Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI
“ANATOMI FISIOLOGI GINJAL”

Disusun Oleh :

Dessy Natalia – (NIM : 22.72.025378)


Yullandini Marsagita - (NIM : 22.72.025395)
Kelas A
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
DOSEN PENGAMPU : Dr. dr. Faradila
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Anatomi
Fisiologi berupa makalah yang berjudul “Anatomi Fisiologi Ginjal”.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi tentunya bertujuan untuk
menjelaskan dan memaparkan poin-poin di makalah ini, sesuai dengan
pengetahuan yang kami peroleh. Dalam penyelesaian pembuatan tugas ini kami
mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Faradila selaku dosen pengampu,
kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan tim yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat, tidak
hanya bagi penulis sendiri tetapi juga untuk pembaca. Kami juga mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat lebih baik lagi di
kemudian hari. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Palangka Raya, 28 September 2022
Hormat Kami,

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
2.1 Pengertian Ginjal.......................................................................................5
2.2 Struktur Ginjal...........................................................................................6
2.3 Bagian-Bagian Ginjal................................................................................7
2.4 Fungsi dan Fisiologi .....................................................................................7
2.5 Tes Fungsi ....................................................................................................7
2.6 Persyarafan pada Ginjal ...............................................................................8
2.7 Peredaran Darah pada Ginjal ......................................................................8
2.8 Sistem Urinaria .............................................................................................8
2.9 Gangguan dan Kelainan Ginjal .....................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................8


3.1 Kesimpulan................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Ginjal merupakan organ vital dalam tubuh yang berada dibagian bawah
tulang rusuk belakang dan dekat bagian tengah punggung pada kedua sisi
tulang belakang tubuh manusia. Ginjal sebagai organ ekskresi dalam tubuh
yang berbentuk seperti kacang dengan panjang sekitar 10-12 cm atau
seukuran kepalan tangan dan berjumlah dua. Berat ginjal pria sekitar 125-
170 gram dan ginjal wanita 115-155 gram. Ginjal juga berfungsi untuk
membersihkan darah dari senyawa beracun pada tubuh, sebelum akhirnya
dialirkan ke seluruh tubuh. Setelah itu, segala hal yang perlu dibuang
tersebut kemudian dikeluarkan melalui urine. Asupan cairan yang masuk ke
dalam tubuh akan dijaga keseimbangannya oleh ginjal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ginjal?
2. Bagaimana struktur pada ginjal?
3. Apa saja bagian-bagian pada ginjal?
4. Apa saja fungsi dan fisiologi ginjal?
5. Apa saja tes fungsi ginjal?
6. Bagaimana persyarafan pada ginjal?
7. Bagaimana peredaran darah pada ginjal?
8. Apa itu sistem urinaria?
9. Gangguan dan kelainan apa saja yang terdapat pada ginjal?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi dari ginjal
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk
menyaring darah serta mengeluarkan urine dari dalam tubuh dan menjaga
keseimbangan kadar cairan yang berkaitan langsung dengan metabolisme.
Ginjal berbentuk seperti kacang dengan panjang sekitar 10-12 cm atau
seukuran kepalan tangan dan berjumlah dua buah. Sisi dalamnya atau hilum
menghadap ke tulang punggung sedangkan luarnya cembung. Kedua ginjal
terletak di posterior dari rongga abdomen, disebelah lateral kolumna
vertebralis, retroperitoneal, diselubungi oleh jaringan lemak dan jaringan ikat
kendor. Ginjal kiri terletak lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Perbedaan
ini disebabkan karena hepar menduduki ruang banyak diatas ginjal kanan
sehingga lebih rendah. Berat pada ginjal yaitu + 150 gram (125-170 gram
pada laki-laki, 115-155 gram pada perempuan), dengan panjang 5-7,5 cm
serta tebal mencapai 2,5-3 cm.

2.2 Struktur Ginjal


Ginjal terbungkus oleh selaput tipis disebut kapsila renalis. Kapsula renalis
terdiri atas jaringan fibrus bewarna ungu tua. Lapisan luar terdapat lapisan
korteks (substansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medull
(substansi medularis) membentuk kerucut yang disebut renal pyramid.
Puncak kerucut tadi membentuk kaliks yang terdiri atas lubang-lubang kecil
disebut papilla renalis. Masing-masing pyramid saling dilapisi oleh kolumna
renalis, jumlah renalis 15-16 buah. Garis-garis yang terlihat pada pyramid
disebut tubulus nefron. Tubulus nefron merupakan bagian terkecil pada
ginjal yang terdiri atas glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu),
ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius
(papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1 juta nefron dan selama
24 jam dapat menyaring darah sebanyak 170 liter. Arteri renalis membawa
darah murni dari aorta ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada pyramid
renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang
disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler
menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
2.3 Bagian-bagian ginjal
Berikut bagian-bagian dari ginjal serta fungsinya.
a. Bagian-bagian ginjal
1. Nefron
Nefron adalah salah satu bagian penting pada ginjal. Bagian ini dapat
mengambil darah, memetabolismekan nutrisi, dan membantu untuk
mengeluarkan produk limbah dari darah yang telah disaring. Pada tiap
ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron dengan berbagai kumpulan
struktur internalnya, seperti :
i. Renal Corpuscle (Sel Darah Ginjal)
Setelah darah masuk ke sel ginjal melalui nefron yang disebut
juga dengan badan malpighian. Sel ginjal ini memiliki dua
struktur tambahan, seperti :
 Glomerulus, sekelompok kapiler ini dapat menyerap
protein dari darah yang berjalan melalui sel darah ginjal.
 Kapsul Bowman, cairan yang tersisa disebut dengan urin
kapsuler dan akan dialirkan ke dalam tubulus ginjal.
ii. Renal Tubules (Tubulus Ginjal)
Tubulus Ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah
kapsul bowman dan berakhir di saluran pengumpul. Setiap
tubulus tersebut memiliki beberapa bagian, yaitu :
 Tubulus kontortus proksimal, bagian ini berguna
menyerap air, natrium, dan glukosa kembali ke dalam
darah.
 Lingkaran henle, bagian ini berfungsi untuk menyerap
kalium, klorida, dan natrium ke dalam darah.
 Distal convoluted tubule, bagian ginjal ini mampu
menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan
menyerap kalium serta asam.
 Urea, adalah produk sampingan dari metabolisme protein
yang dilepaskan didalam urine.
iii. Renal cortex
Renal cortex atau korteks ginjal adalah bagian terluar dari ginjal
yang berisi glomerulus dan convoluted tubules. Bagian ini
dikelilingi di tepi luarnya dengan kapsul ginjal yang merupakan
lapisan jaringan lemak. Bagian tersebut dilindungi dengan
korteks ginjal dan kapsul rumah yang mampu melindungi
struktur bagian dalam ginjal.

2. Glomerulus
Glomerulus merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang terletak
di dalam kapsula bowman. Glomerulus menerima darah dari arteriola
aferen dan meneruskan darah ke sistem vena melalui arteriola eferen.
Natrium dan kalium secara bebas difiltrasi dalam glomerulus sesuai
dengan konsentrasi dalam plasma. Sebanyak 10-20% kalium plasma
diperkirakan terikat oleh protein dan tidak bebas difiltrasi sehingga
kalium dalam keadaan normal.
a. Aparatus juksta glomerulus
Arteriol aferen dan ujung akhir ansa henle asedens tebal, nefron
yang sama bersentuhan untuk jarak yang pendek. Pada titik
persentuhan sel tubulus (ansa henle) asedens menjadi tinggi
dinamakan medula densa, dinding arteriola yang bersentuhan
dengan ansa henle menjadi tebal karena sel-selnya mengandung
butir-butir sekresi renin yang besar yang disebut sel juksta
glomerulus. Makula densa dan sel juksta gloerulus erat sekali
hubungannya dengan pengaturan volume cairan ekstrasel dan
tekanan darah.
b. Elektromikroskopis glomerulus
Glomerulus berdiameter 200 μm . Glomerulus dibentuk oleh
invaginasi anyaman kapiler yang menempati kapsula bowman.
Glomerulus mempunyai dua lapisan seluler yang memisahkan
darah dari dalam kapiler glomerulus dan filtrat dalam kapsula
bowman, yaitu lapisan endotel kapiler dan lapisan epitel khusus
yang terletak di atas kapiler glomerulus. Kedua lapisan tersebut
dilapisi oleh lamina basalis, di samping itu terdapat sel-sel stelata
yang disebut sel mangsial. Sel mangsial mirip dengan sel-sel
parasit yang terdapat pada dinding kapiler seluruh tubuh. Zat-zat
ini bermuatan netral, berdiameter 4 nm, dapat melalui membran
glomerulus dan untuk zat yang lebih dari 8 nm hampir semuanya
terhambat. Di samping diameter bermuatan molekul, diameter juga
mempengaruhi daya tembus glomerulus sehingga tidak dapat
melewati glomerulus.
3. Tubulus proksimal konvulta
Merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula
bowman dengan panjang 15 mm. Bentuk tubulus proksimal konvulta
berkelol-kelok menjalar dari korteks ke bagian medula dan kembali ke
korteks.
Sekitar 2/3 natrium yang telfiltrasi di glomerulus diabsorbsi secara
isotonik bersama kloridan dan melibatkan transportasi aktif natrium.
Peningkatan reabsorbsi natrium akan mengurangi pengeluaran air dan
natrium. Hal ini dapat menganggu pengenceran dan pemekatan urine
yang normal. Kalium direabsorbsi lebih dari 70%, kemungkinan
dengan mekanisme transportasi aktif akan terpisah dari reabsorbsi
natrium.
4. Ansa henle

5. Piramida ginjal
Piramida ginjal adalah struktur kecil yang berisi rangkaian nefron dan
tubulus. Tubulus ini berguna untuk mengangkut cairan ke ginjal.
Setelah ini, cairan tersebut dapat bergerak menjauh dari nefron
menuju struktur dalam yang berguna mengumpulkan dan mengangkut
urine keluar dari ginjal.
6. Pelvis ginjal
Pelvis ginjal adalah salah satu bagian struktur ginjal yang merupakan
ruang berbentuk corong di bagian terdalam ginjal. Ini berfungsi
sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanannya ke kandung kemih.
7. Calyces
Calyces merupakan bagian pertama dari pelvis ginjal. Salah satu
bagian ginjal ini adalah ruang berbentuk cangkir kecil yang
mengumpulkan cairan sebelum pindah ke kandung kemih. Selain itu,
bagian ini juga tempat cairan dan limbah ekstra menjadi urine.
8. Hilum
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di tepi bagian dalam ginjal
dengan bentuk melengkung ke dalam yang menyerupai kacang.
Beberapa bagian hilum, antara lain :
i. Arteri ginjal, bagian ini berguna untuk membawa darah
beroksigen dari jantung ke ginjal untuk disaring.
ii. Vena ginjal, berguna untuk membawa darah yang
disaring dari ginjal kembali ke jantung.
9. Ureter
Ureter atau saluran kencing adalah tabung otot yang berguna untuk
mendorong urine ke dalam kandung kemih, guna mengumpulkan
cairan tersebut dan mengeluarkannya dari tubuh.
2.4 Fungsi dan fisiologi ginjal
a) Fungsi ginjal
Fungsi ginjal sangat berperan dalam tubuh manusia. Organ bentuknya
mirip dengan kacang ini merupakan organ ekskresi pada vertebrata.
Fungsinya sebagai penyaring kotoran yang dibuang melalui urine. Fungsi
lain dari ginjal yaitu :
1. Menjadi tempat penyaringan membersihkan darah. Nefron yang
menjadi bagian pada ginjal yang gunanya menjalankan fungsi
ginjal sebagai penyaring darah. Tujuan dari bagian ini adalah
memilah darah yang baik untuk disalurkan pada seluruh tubuh dan
membuang racun dalam organ tubuh. Jika fungsi ini tidak berjalan
dengan baik maka penyakit mudah masuk dan segala virus bahkan
bakteri yang ada dalam darah tersalurkan didalam tubuh, akibatnya
orang tersebut bisa meninggal dalam waktu singkat.
2. Pengatur jumlah volume darah, keseimbangan volume di dalam
darah dilakukan oleh ginjal. Hal ini bertujuan agar darah yang
mengalir dapat dikontrol banyaknya. Karena, jika kekurangan
darah dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemah. Sedangkan jika
jumlah darah terlalu banyak maka tubuh tidak kuat menampung
banyaknya darah yang tidak bisa tersalurkan.
3. Penyaringan glukosa dan beberapa gizi serta zat didalam tubuh.
Fungsi lain dari ginjal ini dapat mempertahankan zat yang sangat
penting dibutuhkan oleh tubuh bersama darah dan mengalirkannya
lagi ke seluruh peredaran darah. Pengatur zat yang diseimbangkan
ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah zat yang berlebihan.
4. Sebagai pengatur keseimbangan kimia darah. Garam yang
berfungsi mengikat air dan jika kelebihan gula, darah akan
berakibat sangat fatal karena tumpukan cairan berlebihan yang
dapat membuat anggota tubuh membengkak. Selain itu kalium
darah yang berkurang dapat diserap oleh ginjal sedangkan jika
terlalu banyak kalium maka ginjal akan membuangnya.
5. Menjaga pH darah supaya tidak begitu asam.
b) Fisiologi ginjal
1. Filtrasi glomerular
Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeable (tidak dapat
dilewati oleh zat atau cairan) terhadap protein plasma yang lebih
besar dan cukup permeable (dapat dilewati oleh zat atau cairan)
terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam
amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Kapiler glomerulus mengalami
kenaikan tekanan darah (90 mmHg vs 10-30 mmHg). Kenaikan ini
terjadi karena arteriole aferen yang mengarah ke kapiler glomerulus
mempunyai diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit
tahanan daripada kapiler yang lain. Secara proporsional arteriole
aferen lebih besar diameternya dari arteriole eferen. Berliter-liter
darah didorong keruang yang lebih kecil, mendorong air dan
partikel kecil terlarut dari plasma masuk kedalam kapsula bowman.
Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan
hidrostatik (TH). Gerakan masuk kedalam kapsula bowman disebut
filtrasi glomerulus dan materi yang masuk kedalam kapsula
bowman disebut filtrat.
2. Proses pembentukan urine
Glomerulus berfungsi sebagai ultra filtrasi pada kapsula bowman
yang berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus.
Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat
yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke
ginjal kemudian ke ureter.
3. Tahap pembentukan urine
a) Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan
aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi
penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah
bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring
ditampung oleh kapsula bowman yang terdiri dari glukosa, air,
sodium, klorida, sulfat, bikarbonat. Kemudian diteruskan ke
tubulus ginjal.
b) Proses reabsorbsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,
sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya
terjadi di tubulus proximal. Penyerapan terjadi secara aktif
dikenal dengan reabsorbsi fakultatif.
c) Proses sekresi
Sisa penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus diteruskan ke
ginjal kemudian dialirakan keluar.
2.5 Tes fungsi
I. Tes untuk protein (albumin)
Bila ada kerusakan pada gromerulus atau tubula, maka protein dapat
membocor masuk ke urine.
II. Mengukur konsentrasi urea darah
Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum darah naik
diatas kadar normal 20-40 mg/100 ccm darah. Karena filtrasi glomerulus
harus menurun sampai 50% sebelum kenaikan kadar ureum darah terjadi,
maka tes ini bukan tes yang sangat peka.
III. Tes konsentrasi
Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai berapa
tinggi, berat, jenis naik.

2.6 persyarafan pada ginjal


Ginjal mendapatkan persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal. Saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

2.7 peredaran darah pada ginjal


Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis, sebelum masuk kedalam massa ginjal. Arteri renalis mempunyai
cabang yang besar yaitu arteri renalis anterior dan yang kecil yaitu arteri renalis
posterior. Cabang anterior memberikan darah untuk ginjal anterior ventral.
Cabang posterior memberikan darah untuk ginjal posterior dan bagian dorsal.
Diantara kedua cabang ini terdapat suatu garis (brudels line) yang terdapat di
sepanjang margo lateral dari ginjal. Pada garis ini tidak terdapat pembuluh
darah sehingga kedua cabang ini akan menyebar sampai ke bagian anterior dan
posterior dari kolisis sampai ke medulla ginjal, terletak diantara pyramid dan
disebut arteri interlobularis.
Setelah sampai di daerah medulla, membelok 90° melalui basis pyramid yang
disebut arteri arquarta. Pembuluh ini akan bercabang menjadi arteri
interlobularis yang berjalan tegak ke dalam korteks berakhir sebagai :
1. Vasa averen glomerulus untuk 1-2 glomerulus.
2. Pleksus kapiler sepanjang tubulus melingkar dalam korteks tanpa
berhubungan dengan glomerulus.
3. Pembuluh darah menembus kapsula bowman.
Dari glomerulus keluar pembuluh darah aferen, selanjutnya terdapat suatu
anyaman yang mengelilingi tubulus kontorti. Disamping itu ada cabang
yang lurus menuju ke pelvis renalis memberikan darah untuk ansa henle
dan duktus koligen yang dinamakan arteri rectal (A. Supriae). Dari
pembuluh ini darah kemudian berkumpul dalam pembuluh kapiler vena,
bentuknya seperti bintang disebut vena stellata berjalan ke vena
interlumbalis.
Pembuluh limfe mengikuti perjalanan A. renalis menuju ke nodi
limfatikus aorta lateral yang terdapat di sekitar pangkal A. renalis.
Dibentuk oleh pleksus yang berasal dari massa ginjal, kapsula fibrosa dan
bermuara di nodus lateral aortika.

2.8 Sistem urinaria


2.9 Gangguan dan kelainan pada ginjal
1. Gagal ginjal dan uremia
Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis,
pendarahan dan fungsi ginjal terhenti secara tiba-tiba. Gejala yang umum
adalah tidak terbentuknya urine yang disebut anuria. Gejala ini berbahaya
karena dapat menimbulkan uremia. Uremia yaitu terbawanya urine ke
dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu
saluran dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut, penyerapan air oleh
darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki dan
timbul bengkak (edema), demikian pula pada organ tubuh yang lain.
2. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri stretococcus yang
masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri
terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang
masuk bersama urine primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut
keluar bersama urine. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang lanjut
usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh
darah dalam ginjal, dan rusaknya glomerulus atau tubulus.
3. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar
hipofisis sebagai mensekresi hormone antidiuretic (ADH), sehingga
ekskresi urine meningkat. Pada umumnya, urine yang diekskresikan
berjumlah 4-6 liter hingga 12-15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah
air yang diminum. Penderita diabetes insipidus cenderung mengalami
dehidrasi dan mengeluarkan terlalu banyak elektrolit dari cairan tubuh.
Akan tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin di minum
dan ingin makan-makanan yang lebih mengandung garam. Penyakit ini
umunya ditimbulkan oleh tumor di hipotalamus atau hipofisis yang
mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang mengatur sekresi
hormone antidiuretic.
4. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapatnya
glukosa dalam urine yang disebabkan menurunya sekresi hormone insulin
oleh pancreas. Hal ini menyebabkan terganggunya proses perombakan
glikogen menjadi glukosa dan reabsorbsi glukosa dalam glomerulus.
5. Albuminaria
Albuminaria yaitu terdapatnya molekul albumin dalam urine.
Albuminaria disebabkan oleh kerusakan pada alat filtrasi dalam ginjal
sehingga protein dapat lolos pada proses filtrasi.
6. Kencing batu
Kencing batu atau batu ginjal yaitu tebentuknya butiran-butiran dari
senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk
CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urine. Kencing batu
dapat terjadi karena faktor hormon (yang dihasilkan kelenjar anak gondok
paratiroid) atau jika seseorang kurang minum atau sering menahan buang
air kecil.
BAB II
PENUTUP

9.1Kesimpulan
Dari serangkaian penjelasan tentang “Anatomi Fisiologi Ginjal” ini
dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan sepasang organ penting
dalam tubuh manusia. Yang dimana bentuknya menyerupai kacang
dengan ukuran sebesar kepalan tangan. Ginjal terletak pada bagian bawah
tulang rusuk belakang dan dekat bagian tengah punggung pada kedua sisi
tulang belakang tubuh manusia atau pada dinding posterior abdomen,
terutama di daerah lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang.
Ginjal terdiri dari dua lapisan, lapisan luar terdapat lapisan korteks
(substansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medulla
(substansi medularis). Sebagai bagian dari sistem urine, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama
dengan air dalam bentuk urine. Bagian-bagian ginjal yaitu glomerulus,
tubulus proksimal konvulta, ansa henle, duktus koligen medula. Fungsi
dari ginjal yaitu menjadi tempat penyaringan hasil metabolisme tubuh
dan dibuang melalui proses pembentukan urine, pengatur jumlah volume
darah, penyaringan glukosa dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh,
dan sebagai pengatur keseimbangan kimia darah. Serta terdapat beberapa
gangguan dan kelainan pada ginjal oleh berbagai faktor.
9.2 Saran
Kami harap dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca
menjadi lebih mengerti tentang anatomi fisiologi dari ginjal. Diharapkan
juga dapat meningkatkan tanggung jawab kita dalam menjalankan tugas
dan amanah yang telah diberikan Tuhan, sehingga kita dapat menjadi
manusia yang bertaqwa.
8

DAFTAR PUSTAKA

1). Murtadha Muthahhari, 2002, Manusia dan Alam Semesta,


Jakarta : Lentera
2). Muh. Hadi Bashori, Mukhtasar Kemuhammadiyahan I,
Kalimantan Tengah : Universitas Muhammadiyah
PalangkaRaya
9

Anda mungkin juga menyukai