaru dengan ketuban pecah dini. Pasien mengeluh keluar
air-air yang mengalir 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya air yang
keluar berwarna jernih dan tidak berbau, sebelum masuk rumah sakit air-air
yang keluar semakin banyak. Selama merasa keluhan tersebut pasien tidak
melakukan pemeriksaan ke dokter maupun mengkonsumsi obat-obatan untuk
mengatasi keluhan Pasien juga mengeluh adanya mules- mules, keluar lendir
darah. Demam, nyeri daerah perut, dan riwayat trauma sebelumnya disangkal.
BAB dan BAK dalam batas normal.
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status generalis dalam batas normal. Status obstetric didapatkan
leopold I : teraba masa lunak dan tidak melenting, leopold II : teraba keras seperti
papan di sebelah kanan ibu dan bagian-bagian kecil di sebelah kiri ibu, leopold III :
teraba masa keras dan melenting, leopold IV : teraba masa keras, melenting dan
kedua tangan membentuk sudut divergen 4/5. TFU 32 cm, TBJ Klinis berdasarkan
rumus Johnson-Tausak adalah 3100 gr , DJJ 132 dpm. Dalam pemeriksaan
inspekulo didapatkan hasil portio licin livide, tampak fluor albus(+), OUE terbuka,
terlihat rambut (lanugo), tampak keluar cairan jernih dari OUE. Vaginal Toucher
didapatkan portio tebal dan lunak, arah posterior, 1 cm, selaput ketuban (+),
kepala hodge I-II
Hasil dari pemeriksaan penunjang berupa laboratorium didapatkan lanemia
fisiologis. Pada USG didapatkan Janin presentasi kepala tunggal hidup intra
unterine, plasenta di corpus posterior, perkiraan usia kehamilan 40 minggu dengan
EFW 3100 gr susp oligohidramnion dengan ICA 4. Pada CTG didapatkan kesannya
CTG kategori 1.
DIAGNOSIS

Ketuban pecah dini aterm pada G4P2A1


Ibu hamil 40 minggu, JPKTH cerviks belum
matang, belum inpartu, (PS 5)

Janin presentasi kepala tunggal hidup


Janin intra uterin,
Ketuban pecah dini preterm pada G1P0A0 hamil 33-34 minggu,
JPKTH intra uterina dan oligohidramnion ,

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN


PENUNJANG
Keluar air-air sejak 20 Laboratorium: anemia
jam SMRS Inspekulo tampak fluor CTG kategori I
albus dan keluar air air
Keputihan GDS
mengalir dari OUE
Demam, nyeri abdomen, (ICA 6), BPD 81,3 , HC
Vaginal toucher
dan riwayat trauma didapatkan portio tebal 303 mm, AC 276 mm,dan
sebelumnya disangkal. dan lunak, arah aksial, 2 FL 59 ) ~ 33-34 minggu
HPHT : 18 Nov 2016 ; TP: cm, selaput ketuban (-),
25 agustus 2017 - ; UK : kepala hodge I

40-41 minggu
RENCANA TATALAKSANA
NON MEDIKAMENTOSA

Stabilisasi hemodinamik ibu dan janin


Observasi TTV, His, DJJ

MEDIKAMENTOSA

CTG konfirmasi
Cek DPL, GDS
Rencana terminasi kehamilan atas indikasi
oligohidramnion
PROGNOSIS

IBU JANIN
Ad vitam : dubia ad bonam Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
OBSERVASI PERSALINAN
23/08/2017
Waktu S O A P
18.20 OS datang sendiri ke IGD Compos mentis Ketuban pecah dini CTG, DPL, GDS,
coass membawa rujukan dari TV : 20 jam pada transfusi,
PKM dengan G4P2A1 TD : 120/80 mmHg G4P2A1 hamil 33-34 terminasi
gravida 40 minggu +KPD RR : 20x/menit minggu, JPKTH intra
, mengaku hamil 9 HR : 84 x/menit, uterin
bulan, mengeluh keluar Suhu : 36,7oC CO dr Doddy, Sp.OG
air air 24 jam SMRS, Status generalis : dbn USG konfirmasi
dengan mules- mules, Status obstetri
TFU 25 cm
His (+) 1x1020
DJJ 138 x/ menit
Inspeksi : v/u tenang,
perdarahan aktif (-)
VT : portio tebal lunak,
pembukaan 2cm. Ketuban
(+),
6.00 OS masih mengatakan Compos mentis Partus spontan pada Ceftriaxone 1x2 gr
coas ASI (+), BAK (-), Flatus TV : P3A1 , NH-1 (IV)

24/08/2017 (+), mual(-), pusing (-),


pandangan kabur (-),
mobilisasi (+)
TD : 110/80 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit,
As. Mefenamat
3x500 mg
SF 2X1
Suhu : 36,7oC
Status generalis : dbn
Status obstetri: TFU 2
jari di bawah pusat,
kontraksi baik, I U/V
tenang, perdarhan
aktif (-), lochia (+)
25/08/2017
06.00 OS masih mengatakan Compos mentis Partus spontan pada P3A1 Ceadroxil 2x500 mg
perdarahan sedikit, TV : , NH-2 As. Mefenamat
pusing(-), BAB (+), Bak TD : 20/80 mmHg 3x500 mh
(+), Flatus (+),mobilisasi RR : 18x/menit SF 2X1
(+), ASI (+), mual (-), HR : 83 x/menit,
muntah (-), Suhu : 36,3oC Anjuran bed rest

LAB:
HB:9,6
Status generalis :
dbn
Status obstetri TFU
2 jari dibawah
pusat
Inspeksi : v/u tenang,
perdarahan aktif (-),
lochia (+)
Laporan pembedahan
Tanggal 12 Juni 2017 Uraian pembedahan :
Jam mulai/jam selesai /lama
pembedahan : 02.00/03,00/ 60
1. Jam 02.25 bayi lahir spntan
menit 2. Segera menangis
Diagnosis Pre Operasi :
3. BB ; 2200 gr PB; 41 cm, A/S 6/8
Ketuban pecah dini preterm 12 jam
pada G1P0A0 part 33 minggu, kala 4. Ketuban hijau,
II dengan oligohidramnion
Pre op
Tindakan Pembedahan : partus
spontan dan perineorrhapy grad II 1. Meco (-), cacat (-)
Diagnosis Post Operasi : 2. Plasenta lahir spt lengkap
P1A0 partus prematurus post partus
spontan a/i KPD dan
3. Perineum episiotomi
Oligohidroamnion 4. Perineorrhapy , rupture grad II
5. Kontraksi uterus baik (+), perdarahan 200 cc
FOLLOW UP
23 Agustus 2017 (06.00)

S
Post pervaginam H+1 P1A0 demam (-), BAK (+), BAB (-), Asi (-)

O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan


TV :
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 76 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
Suhu : 38,1oC
Status generalis
Mata : CA -/-, SI -/-
Thorax : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
BJ I-II normal, reguler, split (-), murmur (-), gallop (-).
Abdomen : Supel, bising usus (+) N
Ekstremitas : simetris, akral hangat (+),CRT <2 detik, edema (-)
Status obstetri
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lochia (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
A P3A1 post partus spontan
NH1
Dengan anemia (Hb: 8,8)

P Rencana terapi
1. Ceftriaxon 2x1 gr (IV)
2. Hemobion 1x360 mg
3. Asam mefenamat 3x500 mg
24 Agustus 2017 (06.00)

S Post pervaginam H+1I P1A0 demam (-), BAK (+), BAB (-), Asi (-)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 76 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
Suhu : 37,6oC
Status generalis
Mata : CA -/-, SI -/-
Thorax : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
BJ I-II normal, reguler, split (-), murmur (-), gallop (-).
Abdomen : Supel, bising usus (+) N
Ekstremitas : simetris, akral hangat (+),CRT <2 detik, edema (-)
Status obstetri
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lochia (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)

A P3A1 post partus spontan


NH2
Dengan Anemia perbaikan (HB:9,6)

P Rencana terapi
1. Cefadroxil 2x500 mg
2. Hemobion 1x360 mg
3. Asam mefenamat 3x500 mg
4. Cek DPL ulang
5. boleh pulang
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Pecahnya ketuban yang


Ketuban pecah dini
terjadi saat usia
(Premature Rupture of kehamilan 37 minggu
Membranes/PROM)

Ketuban pecah dini


preterm
Pecahnya ketuban yang
(Preterm Premature
Rupture of terjadi saat usia
Membranes/PPROM) kehamilan < 37 minggu
Epidemiologi
Ketuban pecah dini
5 - 10 %
pada kehamilan aterm

Ketuban pecah dini


pada kehamilan
30 % preterm
Ketuban pecah dini pada
kehamilan preterm akan
berunjung persalinan preterm
30-40 % Menambah resiko prematuritas
dan komplikasi perinatal serta
neonatal termasuk resiko
kematian janin sebesar 1-2 %
Anatomi Selaput ketuban
Cairan Ketuban
Produksi
Transudasi dari serum maternal yang melewati membrane plasenta
Transudasi dari sirkulasi janin yang melewati tali pusat atau
membran plasenta
Sekresi dari lapisan epitel amnion
Transudasi dari plasma janin melewati kulit janin yang memiliki
permeabilitas tinggi sebelum mengalami keratinisasi saat usia 20
minggu
Urin janin (400-1200ml/hari)
Paru-paru janin yang memasuki rongga amnion sehingga
menambah volumenya.

Pembuangan
Tertelan janin sekitar 500-1000ml cairan setiap hari
Absorbsi intramembran dari air dan zat terlarut (200-500ml/hari) dari ruang
amnion ke sirkulasi janin melewati permukaan plasenta janin.
Cairan Ketuban
Fungsi
Pelindung dan bantalan untuk proteksi
Penunjang pertumbuhan janin
Penghambat berkembangnya bakteri

Komposisi
Volume : 600 800 ml (sesuai usia kehamilan)
PH : 7,2
Massa jenis : 1,0085
Isi : sel janin (lanugo, verniks kaseosa)
Etiologi

Serviks
Infeksi inkompeten

Ketegangan Panggul
rahim
berlebihan sempit

Kelainan
Trauma genetik
PATOFISIOLOGI
Pembesaran uterus

Kontraksi uterus
KETUBAN
Peregangan berulang
PECAH DINI

Gerakan janin

Asam askorbik Ketidakseimbangan Perubahan struktur,


Tembaga sintesis & degradasi jumlah sel, dan
Aktivitas MMP matriks ekstraseluler katabolisme kolagen

Aktivitas IL-1 dan


Infeksi dan inlamasi
prostaglandin
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
ANAMNESIS PASIEN

Keluar air air dari vagina


Keluar air-air sejak 16 jam SMRS
(Waktu dan kuantitas dari cairan yang keluar)

UK 33 34 minggu
Usia gestasi dan taksiran persalinan
lupa

Riwayat KPD aterm sebelumnya Tidak ditemukan

Faktor risiko Keputihan, gigi berlubang

Tanda infeksi leukositosis

ditemukan
Tanda-tanda lain dari persalinan
Pemeriksaan Fisik
Tanda tanda
infeksi
Inspekulo
(Suhu, Janin
takikardia)

Tanda tanda
Pelvic score
persalinan
Pelvic score (PS) menurut Bishop
Pemeriksaan Penunjang

Tanda
Nitrazin test
tanda infeksi

Fern test USG


Fern Test (+)
TATALAKSANA
Penilaian awal

Dalam
Evaluasi
Menentukan kondisi
Menentukan infeksi
usia inpartu, ada
diagnosis maternal
kehamilan gawat janin
atau janin
atau tidak
Konservatif
< 32 Dirawat airketuban tidak lagi keluar Steroid, AB,
Minggu observasi ibu dan janin

Belum inpartu, Steroid, profilaksis AB, observasi tanda-tanda


32 37 infeksi, dan kesejahteraan janin.
Minggu Inpartu, Steroid, AB intrapartum profilaksis, dan induksi
sesudah 24 jam

> 37 Evaluasi infeksi, pemberian AB, terminasi


Minggu
kehamilan (pertimbangkan induksi)
Aktif
Usia Kehamilan
>37 minggu

Skor Pelvik < 5 Skor Pelvik >5

Pematangan Berhasil Berhasil


Pervaginam Induksi
serviksInduksi

Gagal Gagal
Sectio Caesarea
KOMPLIKASI
Komplikasi

Neonatus

Maternal
Komplikasi Maternal
Antepartum
Korioamnionitis 30-60%
Solusio plasenta

Intrapartum
Trauma persalinan akibat induksi/operatif.
Kemungkinan retensio dari plasenta

Postpartum
Trauma tindakan operatif
Infeksi masa nifas
Perdarahan postpartum.
Komplikasi Neonatus
Akibat Prematuritas
Mudah infeksi
Mudah terjadi trauma akibat tindakan persalinan
Mudah terjadi aspirasi air ketuban dan menimbulkan asfiksia
sehingga menyebabkan kematian.

Akibat Oligohidramnion
Gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan deformitas.
Gangguan sirkulasi retroplasenta yang menimbulkan asidosis dan
asfiksia.
Retraksi otot uterus yang menimbulkan solusio plasenta
Prolaps tali pusat

Anda mungkin juga menyukai