Anda di halaman 1dari 65

PELAYANAN KESEHATAN

PRIMER DAN MANAJEMEN


PUSKESMAS
Suprijati Rochadi, dr,MS

disampaikan oleh
Dr Sugiharto, dr, MKes(MARS), FISPH, FISCM
081803808888 (WA)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
PHOP 2021
BAB I
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
A. Permasalahan yang dihadapi Indonesia di bidang
kesehatan pada dekade 1990-2000 :

 Adanya perubahan tata nilai masyarakat akibat


meningkatnya pendidikan, sosial ekonomi,
perkembangan profesi dan IPTEK

 Indonesia era pasar


memasuki bebas,
globalisasi
adanya di segala
transformasi bidang menyebabkan
masyarakat lokal menjadi
masyarakat global
B. Untuk menyikapi perkembangan globalisasi dilakukan:

1. Reformasi pelayanan kesehatan primer (Primary Health


Care - PHC) oleh WHO (2008) dengan:

a.reformasi cakupan Universal yang menjamin sistem


kesehatan berkontribusi pada keadilan dan
kesejahteraan.

b.Reformasi penyampaian pelayanan dengan


mereorganisasi kesehatan yang
pelayanan
memenuhi kebutuhan masyarakat

c. Reformasi kebijaksanaan publik

d.Reformasi kepemimpinan, keterbukaan, partisipasi


2. Sistem Kesehatan Nasional/ SKN (2009)
disusun dengan pendekatan revitalisasi
pelayanan kesehatan primer meliputi:

a.Cakupan pelayanan kesehatan adil


dan merata

b. Pelayanan kesehatan berpihak pada rakyat

c. Kebijakan nasional dan

d. Kepemimpinan
DEKLARASI ALMA ATA
1978
1. PHC SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI
SELURUH MASYARAKAT
2. PARADIGMA BARU KESEHATAN (HEALTH CARE
PARADIGM)
- More promotive and preventive than clinical (lebih
mengutamakan promotive dan preventive daripada
curative)
- Patient oriented menjadi community oriented
- Bekerja bersama dan untuk masyarakat

SETIAP NEGARA MENYUSUN SISTEM KESEHATAN


(TERMASUK INDONESIA)
DEKLARASI ALMA ATA (1978)

PRIMARY HEALTH CARE (S/D Tahun 2000)


1. Perbaikan Gizi
2. Pemberantasan Penyakit Menular
3. Kesehatan Ibu dan Anak (Termasuk KB)
4. Promosi Kesehatan
5. Sanitasi Lingkungan
6. Pengobatan Sederhana

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (KTT PBB) TAHUN 2000


(Tahun 2000 S/D 2015)
1. Pengurangan Kemiskinan
2. Pencapaian Pendidikan Dasar
3. Kesetaraan Gender
4. Perbaikan Kesehatan Ibu
5. Penurunan Angka Kematian Anak
6. Pengurangan Prevalensi Panyakit Menular
7. Pelestarian Lingkungan Hidup
8. Kerja Sama Global
On September 25th 2015, countries adopted a set of goals to
end poverty, protect the planet, and ensure prosperity for all
in total 169 specific targets to be achieved over the next 15 years.
INPRES No.3 TAHUN 2010 “Think globally &
- Penanganan kemiskinan berbasis Act locally”
keluarga
- Penanggulangan kemiskinan berbasis Puskesmas, dr,
PRO
RAKYAT pemberdayaan masyarakat Kelg,Desa Siaga,
- Penanggulangan kemiskinan berbasis UKMK,Posyandu
pemberdayaan usaha mikro dan
kecil
- Keadilan bagi anak E
KEADILAN - Keadilan bagi perempuan
UNTUK - Keadilan dibidang ketenaga kerjaan Q
PROGRAM SEMUA - Keadilan dibidang bantuan hokum
PEMBANGUNAN - keadi;lan dibidang reform hukum dan U
YANG peradilan I
BERKEADILAN
- Keadilan bagi keluarga miskin dan
terpinggirkan T
1. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan
MDGs 2. Pencapaian pendidikan dasar untuk semua Y
2015/ 3. Pencapaian kesetaraan gender &
pemberdayaan
SDGs 4. perempuan angka kematian anak
Penurunan
DEVELOPMENT 2030 5. Kesehatan ibu
- PPPKMI 2010 6. Pengendalian HIV/AIDs, malaria & penyakit menular
- GENEVA lainnya
7. Penjaminan kelestarian lingkungan hidup
8. Partnership-kemitraan untuk mencapai MDG-2015
PRIMARY HEALTH CARE (PHC)
KONTAK PERTAMA INDIVIDU, KELUARGA,
MASYARAKAT DENGAN SYSTEM PELAYANAN
KESEHATAN UNTUK MENDAPATKAN
KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN

PELAKU PHC DI INDONESIA


- PEMERINTAH PUSKESMAS
- SWASTA TENAGA KESEHATAN
PRAKTEK SWASTA
(DOKTER, BIDAN)

MODEL UKBM DI INDONESIA


- POLINDES
- PUSKESDES
- POSYANDU
- POSKESTREN
- PAUD
- BKB
PUSKESMA
S
Puskesmas yang dicanangkan sejak 1969
telah
menyebar dan minimal satu buah disetiap
kecamatan.Puskemas oleh
didukung
jaringan
berupa Pustu, Pusling dan bidan di desa. Hasil yang
dicapai belum optimal sehingga perlu dilakukan
revitalisasi hasilnya perubahan konsep Puskesmas
yang telah ditetapkan melalui KEPMENKES
No.128/MENKES/KEP/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas.
1. PENGERTIAN

Puskesmas adalah unit pelaksana


tehnis Dinas Kesehatan Kab/Kota
yang bertanggung jawab
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu
atau sebagian wilayah
kecamatan. Sebagai unit
pelaksana tehnis : melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan
Kab/Kota.
2. TUJUAN

Mendukung tercapainya tujuan


pembangunan kesehatan
nasional yakni
kesadaran, meningkatkan
kemauan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.
VISI

Tercapainya sehat
kecamatan terwujudnya
menuju
Indonesia sehat. Indikator
kecamatan sehat:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c.Cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu
d.Derajat kesehatan
penduduk kecamatan setinggi-
3. FUNGSI
A. PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN
BERWAWASAN KESEHATAN

1. Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia


usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan yang berwawasan kesehatan

2. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan


dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya

3. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan


pencegahan penyakit
B. PUSAT PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Berupaya agar perorangan terutama
pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat.
1. Memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat
2. Berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan
3. Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program
kesehatan
C. PUSAT PELAYANAN
KESEHATAN STRATA
PERTAMA
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan

1. Pelayanan kesehatan perorangan

2. Pelayanan kesehatan masyarakat


4. UPAYA PUSKESMAS
A. Upaya Kesehatan Wajib (BASIC SIX)

1. Upaya kesehatan anak dan


ibu, keluarga
berencana (KB)

2. Upaya promosi kesehatan


3. Upaya kesehatan lingkungan

4. Upaya perbaikan gizi

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan


penyakit menular

6. Upaya pengobatan dasar


B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Dilaksanakan sesuai dengan masalah
kesehatan yang ada dan
kemampuan
masyarakat Puskesmas
Contoh :
1. Upaya kesehatan kerja
2. Upaya kesehatan gigi dan mulut
3. Upaya kesehatan lansia
4. Upaya kesehatan sekolah
5. Upaya kesehatan jiwa
C. Upaya Kesehatan
Penunjang
1.Laboratorium medis dan
kesehatan masyarakat
2. Pencatatan dan
pelaporan
5. AZAS PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
A. Azas Pertanggungjawaban wilayah
- Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya
- Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung
- Ditunjang dengan Puskesmas Pembantu, Bidan di
desa,
Puskesmas Keliling
B. Azas Pemberdayaan Masyarakat
- Puskesmas harus memberdayakan perorangan,
keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas
- Potensi masyarakat perlu dihimpun UKBM
C. Azas Keterpaduan
1.Lintas Program
2.Lintas Sektoral
Setiap upaya kesehatan
diselenggarakan secara terpadu
 Keterpaduan lintas program -
LOKAKARYA MINI BULANAN
 Keterpaduan lintas sektoral -
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN
D. Azas Rujukan
1. Rujukan Medis
- Rujukan kasus
- Bahan pemeriksaan
- Ilmu pengetahuan
2. Rujukan Kesehatan Masyarakat
- Rujukan sarana dan logistik
- Rujukan tenaga
- Rujukan operasional
6. ORGANISASI PUSKESMAS
a. Struktur Indonesia
b. Pola Koordinasi Organisasi
7. SATUAN PENUNJANG PUSKESMAS
Setiap Puskesmas dibantu dua Puskesmas
Pembantu, satu Puskesmas keliling dan bidan di
desa pada tiap-tiap desa
8. PUSKESMAS DENGAN TEMPAT
TIDUR
a. Puskesmas Perawatan
1.Puskesmas yang diberi tambahan
ruangan dan fasilitas untuk menolong
penderita gawat darurat
2.Merupakan pusat rujukan antara
penderita gawat darurat sebelum dapat
dibawa ke rumah sakit
3.Terletak kurang lebih 20 km dari rumah
sakit, lalu lintas mudah dicapai dari
puskesmas disekelilingnya
4.Berada di daerah rawan kecelakaan lalu
lintas, atau di daerah rawan endemis,
misalnya endemis diare dll
b. Pos Pelayanan Terpadu ( Pos Yan Du)
Pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh
masyarakat dengan dukungan untuk
petugas puskesmas
teknis
PROSEDUR PELAYANAN POSYANDU
Mengikuti lima meja atau lima langkah dasar sebagai berikut :

1. Pendaftaran
(Kader) 2. penimbangan berat badan
(balita) (kader)

4. Penyuluhan tentang hasil 3. Pencatatan hasil


penimbangan berat badan penimbangan berat badan
(balita) (kader) (balita) (kader)
5. Pelayanan Kesehatan
(Petugas Kesehatan/ Petugas Puskesmas)
BAB II
MANAJEMEN
PUSKESMAS
A.Manajemen Puskesmas / AKM di Puskesmas
1. Definisi
Manajemen Puskesmas/AKM di puskesmas
adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan output
puskesmas yang efektif dan effisien :
Prinsip-prinsip Manajemen Puskesmas
Adaptasi Prinsip Manajemen (Fayol 1814-1920)
1. Pembagian kerja
2. Kesatuan arah
3. Sentralisasi
Prinsip struktural 4. Otoritas
5. Hirarki
6. Koordinasi,intergasi,sinkroni
sasi dan simplifikasi (KISS)

1. Keadilan
Prinsip 2. Disiplin
3. Rumusasi
Manajeme Prinsip proses
4. Kesatuan komando
n 5. Mengutamakan
Puskesmas kepentingan umum

1. Keteraturan
2. Disiplin
Prinsip hasil ukur 3. Inisiatif
4. Semangat korp/solidaritas
kelompok
Sumber : Silalahi pemaham praktis azas-azas manajemen
(2012)
Untuk dapat mewujudkan visi misi dan tujuan
Puskesmas, diperlukan modal manajemen yang
cocok dan efektif. Untuk Puskesmas yang
bersangkutan antara lain, Model Manajemen
Puskesmas P1, P2, P3.
P1 : Perencanaan
P2 : Penggerakan dan
Pelaksanaan
P3 : Pengawasan,
Pengendalian dan
Penilaian
3. Perencanaan (P1) tingkat Puskesmas secara
Partisipatif :

Metode MBO (Management by Objective)

Keberhasilan perencanaan sangat ditentukan oleh


proses perencanaan. Proses perencanaan Puskesmas
harus mengikutsertakan seluruh pegawai (staf)
Puskesmas dan stake holders, secara partisipatif juga
mengikut sertakan BPP (Badan Penyantun Puskesmas).

Pendekatan partisipatif yang berhasil diterapkan


adalah MBO.
Tujuan MBO adalah suatu proses dimana pimpinan,
karyawan dan stake holders dalam orgnisasi
bersama-
sama mengidentifikasi tujuan, menetapkan bidang
tanggung jawab pokok setiap karyawan dalam
hubungannya dengan hasil yang diharapkan.

Keunggulan MBO adalah adanya kesepakatan


antara pimpinan dengan karyawan tentang tujuan
kinerja organisasi dikerjakan bersama-sama dilanjutkan
evaluasi bersama.
4. PROSES LANGKAH PERENCANAAN
PROGRAM KESEHATAN
a. Problem Identification ( Identifikasi Masalah)
1. Measurement and Assesment (pengenalan medan
dan penjajakan)
Kegiatan mengumpulkan atau mengukur data. Data
diperoleh menjabarkan berbagai variabel yang
hendak/
dengan diketahui masalahnya.
2. Beberapa yang diukur :
a. Analisis situasi :
- Resources / sumber data
- Conditioning factor : demografi, sanitasi,
pendidikan
penduduk, perekonomian
- Indikator kesehatan : morbiditas, mortalitas, disabilitas
Priorita
s
Parameter / Pertimbangan :
1. Emergency / Kegawatan / Urgency :
gawatnya masalah kesehatan tsb. Fatality, Epidemi, KLB,
jenis
penyakit berbahaya (CFR, KLB)

2. Severity / Seriousness :
berat ringannya akibat yang ditimbulkan, Fatality ,
Reversibilitas, Kecacatan, jenis penyakit tertentu
dengan akibat yang irreversibel.

3. Magnitude / Greatest member / Besarnya masalah :


mempunyai anggota yang banyak, sebagian besar anggota
masyarakat terkena resiko. Prevalensi, proporsi distribusi
wilayah yang terkena.
4. Rate of increase :
cepat berkembangnya masalah kesehatan tersebut, kenaikan
Prevalensi, kenaikan Insidens secara time series.

5. Expanding Scope / Growth :


meluasnya masalah tersebut, Horizontal mengenai sektor2
lain,
atau Longitudinal meluas antar waktu sukar dikendalikan.

6. Public concern / Persepsi masyarakat :


besarnya perhatian / rasa prihatin masyarakat terhadap
masalah
kesehatan.

7. Degree of Unmeet Need :


besarnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi
menyelesaikan masalah tersebut.

8. Technological Feasibility / Readiness :


dapat tidaknya masalah tersebut diselesaikan dengan
9. Resources avaibility / Capability :
tersedianya sumberdaya untuk menyelesaikan
masalah tersebut.

10.Benefit (social/economical) / Leverage :


besarnya manfaat sosial / keuntungan ekonomis
yang akan diperoleh apabila masalah tersebut.
diselesaikan.
11.Keterpaduan :
kemungkinan dilakukan secara terpadu
penyelesaian
terhadap beberapa masalah sekaligus.
12.Political will / Special mandat / Accesability :
pertimbangan politis / mandat khusus untuk penyelesaian
masalah tersebut.
Mencari Akar Penyebab Masalah
Setelah ditentukan masalah yang menjadi
prioritas, selanjutnya dicari akar penyebab dari
masalah tersebut. Penyebab masalah agar
dikonfirmasi dengandata di Puskesmas.
Beberapa metode dapat dalam
digunakan
mencari akar penyebab masalah.

Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram


tulang ikan/ fish bone) merupakan yang paling
sering digunakan.
Langkah-langkah penyusunan diagram sebab akibat
meliputi:
1) Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
2) Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk
kearah kepala ikan.
3) Tetapkan kategori utama dari penyebab.
4) Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis
horizontal.
5) Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan
fokuskan pada masing-masing kategori.
6) Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama
lakukan untuk kategori utama yang lain.
7) Untuk masing-masing kemungkinan penyebab,
coba membuat daftar sub penyebab dan letakkan
pada cabang yang lebih kecil.
8) Setelah semua ide/pendapat lakukan
klarifikasi dicatat, data untuk
ketidaksesuaian
menghilangkan
dengan masalah, dll. duplikasi
Yang perlu diperhatikan:
□ Fish bone diagram hanya menggambarkan
tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan
fakta/penyebab yang sesungguhnya, untuk itu
diperlukan konfirmasi dengan data di
Puskesmas untuk memastikannya.
□ Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami
dengan jelas sehingga tidak terjadi kerancuan
dalam mencari kemungkinan penyebabnya.
□ Alat ini merupakan cara terbaik untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab
secara terfokus sehingga dapat dihindari
kemungkinan terlewatnya penyebab.
□ Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat
terlibat secara penuh dalam
penyusunan proses
fish bone diagram tersebut.
Daur Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO)penyusunan Rencana
Tahunan Puskesmas
c1
Kepala puskesmas menetapkan tujuan dan
target program
b Revisi c2
Staff mengusulkan tujuan dan tingkat
program

umpan balik dan perbaikan d


Penetapan Kesepakata
a Renstra dan n atas
kinerja
tujuan dan
mulai lagi target
program

Penerapan
e Umpan balik dibandingkan
kinerja
g pegawai dan dengan tujuan target puskesmas
puskesmas
e1
Masukan-
masukan baru
membandingkan
f kinerja pegawai Penentuan tujuan yang
dengan target
secara berkala 2 tidak sesuai

Sumber : Endang Sutrisna, ”Manajemen Kesehatan, Teori dan Praktik di Puskesmas”


PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN
1. Gantt chart (lihat contoh Gantt Chart)
2. Gantt chart and milestone
3. Network of milestone
4. PERT / CPM
Gantt chart usulan kegiatan
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET WAKTU VOLUME HASIL YANG
PUSKESMA KEGIATA
S N DIHARAPKA
N

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Planning of Activity/ Action (POA)


NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RENCANA LOKASI TENAGA JADWAL KEBUTU
KEGIATAN PELAKSA PELAKS HAN
NAAN PELAKS ANAAN PELAKS
ANAAN
ANAAN
Gantt Chart
Ac Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
ti
vity
A
B
C
D
E
F
G
H
I
c. Perencanaan upaya kesehatan wajib
Menyusun usulan kegiatan ( dalam bentuk matrix)

Mengajukan R.U.K ke Dinkes tingkat II ( Kabupaten


dan Kota )

Menyusun RPK kegiatan telah disetujui ( dalam


bentuk matrix )
D. PERENCANAAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan dengan


caraa.: Survey mawas diri

b. Perumusan masalah dan identifikasi potensi dengan Delbeq


Technique, melalui kesepakatan kelompok
2. Menyusun usulan kegiatan (RUK)
3. Mengerjakan RUK ke Dati II ( Kabupaten dan Kota )
4. Menyusun rencana pelaksanaan (RPK)
5. RUK dan RPK dalam bentuk matrik (Gantt Chart) lihat
perencanaan upaya kesehatan wajib
a. Teknik Survey mawas diri
1. Kegiatan pengumpulan data untuk mengenali keadaan
dan masalah yang dihadapi, serta potensi untuk
mengatasi masalah
2. Pelaksanaan
Pengumpulan data

Pengumpulan data

Penyajian data
b. Delbeq Technique

Perumusan masalah dan identifikasi potensi melalui


kesepakatan kelompok yang memahami masalah tersebut

1. Pembentukan tim

2. Menyusun daftar masalah

3. Menetapkan kriteria penilaian masalah

4. Menetapkan urutan masalah berdasarkan kriteria


dilengkapi uraian tentang potensi yang dimiliki
5. PENGGERAKAN
( ACTUATING
Actuating )
adalah aktivitas mempengaruhi orang lain agar mereka mau
melaksanakan berbagai usaha untuk mencapai sasaran/tujuan administrasi.
a. Cara penggerakan dengan
1. Perintah
2. Petunjuk
3. Bimbingan
4. Surat edaran
5. Rapat koordinasi
6. Pertemuan/lokakarya (workshop)
Lokakarya mini di Puskesmas. Ada 3 lokakarya mini yaitu :
- Lokakarya mini pertama : setiap tahun satu kali
- Lokakarya mini tribulanan : untuk monitoring kegiatan (lintas sector)
- Lokakarya mini untuk monitoring dan evaluasi (hanya staf
puskesmas)
6.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan/kegiatan yang
sudah dilaksanakan, menilainya terhadap rencana serta mengoreksinya agar
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana.
a. Prinsip pengawasan
1. Ada rencana yang jelas
2. Harus mampu adanya tindakan perbaikan
3. Harus bersifat fleksibel
4. Pemberian instruksi jelas serta kewenangan pada bawahan
5. Harus ekonomis
6. Dapat dimengerti
7. Dapat mereflexi pola organisasi
b. Proses pengawasan

1. Menetapkan standar sebagai alat ukur mengumpulkan data/fakta

2. Mengadakan penilaian (evaluasi)

3. Mengadakan perbaikan (corective action)

c. Standar pengawasan

4. Norma : ditetapkan atas dasr pengalaman

5. Kriteria : standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran


pelaksanaan program secara memuaskan pada tingkat kepuasaan
tertentu
d. Jenis/ Kategori Pengawasan
1. Waktu
a. Preventif (mencegah penyimpangan)
b. Repressif : bersifat menekan, mengoreksi adanya
penyimpangan
2. Objek pengawasan
a. produksi
b. keuangan
c. waktu
d. manusia
e. kegiatan
3. Subjek pengawasan
a. Intern (dari dalam organisasi)
b. Extern (dari luar organisasi)
4. Cara pengumpulan data :
- personal observation, inspection
7. PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN
Adalah proses penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian terhadap
penyelenggaran rencana tahunan Puskesmas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pengorganisasian
Ada 2 macam pengorganisasian
Pertama : pemantauan para penanggung jawab dan pelaksana
untuk
setiap wilayahnya
Kedua : penggalangan kerja sama lintas sektor
- secara langsung antara sektor terkait
- Secara tidak langsung melalui pertemuan koordinasi lintas
sektor
2. Penyelenggaraan
Dilakukan kegiatan sesuai dengan rencana.
3. Pemantauan

Dilakukan kegiatan sesuai dengan wancana

a. Telaahan internal bulanan terhadap penyelenggaran program

Data yang diambil dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


(SIMPUS)

Kesimpulannya dirumuskan dalam bentuk :

- Pertama : kinerja Puskesmas terdiri cakupan, mutu dan biaya

- Kedua : masalah dan hambatan yang diketemukan saat


penyelenggaraan kegiatan Puskesmas. Telaahan dilakukan pada
lokakarya mini bulanan.
8. SIMPUS
Pengertian : suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu
proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatannya.

Sumber informasi :

1. SP2TP terdiri dari

- Catatan kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan bukan register

- Laporan bulanan, tahunan dan KLB

2. Survey lapangan

3. Laporan lintas sektor

4. Laporan sarana kesehatan swasta


DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar, 1988, “Pengantar Administrasi Kesehatan”, PT.Bina Rupa Aksara.


Departemen Kesehatan RI,2004, “Sistem Kesehatan Nasional” Jakarta.
, 1990, “Pembangunan Kesehatan Masyarakat Indonesia”. Jakarta.
, 2004, “Kebijaksanaan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat”. Jakarta.
Endang Sutrisna Sulaeman, ”Manajemen Kesehatan, Teori dan Praktik di Puskesmas”.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga
Subur Prayitno, 2007. “ Dasar-dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat”, Airlangga
University Press.
Trihono, Arrismes, 2005, “Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat”.CV.Agung
Seto
WHO, 1990, “Strategy Global untuk Kesehatan bagi Semua pada Tahun 2000”.Geneva
65

Anda mungkin juga menyukai