Anda di halaman 1dari 7

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Ibu Primasari Mahardika Rahmawati, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun Oleh :

1. Putri Nur Afia (202303101043)


2. Novia Darmawan P (202303101059)
3. Sofin Afkarina (202303101065)
4. Ira Nurfaida (202303101089)
5. Riko Ramansyah (202303101106)
6. Tiara Anina (202303101111)
7. Putri Oktavia I (202303101119)
8. M. Aldi Fani R (202303101120)
9. Amala Nila Rizki L (202303101125)
10. Regina Lintang C P (202303101133)
11. Putri Noor Syafa’ti (202303101126)

PRODI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG

2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan
yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan
social yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau
keluarga,kebutuhan pengakuan orang lain,kebutuhan penghargaan orang lain dan
kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan
hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak
positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi
serta pemulihan kesehatan seseorang.
Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian
dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi
aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan
masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas
(reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa,
bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi
kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong
anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan
penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien
selama berada dalam kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada

2
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan,yaitu diri
sendiri,orang lain,waktu dan tempat
2. Rumusan Masalah
1) Apa definisi TAK orientasi realitas
2) Manfaat TAK orientasi realitas
3) Tujuan TAK orientasi realitas
4) Tahapan TAK orientasi realitas
5) Indikasi TAK orientasi realitas

3
BAB II
PEMBAHASAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
1. Definisi dan Manfaat
1) Definisi
TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan
waktu. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)
2) Manfaat
Secara umum manfaat terapi aktivitas kelompok adalah :
1) peningkatan kemampuan uji realitas (pengujian realitas) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
2) melakukan sosialisasi
3) Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
Secara khusus manfaatnya adalah :
a. peningkatan identitas diri
b. Menyalurkan emosi secara konstruktif
c. peningkatan hubungan interpersonal atau sosial.
Manfaat rehabilitasinya adalah :
a. peningkatan keterampilan ekspresi diri.
b. peningkatan keterampilan sosial.
c. peningkatan kemampuan empati.
d. peningkatan kemampuan atau pemecahan masalah.
2. Tujuan dan Mekanisme
1) Tujuan :
a. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan,
sensari somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam
sekitar)
b. Klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
c. Pembicaraan Klien sesuai realitas
d. Klien mampu mengenali diri sendiri
e. Klien mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
2) Mekanisme

4
Mekanisme Koping
a. Regresi: berhubungan dengan masalah proses informasi dan
upaya untuk mengatasiansietas
b. Proyeksi : menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau
keinginannya yang tidak baik. Misalnya seseorang wanita muda yang
menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan
sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut
mencobamerayu, mencumbunya.
c. Menarik diri
d. Pada keluarga: mengingkari
3. INDIKASI
Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah :
Halusinasi dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain,
tempat dan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
4. TAHAPAN
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu :
a. Sesi 1: pengenalan orang
Pada tahap ini bertujuan untuk klien mampu memperkenalkan diri dan
memperkenalkan orang dan diharapkan klien mampu menyebutkan nama,
panggilan, asal klien dan dapat menganali orang disekitarnya
b. Sesi 2: pengenalan tempat
Pada tahap ini bertujuan agar klien dapat mengenali tempat
disekitarnya seperti tempat rumah sakit,mengenal nama ruangan tempat
dirawat,dan diharapkan klien mampu mengenal tempat dan situasi yang ada
disekitarnya
c. Sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
Pada tahap ini bertujuan agar klien dapat mengenal waktu,hari,tanggal,
dan diharapkan klien mengenal waktu, hari, tanggal, bulan dan tahun
5. Link Vidio TAK
https://www.youtube.com/watch?v=A-wSxEphWCc

Dalam video tersebut menjelaskan serta mempraktikkan tentang


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realitas dengan Masalah
Waham.

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Terapi Aktivitas Kelompok banyak diterapkan pada praktek kesehatan jiwa.
Salah satu diantaranya yaitu TAK Orientasi Realitas sebagai upaya untuk
mengorientasi keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat dan waktu. TAK tersebut dapat diterapkan pada klien halusinasi,
dimensia, kebingungan, tidakkenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat dan
waktu. Tahapan dalam TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1
pengenalan orang, sesi 2 pengenalan tempat dan sesi 3 pengenalan waktu.
2. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mengetahui
pentingnya perawat memahami adanya terapi yang dapat diberikan pada
klien gangguan jiwa, terutama gangguan orientasai realita dan dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan asuhan perawatan di rumah sakit.

6
DAFTAR PUSTAKA
Rafli, Afnur.Dkk. 2017. Terapi Aktivitas kelompok(TAK) Orientasi Realita, Akademi
kesehatan Rustida Prodi DIII keperawatan krikilan-Glenmore, Banyuwangi.

Gonsaga, Servianus. Dkk. 2018. Terapi Aktivitas kelompok(TAK) Orientasi Realita,


Makalah : Progam Studi s1 Pendidikan Ners Fakultas keperawatan Airlangga, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai