Anda di halaman 1dari 33

KONSEP PERKESMAS DALAM

MENUNJANG PROGRAM
AKREDITASI PUSKESMAS
Amira Permata Sari Tarigan, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia


Sehat

Permasalahan kesehatan yang kompleks namun upaya


kesehatan yang dilakukan belum bisa menjangkau seluruh
lapisan masyarakat
Latar belakang

Upaya Perkesmas merupakan upaya kesehatan penunjang


yang terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
penunjang di Puskesmas sehingga diharapkan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat lebih bermutu
karena diberikan secara holistik dan komprehensif pada semua
tingkat pencegahan
Dasar Hukum
1. UU no 23 th 1992 tentang kesehatan
2. UU no 32/2004 tentang pemerintahan daerah
3. Kepmenkes no 1575 /menkes/sk/xi/2005 tentang
organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
4. Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik
perawat
5. Kepmenkes no 1457/menkes/sk/ x/ 2003 tentang standar
pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
Dasar Hukum

6. Kepmenkes no 128/menkes/sk/ii/2004 tentang kebijakan


dasar pusat kesehatan masyarakat
7. Kepmenkes 836/2005 tentang pengembangan manajemen
kinerja perawatan/bidan

8. Kepmenkes no 279/2006 tentang pedoman upaya


penyelenggaraan Perkesmas di Puskesmas
Pengertian PERKESMAS

Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara


keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat.
Pandangan / Keyakinan PERKESMAS
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh
semua orang
2. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan
kesehatan
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan
4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan
individu
5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu
7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas
bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik
untuk berperan dalam pelayanan kesehatan
Tujuan PERKESMAS
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara
meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal secara mandiri.

a) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.


b) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan
c) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan
d) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan di rumah
e) Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Program Indonesia merupakan program utama
Pembangunan Kesehatan yang pencapaiannya
melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.
Dasar Hukum Program Indonesia Sehat

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA

“NOMOR 39 TAHUN 2016”


TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
Pilar Utama
Program Indonesia Sehat
Dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan
(1) Penerapan paradigma sehat preventif, serta pemberdayaan masyarakat.

Dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan


(2) Penguatan pelayanan kesehatan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan
mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan
intervensi berbasis risiko kesehatan

(3) pelaksanaan jaminan kesehatan


nasional (JKN)
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat
(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu
ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Konsep Keluarga
“Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia
Sehat”, terdapat fungsi keluarga, yaitu

1. Fungsi afektif untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota


keluarga berhubungan dengan orang lain.

2. Fungsi sosialisasi untuk perkembangan dan perubahan yang dilalui individu


yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosialnya

3. Fungsi reproduksi untuk mempertahankan generasi dan menjaga


kelangsungan keluarga

4. Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan


tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga

5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan untuk mempertahankan keadaan


kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi
Tugas Keluarga dalam
Pemeliharaan Kesehatan
A. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggota keluarganya

B. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan


yang tepat

C. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang


sakit

D. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga


dan fasilitas kesehatan.

E. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan


untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarganya
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan:

1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan


Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya

2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya


promotif dan preventif

3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam


gedung

4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk


pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas
Indikator Penanda
Status Kesehatan Keluarga

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas

 Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh


Pembina Keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan)
 Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola
data Puskesmas
 Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun
rencana Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas
 Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh
Pembina Keluarga
 Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh
tenaga teknis/profesional Puskesmas
 Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga
pengelola data Puskesmas.
Meningkatkan status kesehatan melalui pelayanan
Tujuan Penguatan Pelayanan Kesehatan
Merespon ekspektasi kebutuhan pasien dan masyarakat

Memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat ketika sakit

Untuk mengeksplisitkan tujuan dan konsekuensi penguatan sistem kesehatan

Memberikan dampak pada peningkatan kualitas layanan kesehatan

Mendorong kerja sama antar pemerintah dan stakeholder terkait


Akreditasi Puskesmas

Adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga


independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas
yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas secara berkesinambungan.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi
secara berkala minimal 3 tahun sekali
Tujuan Diberlakukannya Akreditasi Puskesmas

• Pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang


berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu,
sistem penyelenggaraan pelayanan serta program
• Penerapan manajemen risiko
Penetapan Status Akreditasi Puskesmas
Terdapat di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
Pasal 9 ayat 1, yaitu:

A. Tidak terakreditasi; dengan pencapaian nilai Bab I, II < 75% ; Bab IV, V, VII <
60% ; dan Bab III, VI, VIII, IX < 20%
B. Terakreditasi dasar; dengan pencapaian nilai Bab I, II ≥ 75% ; Bab IV, V, VII ≥
60% ; dan Bab III, VI, VIII, IX ≥ 20%
C. Terakreditasi madya; dengan pencapaian nilai Bab I, II, IV, V ≥ 75% ; Bab VII,
VIII ≥ 60% ; dan Bab III, VI, IX ≥ 40%
D. Terakreditasi utama; dengan pencapaian nilai Bab I, II, IV, V, VII, VIII ≥ 80% ;
dan Bab III, VI, IX ≥ 60%
E. Terakreditasi paripurna; dengan pencapaian nilai semua bab ≥ 80%
Ketetapan jenis akreditasi menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh surveyor akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 Pasal 6 Ayat 2)

Lampiran Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 menyatakan berbagai panduan


resmi untuk mencapai akreditasi puskesmas. Akreditasi puskesmas terdiri dari tiga bagian
besar. Ketiga bagian dalam akreditasi puskesmas adalah sebagai berikut :

a) Standar Administrasi dan Manajemen


b) Standar Program Puskesmas
c) Standar Pelayanan Medis
Manajemen PERKESMAS

● Indikator
● Upaya
● Kegiatan
● Sasaran
● Standart alat/ PHN Kit
● Organisasi
Indikator PERKESMAS
1. Indikator Input :
• Persentasi perawat koordinator (D3 Keperawatan)
• Persentasi perawat terlatih keperawatan kesehatan komunitas dan Persentasi Penanggung
jawab daerah binaan/desa punya PHN kit
• Persentasi Puskesmas memiliki pedoman/standar
• Tersedia dana operasional untuk pembinaan,
• Tersedia standar/ pedoman/ SOP pelaksanaan kegiatan
• Tersedia dukungan administrasi (buku register, family folder, formulir laporan, dll).
2. Indikator Proses :
• Persentasi keluarga rawan mempunyai family folder
• Maping (peta) sasaran Perkemas
• Rencana kegiatan Perkesmas (POA), Bukti Pembagian tugas perawat
• Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
• Catatan keperawatan
• Kegiatan Refleksi Diskusi Kasus
• Hasil pemantauan dan evaluasi.
Indikator PERKESMAS Lanjutan..

1. Indikator Output (key indicator):


• Persentasi keluarga rawan dibina,
• Persentasi keluarga selesai dibina, Persentasi penderita (prioritas SPM) dilakukan tindak
lanjut keperawatan (follow up care),
• Persentasi kelompok dibina, Persentasi daerah binaan di suatu wilayah

2. Indikator Proses :

Adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam memenuhi kesehatannya/mengatasi masalah


kesehatannya yang terdiri dari 4 tingkatan keluarga mandiri (KM), masingmasingnya mempunyai
kriteria-kriteria sebagai berikut:

• Indikator kinerja fungsional


Indikator kinerja fungsional yaitu indikator kinerja perawat Puskesmas untuk mengukur
pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnya yaitu jumlah angka kredit yang dicapai sama
dengan jumlah kegiatan perawat dalam mencapai indikator klinik (output) nya.
Upaya PERKESMAS
• Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat
• Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu
• Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
• Sehingga mandiri dalam upaya kesehatan

TUJUAN:

Meningkatnya kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat (rawan


kesehatan) untuk mengatasi masalah kesehatan/keperawatannya sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Kegiatan PERKESMAS
1. Memberikan pelayanan home care.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian
Ciri Kegiatan PERKESMAS

• Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan


• Fokus pada upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif
• Terjadi proses alih peran dari perawat puskesmas kepada
klien → kemandirian
• Adanya kemitraan antara perawat puskesmas dengan
masyarakat dalam upaya kemandirian klien
• Kerjasama dengan tenaga kesehatan lain
Sasaran PERKESMAS

Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut usia
(lansia), masalah mental/jiwa

Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah


mental/jiwa

Kelompok/masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik,


tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan
kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan
(Gakin), keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita
penyakit)
Peralatan Puskesmas untuk PERKESMAS
Berikut ini Daftar Peralatan Puskesmas untuk Keperawatan Kesehatan Masyarakat berdasarkan Permenkes Nomor
75 Tahun 2014:
Lanjutan..
Lanjutan..

Keterangan:

• Jumlah minimal Kit Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah 2 (dua)


Kit untuk Setiap Puskesmas
Pengorganisasian
Penanggung jawab PERKESMAS di puskesmas
KEPALA PUSKESMAS

Penanggung jawab teknis


PERAWAT KORDINATOR

PERAWAT PJ PERAWAT PJ PERAWAT PJ


Darbin/ Desa Darbin/ Desa Darbin/ Desa

Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat


pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana

Kader

Individu, Keluarga, Kelompok/Masyarkat prioritas


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai