ABORTUS KOMPLETUS
Tugas Mata Kuliah Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Dosen Pembimbing: Susanti Pratamaningtyas ,M.Keb
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan perawatan dan asuhan
kebidanan secara komprehensif kepada ibu dengan kehamilan normal
dengan pendekatan manajemen kebidanan secara benar, tepat, dan
sesuai dengan standart kebidanan secara profesional.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada kasus kehamilan dengan abortus
komplitus
b. Dapat merumuskan diagnosa kasus kehamilan dengan abortus
komplitus.
c. Dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada ibu
dengan kehamilan dengan abortus komplitus
d. Melaksanakan tindakan secara menyeluruh sesuai dengan diagnosa
dan masalah pada ibu dengan kehamilan kehamilan dengan abortus
komplitus.
e. Dapat melakukan evaluasi dari diagnosa kehamilan dengan abortus
komplitus.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan
menggunakan SOAP.
1. Data Subjektif
a. Biodata
1) Nama
Selain sebagai identitasm upayakan agar bidan
memanggil dengan nama panggilan sebagai hubungan
komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih akrab.
2) Usia/tanggal lahir
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam persalinan berisiko karena usia atau tidak.
3) Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan
pada saat kehamilan.
4) Pendidikan terakhir
Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode yang
paling tepat dalam penyampaian informasi mengenai
kehamilan. Tingkat pendidikan ini akan sangat mempengaruhi
daya tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang
diberikan bidan pada kehamilan.
5) Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pada
sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan pola
komunikasi yang akan dipilih selama asuhan.
6) Suku/bangsa
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan kehamilan.
7) Alamat
Penulisan alamat berupa kota/kabupaten yang ibu tempati
b. Riwayat pasien
1) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Riwayat kebidanan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan
untuk memprediksi jalannya proses kehamilan, persalinan dan
untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan penyulit selama proses
persalinan.
1) Menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan
masa bersalin, namun dari data yang kita peroleh kita akan
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat
mestruasi adalah :
a) Menarche
b) Siklus
c) Volume
d) Keluhan
g. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan ini dapat digunakan sebagai warming akan
adanya penyulit saat persalinan. Perubahan fisik dan psikologis saat
kehamilan yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan
mempengaruhi organ yang mengalami gangguan beberapa data
penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu diketahui
adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti
jantung, DM, ginjal, Hipertensi, hipotensi, hepatitis, atau anemia.
h. Status Perkawinan
Data ini penting untuk di kaji karena data ini akan mendapatkan
gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan serta
kepastian mengenai siapa yang akan mendampingi persalinan.
Beberapa pernyataan yang dapat diajukan
1. Usia menikah pertama kali
2. Lama pernikahan
3. Perkawinan sekarang adalah suami yang keberapa
i. Pola makan
Data ini untuk bisa mendaptkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil sampai dengan masa awal
persalinan. Data fokus mengenai asupan makan pasien adalah sebagai
berikut.
1. Kapan atau jam berapa terakhir kali makan
2. Makanan yang dimakan
3. Jumlah makanan yang dimakan
j. Pola minum
Pada masa kehamilan, intake cairan sangat penting karena
menentukan kecenderungan terjadinya dehidrasi. Data yang perlu
ditanyakan berkaitan dengan intake cairan adalah sebagai berikut :
1. Kapan terakhir kali minum
2. Berapa banyak yang diminum
3. Apa yang diminum
k. Pola istirahat
Istirahat sangat di perlukan oleh pasien. Data yang perlu
ditanyakan yang berhubungan dengan istirahat pasien.
1. Kapan terakhir tidur
2. Berapa lama
3. Aktivitas sehari hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini
memberikan gambaran kita tentang seberapa berat aktivitas yang
biasa dilakukan pasien di rumah.
l. Personal hygiene
Data ini perlu kita gali karena akan sangat berkaitan dengan
kenyamanan pasien dalam menjalani proses persalinannya. Beberapa
pertanyaan yang perlu diajukan berhubungan dengan perawatan
kebersihan diri pasien.
1. Kapan terakhir kali mandi, keramas, dan gosok gigi
2. Kapan terakhir ganti baju dan pakaian dalam
m. Respons keluarga terhadap kehamilan.
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan
psikologis pasien. Adanya respons yang positif dari keluarga
terhadap persalinan akan mempercepat proses adaptasi pasien
menerima peran dan kondisinya. Dalam mengkaji data ini kita dapat
menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga. Ekspresi wajah
yang mereka tampilkan juga dapat memberikan petunjuk kepada
kita tentang bagaimana respons mereka terhadap kehamilan ini.
Pada beberapa kasus sering kita jumpai tidak adanya respons yang
posistif dari keluarga dan lingkungan pasien karena adanya
permasalahan yang mungkin tidak mereka ceritakan kepada kita,
jika hal itu terjadi bidan sedapat mungkin dapat berperan dalam
mencari beberapa alternatif solusi.
n. Respons pasien terhadap kehamilan.
Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan langsung
kepada pasien mengenai bagaimana perasaannya terhadap
kehamilan.
o. Respons suami pasien terhadap kehamilan ini
Untuk mengetahui bagaimana respons suami pasien terhadap
kehamilan ini, kita dapat menanyakan langsung dengan suami
pasien atau dapat juga kepada pasien, Data mengenai respons suami
pasien ini sangat penting karena dapat kita jadikan sebagai salah
satu acuan mengenai pola kita dalam memberikan asuhan kepada
pasien dan bayinya. Jika suami pasien memberikan respons yang
positif terhadap istri dan anaknya maka akan memberikan
kemudahan bagi kita untuk melibatkannya dalam pendampingan
persalinan dan perawatan pasien dalam masa nifas.
2. Data Objektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif
melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan.
Langkah-langkah Pemeriksaan
1. Keadaan Umum.
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah
sebagai berikut
a) Baik.
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami
katergantungan dalam berjalan.
b) Lemah.
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain,
dan pasien sudah tidak mampu berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan
komposmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar)
3. Tanda vital.
a. Tekanan darah.
b. Nadi.
c. Pernafasan
d. Suhu.
4. Kepala
a. Rambut.
1) Warna.
2) Kebersihan.
3) Mudah rontok atau tidak
b. Telinga
1) Kebersihan.
2) Cangguan pendengaran.
c. Mata
1) Konjungtiva.
2) Sklera.
3) Kebersihan.
4) Kelainan.
5) Gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat)
d. Hidung.
1) Kebersihan
2) Polip.
3) Alergi debu.
e. Mulut.
1) Bibir
a. Warna.
b. Integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah).
2) Lidah.
a. Warna
b. Kebersihan.
3) Gigi.
a. Kebersihan
b. Karies
4) Gangguan pada mulut (bau mulut)
f. Leher.
1) Pembesaran kelenjar limfe.
2) Parotitis.
g. Dada.
1) Bentuk.
2) Simetris/tidak.
3) Payudara.
a) Bentuk.
b) Besar masing-masing payudara (seimbang atau tidak)
c) Hiperpigmentasi areola payudara.
d) Teraba massa, nyeri atau tidak.
e) Kolostrum.
f) Keadaan puting: menonjol, datar, atau masuk ke dalam
g) Kebersihan
4) Denyut jantung
5) Gangguan pernapasan (auskultasi).
h. Perut
1) Bekas luka operasi.
2) Bentuk
3) Striae.
4) Linea.
i. TFU
1) Hasil pemeriksaan Palpasi Leopold.
2) TBJ (Taksiran Berat Janin).
3) DJJ
j. Ekstremitas.
1) Atas
a) Gangguan/kelainan.
b) Bentuk.
2) Bawah
a) Bentuk
b) Udem.
c) Varises.
k. Genital.
1) Kebersihan.
2) Pengeluaran per vagina.
3) Tanda-tanda infeksi vagina.
4) Pemeriksaan dalam.
l. Anus
1) Hemoroid.
2) Kebersihan.
m. Data Penunjang.
1) USG.
2) Laboratorium
3) Kadar Hb.
4) Ht (Hematokrit).
5) Kadar Leukosit.
6) Golongan darah.
Langkah II (kedua) : Pengembangan data dasar, interpretasi
data menentukan diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah
atau diagnose berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah ditegakkan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi “standar
nomenklatur” (tatanama) diagnosa kebidanan dan dirumuskan
secara spesifik.
Contoh :
Diagnosis kebidanan
Diagnosis kebidanan adalah diagnosa uyang ditegakkan oleh
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan.
Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang
berkaitan dengan kehamilannya (jumlah kehamilan), dibedakan
menjadi primigravida (hamil pertama kali) dan multigraivda (hamil
kedua atau lebih).
Contoh penulisan paritas dalam intrepetasi data
Primigravida : G1P0A0
G1 (gravida 1) berarti kehamilan pertama
P0 (partus nol) berarti belum pernah partus/melahirkan
A0 (abostus nol) berarti belum pernah mengalami abortus
Multigravida : G3P1A1
G3 (gravida 3) berarti kehamilan yang ketiga
P1 (partus satu) berarti sudah pernah partus/melahirkan 1x
A1 (abostus satu) berarti sudah pernah mengalami abortus
satu kali
Langkah III (ketiga) : Identifikasi masalah-masalah potensial
atau diagnosa lain
Identifikasi diagnosa/masalah potensial adalah
mengidentifikasi masalah dan diagnosa yang sudah diidentifkasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa/masalah potensial terjadi (Heryani, 2011)
Contoh :
Diagnosis: GIP0000 UK 20 minggu dengan konstipasi
Langkah IV (keempat) : Evaluasi kebutuhan intervensi segera
Merupakan tindakan segera terhadap kondisi yang
diperkirakan akan membahayakan klien. Oleh karena itu, bidan
harus bertindak untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak.
Kategori Kegiatan
Kehamilan normal
mendampingi) dan membuatnya
merasa nyaman.
infeksi
kesehatan ibu, mendengarkan dengan
cermat hal-hal yang diceritakan ibu
konseling sesuai dengan kebutuhan
ibu
dan asuhan pada dokumen soap
Kehamilan dengan masalah 1. Memberikan seluruh asuhan anc
atau kebutuhan khusus seperti diatas
2. Memberikan konseling khusus untuk
mengatasi masalah atau kebutuhan
ibu
3. Melanjutkan pemantauan kondisi ibu
dan janin selama kehamilan
Kehamilan dengan masalah 1. Memberikan seluruh asuhan anc
kesehatan atau komplikasi seperti pada kehamilan normal
dengan masalah atau kebutuhan
khusus
2. Merujuk ke dokter untuk
konsultasi/kolaborasi/rujukan
3. Menindaklanjuti hasil
konsultasi/kolaborasi/rujukan
Kehamilan dengan 1. Memberikan pertolongan awal sesuai
kegawatdaruratan kegawatdaruratan kehamilan
2. Merujuk ke dokter SpOG
3. Mendampingi ibu terus menerus
4. Memantau kondisi ibu dan janin
5. Menindaklajuti hasil
konsultasi/kolaborasi/rujukan
Langkah V (kelima) : Perencanaan
Rencana layanan komprehensif ditentukan berdasarkan
tahapan terdahulu (langkah pertama, kedua, ketiga dan keempat)
untuk mengantisipasi masalah serta diagnosa. Selain itu perlu untuk
mendapatkan data yang belum diperoleh atau tambahan informasi
data dasar. Rencana pelayanan komprehensif tidak hanya dengan
indikasi kondisi pasien tetapi ada hubungan dengan masalah apa,
tetapi juga garis besar petujunjuk antisipasi bagi perempuan seperti
apa harapannya, pendidikan dan konseling pasien dan bila ada yang
berhubungan masalah-masalah sosial, ekonomi, agama, keluarga,
budaya atau psikologis.
Rencana pelayanan harus disepakati bersama antara bidan dan
ibu sehingga pelayanan menjadi efektif sesuai harapan ibu, untuk
menentukan rencana implementasi dapat dilakukan atau tidak semua
keputusan dirumuskan dalam mengembangkan pelayanan secara
komprehensif, harus direfleksikan kegunaannya dengan cara yang
benar, rasional dan tepat. Bila dasar tidak lengkap, atau
mempengaruhi tujuan pelayanan pada pasien sehingga tidak komplit
dan tidak aman.
Langkah VI (keenam) : Implementasi
Implementasi rencana asuhan yang telah dirumuskan. Rencana
yang telah dirumuskan mungkin semuanya dapat dilaksanakan oleh
bidan secara mandiri atau sebagian dilaksanakan oleh ibu atau tim
kesehatan lainnya. Dengan model ini bidan berkolaborasi dengan
dokter atau profesi lain untuk manajemen asuhan pasien dengan
komplikasi. Bidan harus bertanggung jawab dalam implementasi
yang efisien, hal ini akan mengurangi waktu, biaya dan memberikan
kualitas pelayanan yang baik.
Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi/penilaian
Evaluasi merupakan suatu penganalisaan hasil implementasi
asuhan yang telah dilaksanakan dalam periode untuk menilai
keberhasilannya apakah benar-benar memenuhi kebutuhan untuk
dibantu. Tujuan dari evaluasi atau penilaian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan implementasi asuhan berdasarkan analisa.
Proses
Pendokumentasian Asuhan
Manajemen
kebidanan
Kebidanan
Antisipasi maslah
potensial/ diagnosa lain
Menetapkan kebutuhan Perencanaan Penatalaksanaan :
segera untuk konsultasi, - Konsul
kolaborasi - Tes diagnostik / lab
Perencanaan
- Rujukan
- Pendidikan/ konseling
Implementasi Implementasi
- Follow up
Evaluasi Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Januari 2021 Jam :14.00
No. RM : 5758
Diagnosa MRS :
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama :
Merasakan mules pada perut bagian bawah, keluar darah sedikit dari
vagina disertai darah yang menggumpal pada tanggal 29 Januari 2021
pukul 12.00 pada saat BAK .
2. Riwayat menstruasi
Usia manarche : 12 Tahun
Jumlah darah haid : 3-4x ganti pembalut / hari
HPHT : 10 September 2020
Keluhan saat haid : tidak ada
Lama haid : 5-7 hari
Flour albus : tidak ada
TP : 17 Juni 2021
Keluhan haid : tidak ada
3. Riwayat hamil ini
Hamil muda : mengalami mual dan muntah
Hamil tua : tidak ada
Riwayat imunisasi : TT5
Gerakan janin pertama : 18 minggu
Gerakan janin terakhir : tidak ada
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : tidak ada
Obat/jamu yang pernah dan sedang di konsumsi : mengkonsumsi tablet
Fe
Keluhan BAK : tidak ada Keluhan BAB : tidak ada
Kekhawatiran khusus :
Tidak ada
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
G1P000
Keadaan
Tgl,th Tempat Umur Jenis Penolong Anak
No Penyulit anak
partus partus kehamilan persalinan persalinan JK/BB
sekarang
1. H A M I L I N I
2. Pemeriksaan Fisik
- Mata : Kongjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterus, pandangan normal
- Rahang, gigi, gusi: normal , tidak ada karies dan gusi tidak berdarah
- Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
- Axilla : Bersih
- Sistem respiratori : Tidak ada dispneu, tachipneu, wheezing, batuk
-Sistem kardio : Tidak ada nyeri dada dan murmur
- Pinggang : Tidak ada nyeri pinggang, sdan tidak ada kelainan
pinggang
- Ekstremitas atas dan bawah: Tungkai simetris, tidak oedema dan
varises, reflek patella (+/+)
3.1.2.2 Pemeriksaan Penunjang
a Abdomen
Palpasi : uterus mengecil dari usia kehamilanya (TFU 16 minggu
pertengahan antara simpisis-pusat)
b Genetalia :
− vulva vagina : tidak oedem, tidak ada varices, terdapat
pengeluaran darah sedikit berwarna merah
− Pemeriksaan dalam : ostium uteri tertutup.
C. ANALISA / INTEPRETASI DATA
G1P0000 UK 19 Minggu dengan Abortus Kompletus
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 29 Januari 2021 Jam : 15.00
15.00-15.10 Menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini.
Ibu mengetahui kondisinya saat ini
15.10-15.20 Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih
lanjut. Ibu dapat memahami penjelasan yang telah diberikan.
15.20-15.30 Memberikan nasihat pada Ny.P untuk beristirahat dan memenuhi
kebutuhan nutrisi agar kondisi membaik. Ny. P dapat
memahami dan bersedia melakukanya.
15.30-15.35 Memberikan motivasi dan dukungan kepada Ny.P agar dapat
menerima keaadaanya. Ny.P dapat memahami keadaanya saat
ini.
15.35-15.45 Memberikan informasi pada Ny.P yang menginginkan konsepsi
untuk menunggu sekurang-kurangnya 1 siklus untuk
memungkinkan normalisasi endometrium dan memaksimalkan
kesempatan untuk berhasil pada kehamilan berikutnya. Ny.P
memahami informasi yang telah diberikan dan bersedia
melaksanakan anjuran bidan.
15.45-15.50 Menginformasikan ibu untuk kunjungan ulang apabila terdapat
keluhan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
15.50-16.00 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan
telah di dokumentasikan menggunakan SOAP
Kediri,............................
.................................................... ......................................................
NIP. NIM.
Dosen Pembimbing
....................................................
NIP.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil pemeriksaan palpasi yang dilakukan: uterus mengecil dari usia kehamilanya
(TFU 16 minggu pertengahan antara simpisis-pusat) Auskultasi : DJJ : tidak ada,
His/kontraksi : Tidak ada, Genetalia : perdarahan sedikit , Vt tidak ada
pembukaan, vulva vagina tidak ada kelainan, porsio lunak dan tebal.
Pembahasan asuhan kebidanan dalam kasus ibu hamil dengan abortus
imminens dilakukan setelah melaksanakan penerapan teori yang digunakan
sebagai landasan dalam melakukan manajemen kebidanan. Dari hasil tersebut
dapat diambil adanya suatu persamaan atau perbedaan antara teori dan praktik.
Dalam pengkajian pada Ny.P di BPM Sindi, Amd. Keb penulis akan membahas
sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap
awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian
data subyektif, data obyektif dan data penunjang. Berdasarkan pengkajian
Ny.P dengan usia kehamilan 19 minggu Merasakan mules pada perut
bagian bawah, keluar darah sedikit dari vagina disertai darah yang
menggumpal pada tanggal 21 januari 2020 pukul 12.00
2. Analisa Data
Berdasarkanpemeriksaan yang telah dilakukan, maka penulis
menarik identifikasi diagnosa dari kasus yang ada ditemukan satu
diagnosa yaitu G1P0000 UK 19 minggu, dengan abortus kompletus Hal
ini menunjukkan kasus tersebut sesuai dengan teori yang ada.
3. Perencanaan, Implementasi, Evaluasi
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini.
2. Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih
lanjut adanya perdarahan.
3. Memberikan nasihat untuk beristirahat dan memenuhi kebutuhan
nutrisi agar kondisi membaik..
4. Memberikan motivasi dan dukungan agar dapat menerima
keaadaanya.
5. Memberikan informasi jika menginginkan konsepsi untuk menunggu
sekurang-kurangnya 1 siklus untuk memungkinkan normalisasi
endometrium dan memaksimalkan kesempatan untuk berhasil pada
kehamilan berikutnya.
6. Menginformasikan untuk kunjungan ulang apabila terdapat keluhan.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan telah
di dokumentasikan menggunakan SOAP.
Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
bidan. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan
penatalaksanaannya. Dari rencana yang telah disusun, pemeriksa
melakukan intervensi pada keseluruhan rencana.
Evaluasi pada akhir asuhan, Ny. P mengetahui dan menyetujui segala
tindakan yang dilakukan. Ibu mengatakan mengerti dan memahami
dengan semua penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan, serta
akan menjalankan anjuran yang sudah diberikan oleh petugas
kesehatan.Ibu dapat mengikuti beberapa hal yang dijelaskan oleh petugas
kesehatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-
akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan yang belum mampu untuk hidup diluar
kandungan (Endang Purwoastuti, 2015).
Abortus kompletus adalah Abortus hasil konsepsi telah keluar
dari Rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu (Purwoastuti
Endang,2015).
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada
Ny. P mengalami Abortus Kompletus. Tetapi tidak terdapat
komplikasi. Bidan telah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada
Ny.P dengan diagnose Abortus Kompletus.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari
kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP dan alur
berpikir Varney serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan
kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang
telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif terhadap klien.