Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan keadaaan fisiologis yang normal. Persalinan


dapat dilakukan dua cara yaitu persalinan normal (pervaginam) dan dengan
pembedahan (sectio caesarea). Persalinan normal yaitu proses dari mulesnya
ibu sampai dengan keluarnya bayi dengan kondisi kepala dahulu melalui
vagina dengan lama persalinan kurang dari 24 jam (Whalley, 2002 Pratiwi,
2012).
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
Sectio Caesarea biasanya dilakukan karena beberapa indikasi diantaranya
komplikasi kehamilan (preeklampsia), disproporsisefalo pelvic, partus lama,
rupture uteri, cairan ketuban yang tidak normal, kepala panggul (Padilla
Pratiwi, 2008).
Penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti, namun faktor
predisposisi preeklampsia adalah umur < 20 tahun dan >35 tahun, penyakit
vaskular atau renal, diabetes melitus, hipertensi kronis, feokromositoma,
lupus eritematosus sistemik, hidrops fetalis imun, malnutrisi dan status sosial
ekonomi rendah (Benson dan Pernol, 2009). Angka kejadian section caesarea
di Rumah Sakit Hermina Samarinda pada bulan Januari sampai dengan bulan
Maret tahun 2019 sebanyak 356 kasus, untuk bulan April 2019 sendiri
terhitung tanggal 01 sampai dengan 26 April 2019 sebanyak 109 kasus. Lalu
angka kejadian sectio caesarea dengan indikasi pre eklamsi berat pada bulan
Januari sampai dengan bulan Maret 2019 sebanyak 23 kasus, dan untuk bulan
April terhitung tanggal 1 sampai dengan tanggal 26 April sebanyak 3 kasus.
Pencegahan preeklampsia hanya dapat dicapai secara umum dengan
memberikan perawatan antenatal care berkualitas tinggi (Benson dan Pernol,

1
2009). Ibu hamil dengan preeklampsia ringan dapat dirawat secara rawat`
jalan. Dianjurkan ibu hamil banyak istirahat (berbaring atau tidur miring)
tetapi tidak harus mutlak selalu tirah baring. Pada preeklampsia tidak perlu
dilakukan restriksi garam sepanjang fungsi ginjal masih normal (Syaifuddin,
2010).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik dan termotivasi untuk
mengambil judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN
SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PREEKLAMSI BERAT DI
KAMAR OPERASI RS HERMINA SAMARINDA.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Ny. E dengan sectio caesaria atas
indikasi Pre Eklamsi Berat.

2. Tujuan khusus
Dapat mengetahui Konsep dasar, pengertian SC, pengertian pre
eklamsi berat, etiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang,
patofisiologi dan penatalaksanaan medis.
a. Dapat melakukan pengkajian Ny. E.
b. Dapat menentukan diagnosa yang muncul pada Ny. E dengan indikasi
pre eklamsi berat..
c. Dapat mengaplikasikan inervensi asuhan keperawatan pada Ny. E.
d. Dapat melakukan implementasi asuhan keperawatan pada Ny. E.
e. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada Ny. E.

C. METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif
dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Adapun pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

2
1. Observasi
Pada metode ini penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan
asuhan keperawatan kepada pasien selama di rawat di rumah sakit.
Dan lebih bersifat obyektif dengan melihat respon pasien setelah
dilakukan tindakan.
2. Wawancara
Yaitu dengan cara tanya jawab dengan pasien, keluarga dan anggota
tim kesehatan lain yang berhubungan dengan kasus yang penulis ambil
agar memperoleh data selengkap mungkin.
3. Dokumentasi
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari
catatan baik medis maupun perawatan yang berhubungan dengan kasus
yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai