Anda di halaman 1dari 19

Makalah Praktikum Keperawatan Medikan Bedah I

Fisioterapi Dada dan Postural Drainase

Dosen Pembimbing : Reni Prima Gusti, S.Kp., M.Kes

Disusun Oleh :

Amelia Fransisca Yalani

2011313004

Kelompok C

3A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fisioterapi Dada dan
Postural Drainase. Makalah Fisioterapi Dada dan Postural Drainase disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I di Universitas
Andalas. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Reni Prima Gusti
selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................
BAB II KERANGKA TEORI...................................................................................
2.1 Definisi Fisiterapi Dada................................................................................
2.2 Tujuan Fisioterapi Dada................................................................................
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Fisioterapi Dada...............................................
2.4 Tata Cara Pelaksanaan Fisioterapi Dada.......................................................
2.5 Definisi Postural Drainase.............................................................................
2.6 Tujuan Postural Drainase...............................................................................
2.7 Indikasi dan Kontraindikasi Postural Drainase.............................................
2.8 Macam-macam Posisi Postural Drainase......................................................
2.9 Tata Cara Pelaksanaan Postural Drainase.....................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................


3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Respirasi merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan (penafasan
dalam) dan yang terjadi di dalam paru-paru (pernafasan luar) (Long, 1996). Dengan bernafas setiap sel
dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya.
Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-
sendiri melangsungkan proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam
bentuk karbon dioksida dan air dihilangkan (Hidayat, 2004).
Gangguan sistem respirasi merupakan gangguan yang menjadi masalah besar di dunia khususnya
Indonesia diantaranya adalah penyakit pneumonia, TBC, dan asma. Berbagai gangguan pernafasan dan
kondisi tirah baring yang lama dapat menyebabkan penumpukan sekret yang berlebihan di saluran nafas
sehingga dapat menyebabkan terganggunya sistem pertukaran gas dalam tubuh. Fisioterapi merupakan
suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai
tenaga alam (Fisioterapi Indonesia, 2012).
Postural Drainase adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar
pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai
dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan
bagian khusus dari pohon trakeobronkial-bidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk
atau penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada
beberapa klien yang menerima drainase postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret
ke dalam jalan napas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko
spasme bronkus, perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien
selama 20 menit sebelum dranase postural.
Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yang diperlukan.
Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan
napasnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud fisioterapi dada dan postural drainase?

iii
2. Apa tujuan fisioterapi dada dan postural drainase?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada dan postural drainase?
4. Apa saja macam-macam posisi pada postural drainase?
4. Bagaimana cara pelaksanaan fisioterapi dada dan postural drainase?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian fisioterapi dada dan postural drainase
2. Untuk mengetahui tujuan fisioterapi dada dan postural drainase
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada dan postural drainase
4. Untuk mengetahui macam-macam posisi pada postural drainase
5. Untuk Mengetahui cara pelaksanaan fisioterapi dada dan postural drainase

iii
BAB II
PEMBAHASAN

FISIOTERAPI DADA

2. 1 Definisi
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara
postural drainase, clapping, dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan.

2.2 Tujuan

a.Meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan


b. Membersihkan jalan napas,
c.Melepaskan sekret kental dari dinding bronkus pada keadaan- keadaan seperti
bronkiektasis dan bronchitis kronis.

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi

 Indikasi

A. Pasien yang menghasilkan banyak sputum

B. Pasien dengan risiko atelectasis

 Kotra Indikasi
A. Abses parutan pada drainase
B. Tumor paru
C. Pneumotoraks
D. Penyakitdinding dada
E. Perdarahanparu/ hemoptisis
F. Kondisi dimana dada sangat nyeri, seperti pada efusi pleura
G. Tuberkulosis
H. Osteoporosis
I. Tekanan intracranial yang meningkat
J. Cedera medula spinalis

iii
2.4 Tata Cara Pelaksanaan Fisioterapi Dada

1. Peralatan
 Bantal
 Pot sputum dengan desinfektan
 Kertas tissue
 Ranjang yang dapat dosetel
 Nampan Ginjal/Bengkok
 Stetoskop
 Sarung tangan
 Masker

2. Langkah-langkah
A. Tahap Pra Interaksi
a. Mahasiswa mengecek file (catatan medis/ keperawatan) pasien
b. Mahasiswa mempersiapkan alat:
 Bantal
 Pot sputum dengan desinfektan
 Kertas tissue
 Ranjang yang dapat dosetel
 Nampan Ginjal/ Bengkok
 Stetoskop
 Sarung tangan
 Masker

B. Tahap Orientasi
a. Mahasiswa memberiksan salam dan memperkenalkan diri
b. Mahasiswa melakukan identifikasi pasien
c. Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
d. Menjaga privasi pasien

C. Tahap Kerja
a. Dekatkan alat-alat ke pasien
iii
b. Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
c. Pakai APD: sarung tangan dan masker (bila perlu)
d. Instruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diafragmatik
e. Posisikan pasien pada posisi drainase postural yang diinstruksikan setelah
berkonsultasi dengan dokter
f. Tutupi area tersebut dengan handuk
g. Perkusi: Tepuk dinding dada dengan tangan tertangkup selama 1 sampai 2 menit pada
setiap area paru.
h. Perkusi dari:
 Iga bawah sampai ke bahu belakang
 Iga bawah sampai dada atas depan
i. Hindari menepuk tulang belakang, hati, ginjal, limpa, payudara, klavikula atau sternum
j. Vibrasi: Pindahkan handuk dan letakkan tangan, dengan tangan pada area dada yang
akan di drainase dengan satu tangan berada di atas tangan yang lainnya dan jari-jari
dirapatkan atau letakkan tangan saling bersebelahan
k. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam, menghembuskan napas perlahan lewat
bibir yang dikerucutkan dan lakukan pernapasan perut.
l. Tegangkan semua otot-otot tangan dan lengan serta vibrasikan tangan khususnya
bagian bawah telapak tangan dengan tekanan sedang selama ekspirasi.
m. Hentikan vibrasi dan lepaskan tekanan pada saat inspirasi.
n. Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru yang sakit. Setelah 3-4
vibrasi, dorong pasien untuk batuk atau meniup dengan kencang dan mengeluarkan
sputum ke dalam pot sputum.
o. Biarkan pasien beristirahat selama beberapa menit.
p. Auskultasi dengan stetoskop untuk mendeteksi perubahan suara napas.
q. Ulangi siklus perkusi dan vibrasi sesuai toleransi dan kondisi klinis pasien, biasanya
selama 10 -15 menit.
r. Rapikan alat-alat
s. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman
t. Membuka APD: sarung tangan dan masker

iii
D. Tahap Terminasi

a. Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien


b. Membuat kontrak selanjutnya
c. Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
d. Cuci tangan
e. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan

iii
POSTURAL DRAINASE

2.5 Definisi
Drainase postural adalah pembersihan sekret dengan gaya gravitasi dari bagian bronkus tertentu
dengan menggunakan satu atau lebih dari sepuluh posisi yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan sekret
dari bagian tertentu cabang-cabang trakeobronkial, baik itu dari bagian atas, tengah atau bawah paru-
paru ke dalam trakea. Batuk atau penyedotan kemudian dapat mengeluarkan sekret dari trakea. Area
yang dipilih untuk didrainase berdasarkan pada pengetahuan akan kondisi pasien dan proses
penyakitnya, pemeriksaan fisik dada, hasil pemeriksaan rontgen dada

2.6 Tujuan

1. Meningkatkan efisiensi pola pernapasan

2. Membersihkan jalan nafas

3. Untuk mengeluarkan sekret pada jalan nafas

4. Untuk menurunkan akumulasi sekret pada klien tidak sadar atau lemah

5. Klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi
pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus

2.7 Indikasi dan Kontraindikasi Postural Drainase

 Indikasi

A. Mencegah penumpukan secret yaitu pada:

 pasien yang memakai ventilasi


 pasien yang melakukan tirah baring yang lama
 pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis

B. mobilisasi secret yang tertahan :

 pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret


 pasien dengan abses paru

iii
 pasien dengan pneumonia

 Kontraindikasi

A. Tension pneumotoraks
B. Hemoptisis
C. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd infark dan
aritmia.
D. Edema paru
E. Efusi pleura yang luas

2.8 macam-macam posisi postural drainage:


a. Kedua lobus atas - segmen apikal

b. Lobus atas kanan - segmen anterior

c. Lobus atas kiri - segmen anterior

d. Lobus atas kanan – segmen posterior (dipndang dari depan)

iii
e.Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang

f. Lobus atas kiri – segmen posterior

g. lobus atas kiri - segmen posterior (posisi lain)

h. Lobus tengah kanan Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.

iii
i. Lingula ( dipandang dari belakang )

j. Kedua lobus bawah – segmen anterior

k. Lobus bawah kanan – segmen lateral

l. Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen kardiak ( medial )

iii
m. Kedua lobus bawah – segmen posterior Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut,
kepala tanpa bantal

n. Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk penekanan khusus )

o. Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah perut )

iii
2.9 Tata Cara Pelaksanaan Postural Drainase

1. Peralatan
 Permukaan yang nyaman, yang dapat dimiringkan seperti ranjang rumah sakit pada posisi

Trendelenburg atau meja miring dan kursi untuk mendrainase area lobus atas

 Satu sampai empat bantal tergantung postur pasien dan tingkat kenyamanan

 Satu gelas air

 Tissue dan kantong kertas

 Pot sputum

2. Langkah-langkah
a. Tahap Pra Interaksi:
 Mahasiswa mengecek file (catatan medis/ keperawatan) pasien
 Mahasiswa mempersiapkan alat
 Permukaan yang nyaman, yang dapat dimiringkan seperti ranjang rumah
sakit pada posisi Trendelenburg atau meja miring dan kursi untuk
mendrainase area lobus atas
 Satu sampai empat bantal tergantung postur pasien dan tingkat kenyamanan
 Satu gelas air
 Tissue dan kantong kertas
 Pot sputum
b. Tahap Orientasi:
 Mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Mahasiswa melakukan identifikasi pasien
 Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
 Menjaga privasi pasien
c. Tahap Kerja:
 Dekatkan alat-alat ke pasien

iii
 Periksa kemungkinan gangguan pada fungsi pembersihan jalan nafas

iii
 Identifikasi tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan
drainase postural seperti kelainan pada rontgen dada yang menunjukkan adanya
atelektasis, pneumonia, bronkiektasis, proses batuk yang tidak efektif disertai
sputum yang lengket dan kental serta bunyi nafas seperti mengi, ronki dan
gemericik
 Identifikasi segmen bronkus mana yang perlu didrainase
 Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
 Pilih area yang akan didrainase berdasarkan pemeriksaan semua lapang paru-
paru, data klinis dan data foto rontgen dada
 Posisikan pasien pada posisi untuk mendrainase area yang terbendung. Area yang
dipilih berbeda-beda antar pasien. Bantu pasien untuk memposisikan tubuhnya
sesuai kebutuhan. Ajarkan pasien posisi tubuh, lengan dan tungkai yang benar
dan letakkan bantal untuk menopang dan memberi kenyamanan
 Instruksikan pasien untuk tetap berada dalam posisi tersebut selama 10 sampai 15
menit
 Selama 10 sampai 15 menit drainase pada setiap posisi tubuh, lakukan perkusi
dan vibrasi dada pada area yang sedang didrainase
 Setelah 10 sampai 15 menit drainase pada posisi pertama, posisikan pasien duduk
dan instruksikan pasien untuk batuk. Tampung sekret yang dikeluarkan di dalam
wadah yang bersih. Jika pasien tidak dapat batuk lakukan penyedotan
 Biarkan pasien beristirahat sebentar jika perlu
 Berikan beberapa teguk air pada pasien
 Ulangi prosedur sampai semua area terbendung yang dipilih sudah didrainase.
Setiap terapi tidak boleh melebihi 20 sampai 30 menit
 Cuci tangan
d. Tahap Terminasi
 Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
 Membuat kontrak selanjutnya
 Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
 Cuci tangan dan mendokumentasikan

iii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Drainase postural adalah pembersihan sekret dengan gaya gravitasi dari
bagian bronkus tertentu dengan menggunakan satu atau lebih dari sepuluh
posisi yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan sekret dari bagian tertentu
cabang-cabang trakeobronkial, baik itu dari bagian atas, tengah atau bawah
paru-paru ke dalam trakea. Tujuan drainase postural yaitu meningkatkan
efisiensi pola pernapasan, membersihkan jalan nafas, untuk mengeluarkan
sekret pada jalan nafas, untuk menurunkan akumulasi sekret pada klien tidak
sadar atau lemah, klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang
dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi
nafas pada semua lobus bronkus

Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan


dengan cara postural drainase, clapping, dan vibrating pada pasien dengan
gangguan sistem pernapasan. Tujuan yaitu meningkatkan efisiensi pola
pernapasan dan membersihkan jalan napas, melepaskan sekret kental dari
dinding bronkus pada keadaan-keadaan seperti: bronkiektasis dan bronchitis
kronis.

3.2 Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini sangat banyak kesalahan dan kekeliruan,
karena saya hanyalah manusia biasa. Oleh karena itu mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik dan bagus.

iii
DAFTAR PUSTAKA

MODUL LABOR IKD 2, hal 37-48, 55-63

http://copd.about.com/od/copdtreatment/ig/Postural-Drainage-Positions

http://skripsi.yonokomputer.com/2011/10/postural-drainage.html

Fisioterapi Indonesia. 2012. Fisioterapi dada. ( http://www.fisioterapi.web.id/2012/12/fisioterapi-


dada.html , diakses 10 Oktober 2015)

iii

Anda mungkin juga menyukai