Disusun Oleh :
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
a. UKBM adalah upaya Kesehatan berbasis masyarakat, dan yang
sudah dikenal masyarakat antara lain Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Warung Obat Desa / Pos Obat Desa, Pondok bersalin
Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, dan Arisan Jamban
Keluarga, termasuk ambulan Desa.
b. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disingkat Poskesdes atau
PKD,adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di Desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Desa. Disamping itu,
PKD sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara
upaya masyarakat dan dukungan Pemerintah.
c. Desa Siaga adalah Desa yang penduduknya memiliki kesiagaan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan , bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa
dikatakan menjadi Desa Siaga apabila Desa tersebut memiliki
sekurang-kurangnya sebuah PKD.
1. Dasar Hukum
a. Undang Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
b. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. UU Nomor 36 Tahun 2014 Tenaga Kesehatan
d. UU Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular
e. UU Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak
f. PP No 43 Tahun 2014 sebagaimana diubah PP 47 Tahun 2015
tentang Juklak UU Desa
g. Permendesa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa
h. Permenkes Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)
i. Permenkes Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
j. Kepmenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentang Registrasi dan
Praktek Bidan
k. Kepmenkes Nomor 828 th 2008 SPM bidang kesehatan di
Kabupaten
l. Kepmenkes Nomor 369 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
m. Kepmenkes Nomor 564 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
n. Kepmenkes Nomor 128/menkesSK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
o. Kepmendagri 9 Tahun 2001 Tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat
p. Perbup Kudus Nomor 42 Tahun 2012 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kudus
2. Referensi
a. Buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos
Kesehatan Desa, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Nopember
2006
2_TAPSD
C. TUJUAN PKD
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
b. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan dalam
rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit
yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta
factor-faktor resikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang
berisiko)
c. Teselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di
bidang kesehatan
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan
oleh masyarakat dan tenaga prosefional kesehatan
e. Terkoordinasikannya penyelenggaran UKBM lainnya yang ada di
Desa
D. FUNGSI PKD
1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan
masalah kesehatan
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan kesehatan
4. Sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di
Desa
3_TAPSD
Page
7. Pembinaan kader
Page
1
http://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertianpoli kli ni k-kesehatandesa.html
G. PRIORITAS PENGEMBANGAN
H. UNSUR PKD
I. PERSYARATAN PENGELOLA2
K. PENGORGANISASIAN PKD
5_TAPSD
1. Tenaga PKD
2
http://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertianpoli kli ni k-kesehatandesa.html
3
idem
a. Tenaga Masyarakat (sekurang-kurangnya 2 orang yang
mendapatkan pelatihan khusus)
Kader
Tenaga Sukarela lainnya
b. Tenaga Kesehatan (Minimal seorang bidan)
Pemenuhan tenaga kesehatan awalnya dapat dilakukan atas
bantuan pemerintah, selanjutnya diharapkan bisa dilakukan
secara bertahap oleh masyarakat sendiri. Dan berdomisili di Desa
setempat.
2. Kepengurusan PKD
Dipilih melalui musyawarah dan mufakat Desa serta ditetapkan oleh
Kepala Desa. Susunan kepengurusan bersift fleksibel seusai dengan
kebutuhan, kondisi dan permasalahan setempat. Struktur
kepengurusan minimal :
Pembina,
Ketua,
Sekretaris,
Bendahara dan
Anggota
PUSKESMAS
PUSTU PUSTU
PKD
6_TAPSD
KELUARGA/
MASYARAKAT
keterangan :
public
Survey Mawas Survey ini harus Masyarakat sadar akan
Diri (SMD) dilakukan masyarakat permasalahan yang
/ setempat dengan dihadapi desanya serta
Page
4
PKD Merupakan penggerak dalam pengembangan Desa Siaga, maka langkah pengemangan PKD terintegrasi
dengan pengembangan Desa Siaga seabagiamana Permenkes Nomor 565 Tahun 2006 Pedoman Pelaksanaan
Pengembagan Desa Siaga.
LANGKAH PROSES LUARAN
Community Self bimbingan provider terungkit niat dan
Survey (CSS) kesehatan tekad untuk mencari
Pemilihan dan solusinya berdasar
pembekalan potensi yang dimiliki
keterampilan bagi warga Identifikasi masalah
masyarakat pelaku SMD dan daftar potensi yang
dapat didayagunakan
menyelesaikan masalah
kesehatan.
Musyawarah Inisiatif musyawarah Mencari alternative
Masyarakat sebaiknya muncul dari penyelesian masalah
Desa stakeholder dan berdasar potensi dan
masyarakat yang harapan masyarakat
mendukung Penentuan prioritas,
pembentukan PKD dukungan, dan
Bahas alternative konstribusi apa yang
penyelesaian masalah dapat diberikan
hasil SMD masing-masing
Peserta mewakli TOMAS, individu/ organisasi
TOGA, TOCI, perempuan yang diwakili
dan generasi muda Langkah-langkah
Data serta temuan SMD pemecahan untuk
disajikan; daftar pembentukan PKD
masalah, potensi dan
harapan masyarakat
Pembentukan
PKD
Pemilihan Pertemuan khusus para Terpilih pengurus
pengurus dan pimpinan, pengelola dan (Ketua, sekretaris,
Kader PKD tokoh masyarakat serta bendahara, anggota)
beberapa wakil yang siap totalitas
masyarakat. Terpiih 2 orang kader
Pemilihan dilakukan scr PKD yang siap totalitas
musyawarah mufakat
sesuai dengan tata cara
dan kriteria yang
disepakati dengan
fasilitasi puskesmas.
Orientasi/ Orientasi dilaksanakan Penguatan kapasitas
Pelatihan oleh puskesmas, sesuai pengelola dan kader PKD
8_TAPSD
M. WAKTU PELAYANAN
5
Juknis Poskesdes, hal. 20
2. PKD perlu di lengkapi dengan peralatan dan logistic :
JENIS PERALATAN PENGADAAN
Disesuaikan dengan jenis layanan
Peralatan Medis
yang disediakan
Meubelair, sarana pencatatan,
sarana komunikasi, sarana
Peralatan Non Medis
transportasi, dan lain-lain sesuai
kebutuhan
3. Obat-obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang disediakan di PKD sesuai dengan
jenis pelayanan yang selenggarakan yang penetapannya
berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
O. POLA TARIF
P. LAIN-LAIN
R. PENUTUP
Demikian deskripsi awal advokasi kesehatan dengan gagasan
standarisasi Pos Kesehatan Desa dan bagaimana PKD dapat berperan
maksimal terhadap peningkatan kesehatan dasar masyarakat Desa.
Deskripsi ini sengaja disusun sebagai bahan awal diskursus dan
sekaligus koordinasi dengan para pihak, stakeholder dan masyarakat
umum tentang Pos Kesehatan Desa.Semoga bermanfaat.
11_TAPSD
Page
MODEL PKD TIPE 60
12_TAPSD
Page