Anda di halaman 1dari 35

BAB I

VISI “ Terwujudnya masyarakat diwilayah Puskesmas Tapian Dolok hidup sehat dan mandiri
melalui pelayanan yang optimal “
PUSKESMAS
A. Pengertian Puskesmas
- Pusat Kesehatan Masyarakat , disingkat Puskesmas , adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh ,
terpadu , merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyrakat , dengan peran
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna , dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat . Upaya Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik
beratkan kepada pelayanan untuk masyrakat luas guna mencapai derajad
kesehatan yang optimal , tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan .
- Definisi puskesmas menurut Depkes 1991 , suatu keseatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping wilayah kerjanya dan terpadu
kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
- Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu.
I. Fungsi Puskesmas :
Fungsi Puskesmas itu sendiri meliputi

Fungsi pokok

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat


pemberdayaan
b. Masyarkat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
c. Pusat pelayanan kesehatan tngkat pertama
II. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah
terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif
masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri .
III. Cara – cara yang ditempuh Puskesmas
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisian dan efektif
c. Memberikan bantuan teknis
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e. Kerjasama lintas Sektor
IV. Program pokok Puskesmas
 Program Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
b. Sosialisasi Kesehatan Program Kesehatan Pertama
c. Upaya Kesehatan Berbasis
d. Pengembangan Desa siaga
e. Program kesehatan survey perilaku hidup bersih dan masyarakat
sehat
f. Penilaian strata sehat dan posyandu
 Program kesehatan lingkungan
a. Pengawasan SPAL ( Saluran Pembuangan Air Limbah )
b. Pengawasan SAMI – JAGA ( Sumber Air Minum – Jamban Keluarga )
c. Pengawasan TTU ( tempat – tempat Umum )
d. Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM )
e. Institusi pemerintah survey Jentik Nyamuk
 Program KIA / KB
KIA
a. ANC ( Antenatal Care )
b. PNC (Post Natal Care )
c. Pemberian Tabblet FE ( 90 tablet kehamilan, muali trismester kedua)
d. Pertolongan persalinan
e. Manajemen Terpadu Balita sakit (MTBS)
f. Pelayanan Neonatus
g. Rujukan Bumil Resti Kemitraan Dukun Bersalin

KB

a. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)


b. Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin)
c. Pelayanan KB Pasangan Usia
d. (PUS) Penyuluhan KB
 Program perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penimbagan Bayi dan balita (KMS)
b. Pelacakan dan perawatan gizi buruk
c. Penyuluhan gizi
d. Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
e. Pemberian Kapsul Vitamin A 6 – 11

Bulan : 1 Kapsul Biru di bulan Februari atau Agustus 12 – 59 , Bulan : 1


Kapsul Merah di Bulan Februari dan Agustus

f. PMT (Pemberian Makanan tambahan)


g. PMT Pemulihan , PMT Penyuluhan
h. ASI EKSKLUSIF
i. Kadarzi Pemberian Garam Beryodium
 Program P2M
a. Surveilans Epidemiologi (Surveilans Terpadu Penyakit/STP)
b. Pelacakan Kasus : TBC , Kusta , Flu burung , ISPA , Diare , IMS (Infeksi
Menular Seksual) , Rabies, DBD, Cikungunya, Malaria, Imunisasi ,
UCI/Imunisasi dasar lengkap
c. KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
d. Jadwal Imunisasi
e. Efek samping Imunisasi
 Program Pengobatan
a. Rawat Jalan Poli Umum, Rawat Jalan Poli Gigi Unit
b. Rawat Inap : Keperawatan , Kebidanan Unit Gawat Darurat (UGD)
c. Puskesmas Keliling (Puskel)
V. Program Penungjang
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan
tambahan , sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material
Puskesmas dalam melakukan pelayanan
1. Kesehatan indera : Pelacakan kasus , rujukan
2. Kesehatan jiwa : Pendataan Kasus , rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : Pemeriksaan , Penjaringan
4. Kesehatan Kerja : Penyuluhan , Konseling
5. Kesehatan Sekolah : Pembinaan Sekolah Sehat
6. Permenkes
7. Perawatan
VI. Satuan Penunjang
1) Puskesmas Pembantu
Pengertian Puskesmas Pembantu yaitu unit Pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan – kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam runag lingkup
wilayah yang lebih kecil.

2) Puskesmas Keliling

Pengertian Puskesmas Kelililng yaitu unit pelayanan kesehatan kelililng


yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan ,
peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari
Puskesmas , dengan fungsi dan tugas yaitu member pelayanan
kesehatan daerah terpencil , melakukan penyelidikan KLB , Transport
rujukan pasien , Penyuluhan kesehatan dengan Audiovisual

3) Bidan Desa

Bagi Desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan


seorang Bidan yang bertempat di desa tersebut dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas, wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk
3.000 orang. Adapun Tugas Utama Bidan Desa Yaitu :

a. Membina PSM
b. Memberikan pelayanan
c. Menerima rujukan dari masyarakat

VII. Tujuan Puskesmas


Tujuan Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan ynag setinggi – tingginya
dalan rangka mewujudkan Indonesia sehat 2012
VIII. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah . Puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh , terpadu, dan
berkesinambungan , yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan
(Private Goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (Public Goods) .
Puskesmas melakukan kegiatan – kegiatan termasuk upaya kesehatan
masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalm
satu wilayah kerja tertentu dalam satu wilayah kerja tertentu dalam
bentuk usaha – usaha kesehatan disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas., namun terdapat upaya kesehatan , pengembangan yang
disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan
Puskesmas.
Upaya – upaya kesehatan wajib tersebut adalah (basic six)
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d. Upaya Perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya Pengobatan

Berdasrkan pertimbangan diatas maka pada tahun dibangunlah


Puskesmas Tapian Dolok dengan nomor kode Puskesmas yaitu status
Puskesmas tapian Dolok saat ini yaitu Adapun status Puskesmas dalam
Program TB paru yaitu PRM. PRM ini dibentuk dengan harapan bisa
menciptakan sebuah kecamatan yang sehat untuk menuju Indonesia
sehat

IX. Pelayanan Puskesmas


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan /Secara
Umum , mereka harus memberikan pelayanan Preventif,Promotif ,
Kuratif sampai dengan rehabilitative baik melalui upaya kesehatan
perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas
dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Hal ini disepakati oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang
bersangkutan . Perawat memberikan pelayanan di masyarakat ,
Puskesmas biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling , Posyandu , Pos Kesehatan desa maupun
Pos bersalin desa (Polindes)
B. Program Pokok Puskesmas
Sistim pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP)
1. LB 1 : Penyakit
2. LB 3 : KIA /KB , Gizi , P2M
3. LB 4 : kunjungan Puskesmas ( Rawat jalan , Rawat inap )
4. W 1 : Laporan Kejadian Luar biasa
5. W 2 : Laporan mingguan penyakit

FORMAT LAPORAN PROGRAM

C. Visi , Misi , Motto dan Kotak Saran puskesmas tapian Dolok


1. VISI
Terwujudnya masyarakat di wilayah Puskesmas tapian Dolok hidup sehat dan
mandiri melalui pelayanan Kesehatan Yang Optimal
2. MISI
- Mengutamakan Promotif dan Preventif
- Memberikan Pelayanan Kesehatan tingkat pertama secara Profesional yang
bermutu
3. KOMITMEN
1. Memberikan pelayanan Kesehatan Masyarkat tanpa aa perbadaan status
dan golongan
2. Memberikan Layanan Kesehatan Dasar sesuai jadwal yang telah ditentukan
3. Memberikan Layanan Kesehatan dasr sesuai Prosedur
4. Memberikan Layanan Kesehatan dengan sikap yang sopan , santun dan
ramah
5. Berupaya melakukan perbaikan secara terus menerus dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang Profesional sesuai standart
4. KOTAK SARAN
- Puas
- Kurang Puas
BAB II

KINERJA PUSKESMAS

A. Pengertian Penilaian
Kinerja Puskesmas
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakattelah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas Kesehatan Kabupaten / kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai ;
1. Pusat penggerak Pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi


dengan instrument manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas


2. Loka karya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat , obat , keuangan
dan tenaga serta didukung dengan manajemen system pencatatan dan pelaporan disebut
system informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
(antara lain melalui penerapan Quality Assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok – pokok program dan Program –program unggulan


sebagaimana disebutkan dalam rencana strategi Departemen Kesehatan dan program yang akan
menjadi prioritas di suatu daerah , perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian
pula strategi dalam pencapaian tujuannya , yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan
serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan , mempunyai


peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan . Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas. Perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi
puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat pusksmas sebagai instrument supervisi diri karena
setiap puskesmas melakukan verifikasi hasinya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan ) atas perhitungan seluruh
puskesmas.Berdasrkan hasil verifikasi , dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III ) sesuai dengan pencapain kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut , Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa
tingkat kinerja puskesmas berdasrkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya
dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Tujuan
a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /kota

b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
tahunyang akan dating.

Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) dibandingkan dengan target yang


harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah , mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan dating berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapakan dan memdukung kebutuhan sumber
daya puskesmas dan uergensi pembinaan Puskesmas
C. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten /kota dan kegiatan
upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan
upay kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat , cu pada kebijakan dan strategi
untuk mewujudkan Visi “ Indonesia Sehat 2010 “
BAB III
PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA

A. BAHAN DAN PEDOMAN


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan , manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data , pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada buku Pedoman PenPuskesmas dari Direktoral
Jenderal Bina Kesehatan R I tahun 2006
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Tapian Dolok tahun 2016 , sebagaimana
berikut dibawah ini :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas
tahun 2016 (januari s/d Desember 2016) dengan variable dan sub variable yang terdapat
dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2016
2. Pengolahan data
Setelah proses pengumpulan data selesai , dilanjutkan dengan penhitungan
sebagaimana berikut di bawah ini .
a. Penilaian cakupan kegiatan Pelayan Kesehatan

Cakupan sub variable (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target
sasran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%

Cakupan variable (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub unit variable (∑SV)
kemudian dibagi dengan jumlah variable ( n ) atau V (%) = ∑ SV

Jadi nilai cakupun kegiatan pelayan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja
cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga , yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik) :


Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup)
Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1. Manajemen Operasional puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen Keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai


berikut :

- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10

Nilai masing – masing kelompok manajemen alah rata- rata nilai kegiatan masing –
masing kelompok manajemen

Cara penilaian :

1. Nilai Manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan kedalam kolom yang sesuai
2. Hasil nilai skala di masukkan kedalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata- rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
4. Hasil rata –rata dikelompokkan menjadi :
- Baik : Nilai rata –rata > 8,5
- Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
- Kurang : nilai < 5
3. Penilai mutu Pelayanan
Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : nilai rata – rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
 Kurang : Nilai < 5
BAB I

KONSEP DASR

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyrakat telah
dibangun puseksamas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2)
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyrakat ; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dari penyelenggaraan upayanya. Puskesmas dilengkapi


dengan instrument manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tngkat Puskesmas ; (2)
Lokakarya mini Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen sumber daya
termasuk alat, obat, keunagan dan tenaga , serta didukung dengan manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan antara lain melalui penerapan quality
assurance.

Memperrtimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan


sebagaimana disebutkan dalm rencana Strtegis Departemen Kesehtana dan Program spesifik
daerdirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai


peran cukup besar dalam upaya memcapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas,
maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakn ,
dan selangjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Penilain Kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilain hasil kerja/prestasi
puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat puskesmas, sebagai instrument mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri. Kemudian dinas kesehatan
kabupaten / kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan0 atas perhitungan seluruh puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi . Dinas Kesehatan Kabupaten/kota bersama Puskesmas dapat
menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten / kota dapat melakukan analisa
tingkat kinerja Puskesmas berdasrkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya
dapat diketahui , serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapain tujuan pembangunan Kesehatan Kabupaten/Kota
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun
2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasrkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas
3). Mendapatkan informasi analisa kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten /kota untuk
tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja puskesmas.
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis maslah, mencari penyebaba dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan diwilayah kerjanya berdasrkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapakan tingkat urgensi.
Suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya
d. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi Pembinaan puskesmas
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang Lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi Penilaian Pencapaian hasil Pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan Manajemen Puskesmas dan Mutu Pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
Kabupaten/Kota dan kegiatan upaya Kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyrakat , dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan Visi “ Indonesia Sehat 2010 “.
Sesuai dengan UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di daerah , maka Kabupaten/Kota
dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebtuhan
masyrakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumber daya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya , dengan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat
propinsi dan pusat , yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsessus
global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit Polio, TBC, Malaria, Diare,
Kusta, dan lain –lain ).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik berupa penambahan
upaya maupun suatu Upaya Kesehatan Inovasi, tetapkan dilakukan penilaian.
Hasil kegiatan (output atau outcome ) yang dilkukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam
penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan .
Apabila upaya kesehtan pengembangan tersebut merupkan kebutuhan daerah yang telah
didukung dengan ketersedian dan kemanpuan sumber daya di daerah yang bersangkutan maka
dimunkingkan untuk dikembangkan secara lebih luas diseluruh Puskesmas dalam suatu wilayah
Kabupaten/Kota.
Oleh karenanya , kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di
seluruh Puskesmas.
Dengan Pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk maing-masing
Puskesmas kemungkinan “ tidak lagi sama di seluruh Puskesmas “ melainkan hanya berdasrkan “
kegiatn-kegiatan yang dilaksanakn oleh Puskesmas yang bersangkutan “ sedangkan kegiatan-
kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di Kabupaten/Kota, hanya akan
dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasrkan pada upaya – upaya
Puskesmas dalam menyelenggarakan :
1. Pelayanan Kesehatan yang meliputi :
a. Upaya Kesehatan wajib sesuai denagn kebijakan nasional , dimana penetapan , jenis
pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembanagan antara lain penambahan upaya kesehatan atau
penerapan pendekatan baru (inovasi ) upaya kesehatan dalam pelaksanaan
pengembangan program keseahtan yang dilaksanakan di Puskesmas.
2. Pelaksanaan Manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan , meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan , pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan
penilaian kinerja.
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keunagan , dll.
3. Mutu Pelayanan Puskesmas , meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standart yang ditetapkan
b. Penilaian proses pelayanan denagn menilai tingkat kepatuhannya terhadap standart
pelayanan yang telah ditetapkan .
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan .
Dimana masing-masing program/kegiatan mempunyai indicator mutu tersendiri sebagai
contoh angka Drop Out pengobatan pada penanggulangan TBC.
d. Penilain Out-come pealayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepausan
pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat di nilai tingkat
mutunya, baik dalam aspek input, proses , out-put maupun out comenya, karena indicator
dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.

Sehingga , secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja , akan tetapi dipilih
beberapa indicator yang sudah ada standard penilaiannya.

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan diseluruh
puskesmas (sebagai “Daftar Menu”). Sesuai dengan kebutuhan dan permaslahan , masing-
masing kabupaten/kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk
dilaksankan, dan kemudian hasinya dinilai berdasrkan rencana yang telah disusun.

Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiata-kegiatan yang dilaksanakan


oleh Puskesmasdan jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan yang dilaksanakan
di dalan gedung maupun di luar gedung.

Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu , Puskesmas dapat memperoleh batuan teknologi
ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat Kabupaten/Kota (sebagai contoh :
dalam situasi emergensi/KLB , pelayanan kesehatan di daerah tertinggal , Perbatasan,
Transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasinya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas.

Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variable penilaian, akan
tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
penysusunan rencana dan penetapan besaran target Puskesmas, selangjutnya dalam
melakukan analisa permasalahan / kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input
sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternative pemecahan masalah.
BAB II

PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal tahu
anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selangjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum lokakarya mini baik bulanan denagn lintas
Program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya mini Tribulanan yang melibatkan lintas sector di
kecamatan.

Penilaian kinerja puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu : puskesmas , Puskesmas
pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya . sebagai
unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota , maka pada proses pelaksananya tetap di bawah
bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.

1. Penetapan target Puskesmas

Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase yang akan dicapai
Puskesmas pada akhir tahun

Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat spesifik
dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasrkan pembahasn bersama antara dinas
kesehatan kabupaten / kota dengan Puskesmas paa saat penysunan rencana kegiatan Puskesmas

Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi kabupaten / kota dan Puskesmas secara
tepat. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan ;

a. Besarnya maslah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas


b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/Kota
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah
d. Kendala-kendala maupun maslah dalam penanganannya
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumberdaya termasuk kemampuan
sumberdaya manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (factor kesulitan geografis, iklim , transport, dan lain-lain) dan non fisik (social
budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat , pendidikan masyarakat dan lain-lain)
g. Arget (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya , Puskesmas tidak dibebani untuk memjangkau
masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya , kelompok masyarakat yang tidak mungkin
dijangkau karena kendala geografi transportasi , dan lain-lain.

Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti dan tepat , maka
pencapaian hasilnya secara kumulatif akan memberikan kontribusi pada pencapaian target
Kabupaten /Kota dan tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional dapat
tercapai.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu tertentu.
Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten / kota
bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah bulan januari sampai
dengan bulan Desember. Penilaian kinerja puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu
rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang telah
disusun, maka periode waktu penilaian disesuaikan / disinkronkan pula dengan pencapaian.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas
Pembantu, Puskesmas keliling dan Bidan di desa serta hasil pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan pencatatan hasil kegiatan
yang ada / dibuat Puskesmas, tidak hanya terbatas pada laporan SP2Tp yang dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten /kota
3. Pengelolahan Data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan untuk
dilaksanakan di Puskesmas , dihitung dengan membandingkan hasil yang telah di capai
terhadap target standart yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan berdasarkan nilai
bobot.
4. Analisa hasil dan langka pemecahan
a. Melakukan identifikasi maslah, kendala/hambatan dan penyebab serta latar belakangnya
dengan cara mengisi format analisa data dengan mencantum kesenjangan hasil kegiatan
pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait , input sumberdaya pendukungnya, lingkungan
social dan fisik yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya
b. Mencari alternative dalam upaya penanggulangan / pemecatan masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan maslaha dengan memperhatikan arahan dan
rencan pengembangan di dalam wilayah kabupaten /kota.
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan , sebagai bagian dari kegiatan
perencanaan Puskesmas.
5. Pelaksanaan Penilaian
a. Ditingkatkan di Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur keberhasilan
kinerjanya .
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil
pencapaian (out-put dan out-come )
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data pencapaian
dengan memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai , masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan analisis
maslah, identifikasi kendala/ hambatan , mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali factor-faktor pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesamas menyusun rencan pemecahannya dengan
mempertimbangkan kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan , analisa data dan usulan rencana pemecahannya dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten / kota.
b. Di tingkat Kabupaten / Kota
1) Menerima rujukan / konsultasi Puskesmas dalam melakukan perhitungan hasil kegiatan ,
menganalisa data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan akhir kegiatan Puskesmas dan bersama dengan
Pusksmas menghitung dan menetapkan kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas dan bersama dengan
puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok peringkat kinerja Puskesmas
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan maslah yang telah dibuat Puskesmas
dan membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan bersama dengan
Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok Puskesmas,
evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing Puskesmas berdasarkan
evaluasi hasil kinerja Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan tahun depan.
6. Langkag Pelaksanaan Penilaian
1) Langkah pelaksanaan penilaian di Puskesmas

NO Kegiatan
1 Pra penilaian Kinerja Puskesmas *)
a Pemantauan hasil kegiatan secara periodic bulanan/triwulan dan konsultasi ke
kabupaten/kota , dalam rangka mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a Pengumpulan data dan pengelolahan data hasil kegiatan (dari data
bulanan/triwulan)
b Konsultasi ke pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten/kota
c Menerima umpan balik nilai akhir perhitungan kinerja Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan kabupaten/kota , dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data
dan perhitungannya.
d Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan , dalam bentuk
grafik sarang laba – laba , ataupun cara penampilan lainnya
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a Menganalisa maslah dan kendala , merumuskan pemecahan masalah , rencana
perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang
b Menerima informasi dari kabupaten / kota tentang rencana anggaran yang mungkin
akan diterima masing-masing Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan ,
besarnya target , besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang diperlukan ,
dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan kabupaten / kota.
c Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan
d Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sector terkait , untuk
keterpaduan.
e Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggungjawab untuk
kegiatan tahun yang akan datang dilaksankan, dalam forum pertemuan lokakarya
tahunan puskesmas
f Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sector terkait di kecamatan , untuk
mendiseminasikan rencana kegiatan-kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan
LS ditingkat kecamatan
g Mempersiapkan seluruh pelayanan puskesmas untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan

2) Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

No Kegiatan
1 Pra. Penilaian Kinerja puskesmas *)
a Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya untuk periode
waktu tertentu dan pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian cakupan hasil
kegiatan puskesmas
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a Menerima Konsuktasi dari / pembinaan dan bimbingan kepada Puskesmas
b Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari Puskesmas , melakukan
verifikasi atas data dan perhitungan Puskesmas
c Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja dinas kesehatan kabupaten /
kota puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-masing
Puskesmas
d Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab /kota , berdasrkan urutan
peringkat dalam kelompoknya , sebaiknya dalam bentuk grafik batang (bar-chart).
III Pasca penilaian kinerja Puskesmas*)
a Menganalisa maslah dan kendala yang dihadapi puskesmas dan kabupaten , serta
merumuskan pemecahan masalah , rencana perbaikan sekaligus rencana kegiatan
tingkat Kab/kota tahun yang akan datang , memberikan arahan kebijaksanaan dan
rencana pengembangan tahun yang akan datang kepada puskesmas , berikut target
kabupaten / kota dan rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas
b Membahas rancangan kegiatan , besarnya target , besarnya biaya yang diperlukan ,
dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas
c Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten/Kota , baik dalam
kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas

Atau : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing dinas kesehatan kabupaten/kota


bersama Puskesmas
BAB III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan
pedoman. Selangjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk
definisi operasional.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data. Adapun pelaksanaan
pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab masing-masing kegiatan/program dibantu
oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.
A. Cara Pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan sesuai dengan pedoman
penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas dan dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan fungsi Puskesmas , maka data untuk penilaian kerja Puskesmas dapat berasl
dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari Lintas Sektor terkait
serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini
Puskesmas maupun pertemuan lintas sector kecamatan , untuk mendapatkan masukan dan
dukungan dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaaan / pengecekan catatan / notulen .
3. Pengumpulan data melalui survey sederhana
B. Jenis Data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan jaringannya , yang
terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manjemen puskesmas
3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan Puskesmas

Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat , dimana Puskesmas tidak sepenuhnya
berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas , misalnya :

1. Ketersediaan sarana air bersih , jamban keluarga dan jumlah pemakai air bersih.
2. Sumberdaya (tenaga , dana, gedung, sarana transportasi dan peralatan) yang tersedi di
Puskesmas.
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis , luas wilayah, kondisi jalan ,
keadaan penduduk.
C. SUMBER DATA
Sumber utama data yang dikumpulkan adlah catatan hasil kegiatan Puskesmas sesuai
dengan system pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP) , catatan hasil kegiatan program
inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya , bukan laporan yang dikirim kedinas
kesehatan kabupaten / kota . Sebagai contoh , untuk menilai mutu Puskesmas, dilaksanakan
survey kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota digunakan laporan hasil
perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas, laporan SP2TP , laporan lain yang
berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.
D. VARIABEL PENILAIAN
VARIABEL PENILAIAN Puskesmas seyogyanya mewakili / mereprensentasikan fungsi , azas,
dan upaya pelayanan Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian kinerja
Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian , yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen Manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan Angka Romawi
(I,II,III,IV,dst). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri dari kelompok variable yang
ditulis dengan huruf lati besar (A,B,C,...dst), yang meliputi beberapa sub variable yang
ditulis dengan angka (1,2,3,...dst), sebagai contoh :
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :
I. Promosi Kesehatan
II. Kesehatan Lingkungan
III. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga Berencana
A. Kesehatan ibu
1. K1
2. Linakes
B. Kesehatan Anak
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan

Kelompok variable jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum dalam lampiran
pedoman ini merupakan “ daftar menu “ . Penetapan kelompok variabel dan sub
variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksankan
tidak harus semua kegiatan yang tercantum dalam pedoman ini , akan tetapi sesuai
dengan yang ditetapkan bersama dinas kesehatan kabupaten / kota.

Khusus untuk upaya kesehatan wajib , kegiatan utamanya sudah baku yaitu :

I. Upaya Promosi Kesehatan


II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
IV. Upaya perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Upaya Pengobatan

Akan tetapi Upaya Kesehatan pengembangan ditetapkan Puskesmas bersama Dinas


Kesehatan kabupaten /Kota sesuai dengan permasalahan , kebutuhan dan kemampuan
puskesmas . Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemennya
dengan bagian-bagian masing-masing kelompok mempunyai nilai yang sama
BAB IV

PEDOMAN PENGELOLAHAN DATA

Pengelolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan
puskesmas.

Kegigiatan pengelolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul. Untuk kepentingan
tersebut telah disediakan kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan data.

Kegiatan pengelolahan data meliputi :

1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan (cleaning and
editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapain hasil kegiatan
Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukkan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan (Tabulating).

Pelaksanaan pengelolahan data di tingkat puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama tim kecil
Puskesmas. Sedangkan pengelolahan di tingkat kabupaten /kota dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota .Data yang diolah di tingkat kabupaten/kota berupa perhitungan
hasil kinerja Puskesmas sekabupaten/kota dalam kategori kelompoknya.

A. METODE PENGELOLAHAN DATA

Untuk menghitung pencapaian kinerja Puskesmas , ada 3 komponen penilaian beserta kegiatan
utama dan variabel-variabel yang perlu diolah, yaitu :

1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas


Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing-masing , perlu dihitung hasil reratanya
secara bertingkat. Sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data dan perhitungan
2. Komponen Manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-masing variabel yang sudah ditetapkan
berdasarkan skala sumberdaya.
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan yang dikelompokkan
pada skala-skala yang ditetapkan pada setiap variabel.

Sesuai denagn penjadwalan proses manajemen di tingkat Puskesmas dan Kabupaten/Kota , maka untuk
kepentingan kinerja Puskesmas ini , proses pengolahan data ditingkat Puskesmas sudah dimulai sejak
awal bula Desember (Januari tahun selangjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.

Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan pembagi (denominator) terhadap
pencapaian hasil kegiatan dibagi denagn target (H/T) untuk setiap variabel.

Cara Menghitung :

1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas.


Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan kesehatan , masing-
masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing-masing variabel sedangkan tiap-tiap
variabel dihitung dari rerata sub variabel.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas
Dihitung berdasarkan cakupan komponen mutu pelayanan dari rata-rata nilai setiap skala yang
sesuai dengan variabelnya
3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara Penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan penilaian
berdasarkan skala
B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Kelompok puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan pembahasan Puskesmas bersama dinas
kesehatan kabupaten/kota , data dan informasi yang dikirim oleh Puskesmaas telah ditelaah / diteliti
ulang oleh tim di tingkat kabupaten/kota.

Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian , yaitu :

1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan kesehatan.


2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.

Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :

Cakupan Pelayanan

1. Kelompok I : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


2. Kelompok II : Tingkat Pencapaian = 81 – 90 %
3. Kelompok III : Tingkat Pencapaian ≤ 80 %
BAB V
PENYAJIAN , ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN

Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan dapat memberikan


gambaran kepada masing-masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang
tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
sebagai bahan evaluasi / penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan
sendiri .

Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja puskesmas , maka hasil cakupan
kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat di sajikan dalam bentuk “ grafik
sarang laba-laba “

Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manjemen disajikan dalam bentuk sarang
laba-laba yang berbeda . Setiap jari-jari grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis
kegiatan pelayanan/ manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung
jawab kegiatan pelayanan/manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing
penanggung jawab kegiatan , dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing variabel
kegiatannya.

Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan dalam bentuk grafik
sarng laba-laba.

Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah mengetahui tingkat
kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen
karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.

Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodic bulanan atau triwulan ,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi maslah sedini
mungkin.

B. ANALISA DATA

Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah ,
yang selangjutnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan , monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan / merumuskan masalah secara
benar , ada 3 buah hambatan :

1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya


2. Terlalu memfokuskan pada maslah yang relative kecil dari pada masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternative dalam penyelesaian masalah yang sebenarnya.

Langkah –langkah merumuskan masalah dan penyebabnya :

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan , manajemen


Puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan.
2. Identifikasi factor penyebab , pendukung , peluang dan ancaman prioritas masalah
kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi puskesmas dalam tahun anggaran
3. Perumusan analisis sebab akibat , menggunakan suatu teknik untuk mengidentifikasi
semua masalah dalam situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
4. Penetuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
metoda , untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan
yang kurang penting.

Untuk melakukan analisa data selai diperlukan hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan
manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi Puskesmas yang telah menerapkan mutu
pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas , sumber daya Puskesmas dan
keadaan lingkungan (fisik dan non Fisik ), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan.


Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai denagn mengidentifikasi
kesenjangan yang tergambar dalam grafik sarang laba-laba. Pencapaian hasil cakupan
kegiatan yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis ke lampiran : “ Analisa
data I “ pada judul Matriks RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE / untuk evaluasi kegiatan),
setiap lembar matrik untuk satu kegiatan yang terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan , dalam aspek penyediaan dan pemanfaatan suber daya.
Tuliskan pada kolom sumberdaya di kolom perencanaan tentang semua sumber daya
(tenaga, biaya,alat,obat,sarana transport,fasilitas kesehatan) yang direncanakan untuk
melakukan kegiatan tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom pelaksanaan tentang
pelaksanaannya penggunaan yang tertulis pada kolom sumber daya perencanaan.
Demikian juga berapa % ternyata hasil yang di manfaatkan penggunaan sumber daya
pada kolom sumber daya di kolom evaluasi dengan cara hasil sumber daya di kolom
pelaksanaan di bagi sumber daya perencanaan dikalikan 100%.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang semua rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang tercantum dalam
kolom sumber daya di kolom perencanaan . Dengan cara penilaian / hitungan yang sama
tulislah pada kolom kegiatan di kolom pencapaian dikolom perencanaan tentang semua
hasil rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya di
kolom perencanaan . Dengan cara penilaian / hitungan yang sama tulislah pada kolom
pelaksanaan dan kolom pencapaian di kolom evaluasi.
2. Identifikasi factor kelemahan , pendukung , peluang dan ancaman maslah kegiatan
pelayanan kesehatan.
Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang berkaitan dengan masalah kegiatan
pelayanan kesehatan , dengan cara menuliskan dalam lampiran : Analisa Data II (Format
“SWOT”) tantang variable , sub variable dan sub-sub variable (baik yang tercantum
maupun tidak tercantum dalam stratifikasi , namun ada dalam catatan data kegiatan
Puskesmas), dari kegiatan pelayanan yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba
(jenis kegiatan yang ditulis sama denagn semua kegiatan yang di nilai dalam matrik
RAGPIE).
Tim kecil menuliskan hasil analisa / pengamatan selama melaksanakan kegiatan tersebut
, semua sumber daya , lingkungan (fisik : keadaan geografis , iklim dan non fisik :
pendapatan penduduk , adat istiadat , pendidikan masyarakat , dll ) yang menpengaruhi
kegiatan tersebut dengan memisahkan unsure tersebut yang menjadikan kegiatan
terhambat / kendala mendukung keberhasilan kegiatan , pelaung di masa mendatang
kegiatan tersebut dan ancaman kegiatan tersebut dan ancaman kegiatan tersebut bila
tidak dilaksanakan ke dalam kolom-kolom kekuatan/pendukung (strengths), kelemahan
(weakneses) , peluang (Opportunities) dan acaman (Threats).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan analisa kegiatan manajemen
perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang menjadi hambatan / kendala
(tulislah pada kolom kelemahan), dan yang menjadi kekuatan , dukungan kegiatan
tersebut (tulislah pada kolom kelemahan) ,dan yang menjadi kekuatan/dukungan
kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom peluang) , serta hal-hal yang
menjadi ancaman bila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun mendatang
(pada kolom ancaman). Sumber daya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non
fisik yang tercantum hanya yang terkait saja.
BAB VI

PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya , Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota . Oleh karenanya penyelenggaraan Puskesmas , tidak lepas dari tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota . Dengan terbitnya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah , Provinsi mempunyai fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan termasuk di
dalamnya pembangunan Kesehatan.

Demikian pula halnya , dalam penyelenggaraan Puskesmas , dinas kesehatan provinsi tetap mempunyai
fungsi koordinasi . Sehingga berkaitan dengan peaksanaan penilaian kinerja Puskesmas , baik dinas
kesehatan kabupaten /kota maupun dinas kesehatan provinsi juga mempunyai peran dalam
pelaksanaanya.

A. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota adalah :
1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas di wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas
3. Mendapatkan gambaran kemanpuan manajemen Puskesmas
4. Dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai dasar untuk melakukan
pembinaan kepada Puskesmas, sehingga pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih
optimal / focus , berdasarkan permasalahan dan kondisi Puskesmas.

Ikut melakukan penilaian hasil manajemen Puskesmas denagn cara melakukan peninjauan ke
masing-masing puskesmas.

Memberikan bimbingan dan fasilitas dalam pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas setelah
menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas , melakukan :

1. Rekapitulasi data
2. Rekapitulasi maslah dan melakukan analisa masalah serta menentukan cara
penanggulangannya. Apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitas dari Dinas Kesehatan
Provinsi.
3. Mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dians Kesehatan Provinsi
4. Membuat Mapping / pemetaan kinerja Puskesmas
B. Dinas Kesehatan Provinsi

Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dians kesehatan provinsi adalah mendapatkan gambaran
prestasi Puskesmas , serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi dians keseahtan Kabupaten /
Kota dalam pembinaan dan pengembanagn Puskesmas di wilayah kerjanya . Selangjutnya Provinsi
dapat lebih optimal dan focus dalam memberikan dukungan kepada Dinas Kesehatan
kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja Puskesmas.

Melakukan supervise dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas.

Setelah menerima laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota selangjutnya dilakukan :

1. Membuiat rekap dari seluruh kabupaten/kota


2. Membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa masalah
3. Menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan maslah , apabila diperlukan dapat
mengajukan fasilitas dari pusat
4. Membuat peta kinerja kabupaten.
BAB VII

PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat mengoptimalkan penyelenggaraan


Puskesmas. Manajemen Puskesmas meliputi perencanaan , lokakarya mini dan penilaian kinerja.

Denagn disusunnya pedoaman penilaian kinerja puskesmas ini dapat dijadikan bagi daerah dalam
menerapkan dan mengembangkan instrument / manajemen tools bagi Puskesmas Khususnya dalam
penilaian kinerja Puskesmas.

Buku pedoman ini bersifat dinamis , sehingga daerah dapat melakukan pengembangan penyesuaian
berasarkan kondisi dan kemampuan masing-Masing daerah.
BAB I

KONSEP DASAR

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehtan dan pembinaan kesehatan masyrakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adlah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehtan di suatu wilayah kerja tertentu .
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat pengerak Pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan Masyarakat ; (3) Pusat pelayanan Kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dari penyelenggaraan upayanya. Puskesmas dilengkapi dengan
instrument manjemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini
Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat,obat
keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen system pencatatan dan pelaporan disebut
system informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan antara
lain melalui penerapan Quality assurance.

Mempertimbangkan rumusan pokoprogram-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam


rencana Strategis Departemen Kesehatan dan Program spesifik daerah , perlu dirumuskan secara
spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya , yang harus
disesuaikan dengan masalah , kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan , mempunyai peran
cukup besar dalam upaya memcapai tujuan pembagunan kesehatan tersebut di atas , maka
pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan , dan
selangjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / rstasi
Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas , sebagai Instrumen Mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri . Kemudian dinas kesehatan
kabupaten/kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (Khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan ) atas perhitungan SELURUH Puskesmas. Berdasarkan hasil
verifikasi . Dinas Kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas
ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya
Pada setiap kelompok tersebut , dinas kesehatan kabupaten / kota dapat melakukan analisa
tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya , sehingga urutan pencapaian kinerjanya
dapat diketahui , serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan

a. Tujuan umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutru kegiatan serta
manajemen pada akhir tahun
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk tahun yang akan dating.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapainya
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah , mencari penyebab dan
latar serta hambatan maslah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menetapkan tingkat urgensi.
Suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan dating berdasarkan
prioritasnya.
d. Dinas Kesehatan Kabupaten / kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya Puskesmas dan urgensi Pembinaan Puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi PenilaianPncapaian hasil Pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan .
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupaten / Kota dan kegiatan upay a kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat , dengan
tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat 2010 “.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah di daerah , maka Kabupaten/Kota
dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumber daya termasuk
ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan
kebijakan tingkat propinsi dan pusat , yamg dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termask konsessus global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit Polio, TBC,
Malaria, Diare, Kusta , dan lain-lain).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengmbangan baik berupa penambahan
upaya maupun suatu Upaya Kesehatan Inovasi, tetapkan dilakukan penilaian .
Hasil kegiatan (out put atau out come) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam
penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah
didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sunber daya di daerah yang bersangkutan maka
dimungkinkan untk dikembangkan secara lebih luas diseluruh Puskesmas dalam suatu wilayah
Kabupaten/Kota.
Oleh karenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di
seluruh Puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan untuk masing-masing Puskesmas
kemungkinan “ tidak lagi sama di seluruh Puskesmas “ melainkan hanya berdasarkan kegiatan-
kegiatn yang dilaksanakan oleh puskesmas yang bersangkutan “ sedangkan kegiatan-kegiatan
pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di Kabupaten/Kota , hanya akan dilakukan
oleh Puskesmas tertentu
E.

Anda mungkin juga menyukai