Anda di halaman 1dari 6

TUGAS CASE BASED LEARNING PADA PASIEN DIABETES MELITUS

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Dosen Pengampu:

Ibu Indriana Noor Istiqomah, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh: Kelompok 7

Nama Anggota Kelompok 7:

Imanda Ilhami Shofiyullah (203030101049)

Febri Eka Chandra Kirana (202303101066)

Juwita Nur Jannah (202303101102)

Putri Oktavia Irgianti (202303101119)

Putri Noor Syafa'ati (202303101126)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

PRODI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Case 3 :

Seorang perempuan usia 55 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sering lapar, badan kurus, sering buang air kecil, haus, lemas, pandangan kabur, dan
kebas pada kedua ekstremitas bawah. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa terjadi
penurunan berat badan dari 55 kg menjadi 47 kg, kulit kering dan kadar GDS 310
mg/dL. Klien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus.

Buka literatur yang Anda dapatkan, dan diskusikan dalam kelompok hal-hal berikut ini:

1. Data apa lagi yang harus dikaji pada klien?


2. Mengapa klien didiagnosa DM?
3. Sebutkan masalah keperawatan utama dan masalah keperawatan lain yang bisa
terjadi pada kasus tersebut?
4. Jelaskan mekanisme terjadinya masalah keperawatan pada klien dalam bentuk
bagan patofisiologi/pathway! (dimulai dari penyebab DM, sampai muncul
masalah keperawatan pada nomor 2)
5. Susunlah intervensi keperawatan pada klien tersebut!

Penyelesaian :

1. Data yang dikaji :

a) Identitas pasien

Nama, umur (sering terjadi pada umur 40 thn), jenis kelamin, agama,
pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, No.rekam medis. Dalam kasus
tersebut seorang perempuan berusia 55 tahun.

b) Keluhan utama

Kaji gejala yang timbul seperti poliuria, polidipsia, plofagia, BB menurun,


lemah, kesemutan. Dalam kasus tersebut sering lapar, badan kurus, sering
buang air kecil, haus, lemas, pandangan kabur, dan kebas pada kedua
ekstremitas bawah, penurunan berat,dan kulit kering.

c) Riwayat penyakit sekarang

Pada umumnya didapatkan kadar gula diatas batas normal dengan atau
disertai diabetic. Dalam kasus tersebut klien memilikikadar GDS 310
mg/dL.

d) Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit klien masa lalu yang diduga mendasari terjadinya


penyakit DM, pada klien dm didapatkan riwayat terjadinya infeksi virus
keganasan pada pankreas. Obesitas dan obat-obatan yang dapat
mengurangi produksi insulin
e) Riwayat penyakit keluarga

Kaji adanya anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit


keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin seperti
hipertensi dan jantung.

f) Riwayat psikososial

Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan, dan emosi yang dialami


penderita.

g) Pola nutrisi

Kaji status nutrisi klien meliputi jumlah, frekuensi makan dan minum, dan
kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.

h) Pola eliminasi

Penderita DM pasien sering BAK pada malam hari, urine encer, kuning,
poliuria, urine keruh, bau khas urine.

i) Pola istirahat

Penderita DM istirahatnya terganggu sebab pasien pada malam hari sering


BAK.

j) Pola reproduksi dan sosial

Pada wanita terjadi kesulitan orgasme dan laki-laki timbul impotensi


karena mengalami neuropati yang mempengaruhi system saraf otonom.

k) Pola aktivitas

Perlu dikaji tentang aktivitas keseharian pasien seperti pekerjaan, dan


aktivitas lainnya. Keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian yang
terkena.

l) Pola penanggulangan stress

Pada klien DM ditemukan klien mengalami rasa lemas, takut, dan


sedih/enggan mengungkapkan perasaanya, tapi klien juga bisa marah
dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.
2. Klien didiagnosa DM, karena klien menuntukkan tanda dan gejala seperti :

a) Terjadi penurunan berat badan.


b) Sering buang air kecil.
c) Merasa sering lapar.
d) Kadar GDS 310mg/dL melebihi batas normal.
e) Adanya masalah pada kulit.
f) Klien merasa lemas dan pandangan yang kabur.
g) Kebas pada kedua ekstremitas bawah.

3. Masalah keperawatan :

a) Diagnosa utama :

 Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan


hiperglikemia.

b) Diagnosa Tambahan :

 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan dehidrasi.


 Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien.
 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan diuresis osmotik.
4. Pathway :
5. Intervensi Keperawatan

 Intervensi Manajemen Hiperglikemia

a) Observasi:

1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia.


2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat.
3. Monitor gula darah.
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia.
5. Monitor intake dan output cairan.
6. Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi nadi.

b) Terapeutik:

1. Berikan asupan cairan oral.


2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap
ada atau memburuk.

c) Edukasi:

1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari


250mg/dL.
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri.
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga.
4. Ajarkan pengelolaan diabetes.

d) Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu.


2. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu.
3. Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai