Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMONIA

DINDA SAPUTRI / 181101040

Dindasaputri519@gmail.com

ABSTRAK

Pneumonia merupakan salah satu penyakit karena infeksi yang bisa menyebabkan kematian pada usia
balita. Setiap tahun pneumonia membunuh sekitar 1,6 juta anak balita. (WHO, 2009). Persentase
pneumonia di Indonesia pada tahun 2008 meningkat hingga mencapai 49,45%. Tahun 2009 sebanyak
49,23% dan tahun 2010 menurun hingga mencapai 39,38% dari jumlah balita di Indonesia (Depkes RI,
2012). Di Jawa Tengah, cakupan penemuan kasus pneumonia balita setiap tahun mengalami penurunan
dari target nasional. Pada tahun 2009 penemuan kasus pneumonia menjadi 25,69% dan target penemuan
kasus pneumonia nasional sebesar 86%. (Dinkes Jateng, 2009). Tujuan : Untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada klien dengan Pneumonia meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi
keperawatan. Metode: Metode penelitian deskriptif dimana akan menjelaskan tentang kasus yang dialami
oleh pasien pneumonia. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan3 x 24 jamdidapatkan hasil,
ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian, pola napas tidak efektif teratasi sebagian, resiko
gangguan perkembangan teratasi sebagian. Kerjasama antar tim kesehatan dengan klien atau keluarga
sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan, komunikasi terapeutik dapat mendorong klien
dan keluarga lebih kooperatif, terapi nebulizer dapat mengurangi sesak napas sehingga jalan napas
kembali efektif, melatih alih baring klien dan pijat bayi bisa mengurangi resiko gangguan perkembangan.

Kata Kunci: perencanaan, perencanaan keperawatan, pneumonia.

PENDAHULUAN (implementasi) dan evaluation (evaluasi).


Pada prakteknya kegiatan proses
Profesi perawat menggunakan proses
keperawatan di atas tidaklah selalu
keperawatan (nursing process) sebagai
berurutan tetapi bisa dikerjakan pada waktu
kerangka pikir dan kerangka kerja dalam
bersamaan/tumpang tindih (overlapping).
merawat pasien. Keperawatan sebagai
Salah satu kegiatan yang penting dalam
proses, diperkenalkan sejak tahun 1955 oleh
proses keperawatan adalah pengkajian
Hall dan pada tahun 2004 proses
keperawatan. Pengkajian keperawatan ini
keperawatan (nursing process) ditetapkan
sangat penting karena dari pengkajian
sebagai series of steps oleh ANA
keperawatan maka perawat akan mampu
(American Nursing Association)
menentukan apa masalah
(Wilkinson, 2007), yang terdiri dari
assesment (pengkajian), diagnosis Perawat sebagai tenaga kesehatan yang
(penetapan diagnosis), planning outcomes bertugas untuk memenuhi kebutuhan dasar
(perencanaan hasil), planning intervention klien secara holistic memiliki tanggung
(perencanaan intervensi), implementation jawab untuk membantu pemenuhan
kebutuhan oksigen klien yang tidak komunikasi terapeutik dapat mendorong
adekuat.Dalam tindakannya, seorang klien dan keluarga lebih kooperatif, terapi
perawat sebelum memberikan asuhan nebulizer dapat mengurangi sesak napas
keperawatanharus melakukan metode sehingga jalan napas kembali efektif,
keperawatan berupa pengkajian, diagnosis melatih alih baring klien dan pijat bayi bisa
keperawatan, intervensi, dan evaluasi. mengurangi resiko gangguan perkembangan.

Prosedur pengumpulan data dilakukan


melalui wawancara mendalam secara
TUJUAN
individu dengan menggunakan pertanyaan
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada terbuka.
klien dengan Pneumonia meliputi
pengkajian, intervensi, implementasi, dan
evaluasi keperawatan. PEMBAHASAN

Pneumonia sampai saat ini masih menjadi


penyebab utama kematian dunia bagi anak
METODE
balita.1 Data ini didukung oleh UNICEF dan
Metode penelitian deskriptif dimana akan WHOyang menggambarkan bahwa tiga
menjelaskan tentang kasus yang dialami penyebab utama kematian anak balita
oleh pasien pneumonia. disebabkan oleh pneumonia (19%), diare
(17%), dan kelahiran prematur serta infeksi
berat neonatus terutama pneumonia atau
HASIL sepsis yang masing-masing 10%.2 Penyebab
utama pneumonia adalah Streptococcus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan3 x 24
pneumonia, Haemophilus influenza, dan
jamdidapatkan hasil, ketidakefektifan
Staphylococcus aureus.3Anak dengan
bersihan jalan napas teratasi sebagian, pola
peumonia berat harus dirawat di rumah sakit
napas tidak efektif teratasi sebagian, resiko
(RS).4 Selama proses perawatan di rumah
gangguan perkembangan teratasi sebagian.
sakit (hospitalisasi), anak tidak terlepas dari
Kerjasama antar tim kesehatan dengan klien
keluarga terutama orang tuanya. Oleh karena
atau keluarga sangat diperlukan untuk
itu, perawatan berfokus keluarga (PBK)
keberhasilan asuhan keperawatan,
menjadi konsep utama perawatan anak pengetahuan, resiko aspirasi, dan
selama hospitalisasi. Pentingnya peran dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
keterlibatan keluarga dalam memberikan kebutuhan tubuh (Herman, 2014 ) Sejauh
asuhan ini belum ada standar asuhan keperawatan
yang disepakati terkait perawatan pasien
Pengalaman menunjukkan bahwa sering
dengan gangguan pernapasan. Sedangkan
sekali perawat kesulitan dalam menentukan
proses mengkaji dan mendiagnosis
diagnosis keperawatan spesifik yang dialami
merupakan kegiatan yang sangat penting
oleh pasien.Hal ini mungkin karena
karena menentukan keberhasilan
pengkajian keperawatan yang tidak
keperawatan. Dalam merumuskan diagnosis
terstruktur dengan baik.Pengalaman
keperawatan menurut Wilkinson (2007)
menunjukkan bahwa pengkajian yang
terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan
dilakukan oleh perawat tidak mempunyai
dalam mendiagnosis keperawatan adalah
urutan yang runut dan terkait dengan
interpretasi dari data yang ada, kemudian
diagnosis keperawatan.Sering terjadi
melakukan verifikasi dengan pasien,
perawat mempunyai data tertentu tetapi
menentukan label diagnosis keperawatan
kebingungan untuk menentukan data
dan menuliskan diagnosis keperawatan.
tersebut mendukung diagnosis keperawatan
yang mana. Atau sebaliknya perawat Pneumonia merupakan proses inflamasi
mempunyai prediksi pasien mempunyai parenkim paru yang terjadi pengisian rongga
diagnosis tertentu tetapi tidak tahu data apa alveoli dan eksudat, yang disebabkan oleh
yang perlu dikaji untuk mendukung bakteri, virus, jamur, dan benda – benda
diagnosis tersebut muncul (Nurjannah, asing ( Ardiansyah, 2012). Salah satu
2010). penyebab kematian pada anak usia balita
karena infeksi adalah penyakit pneumonia.
Panduan penulisan diagnosis keperawatan
Setiap tahun pneumonia membunuh sekitar
NOC, NIC (2011), menyatakan bahwa
1,6 juta anak balita. (WHO, 2009)
diagnosis keperawatan yang timbul pada
Persentase pneumonia di Indonesia pada
pasien penyakit pernafasan ada beberapa
tahun 2008 meningkat hingga mencapai
diagnosis, diantaranya bersihan jalan nafas
49,45%. Tahun 2009 sebanyak 49,23% dan
tidak efektif, pola nafas tidak efektif,
tahun 2010 menurun hingga mencapai
gangguan pertukaran gas, kurang
39,38% dari jumlah balita di Indonesia
(Depkes RI, 2012). Di Jawa Tengah, (RS).4 Selama proses perawatan di rumah
cakupan penemuan kasus pneumonia balita sakit (hospitalisasi), anak tidak terlepas dari
setiap tahun mengalami penurunan dari keluarga terutama orang tuanya. Oleh karena
target nasional. Pada tahun 2009 penemuan itu, perawatan berfokus keluarga (PBK)
kasus pneumonia menjadi 25,69% dan target menjadi konsep utama perawatan anak
penemuan kasus pneumonia nasional selama hospitalisasi. Pentingnya peran dan
sebesar 86%. (Dinkes Jateng, 2009). keterlibatan keluarga dalam memberikan
asuhan
Pneumonia merupakan salah satu penyakit
infeksi saluran pernapasan yang bisa
menimbulkan kematian terutama pada anak
DAFTAR PUSTAKA
usia balita. Dalam hal ini penulis tertarik
menyajikan studi kasus dalam bentuk karya Deswani.(2009). Proses Keperawatan dan
tulis ilmiah dengan judul Asuhan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba
Keperawatan Medika.
Hidayat, A. A. A. (2011). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2.
PENUTUP Jakarta: Salemba Medika.
Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar
Pneumonia sampai saat ini masih menjadi
Fundamental Keperawatan, Konsep,
penyebab utama kematian dunia bagi anak
Proses, dan Praktik. Edisi7. Jakarta:
balita.1 Data ini didukung oleh UNICEF dan
EGC.
WHOyang menggambarkan bahwa tiga
Apriyani, Heni. (2015). Identifikasi
penyebab utama kematian anak balita
Diagnosa Keperawtan Pada Pasien
disebabkan oleh pneumonia (19%), diare
Di Ruangan Paru Sebuah RS. Jurnal
(17%), dan kelahiran prematur serta infeksi
Keperawatan. vol. XI. No.1.
berat neonatus terutama pneumonia atau
Potter, Perry, (2009). Fundamental
sepsis yang masing-masing 10%.2 Penyebab
Keperawatan.Buku 3 Edisi
utama pneumonia adalah Streptococcus
7.Jakarta :SalembaMedika.
pneumonia, Haemophilus influenza, dan
Putri, Ardi Astuti. (2014). Trend dan Issu
Staphylococcus aureus.3Anak dengan
Keperawatan. Bogor: In Media.
peumonia berat harus dirawat di rumah sakit
Dermawan.(2013). Pengantar Keperawatan Dinarti, Aryani. R, Nurhaeni.H, dkk. (2009).
Profesional. Jakarta :Gosyen Dokumentasi Keperawatan. Jakarta.
Publising. TIM.
Muttaqin, Arif. (2010). Pengkajian
Nursalam.(2009). Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Aplikasi pada Praktik
Keperawatan. Edisi 2.Jakarta :Salemba
Klinik. Jakarta: Selamba Medika.
Medika.
NANDA. (2018). Nursing Diagnoses:
Sumijatun.(2010). Konsep Dasar Menuju
Definitions & Classification 2018-
Keperawatan Profesional. Jakarta:
2020. Philadelphia: NANDA
Trans Info Media.
International.
Tarnotodanwartonah.(2006). Kebutuhan
Rohmah, N. danWalid, S.(2009). Proses
Dasar Mansaia Dan Proses
Keperawatan, Teori dan Aplikasi
Keperawatan. Edisi 3.Jakarta.
Dilengkapi dengan Petunjuk Praktis
SelambaMedika.
Penyusunan Proses Keperawata
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
ndan Dokumentasi NANDA-NOC-
Proses Keperawatan.Jember: Jember
NIC. Jogjakarta: Arrus Media.
University Press.
Simamora, R. H. (2010). Misbahatul, E. Anggraini, Y &Purwaningsih
KomunikasidalamKeperawatan.Jem (2010). Analisis Faktor Penyebab
ber: Jember University Press. Pelaksanaan Pendokumentasian
Simamora, R. H. (2019). MenjadiPerawat Asuhan Keperawatan Berdasarkan
yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata Balanced Scorecard. Jurnal Ners.
Publisher. Vol 5, No. 1.
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Susiana, Endang. Wahyuni, E. D. &Asmoro,
Dalam Pembinaan Etika Perawat C. P.(2019). Faktor Yang
Pelaksana Dalam Peningkatakan Berhubungan Dengan Mutu
Kualitas Pelayanan Asuhan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan. Jurnal IKESMA. Keperawatan. Fundamental And
Suarli dan Baktiar. (2009). Managemen Management Nursing Journal. Vol. 2
Keperawatan Dengan Pendekatan No.1.
Praktis. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai