Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

ABORTUS KOMPLETUS
Tugas Mata Kuliah Askeb Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Dosen Pembimbing: Susanti Pratamaningtyas ,M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 4:


Semester VI

DIAN LUTFI RAHMAWATI (P17321181008)


RIMA LABIIBAH HANNUN (P17321183012)
DIAJENG FENTI SETIAWAN (P17321183017)
MIRZA AULIA CAHYANI (P17321183028)
REGITA SULISTYA N.W (P17321183031)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………
1.2 Tujuan………………………………………………………………………..
1.3 Metode Pengumpulan Data………………………………………………….
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori………………………………………………………………...
2.1.1 Definisi Kehamilan……………………………………………………
2.1.2 Definisi Abortus………………………………………………………
2.1.3 Etiologi Abortus………………………………………………………
2.1.4 Abortus Komplitus……………………………………………………
2.1.5 Penanganan Abortus Komplitus………………………………………
2.1.6 Terapi Abortus Komplitus…………………………………………….
2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan………………………………………………...
2.2.1 Konsep Manajemen Asuhan Varney………………………………….
2.2.2 Pendokumentasian Secara SOAP……………………………………..
2.2.3 Bagan Alur Berfikir Varney dan Pendokumentasian SOAP…………
BAB III TINJAUAN KASUS……………………………………………………..
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………….
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..
5.2 Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tolak ukur penting dalam menciptakan Indonesia Sehat
adalah menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB. Di Indonesia AKI
masih sangat tinggi, yaitu 343/100.000 kelahiran hidup tahun 1999 dan di
tahun 2003 menjadi 307/100.000 kelahiran hidup data tersebut sesuai dengan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Salah satu faktor
penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut adalah penyediaan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas.
Yang menjadi salah satu upaya pencegahan atau mengurangi
komplikasi yang sering terjadi dan juga dapat mengakibatkan kematian maka
dilakukan ANC (antenatal care) yang mana ANC ini dilakukan rutin sesuai
dengan jadwal minimal kunjungan yaitu 4 kali. Pemantauan yang maksimal
dapat dilakukan untnuk memaksimalkan pelayanan kepada pasien, sehingga
tidak hanya bidan yang dapat mengenali adanya komplikasi yang muncul
namun juga pasien perlu diberikan pendidikan mengenai kehamilannya.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan perawatan dan asuhan
kebidanan secara komprehensif kepada ibu dengan kehamilan normal
dengan pendekatan manajemen kebidanan secara benar, tepat, dan
sesuai dengan standart kebidanan secara profesional.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada kasus kehamilan dengan abortus
komplitus
b. Dapat merumuskan diagnosa kasus kehamilan dengan abortus
komplitus.
c. Dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada ibu
dengan kehamilan dengan abortus komplitus
d. Melaksanakan tindakan secara menyeluruh sesuai dengan diagnosa
dan masalah pada ibu dengan kehamilan kehamilan dengan abortus
komplitus.
e. Dapat melakukan evaluasi dari diagnosa kehamilan dengan abortus
komplitus.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan
menggunakan SOAP.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Manajemen kebidanan komprehensif ini menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara
Suatu metode pengumpulan data wawancara langsung responden yang
diteliti, menote ini diberikan hasil secara langsung. Dalam metode ini
dapat digunakan instrumen berupa pedoman wawancara kemudian
daftar periksa atau ceklist.
b. Observasi
Merupakan cara pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk
mencari perubahan atau hal hal yang telah diteliti.
c. Studi Dokumentasi
Sebuah cara pengumpulan data dengan melihat data dan riwayat ibu di
rekam medis
d. Pemeriksaan Fisik
Merupakan pengumpulan data dengan cara memeriksaan fisikpada
klien secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi untuk mendapatkan data yang objektif
e. Studi Kepustakaan
Suatu pengumpulan data dengan jalan mengambil literatur dengan
buku-buku makalah, jurnal dari internet
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Definisi Kehamilan
Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder)
dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi
meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan
ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik (Prawirohardjo, Sarwono.
2016).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan imlantasi
(Prawiroharjo, Sarwono , 2016).
Kehamilan adalah proses fisiologi yang normal dialami oleh
wanita. Dimana proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu
bertemunya sel telur dan sperma didaerah ampula tuba (Eka Hartini,
2018).
2.1.2 Definsi Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat
tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau
buah kehamilan yang belum mampu untuk hidup diluar kandungan
(Endang Purwoastuti, 2015).
Abortus adalah istilah umum untuk menunjukkan keluarnya buah
kehamilan (hasil konsepsi) pada usia hamil muda sampai 20 minggu.
Pada usia ini berat janin sekitar 500g (Huliana, 2007).
2.1.3 Etiologi Abortus
Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab diantaranya
a. Kelainan hasil pertumbuhan konsepsi. Kelainan inilah yang paling
umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur
kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan
ini antara lain : kelainan kromosom/genetic,lingkungan tempat
menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang
sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti
radiasi, obat-obatan, tembakau, alcohol dan infeksi virus.
b. Kelainan pada plsenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan
pembentukan pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh
karena penyakit darah tinggi yang menahun.
c. Faktor ibu seperti penyakit penyakit kronis yang diderita oleh sang
ibu seperti radang paru-paru,tifus, anemia berat, keracunan dan
infeksi virus toxoplasma.
d. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan
pada mulut Rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang
lengkungannya ke belakang, mioma uteri dan kelainan bawaan
pada rahim (Purwoastuti Endang,2015).
2.1.4 Abortus Komplitus
Abortus Komplitus adalah Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari
Rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu (Purwoastuti Endang,2015).
Pada abortus komplitus semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telat menutup,
dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala
kehamilan dan uji kehamilan menjadi negative. Pada pemeriksaan USG
didapat uterus yang kosong.
2.1.5 Penanganan Abortus Komplitus
Abortus Komplitus tidak memerlukan penanganan khusus, hanya
apabila menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi (Fe) dan
dianjurkan supaya makan makanan yang mengandung banyak protein,
vitamin dan mineral(Purwoastuti Endang,2015).
2.1.6 Terapi Abortus
Terapi untuk perdarahan yang tidak mengancam nyawa adalah
dengan Macrodex, Haenaccel, Periston, Plasnagel, Plasmafundin
(pengekspansi plasma pengganti darah) dan perawatan di rumah
sakit(Purwoastuti Endang,2015).
2.2 Tinjauan Asuhan Kebidanan
2.2.1 Konsep Manajemen Asuhan Varney
Konsep manajemen asuhan varney 7 langkah varney, langkah-
langkahnya :
1. Pengumpulan data dasra secara komprehensif untuk mengkaji
pasien
2. Pengembangan data dasar, interpretasi data menentukan diagnosa
3. Identifikasi masalah-masalah potensial atau diagnosa lain
4. Evaluasi kebutuhan intervensi segera
5. Perencanaan
6. Implementasi
7. Evaluasi/penilaian
 Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar secara
komprehensif untuk mengkaji pasien
Langkah pertama adalah pengumpulan data dasar. Kumpulkan
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
dikonsultasikan kepada dokter dalam menejeman kolaborasi bidan
akan melakukan konsultasi.
Bagian-bagian penting anamnesis pada kehamilan :

1. Data Subjektif
a. Biodata
1) Nama
Selain sebagai identitasm upayakan agar bidan
memanggil dengan nama panggilan sebagai hubungan
komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih akrab.
2) Usia/tanggal lahir
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam persalinan berisiko karena usia atau tidak.
3) Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan
pada saat kehamilan.
4) Pendidikan terakhir
Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode yang
paling tepat dalam penyampaian informasi mengenai
kehamilan. Tingkat pendidikan ini akan sangat mempengaruhi
daya tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang
diberikan bidan pada kehamilan.
5) Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pada
sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan pola
komunikasi yang akan dipilih selama asuhan.
6) Suku/bangsa
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan kehamilan.
7) Alamat
Penulisan alamat berupa kota/kabupaten yang ibu tempati
b. Riwayat pasien
1) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Riwayat kebidanan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan
untuk memprediksi jalannya proses kehamilan, persalinan dan
untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan penyulit selama proses
persalinan.
1) Menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan
masa bersalin, namun dari data yang kita peroleh kita akan
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat
mestruasi adalah :

a) Menarche

Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Untuk


wanita Indonesia pada usia sekitar 12-16 tahun.

b) Siklus

Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami


dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari, biasanya
sekitar 23-32 hari.

c) Volume

Data ini menjelakan seberapa banyak darah menstruasi yang


dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data
valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak,
sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan pasien biasanya
bersifat subjektif, namun kita dapat gali lebih dalam lagi dengan
beberapa pertanyaan pendukung seperti sampai berapa kali ganti
pembalut dalam sehari.

d) Keluhan

Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika


mengalami menstruasi misalnya sakit yang sangat, pening sampai
pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Keluhan yang
disampaikan oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis
tertentu.
d. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita gali karena akan memberikan
petunjuk bagi kita tentang organ reproduksinya. Ada beberapa
penyakit organ reproduksi yang berkaitan erat degan personal
hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung
kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan ada salah satu atau
beberapa riwayat gangguan kesehatan alat reproduksi, maka kita
harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat
reproduksi pada masa intra sampai pasca melahirkan serta
pengaruhnya terhadap kesehatan bayi yang dilahirkannya. Beberapa
data yang perlu kita gali dari pasien adalah apakah pasien pernah
mengalami gangguan seperti keputihan, infeksi, gatal karena jamur,
atau tumor.
e. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu
NO Tgl, Temp Umur Jenis Penolon Penyul Anak Keadaa
. Th at kehamil Kelami g it JK/B n anak
partu partus an n persalin B sekaran
s an g

f. Riwayat kehamilan sekarang

Kunjungan Usia Keluhan TT Tindakan/terapi KIE Tempat Ket.


ke- kehamilan ANC

g. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan ini dapat digunakan sebagai warming akan
adanya penyulit saat persalinan. Perubahan fisik dan psikologis saat
kehamilan yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan
mempengaruhi organ yang mengalami gangguan beberapa data
penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu diketahui
adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti
jantung, DM, ginjal, Hipertensi, hipotensi, hepatitis, atau anemia.
h. Status Perkawinan
Data ini penting untuk di kaji karena data ini akan mendapatkan
gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan serta
kepastian mengenai siapa yang akan mendampingi persalinan.
Beberapa pernyataan yang dapat diajukan
1. Usia menikah pertama kali
2. Lama pernikahan
3. Perkawinan sekarang adalah suami yang keberapa
i. Pola makan
Data ini untuk bisa mendaptkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil sampai dengan masa awal
persalinan. Data fokus mengenai asupan makan pasien adalah sebagai
berikut.
1. Kapan atau jam berapa terakhir kali makan
2. Makanan yang dimakan
3. Jumlah makanan yang dimakan
j. Pola minum
Pada masa kehamilan, intake cairan sangat penting karena
menentukan kecenderungan terjadinya dehidrasi. Data yang perlu
ditanyakan berkaitan dengan intake cairan adalah sebagai berikut :
1. Kapan terakhir kali minum
2. Berapa banyak yang diminum
3. Apa yang diminum
k. Pola istirahat
Istirahat sangat di perlukan oleh pasien. Data yang perlu
ditanyakan yang berhubungan dengan istirahat pasien.
1. Kapan terakhir tidur
2. Berapa lama
3. Aktivitas sehari hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini
memberikan gambaran kita tentang seberapa berat aktivitas yang
biasa dilakukan pasien di rumah.
l. Personal hygiene
Data ini perlu kita gali karena akan sangat berkaitan dengan
kenyamanan pasien dalam menjalani proses persalinannya. Beberapa
pertanyaan yang perlu diajukan berhubungan dengan perawatan
kebersihan diri pasien.
1. Kapan terakhir kali mandi, keramas, dan gosok gigi
2. Kapan terakhir ganti baju dan pakaian dalam
m. Respons keluarga terhadap kehamilan.
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan
psikologis pasien. Adanya respons yang positif dari keluarga
terhadap persalinan akan mempercepat proses adaptasi pasien
menerima peran dan kondisinya. Dalam mengkaji data ini kita dapat
menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga. Ekspresi wajah
yang mereka tampilkan juga dapat memberikan petunjuk kepada
kita tentang bagaimana respons mereka terhadap kehamilan ini.
Pada beberapa kasus sering kita jumpai tidak adanya respons yang
posistif dari keluarga dan lingkungan pasien karena adanya
permasalahan yang mungkin tidak mereka ceritakan kepada kita,
jika hal itu terjadi bidan sedapat mungkin dapat berperan dalam
mencari beberapa alternatif solusi.
n. Respons pasien terhadap kehamilan.
Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan langsung
kepada pasien mengenai bagaimana perasaannya terhadap
kehamilan.
o. Respons suami pasien terhadap kehamilan ini
Untuk mengetahui bagaimana respons suami pasien terhadap
kehamilan ini, kita dapat menanyakan langsung dengan suami
pasien atau dapat juga kepada pasien, Data mengenai respons suami
pasien ini sangat penting karena dapat kita jadikan sebagai salah
satu acuan mengenai pola kita dalam memberikan asuhan kepada
pasien dan bayinya. Jika suami pasien memberikan respons yang
positif terhadap istri dan anaknya maka akan memberikan
kemudahan bagi kita untuk melibatkannya dalam pendampingan
persalinan dan perawatan pasien dalam masa nifas.

2. Data Objektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif
melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan.
Langkah-langkah Pemeriksaan
1. Keadaan Umum.
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah
sebagai berikut
a) Baik.
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami
katergantungan dalam berjalan.
b) Lemah.
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain,
dan pasien sudah tidak mampu berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan
komposmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar)
3. Tanda vital.
a. Tekanan darah.
b. Nadi.
c. Pernafasan
d. Suhu.
4. Kepala
a. Rambut.
1) Warna.
2) Kebersihan.
3) Mudah rontok atau tidak
b. Telinga
1) Kebersihan.
2) Cangguan pendengaran.
c. Mata
1) Konjungtiva.
2) Sklera.
3) Kebersihan.
4) Kelainan.
5) Gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat)
d. Hidung.
1) Kebersihan
2) Polip.
3) Alergi debu.
e. Mulut.
1) Bibir
a. Warna.
b. Integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah).
2) Lidah.
a. Warna
b. Kebersihan.
3) Gigi.
a. Kebersihan
b. Karies
4) Gangguan pada mulut (bau mulut)
f. Leher.
1) Pembesaran kelenjar limfe.
2) Parotitis.
g. Dada.
1) Bentuk.
2) Simetris/tidak.
3) Payudara.
a) Bentuk.
b) Besar masing-masing payudara (seimbang atau tidak)
c) Hiperpigmentasi areola payudara.
d) Teraba massa, nyeri atau tidak.
e) Kolostrum.
f) Keadaan puting: menonjol, datar, atau masuk ke dalam
g) Kebersihan
4) Denyut jantung
5) Gangguan pernapasan (auskultasi).
h. Perut
1) Bekas luka operasi.
2) Bentuk
3) Striae.
4) Linea.
i. TFU
1) Hasil pemeriksaan Palpasi Leopold.
2) TBJ (Taksiran Berat Janin).
3) DJJ
j. Ekstremitas.
1) Atas
a) Gangguan/kelainan.
b) Bentuk.
2) Bawah
a) Bentuk
b) Udem.
c) Varises.
k. Genital.
1) Kebersihan.
2) Pengeluaran per vagina.
3) Tanda-tanda infeksi vagina.
4) Pemeriksaan dalam.
l. Anus
1) Hemoroid.
2) Kebersihan.
m. Data Penunjang.
1) USG.
2) Laboratorium
3) Kadar Hb.
4) Ht (Hematokrit).
5) Kadar Leukosit.
6) Golongan darah.
 Langkah II (kedua) : Pengembangan data dasar, interpretasi
data menentukan diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah
atau diagnose berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah ditegakkan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi “standar
nomenklatur” (tatanama) diagnosa kebidanan dan dirumuskan
secara spesifik.
Contoh :
Diagnosis kebidanan
Diagnosis kebidanan adalah diagnosa uyang ditegakkan oleh
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan.
Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang
berkaitan dengan kehamilannya (jumlah kehamilan), dibedakan
menjadi primigravida (hamil pertama kali) dan multigraivda (hamil
kedua atau lebih).
Contoh penulisan paritas dalam intrepetasi data
Primigravida : G1P0A0
G1 (gravida 1) berarti kehamilan pertama
P0 (partus nol) berarti belum pernah partus/melahirkan
A0 (abostus nol) berarti belum pernah mengalami abortus
Multigravida : G3P1A1
G3 (gravida 3) berarti kehamilan yang ketiga
P1 (partus satu) berarti sudah pernah partus/melahirkan 1x
A1 (abostus satu) berarti sudah pernah mengalami abortus
satu kali
 Langkah III (ketiga) : Identifikasi masalah-masalah potensial
atau diagnosa lain
Identifikasi diagnosa/masalah potensial adalah
mengidentifikasi masalah dan diagnosa yang sudah diidentifkasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa/masalah potensial terjadi (Heryani, 2011)
Contoh :
Diagnosis: GIP0000 UK 20 minggu dengan konstipasi
 Langkah IV (keempat) : Evaluasi kebutuhan intervensi segera
Merupakan tindakan segera terhadap kondisi yang
diperkirakan akan membahayakan klien. Oleh karena itu, bidan
harus bertindak untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak.
Kategori Kegiatan
Kehamilan normal 
mendampingi) dan membuatnya
merasa nyaman.

infeksi

kesehatan ibu, mendengarkan dengan
cermat hal-hal yang diceritakan ibu

konseling sesuai dengan kebutuhan
ibu




dan asuhan pada dokumen soap
Kehamilan dengan masalah 1. Memberikan seluruh asuhan anc
atau kebutuhan khusus seperti diatas
2. Memberikan konseling khusus untuk
mengatasi masalah atau kebutuhan
ibu
3. Melanjutkan pemantauan kondisi ibu
dan janin selama kehamilan
Kehamilan dengan masalah 1. Memberikan seluruh asuhan anc
kesehatan atau komplikasi seperti pada kehamilan normal
dengan masalah atau kebutuhan
khusus
2. Merujuk ke dokter untuk
konsultasi/kolaborasi/rujukan
3. Menindaklanjuti hasil
konsultasi/kolaborasi/rujukan
Kehamilan dengan 1. Memberikan pertolongan awal sesuai
kegawatdaruratan kegawatdaruratan kehamilan
2. Merujuk ke dokter SpOG
3. Mendampingi ibu terus menerus
4. Memantau kondisi ibu dan janin
5. Menindaklajuti hasil
konsultasi/kolaborasi/rujukan
 Langkah V (kelima) : Perencanaan
Rencana layanan komprehensif ditentukan berdasarkan
tahapan terdahulu (langkah pertama, kedua, ketiga dan keempat)
untuk mengantisipasi masalah serta diagnosa. Selain itu perlu untuk
mendapatkan data yang belum diperoleh atau tambahan informasi
data dasar. Rencana pelayanan komprehensif tidak hanya dengan
indikasi kondisi pasien tetapi ada hubungan dengan masalah apa,
tetapi juga garis besar petujunjuk antisipasi bagi perempuan seperti
apa harapannya, pendidikan dan konseling pasien dan bila ada yang
berhubungan masalah-masalah sosial, ekonomi, agama, keluarga,
budaya atau psikologis.
Rencana pelayanan harus disepakati bersama antara bidan dan
ibu sehingga pelayanan menjadi efektif sesuai harapan ibu, untuk
menentukan rencana implementasi dapat dilakukan atau tidak semua
keputusan dirumuskan dalam mengembangkan pelayanan secara
komprehensif, harus direfleksikan kegunaannya dengan cara yang
benar, rasional dan tepat. Bila dasar tidak lengkap, atau
mempengaruhi tujuan pelayanan pada pasien sehingga tidak komplit
dan tidak aman.
 Langkah VI (keenam) : Implementasi
Implementasi rencana asuhan yang telah dirumuskan. Rencana
yang telah dirumuskan mungkin semuanya dapat dilaksanakan oleh
bidan secara mandiri atau sebagian dilaksanakan oleh ibu atau tim
kesehatan lainnya. Dengan model ini bidan berkolaborasi dengan
dokter atau profesi lain untuk manajemen asuhan pasien dengan
komplikasi. Bidan harus bertanggung jawab dalam implementasi
yang efisien, hal ini akan mengurangi waktu, biaya dan memberikan
kualitas pelayanan yang baik.
 Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi/penilaian
Evaluasi merupakan suatu penganalisaan hasil implementasi
asuhan yang telah dilaksanakan dalam periode untuk menilai
keberhasilannya apakah benar-benar memenuhi kebutuhan untuk
dibantu. Tujuan dari evaluasi atau penilaian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan implementasi asuhan berdasarkan analisa.

2.2.2 Pendokumentasian Secara SOAP


Pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan pendekatan
SOAP terdiri dari empat langkah yaitu :
- S : Data Subyektif
Merasakan mules pada perut bagian bawah, keluar darah sedikit dari
vagina disertai darah yang menggumpal pada tanggal 21 januari
2020 pukul 12.00 pada saat BAK .
- O : Data Obyetif
Pemeriksaan Umum :
BB/TB : 56 kg/160 cm
Nadi : 88x/menit
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 36,2 OC
Pernafasan : 18x/menit
Kesadaran : Composmetis
Pemeriksaan Penunjang
a. Abdomen
Palpasi : uterus mengecil dari usia kehamilanya (TFU 16 minggu
pertengahan antara simpisis-pusat)

b. Genetalia : perdarahan sedikit , servik tertutup, vulva vagina tidak


ada kelainan
- A : Analisa/ Assessment
G1P0000 UK ( Trimester 1 ) dengan Abortus Kompletus
- P : Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini.
2. Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih
lanjut adanya perdarahan.
3. Memberikan nasihat untuk beristirahat dan memenuhi
kebutuhan nutrisi agar kondisi membaik..
4. Memberikan motivasi dan dukungan agar dapat menerima
keaadaanya.
5. Memberikan informasi jika menginginkan konsepsi untuk
menunggu sekurang-kurangnya 1 siklus untuk memungkinkan
normalisasi endometrium dan memaksimalkan kesempatan
untuk berhasil pada kehamilan berikutnya.
6. Menginformasikan untuk kunjungan ulang apabila terdapat
keluhan.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan
telah di dokumentasikan menggunakan SOAP
2.2.3 Bagan Alur Berfikir Varney dan Pendokumentasian SOAP
Pencatatan dari Asuhan
Alur Pikir Bidan
Kebidanan

Proses
Pendokumentasian Asuhan
Manajemen
kebidanan
Kebidanan

7 langkah Varney 5 Langkah


SOAP NOTES
(Competensi Bidan)
Data Data Subjektif dan Objektif
Masalah / diagnosa Assesment/diagnosa Assasment/ diagnosa

Antisipasi maslah
potensial/ diagnosa lain
Menetapkan kebutuhan Perencanaan Penatalaksanaan :
segera untuk konsultasi, - Konsul
kolaborasi - Tes diagnostik / lab
Perencanaan
- Rujukan
- Pendidikan/ konseling
Implementasi Implementasi
- Follow up

Evaluasi Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Januari 2021 Jam :14.00

No. RM : 5758

Nama : Ny.D Nama Suami : Tn.A

Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Alamat : Ds.Maron Kec.Garum Alamat : Ds. Maron Kec. Garum


Kota Blitar Kota Blitar
Cara Masuk :

Datang sendiri Rujukan dari :

Diagnosa MRS :

A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama :
Merasakan mules pada perut bagian bawah, keluar darah sedikit dari
vagina disertai darah yang menggumpal pada tanggal 29 Januari 2021
pukul 12.00 pada saat BAK .
2. Riwayat menstruasi
 Usia manarche : 12 Tahun
 Jumlah darah haid : 3-4x ganti pembalut / hari
 HPHT : 10 September 2020
 Keluhan saat haid : tidak ada
 Lama haid : 5-7 hari
 Flour albus : tidak ada
 TP : 17 Juni 2021
 Keluhan haid : tidak ada
3. Riwayat hamil ini
 Hamil muda : mengalami mual dan muntah
 Hamil tua : tidak ada
 Riwayat imunisasi : TT5
 Gerakan janin pertama : 18 minggu
 Gerakan janin terakhir : tidak ada
 Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : tidak ada
 Obat/jamu yang pernah dan sedang di konsumsi : mengkonsumsi tablet
Fe
 Keluhan BAK : tidak ada Keluhan BAB : tidak ada
 Kekhawatiran khusus :
Tidak ada
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
G1P000
Keadaan
Tgl,th Tempat Umur Jenis Penolong Anak
No Penyulit anak
partus partus kehamilan persalinan persalinan JK/BB
sekarang
1. H A M I L I N I

5. Riwayat kesehatan penyakit yang pernah diderita :


Tidak ada riwayat penyakit
6. Riwayat penyakit keluarga (Ayah, Ibu, Mertua) yang pernah menderita
sakit :
Tidak ada riwayat penyakit menurun (DM, asma, hipertensi dan jantung)
dan penyakit menular (TBC, hepatitis, HIV/ AIDS).
7. Status pernikahan : ya
Nikah 1 kali, nikah usia 21 tahun, lama menikah 1 tahun
8. Riwayat psiko sosial ekonomi
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
Keluarga dan saudara sangat mendukung atas kehamilan anak pertama
ini, dan ibu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil
- Penggunaan alat kontrasepsi KB
Ibu belum berencana menggunakan alat kontrasepsi KB dan belum
pernah menggunakannya.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
Musyawarah dengan keluarga dan diputuskan oleh suami
- Kebiasaan hidup sehat
Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, nasi dengan lauk, sayur dan
ditambah satu potong buah ukuran sedang. Tidak ada riwayat alergi
makanan. Minum air putih 6-7 gelas sehari.
- Beban kerja sehari
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti, menyapu, memasak ,
mencuci, mengepel selama 3-4 jam per hari
- Tempat dan penolong persalinan yang diinginkan
Di Bidan
- Penghasilan keluarga
Rp. 3.000.000,- / bulan
9. Riwayat KB dan rencana KB
Metode yang pernah dipakai : belum pernah
Komplikasi dari KB : tidak ada

10. Riwayat Ginekologi : Tidak ada riwayat ginekologi


11. Pola makan / minum/ eliminasi/ istirahat
- Pola makan: 3 kali sehari porsi sedang nasi dengan lauk sayur ditambah
buah porsi sedang
- Pola minum : 6-7 gelas/hari
- Pola eliminasi :
BAK 5-6 x/hari, warna : kuning
BAK terakhir jam :12.00
BAB 1 kali/hari, karakteristik: lembek, BAB terakhir jam : 05.00
- Pola istirahat : 7-8 jam/hari, tidur terakhir jam : 04.30
- Pengetahuan ibu tentang kehamilannya : ibu mengatasi mual muntah
dengan mengkonsumsi tablet fe pada malam hari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Kesadaran :composmentis
BB/TB : 56 Kg/160 cm Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 88x/ menit Suhu : 36,50C
Pernafasan : 18 x / menit

2. Pemeriksaan Fisik
- Mata : Kongjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterus, pandangan normal
- Rahang, gigi, gusi: normal , tidak ada karies dan gusi tidak berdarah
- Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
- Axilla : Bersih
- Sistem respiratori : Tidak ada dispneu, tachipneu, wheezing, batuk
-Sistem kardio : Tidak ada nyeri dada dan murmur
- Pinggang : Tidak ada nyeri pinggang, sdan tidak ada kelainan
pinggang
- Ekstremitas atas dan bawah: Tungkai simetris, tidak oedema dan
varises, reflek patella (+/+)
3.1.2.2 Pemeriksaan Penunjang

a Abdomen
Palpasi : uterus mengecil dari usia kehamilanya (TFU 16 minggu
pertengahan antara simpisis-pusat)

b Genetalia :
− vulva vagina : tidak oedem, tidak ada varices, terdapat
pengeluaran darah sedikit berwarna merah
− Pemeriksaan dalam : ostium uteri tertutup.
C. ANALISA / INTEPRETASI DATA
G1P0000 UK 19 Minggu dengan Abortus Kompletus
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 29 Januari 2021 Jam : 15.00
15.00-15.10 Menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini.
Ibu mengetahui kondisinya saat ini
15.10-15.20 Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih
lanjut. Ibu dapat memahami penjelasan yang telah diberikan.
15.20-15.30 Memberikan nasihat pada Ny.P untuk beristirahat dan memenuhi
kebutuhan nutrisi agar kondisi membaik. Ny. P dapat
memahami dan bersedia melakukanya.
15.30-15.35 Memberikan motivasi dan dukungan kepada Ny.P agar dapat
menerima keaadaanya. Ny.P dapat memahami keadaanya saat
ini.
15.35-15.45 Memberikan informasi pada Ny.P yang menginginkan konsepsi
untuk menunggu sekurang-kurangnya 1 siklus untuk
memungkinkan normalisasi endometrium dan memaksimalkan
kesempatan untuk berhasil pada kehamilan berikutnya. Ny.P
memahami informasi yang telah diberikan dan bersedia
melaksanakan anjuran bidan.
15.45-15.50 Menginformasikan ibu untuk kunjungan ulang apabila terdapat
keluhan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
15.50-16.00 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan
telah di dokumentasikan menggunakan SOAP

Kediri,............................

Pembimbing Praktik Mahasiswa

.................................................... ......................................................

NIP. NIM.

Dosen Pembimbing

....................................................
NIP.

BAB IV
PEMBAHASAN

Ny.P melakukan kunjungan pada tanggal 21 Januari 2020. Hasil


anamnesis didapatkan bahwa ibu mengalami abortus Kompletus. Merasakan
mules pada perut bagian bawah, keluar darah sedikit dari vagina disertai darah
yang menggumpal sejak tanggal 21 januari 2020 pukul 12.00 .
Hasil dari pemeriksaan terdapat Keadaan umum ibu Baik, Kesadaran
compos mentis BB/TB : 56 Kg/160 cm, Tekanan dara : 90/ 60 mmHg, Nadi
: 88x/ menit, Suhu : 36,20C, Pernafasan : 18 x / menit

Hasil pemeriksaan palpasi yang dilakukan: uterus mengecil dari usia kehamilanya
(TFU 16 minggu pertengahan antara simpisis-pusat) Auskultasi : DJJ : tidak ada,
His/kontraksi : Tidak ada, Genetalia : perdarahan sedikit , Vt tidak ada
pembukaan, vulva vagina tidak ada kelainan, porsio lunak dan tebal.
Pembahasan asuhan kebidanan dalam kasus ibu hamil dengan abortus
imminens dilakukan setelah melaksanakan penerapan teori yang digunakan
sebagai landasan dalam melakukan manajemen kebidanan. Dari hasil tersebut
dapat diambil adanya suatu persamaan atau perbedaan antara teori dan praktik.
Dalam pengkajian pada Ny.P di BPM Sindi, Amd. Keb penulis akan membahas
sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap
awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian
data subyektif, data obyektif dan data penunjang. Berdasarkan pengkajian
Ny.P dengan usia kehamilan 19 minggu Merasakan mules pada perut
bagian bawah, keluar darah sedikit dari vagina disertai darah yang
menggumpal pada tanggal 21 januari 2020 pukul 12.00

Hasil dari pemeriksaan terdapat Keadaan umum ibu Baik,


Kesadaran : compos mentis BB/TB : 56 Kg/160 cm, Tekanan dara : 90/
60 mmHg, Nadi : 88x/ menit, Suhu : 36,2 0C, Pernafasan : 18 x / menit.
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami Ny.P menunjukkan
antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.

2. Analisa Data
Berdasarkanpemeriksaan yang telah dilakukan, maka penulis
menarik identifikasi diagnosa dari kasus yang ada ditemukan satu
diagnosa yaitu G1P0000 UK 19 minggu, dengan abortus kompletus Hal
ini menunjukkan kasus tersebut sesuai dengan teori yang ada.
3. Perencanaan, Implementasi, Evaluasi
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini.
2. Memberikan KIE asuhan pasca keguguran dan memantau lebih
lanjut adanya perdarahan.
3. Memberikan nasihat untuk beristirahat dan memenuhi kebutuhan
nutrisi agar kondisi membaik..
4. Memberikan motivasi dan dukungan agar dapat menerima
keaadaanya.
5. Memberikan informasi jika menginginkan konsepsi untuk menunggu
sekurang-kurangnya 1 siklus untuk memungkinkan normalisasi
endometrium dan memaksimalkan kesempatan untuk berhasil pada
kehamilan berikutnya.
6. Menginformasikan untuk kunjungan ulang apabila terdapat keluhan.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan telah
di dokumentasikan menggunakan SOAP.
Penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
bidan. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan
penatalaksanaannya. Dari rencana yang telah disusun, pemeriksa
melakukan intervensi pada keseluruhan rencana.
Evaluasi pada akhir asuhan, Ny. P mengetahui dan menyetujui segala
tindakan yang dilakukan. Ibu mengatakan mengerti dan memahami
dengan semua penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan, serta
akan menjalankan anjuran yang sudah diberikan oleh petugas
kesehatan.Ibu dapat mengikuti beberapa hal yang dijelaskan oleh petugas
kesehatan.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-
akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan yang belum mampu untuk hidup diluar
kandungan (Endang Purwoastuti, 2015).
Abortus kompletus adalah Abortus hasil konsepsi telah keluar
dari Rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu (Purwoastuti
Endang,2015).
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada
Ny. P mengalami Abortus Kompletus. Tetapi tidak terdapat
komplikasi. Bidan telah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada
Ny.P dengan diagnose Abortus Kompletus.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Penulis
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari
kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP dan alur
berpikir Varney serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan
kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang
telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif terhadap klien.

5.2.2 Bagi Lahan Praktek


Asuhan yang diberikan sudah cukup baik dan hendaknya agar
dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan
kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan teori dari asuhan kebidanan patologis

5.2.3 Bagi Klien


Agar klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan
keadaan kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin
dan nyaman karena mendapatkan gambaran tentang pentingnya
pengawasan pada saat hamil dengan melakukan pemeriksaan rutin di
pelayanan kesehatan.

5.2.4 Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kepustakaan bagi yang
membutuhkan Asuhan Kebidanan dan acuan pada penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
DAFTAR PUSTAKA

Hulina Mellyna.2017.Panduan Menjalani Kehamilan Sehat.Jakarta : Puspaswara


Purwoastuti Endang.2015.Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal.Yogyakarta:Pustaka Baru Press
Maryuni Anik.2013.Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal.Jakarta:Trans
Info Media
Norma nita.2013.Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo Sarwono.2016.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai