Fikri Pulogu
Afrianty Y. Nento
Pratiwi Y. Ishak
2. Penyimpanan Limbah
Dibeberapa Negara kantung plastik cukup mahal
sehingga sebagai gantinya dapat digunkanan kantung
kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal sehingga
dapat diperloleh dengan mudah) kantung kertas ini dapat
ditempeli dengan strip berwarna, kemudian ditempatkan
ditong dengan kode warna dibangsal dan unit-unit lain.
3. Penanganan Limbah
a. Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika
telah terisi 2/3 bagian. Kemudian diikiat bagian atasnya
dan diberik label yang jelas.
b. Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya,
sehingga jika dibawa mengayun menjauhi badan limbah
tidak tercecer keluar dan diletakkan ditempat tertentu
untuk dikumpulkan.
c. Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-
kantung dengan warna yang sama telah dijadikan satu
dan dikirimkan ketempat yang sesuai.
d. Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap
terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut
ketempat pembuangan.
4. Pengangkutan Limbah
Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan
menurut kode warnanya. Limbah bagian bukan klinik
misalnya dibawa kekompaktor, limbah bagian Klinik
dibawa keinsenerator. Pengangkutan dengan kendaraan
khusus(mungkin ada kerjasama dengan dinas pekerja
umum)kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan
setiap hari, jika perlu(misalnya bila ada kebocoran
kantung limbah) dibersihkan dengan menggunakan
larutan klorin.
5. Pembuangan Limbah
Setelah dimanfaatkan dengan konpaktor, limbah
bukan klinik dapat dibuang ditempat penimbunan
sampah (Land-fill site), semua limbah infeksi harus diolah
dengan cara desinfeksi, dekontaminasi, sterilisasi, dan
insinerasi. Jika tidak mungkin harus ditimbun dengan
kapur dan ditanam limbah dapur sebaiknya dibuang pada
hari yang sama sehingga tidak sampai membusuk.
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif
yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah.
Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga
sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini
sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan
limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan
limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas
yang tidak kasat mata.