Anda di halaman 1dari 12

ADVOKASI KESEHATAN :

PKD LEBIH DEKAT LEBIH SEHAT

Disusun Oleh :

Moh Ali KHOMSIN (TA PSD P3MD Kudus)

A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
a. UKBM adalah upaya Kesehatan berbasis masyarakat, dan yang
sudah dikenal masyarakat antara lain Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Warung Obat Desa / Pos Obat Desa, Pondok bersalin
Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, dan Arisan Jamban
Keluarga, termasuk ambulan Desa.
b. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disingkat Poskesdes atau
PKD,adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di Desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Desa. Disamping itu,
PKD sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara
upaya masyarakat dan dukungan Pemerintah.
c. Desa Siaga adalah Desa yang penduduknya memiliki kesiagaan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan , bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa
dikatakan menjadi Desa Siaga apabila Desa tersebut memiliki
sekurang-kurangnya sebuah PKD.

2. Desa Mempunyai Wewenang Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Sebagaimana Pasal 34 ayat (2) PP Nomor 43 Tahun 2014


sebagaimana telah diubah PP 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan PP
Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa. Dan Pasal 8 angka 1 huruf f Permendagri
1_TAPSD

44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa, Bahwa Desa memiliki


kewenangan local berskala desa disamping kewenangan hak asal
usul. Dimana salah satunya uraian kewenangan local berskala desa
Page

adalah Pembinaan kesehatan masyarakat, dan pengelolaan pos


pelayanan terpadu.
B. DASAR HUKUM DAN REFERENSI

1. Dasar Hukum
a. Undang Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
b. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. UU Nomor 36 Tahun 2014 Tenaga Kesehatan
d. UU Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular
e. UU Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak
f. PP No 43 Tahun 2014 sebagaimana diubah PP 47 Tahun 2015
tentang Juklak UU Desa
g. Permendesa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa
h. Permenkes Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)
i. Permenkes Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
j. Kepmenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentang Registrasi dan
Praktek Bidan
k. Kepmenkes Nomor 828 th 2008 SPM bidang kesehatan di
Kabupaten
l. Kepmenkes Nomor 369 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
m. Kepmenkes Nomor 564 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
n. Kepmenkes Nomor 128/menkesSK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
o. Kepmendagri 9 Tahun 2001 Tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat
p. Perbup Kudus Nomor 42 Tahun 2012 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kudus

2. Referensi
a. Buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos
Kesehatan Desa, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Nopember
2006
2_TAPSD

b. Buku Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan :


Panduan Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas, Pusat Promosi
Kesehatan, Kemenkes RI, Oktober, 2011
Page

c. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Depkes RI, 2006.


d. Masalah Poskesdes, Dr. Suparyanto, M.Kes.
e. http://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertianpoli kli ni k-
kesehatandesa.html
f. https://pkmbatur etno1.bl ogspot.co.i d/2010/06/poskesdes.html

C. TUJUAN PKD
1. Tujuan Umum

Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap masalah


kesehatan di wilayah Desanya.

2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
b. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan dalam
rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta
factor-faktor resikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang
berisiko)
c. Teselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di
bidang kesehatan
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan
oleh masyarakat dan tenaga prosefional kesehatan
e. Terkoordinasikannya penyelenggaran UKBM lainnya yang ada di
Desa

D. FUNGSI PKD
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan
masalah kesehatan
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan kesehatan
4. Sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di
Desa
3_TAPSD
Page

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN

1. Upaya kesehatan yang menyeluruh mencakup upaya promotif,


preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
lainnya.
2. Kegiatan utamanya :
Pengamatan dan kewaspadaan diri (surveilans penyakit, surveilans
gizi, surveilans perilaku berisiko , dan surveilans lingkungan, dan
masalah kesehatan lainnya) ; kesehatan ibu hamil yang berisiko,
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan
KLB, serta faktorfaktor risikonya (termasuk kurang gizi).
Penanganan kegawatdaruratan kesehatan
Kesiapsiagaan terhadap bencana
Pelayanan kesehatan dasar
3. Kegiatan lainnya merupakan kegiatan pengembangan :
Promosi kesehatan ; peningkatankeluarga sadar gizi,
peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)
Penyehatan lingkungan dan lain-lain
4. Pencatatan dan pelaporan (sebagai pertanggungjawaban kepada
Puskesmas dan Dinkes)
5. PKD juga merupakan pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai
UKBM (Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan
Jamban Keluarga, Ambulan Desa, Posyandu Balita, Posyandu
Remaj,Posyandu Lansia dan lainlain); menumbuh-kembangkan
partisipasi masyarakat, kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder) terkait.
6. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat
yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat

F. PELAYANAN KESEHATAN PKD 1

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian


sederhana
2. Memberikan penyuluhan dan konseling
3. Menolong persalinan
4. Penanganan kegawatdaruratan
5. Penanganan penyakit
6. Merujuk
4_TAPSD

7. Pembinaan kader
Page

1
http://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertianpoli kli ni k-kesehatandesa.html
G. PRIORITAS PENGEMBANGAN

1. Desa / Kelurahan yang tidak terdapat sarana kesehatan (Puskesmas


atau Rumah Sakit). Desa terdapat Puskesmas Pembantu masih bisa
dikembangkan PKD.
2. Desa di lokasi terisolir, terpencil, tertinggal, perbatasan atau
kepulauan
3. Dapat diutamakan Desa yang sudah yang terdapat Polindes

H. UNSUR PKD

1. Adanya partisipasi aktif masyarakat


2. Adanya pengelola (Bidan / Perawat + Masyarakat)
3. Tersedia sarana, prasarana, obat-obatan
4. Ketrampilan tenaga kesehatan/ kader yang harus dimiliki
5. Peralatan/ perlengkapan lain

I. PERSYARATAN PENGELOLA2

1. Perawat/ Bidan pengelola PKD


2. Bersedia penuh sebagai pengelola PKD
3. Bekerja sesuai (SPM) Standar Pelayanan Minimal

J. PERAN MASYARAKAT DALAM PKD3

1. Menyiapkan lokasi dan bangunan PKD


2. Menggerakan, menghidupkan, menentukan tarif masyarakat
musyawarah PKD
3. Mengusahakan tersedianya yankes untuk PKD
4. Mengusahakan masuknya anggaran penyelenggaraan PKD dalam
APBDes
5. Pengelolaan PKD

K. PENGORGANISASIAN PKD
5_TAPSD

Prinsipnya, dikelola oleh masyarakat dalam hal ini kader dengan


bimbingan tenaga kesehatan.
Page

1. Tenaga PKD

2
http://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertianpoli kli ni k-kesehatandesa.html
3
idem
a. Tenaga Masyarakat (sekurang-kurangnya 2 orang yang
mendapatkan pelatihan khusus)
Kader
Tenaga Sukarela lainnya
b. Tenaga Kesehatan (Minimal seorang bidan)
Pemenuhan tenaga kesehatan awalnya dapat dilakukan atas
bantuan pemerintah, selanjutnya diharapkan bisa dilakukan
secara bertahap oleh masyarakat sendiri. Dan berdomisili di Desa
setempat.

2. Kepengurusan PKD
Dipilih melalui musyawarah dan mufakat Desa serta ditetapkan oleh
Kepala Desa. Susunan kepengurusan bersift fleksibel seusai dengan
kebutuhan, kondisi dan permasalahan setempat. Struktur
kepengurusan minimal :
Pembina,
Ketua,
Sekretaris,
Bendahara dan
Anggota

3. Kedudukan dan hubungan kerja

PKD, Puskesmas, RS, Pustu, dan UKBM lainnya sebagai berikut :

DINKES KAB RSUD KAB

PUSKESMAS

PUSTU PUSTU

PKD
6_TAPSD

POSYANDU UKBM LAIN


Page

KELUARGA/
MASYARAKAT
keterangan :

1. PKD merupakan coordinator dari UKBM yang ada (Posyandu,


POskestren, Ambulan Desa)
2. PKD dibawah pengawasan dan pembinaan Puskesmas
3. Pelaksana PKD wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas
dan kepada sector terkait lain sesuai dengan bidangnya
4. Laporan kesehatan dilaporkan kepada Puskesmas
5. Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada Kepala
Desa
6. JIka terdapat, Pustu, maka PKD berkoordinasi dengan Pustu
7. PKD dibawah pembinaan Kabupaten melalui Puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat / perseorangan.
8. Apabila PKD tidak mampu memberikan pelayanan maka perlu
melakukan rujukan ke Puskesmas (kegawatdaruratan). Dalam
keadaan tertentu PKD dapat melakukan rujukan langsung ke RS
dengan sepengetahuan Puskesmas.

L. LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN PKD 4

LANGKAH PROSES LUARAN


Persiapan Sosialisasi, pertemuan, Para provider ( petugas
Internal pelatihan yang bersifat kesehatan ) yang
konsolidasi berada diwilayah
Puskesmas baik teknis
maupun administrasi
SIAP
Para provider telah
memahami tugas dan
fungsinya dan siap
melakukan pendekatan
kepada stakeholder dan
masyarakat
Persiapan Kegiatan advokasi kepada Para tokoh mendukung
Eksternal stakeholder dan (moril, materiil,
masyarakat financial)
Pembentukan opini
7_TAPSD

public
Survey Mawas Survey ini harus Masyarakat sadar akan
Diri (SMD) dilakukan masyarakat permasalahan yang
/ setempat dengan dihadapi desanya serta
Page

4
PKD Merupakan penggerak dalam pengembangan Desa Siaga, maka langkah pengemangan PKD terintegrasi
dengan pengembangan Desa Siaga seabagiamana Permenkes Nomor 565 Tahun 2006 Pedoman Pelaksanaan
Pengembagan Desa Siaga.
LANGKAH PROSES LUARAN
Community Self bimbingan provider terungkit niat dan
Survey (CSS) kesehatan tekad untuk mencari
Pemilihan dan solusinya berdasar
pembekalan potensi yang dimiliki
keterampilan bagi warga Identifikasi masalah
masyarakat pelaku SMD dan daftar potensi yang
dapat didayagunakan
menyelesaikan masalah
kesehatan.
Musyawarah Inisiatif musyawarah Mencari alternative
Masyarakat sebaiknya muncul dari penyelesian masalah
Desa stakeholder dan berdasar potensi dan
masyarakat yang harapan masyarakat
mendukung Penentuan prioritas,
pembentukan PKD dukungan, dan
Bahas alternative konstribusi apa yang
penyelesaian masalah dapat diberikan
hasil SMD masing-masing
Peserta mewakli TOMAS, individu/ organisasi
TOGA, TOCI, perempuan yang diwakili
dan generasi muda Langkah-langkah
Data serta temuan SMD pemecahan untuk
disajikan; daftar pembentukan PKD
masalah, potensi dan
harapan masyarakat
Pembentukan
PKD
Pemilihan Pertemuan khusus para Terpilih pengurus
pengurus dan pimpinan, pengelola dan (Ketua, sekretaris,
Kader PKD tokoh masyarakat serta bendahara, anggota)
beberapa wakil yang siap totalitas
masyarakat. Terpiih 2 orang kader
Pemilihan dilakukan scr PKD yang siap totalitas
musyawarah mufakat
sesuai dengan tata cara
dan kriteria yang
disepakati dengan
fasilitasi puskesmas.
Orientasi/ Orientasi dilaksanakan Penguatan kapasitas
Pelatihan oleh puskesmas, sesuai pengelola dan kader PKD
8_TAPSD

Pengelola dan dengan pedoman yang Mampu menyusun


Kader PKD berlaku rencana kerja (Plan of
Materi mencakup Action) PKD lengkap
Page

kegiatan di PKD : dengan waktu dan


1. Pengamatan tempat penyelenggaraan,
epidemiologis para pelaksana,
sederhana terhadap pembagian tugas serta
LANGKAH PROSES LUARAN
penyakit sarana prasarana yang
2. Penanggulangan diperlukan
penyakit
3. Kesiapsiagaan dan
penanggulangan
bencana dan
kegawatdaruratan
kesehatan
4. Pelayanan kesehatan
sederhana sesuai
dengan kompetensinya
Pemenuhan / Penempatan oleh Kepala Jelas
penempatan dan Dinas Kesehatan Pelatihan sesuai dengan
Pelatihan Tenaga Pelatihan kompetensi dan
Kesehatan kewenangan yang harus
dimiliki, serta tugas yang
menjadi
tanggungjawabnya

M. WAKTU PELAYANAN

Buka setiap hari. 5

N. TEMPAT PENYELENGGARAAN PKD

1. PKD perlu memiliki tempat pelayanan. Diperlukan ruangan yang


berfungsi sebagai berikut :
JENIS RUANGAN PENGADAAN
1) Ruang pendaftaran 1. Memanfaatkan gedung Polindes
2) Ruang Tunggu yang diupgrade menjadi PKD
3) Ruang pemeriksaan 2. Menumpang pada gedung yang
4) Ruang tindakan (Persalinan) tersedia; Balaidesa, dll
5) Ruang Rawat Inap 3. Pengadaan dengan alternatif
Persalinan pembiayaan :
6) Ruang Petugas a. Swadaya masyarakat
7) Ruang konsultasi (gizi, b. Donator/ dunia usaha/
sanitasi, dll) swasta
8) Ruang obat c. Fasilitasi pemerintah
9) Kamar Mandi, dan toilet Untuk itu pemetaan potensi
9_TAPSD

Desa sangat perlu


Page

5
Juknis Poskesdes, hal. 20
2. PKD perlu di lengkapi dengan peralatan dan logistic :
JENIS PERALATAN PENGADAAN
Disesuaikan dengan jenis layanan
Peralatan Medis
yang disediakan
Meubelair, sarana pencatatan,
sarana komunikasi, sarana
Peralatan Non Medis
transportasi, dan lain-lain sesuai
kebutuhan

3. Obat-obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang disediakan di PKD sesuai dengan
jenis pelayanan yang selenggarakan yang penetapannya
berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

Jenis Obat Pelayanan Kesehatan Dasar terdapat dalam Perbup Kudus


No. 42 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (bilamana belum ada perubahan).

O. POLA TARIF

Tarif pelayanan di PKD ditetapkan oleh Desa dan diperkuat dengan


Surat Keputusan Kepala Desa melalui musyawarah masyarakat Desa
dengan fasilitasi Puskesmas.

Prinsip besaran tariff, tidak memberatkan masyarakat Desa dan dapat


dipergunakan untuk operasional PKD.

P. LAIN-LAIN

Tema Uraian Referensi


Tugas dan Tenaga PKD H. 22-23 Juknis
tanggungjawab Tenaga Puskesmas Poskesdes
pelaksana PKD
Pembiayaan 1. Sumber Biaya (Masyarakat, h. 23-24 Juknis
Swasta/Dunia Usaha, Hasil Poskesdes
Usaha, Pemerintah)
10_TAPSD

2. Pemanfaatan dan pengelolaan


biaya (Biaya operasional PKD,
Bantuan biaya rujukan bagi
Page

yang membutuhkan, Modal


usaha)
Pencatatan dan 1. Buku catatan sasaran PKD h. 26 Juknis
pelaporan 2. Buku catatan rekapitulasi Poskesdes
Tema Uraian Referensi
kegiatan pelayanan PKD
3. Buku catatan kegiatan
pertemuan PKD
4. Buku catatan kegiatan usaha
5. Buku pengelolaan keuangan
6. Dan lainnya sesuai dengan
kegiatan dan kebutuhan
Pembinaan dan Pembinaan oleh : h. 26-32 Juknis
peningkatan 1. Kepala Desa Poskesdes
PKD 2. LIntas sector di DEsa
3. Petugas Puskesmas
4. Camat
5. Peran DInas Kesehatan Kab
6. Peran DInas Kesehatan Prov
7. Peran Kementerian Kesehatan
8. Peran Stakeholder (Pejabat, TP
PKK, TOMAS, Ormas/LSM,dll)

Peningkatan : Program dan


kualitas layanan

Indikator Input h. 34 Juknis


Keberhasilan Output Poskesdes
PKD

Q. CONTOH DENAH BANGUNAN PKD


Terlampir

R. PENUTUP
Demikian deskripsi awal advokasi kesehatan dengan gagasan
standarisasi Pos Kesehatan Desa dan bagaimana PKD dapat berperan
maksimal terhadap peningkatan kesehatan dasar masyarakat Desa.
Deskripsi ini sengaja disusun sebagai bahan awal diskursus dan
sekaligus koordinasi dengan para pihak, stakeholder dan masyarakat
umum tentang Pos Kesehatan Desa.Semoga bermanfaat.
11_TAPSD
Page
MODEL PKD TIPE 60

MODEL PKD TIPE 35

12_TAPSD
Page

Anda mungkin juga menyukai