Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENINGKATAN PELAYANAAN DAN PENERAPAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA IBU HAMIL


Ade sulistya lubis/181101121
adesulistyalubis@gmail.com

Abstrak
Latar belakang: Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan dasar untuk ibu hamil yang harus
dilakukan sesuai standar, yaitu minimal 4 kali selama masa kehamilan.Tujuan : agar dapat
mengetahui hubungan peningkatan pelayanaan dan penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja pada ibu hamil . Metode: menggunakan metode tersearch dan analisis dari berbagai
sumber seperti buku teks, buku referensi jurnal, e-book, dan juga membandingkan beberapa
jurnal yang berhubungan hubungan peningkatan pelayanaan dan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja pada ibu hamil. Hasil: Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.Kesimpulan: pelayanan kesehatan dasar untuk ibu
hamil yang harus dilakukan sesuai standar, yaitu minimal 4 kali selama masa kehamilan.

Kata kunci: Pelayanan, Penerapan, ibu hamil.

Background: Antenatal care is a basic health service for pregnant women that must be
carried out according to standards, which is at least 4 times during pregnancy. Purpose: in
order to know the relationship between increasing service and the application of occupational
safety and health in pregnant women. Method: using search methods and analysis from
various sources such as textbooks, journal reference books, e-books, and also comparing
several journals related to the improvement of service delivery and the application of
occupational safety and health in pregnant women. Results: Application of Occupational
Safety and Health (K3) is one form of efforts to create a work environment that is safe,
healthy, free from work accidents and occupational diseases. Conclusion: basic health
services for pregnant women must be carried out according to standards, which is at least 4
times during pregnancy.

Keywords: Services, Implementation, pregnant women.


termasuk pelayanan antenatal care (ANC)
PENDAHULUAN pada ibu hamil

LATAR BELAKANG TUJUAN


Pelayanan antenatal care merupakan
Tujuan pembandigan dari beberapa jurnal
pelayanan kesehatan dasar untuk ibu hamil
dan sumber lainnya agar dapat mengetahui
yang harus dilakukan sesuai standar, yaitu
Hubungan peningkatan pelayanaan dan
minimal 4 kali selama masa kehamilan.
penerapan keselamatan dan kesehatan
Setiap kehamilan dapat berkembang
kerja pada ibu hamil.
menjadi masalah atau komplikasi,
sehingga diperlukan pemantauan selama
masa kehamilan. Ibu hamil juga harus METODE
mengetahui tentang bahaya kehamilan.
Jika ibu hamil mengetahui tentang bahaya Jurnal ini menggunakan metode tersearch
kehamilan, maka ibu hamil akan lebih dan analisis dari berbagai sumber seperti
waspada dan hati – hati dengan cara rutin buku teks, buku referensi jurnal, e-book,
melakukan pemeriksaan selama masa dan juga membandingkan beberapa jurnal
kehamilannya. Kemungkinan terburuk yang berhubungan dengan hubungan
adanya komplikasi kehamilan dapat peningkatan pelayanaan dan penerapan
menyebabkan kematian pada ibu hamil. keselamatan dan kesehatan kerja pada ibu
hamil. Dari analisi berbagai sumber
Angka Kematian Ibu seharusnya dapat digunakan Untuk mengetahui Hubungan
dicegah dengan mendeteksi secara dini peningkatan pelayanaan dan penerapan
adanya resiko tinggi ataupun komplikasi keselamatan dan kesehatan kerja pada ibu
pada masa kehamilan, dengan melakukan hamil. Penulisan jurnal ini dimulai pada
kunjungan atau pemeriksaan kehamilan ke tanggal 23 November 2019. Pengolahan
pelayanan kesehatan yang tersedia.1 jurnal dilakukan dengan metode
Adanya kematian ibu yang masih tinggi membandingkan beberapa jurnal yang
menunjukkan kualitas pelayanan Hubungan peningkat pelayanaan dan
kesehatan maternal yang masih rendah penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja pada ibu hamil.
kebutuhan9 Standar minimal pelayanan
HASIL antenatal meliputi “7T”, yang terdiri dari:

Antenatal care terpadu merupakan 1. Timbang berat badan;

pelayanan antenatal komprehensif dan 2. Ukur tekanan darah;

berkualitas yang diberikan kepada semua 3. Ukur tinggi fundus uteri;

ibu hamil. Pelayanan tersebut dapat 4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus

diberikan oleh dokter, bidan, perawat dan Toksoid);

tenaga medis lain yang terlatih dan 5. Pemberian tablet zat besi;

profesional. 6. Test terhadap PMS, HIV/AIDS

Tujuan pelayanan ANC adalah untuk dan malaria;


mempersiapkan persalinan dan kelahiran 7. Temu wicara/konseling.

dengan mencegah, mendeteksi, dan


mengatasi 3 masalah kesehatan selama Pemeriksaan selanjutnya dilakukan

kehamilan yang memengaruhi ibu hamil pemeriksaan kehamilan mulai dari

dan janinnya, meliputi komplikasi anamnesa, pemeriksaan fisik,

kehamilan itu sendiri, kondisi yang diagnosa, terapi, dan rujuk bila

mungkin dapat membahayakan kehamilan diperlukan. Pelayanan antenatal juga

ibu, serta efek dari gaya hidup yang tidak dapat digunakan untuk memberikan

sehat. Kebijakan program pelayanan informasi kepada ibu hamil dan

antenatal menetapkan frekuensi keluarganya untuk melakukan

kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan penanganan yang tepat serta segera

paling sedikit 4 (empat) kali selama memeriksakan kehamilannya apabila


kehamilan, 1 kali pada trimester pertama terdapat tanda-tanda bahaya selama

(K1), 1 kali pada trimester kedua (K2), dan kehamilan. 8 Tanda-tanda bahaya

2 kali pada trimester ketiga (K3 dan K4). selama kehamilan meliputi: a)

Sedangkan apabila terdapat kelainan atau a. bengkak/edema pada muka

penyulit kehamilan seperti mual, muntah, atau tangan;

perdarahan kehamilan, perdarahan, b. nyeri abdomen hebat;

kelainan letak dan lain-lain, frekuensi c. berkurangnya gerak janin;

kunjungan ANC disesuaikan dengan d. perdarahan per vaginam;


e. sakit kepala hebat; Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
f. pengelihatan kabur; g) demam; Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk
g. muntah-muntah hebat; upaya untuk menciptakan lingkungan
h. keluar cairan per vaginam kerja yang aman, sehat, bebas dari
secara tiba-tiba. kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Kunjungan ANC oleh ibu hamil serta bebas pencemaran lingkungan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. menuju peningkatan produktivitas
Pembagian faktor yang memengaruhi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
perilaku seseorang dalam memanfaatkan Undang No.1 Tahun 1970 tentang
pelayanan kesehatan berdasarkan teori Keselamatan Kerja.
Lawrence Green (1984), yaitu berasal dari
faktor perilaku (behavior cause) dan faktor Pelayanan kesehatan pada ibu hamil juga
di luar perilaku (non-behavior causes). disebut Antenatal Care (ANC) yaitu
Sedangkan dalam pembagian menurut pelayanan kesehatan oleh tenaga
konsep dan perilaku sesorang seperti yang profesional untuk ibu hamil selama masa
dikemukakan oleh Green meliputi faktor kehamilannya yang dilaksanakan sesuai
predisposisi (predisposing factor), faktor dengan standar pelayanan antenatal yang
pemungkin (enabling factor), dan faktor di tetapkan. Pemeriksaan Antenatal Care
penguat (reinforcing factor). (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental
PEMBAHASAN dan fisik ibu hamil, hingga mampu
Kualitas kesehatan dan lingkungan kerja menghadapi persalinan, kala nifas,
merupakan faktor penting bagi tercapainya persiapan pemberiaan ASI dan
produktivitas kerja yang tinggi guna kembalinya kesehatan reproduksi secara
mencapai laba perusahaan yang optimal. wajar (Manuaba, 2008).
Apabila kualitas kesehatan dan lingkungan
kerja suatu perusahaan baik, maka Menurut Prawiroharjo (2005),
produktivitas kerja yang tinggi dapat pemeriksaan kehamilan merupakan
tercapai, dan begitupun sebaliknya. pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa f. Mempersiapkan peran ibu dan
nifas, sehingga keadaan mereka post keluarga dalam menerima
partum sehat dan normal, tidak hanya fisik kelahiran bayi agar dapat
tetapi juga mental. tumbuh kembang secara
Tujuan Antenatal Care (ANC) normal.
1. Tujuan Umum g. Menurunkan angka kesakitan
Menurut Saifuddin (2005) tujuan dan kematian ibu dan perinatal.
umum dari pelayanan kesehatan ibu hamil
(Antenatal Care) adalah : Kualitas pelayanan kesehatan atau lebih
a. Memantau kemajuan sering disebut sebagai mutu pelayanan
kehamilan untuk memastikan kesehatan secara umum diartikan sebagai
kesehatan ibu dan tumbuh derajat kesempurnaan pelayanan
kembang janin. kesehatan yang sesuai standar profesi dan
b. Meningkatkan dan standar pelayanan dengan menggunakan
mempertahankan kesehatan potensi sumber daya yang tersedia di
fisik, maternal dan sosial ibu rumah sakit atau puskesmas secara wajar,
dan bayi. efisien, dan efektif serta diberikan secara
c. Mengenal secara dini adanya aman dan memuaskan sesuai norma, etika,
komplikasi yang mungkin hukum, dan sosial budaya dengan
terjadi selama hamil, termasuk memperhatikan keterbatasan dan
riwayat penyakit secara umum, kemampuan pemerintah, serta masyarakat
kebidanan dan pembedahan. konsumen (Suparyanto, 2011). Artinya
d. Mempersiapkan persalinan layanan kesehatan yang berkualitas adalah
cukup bulan, melahirkan suatu layanan kesehatan yang dibutuhkan,
dengan selamat ibu maupun dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi
bayinya dengan trauma layanan kesehatan, dan sekaligus
seminimal mungkin. diinginkan baik oleh pasien/konsumen
e. Mempersiapkan ibu agar masa ataupun masyarakat serta terjangkau oleh
nifas berjalan normal dan daya beli masyarakat (Pohan, 2007).
pemberian ASI Eksklusif.
KESIMPULAN
Antenatal care (ANC) adalah pelayanan REFERENSI
antenatal yang diberikan kepada ibu hamil. Agus M Hardjana. 2003. Komunikasi
Pelayanan dilakukan untuk mempersiapan Interpersonal dan
persalinan dan kelahiran agar dapat Intrapersonal. Yogyakarta :
mencegah, mengatasi, dan mendeteksi Kanisius.
masalah-masalah yang mungkin muncul
Anita Davis Boykins. 2014. DNSc, FNP-
selama kehamilan. Masalah atau
BC, PMHNP BC, Core
komplikasi yang terjadi dapat
Communication
mengakibatkan kematian ibu dan
Competencies in Patient-
meningkatkan angka kematian ibu (AKI)
Centered Care. The ABNF
di Indonesia. Untuk itu, pemerintah
Journal/Spring.
membuat kebijakan program pelayanan
antenatal dengan frekuensi kunjungan Iriviranty, Afrisya. 2015. Analisis Budaya
minimal 4 kali selama masa kehamilan Organisasi dan Budaya
serta menerapkan standar pelayanan Keselamatan Pasien Sebagai
minimal “7T” dalam pelaksanaannya. Langkah Pengembangan
Faktorfaktor yang memengaruhi perilaku Keselamatan Pasien di RSIA
kesehatan ibu hamil dalam melakukan Budi Kemuliaan Tahun 2014:
kunjungan ANC terbagi menjadi faktor Jurnal ARSI/Juni 2015, vol 1
predisposisi, faktor pemungkin dan faktor no 3.
penguat. KARS, 2012, Standar akreditasi rumah
sakit 6. Dedi, Uus, Fitriyani 2013,
‘Analisis Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan pada

SARAN Rumah Sakit Islam Karaw.

Kualitas pelayanan kesehatan pada ibu Kementerian Kesehatan Republik

hamil harus lebih di perhatikan agar dapat Indonesia (2009) Undang-

meningkatkan keselamatan dan kesehatan Undang Republik Indonesia

dan kerja seorang perawat.


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Practice. Med. Educ WHO.
Kesehatan. Indonesia 2010.Framework for Action
Kementerian Kesehatan Republik on Interprofesional Education
Indonesia (2014) Peraturan & Collaborative
Menteri Kesehatan Republik Practice.
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
R.H.Simamora (2019). Buku ajar
tentang Pusat Kesehatan
pelaksanaaan indentifikasi
Masyarakat. Indonesia.
pasien. Uwais Inspirasi indonesi
Matziou1, V, Vlahioti, E, Pantelis
R.H. Simamora. (2019). The infiuence of
Perdikaris, Theodora
Training handover based SBAR
Matziou, Efstathia
Communication for Improving
Megapanou and
patients safety. Indian journal of
Konstantinos Petsios. 2014.
public heath research &
Physician and nursing
Deveopment
perceptions concerning
R.H. Simamora (2019). Documentation of
interprofessional
Patient Identifikasi Into the
Communication and
hectronic system to improve
collaboration. Journal of
the quality of nursing
Interprofessional Care. Vol
serviceec International)
(no) : 28(6): pp 526–533.
journal of soenrifio &
Mitchell,PH, Crittenden, RA. technology tesearch
2000.Interdiciplinarry Simamora, R. H. “Buku Ajar Keselamatan
Collaboration : old ideas with Pasien Melalui Timbang Terima
new urgency. Washington Pasien Berbasis Komunikasi
Publik Health Organization. Efektif: SBAR.” (2018).\
Shobirin (2016) ‘Hubungan Penerapan
Orchad, CA, Curran , V, Kabene, S.
Manajemen Puskesmas dan
2005.Creating a culture for
Komitmen Kerja Petugas dengan
Interdiciplinnary
Mutu Pelayanan Pengobatan di
Collabiration Profesional
Poli Umum Puskesmas
Kabupaten Bangkalan’, Jurnal
Penelitian Administrasi Publik,
2(2), pp. 513–526. Available

Anda mungkin juga menyukai