VISI “ Terwujudnya masyarakat diwilayah Puskesmas Tapian Dolok hidup sehat dan mandiri
melalui pelayanan yang optimal “
PUSKESMAS
A. Pengertian Puskesmas
- Pusat Kesehatan Masyarakat , disingkat Puskesmas , adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh ,
terpadu , merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyrakat , dengan peran
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna , dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat . Upaya Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik
beratkan kepada pelayanan untuk masyrakat luas guna mencapai derajad
kesehatan yang optimal , tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan .
- Definisi puskesmas menurut Depkes 1991 , suatu keseatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping wilayah kerjanya dan terpadu
kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
- Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu.
I. Fungsi Puskesmas :
Fungsi Puskesmas itu sendiri meliputi
Fungsi pokok
KB
2) Puskesmas Keliling
3) Bidan Desa
a. Membina PSM
b. Memberikan pelayanan
c. Menerima rujukan dari masyarakat
KINERJA PUSKESMAS
A. Pengertian Penilaian
Kinerja Puskesmas
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakattelah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas Kesehatan Kabupaten / kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai ;
1. Pusat penggerak Pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi
puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat pusksmas sebagai instrument supervisi diri karena
setiap puskesmas melakukan verifikasi hasinya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan ) atas perhitungan seluruh
puskesmas.Berdasrkan hasil verifikasi , dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III ) sesuai dengan pencapain kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut , Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa
tingkat kinerja puskesmas berdasrkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya
dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /kota
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
tahunyang akan dating.
Cakupan sub variable (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target
sasran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
Cakupan variable (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub unit variable (∑SV)
kemudian dibagi dengan jumlah variable ( n ) atau V (%) = ∑ SV
Jadi nilai cakupun kegiatan pelayan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja
cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga , yaitu :
- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10
Nilai masing – masing kelompok manajemen alah rata- rata nilai kegiatan masing –
masing kelompok manajemen
Cara penilaian :
KONSEP DASR
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyrakat telah
dibangun puseksamas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2)
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyrakat ; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat di nilai tingkat
mutunya, baik dalam aspek input, proses , out-put maupun out comenya, karena indicator
dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.
Sehingga , secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja , akan tetapi dipilih
beberapa indicator yang sudah ada standard penilaiannya.
Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan diseluruh
puskesmas (sebagai “Daftar Menu”). Sesuai dengan kebutuhan dan permaslahan , masing-
masing kabupaten/kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk
dilaksankan, dan kemudian hasinya dinilai berdasrkan rencana yang telah disusun.
Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu , Puskesmas dapat memperoleh batuan teknologi
ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat Kabupaten/Kota (sebagai contoh :
dalam situasi emergensi/KLB , pelayanan kesehatan di daerah tertinggal , Perbatasan,
Transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasinya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas.
Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variable penilaian, akan
tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
penysusunan rencana dan penetapan besaran target Puskesmas, selangjutnya dalam
melakukan analisa permasalahan / kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input
sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternative pemecahan masalah.
BAB II
PELAKSANAAN
Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal tahu
anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selangjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum lokakarya mini baik bulanan denagn lintas
Program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya mini Tribulanan yang melibatkan lintas sector di
kecamatan.
Penilaian kinerja puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu : puskesmas , Puskesmas
pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya . sebagai
unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota , maka pada proses pelaksananya tetap di bawah
bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau persentase yang akan dicapai
Puskesmas pada akhir tahun
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat spesifik
dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasrkan pembahasn bersama antara dinas
kesehatan kabupaten / kota dengan Puskesmas paa saat penysunan rencana kegiatan Puskesmas
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi kabupaten / kota dan Puskesmas secara
tepat. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan ;
Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti dan tepat , maka
pencapaian hasilnya secara kumulatif akan memberikan kontribusi pada pencapaian target
Kabupaten /Kota dan tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional dapat
tercapai.
NO Kegiatan
1 Pra penilaian Kinerja Puskesmas *)
a Pemantauan hasil kegiatan secara periodic bulanan/triwulan dan konsultasi ke
kabupaten/kota , dalam rangka mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a Pengumpulan data dan pengelolahan data hasil kegiatan (dari data
bulanan/triwulan)
b Konsultasi ke pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten/kota
c Menerima umpan balik nilai akhir perhitungan kinerja Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan kabupaten/kota , dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data
dan perhitungannya.
d Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan , dalam bentuk
grafik sarang laba – laba , ataupun cara penampilan lainnya
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a Menganalisa maslah dan kendala , merumuskan pemecahan masalah , rencana
perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang
b Menerima informasi dari kabupaten / kota tentang rencana anggaran yang mungkin
akan diterima masing-masing Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan ,
besarnya target , besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang diperlukan ,
dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan kabupaten / kota.
c Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan
d Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sector terkait , untuk
keterpaduan.
e Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggungjawab untuk
kegiatan tahun yang akan datang dilaksankan, dalam forum pertemuan lokakarya
tahunan puskesmas
f Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sector terkait di kecamatan , untuk
mendiseminasikan rencana kegiatan-kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan
LS ditingkat kecamatan
g Mempersiapkan seluruh pelayanan puskesmas untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan
No Kegiatan
1 Pra. Penilaian Kinerja puskesmas *)
a Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya untuk periode
waktu tertentu dan pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian cakupan hasil
kegiatan puskesmas
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a Menerima Konsuktasi dari / pembinaan dan bimbingan kepada Puskesmas
b Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari Puskesmas , melakukan
verifikasi atas data dan perhitungan Puskesmas
c Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja dinas kesehatan kabupaten /
kota puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-masing
Puskesmas
d Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab /kota , berdasrkan urutan
peringkat dalam kelompoknya , sebaiknya dalam bentuk grafik batang (bar-chart).
III Pasca penilaian kinerja Puskesmas*)
a Menganalisa maslah dan kendala yang dihadapi puskesmas dan kabupaten , serta
merumuskan pemecahan masalah , rencana perbaikan sekaligus rencana kegiatan
tingkat Kab/kota tahun yang akan datang , memberikan arahan kebijaksanaan dan
rencana pengembangan tahun yang akan datang kepada puskesmas , berikut target
kabupaten / kota dan rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas
b Membahas rancangan kegiatan , besarnya target , besarnya biaya yang diperlukan ,
dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas
c Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten/Kota , baik dalam
kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas
Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan
pedoman. Selangjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk
definisi operasional.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data. Adapun pelaksanaan
pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab masing-masing kegiatan/program dibantu
oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.
A. Cara Pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan sesuai dengan pedoman
penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas dan dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan fungsi Puskesmas , maka data untuk penilaian kerja Puskesmas dapat berasl
dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari Lintas Sektor terkait
serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini
Puskesmas maupun pertemuan lintas sector kecamatan , untuk mendapatkan masukan dan
dukungan dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaaan / pengecekan catatan / notulen .
3. Pengumpulan data melalui survey sederhana
B. Jenis Data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan jaringannya , yang
terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manjemen puskesmas
3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan Puskesmas
Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat , dimana Puskesmas tidak sepenuhnya
berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas , misalnya :
1. Ketersediaan sarana air bersih , jamban keluarga dan jumlah pemakai air bersih.
2. Sumberdaya (tenaga , dana, gedung, sarana transportasi dan peralatan) yang tersedi di
Puskesmas.
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis , luas wilayah, kondisi jalan ,
keadaan penduduk.
C. SUMBER DATA
Sumber utama data yang dikumpulkan adlah catatan hasil kegiatan Puskesmas sesuai
dengan system pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP) , catatan hasil kegiatan program
inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya , bukan laporan yang dikirim kedinas
kesehatan kabupaten / kota . Sebagai contoh , untuk menilai mutu Puskesmas, dilaksanakan
survey kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota digunakan laporan hasil
perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas, laporan SP2TP , laporan lain yang
berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.
D. VARIABEL PENILAIAN
VARIABEL PENILAIAN Puskesmas seyogyanya mewakili / mereprensentasikan fungsi , azas,
dan upaya pelayanan Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian kinerja
Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian , yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen Manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan Angka Romawi
(I,II,III,IV,dst). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri dari kelompok variable yang
ditulis dengan huruf lati besar (A,B,C,...dst), yang meliputi beberapa sub variable yang
ditulis dengan angka (1,2,3,...dst), sebagai contoh :
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :
I. Promosi Kesehatan
II. Kesehatan Lingkungan
III. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga Berencana
A. Kesehatan ibu
1. K1
2. Linakes
B. Kesehatan Anak
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
Kelompok variable jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum dalam lampiran
pedoman ini merupakan “ daftar menu “ . Penetapan kelompok variabel dan sub
variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota
setempat dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksankan
tidak harus semua kegiatan yang tercantum dalam pedoman ini , akan tetapi sesuai
dengan yang ditetapkan bersama dinas kesehatan kabupaten / kota.
Khusus untuk upaya kesehatan wajib , kegiatan utamanya sudah baku yaitu :
Pengelolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan
puskesmas.
Kegigiatan pengelolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul. Untuk kepentingan
tersebut telah disediakan kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan data.
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan (cleaning and
editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapain hasil kegiatan
Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukkan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan (Tabulating).
Pelaksanaan pengelolahan data di tingkat puskesmas dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama tim kecil
Puskesmas. Sedangkan pengelolahan di tingkat kabupaten /kota dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota .Data yang diolah di tingkat kabupaten/kota berupa perhitungan
hasil kinerja Puskesmas sekabupaten/kota dalam kategori kelompoknya.
Untuk menghitung pencapaian kinerja Puskesmas , ada 3 komponen penilaian beserta kegiatan
utama dan variabel-variabel yang perlu diolah, yaitu :
Sesuai denagn penjadwalan proses manajemen di tingkat Puskesmas dan Kabupaten/Kota , maka untuk
kepentingan kinerja Puskesmas ini , proses pengolahan data ditingkat Puskesmas sudah dimulai sejak
awal bula Desember (Januari tahun selangjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan pembagi (denominator) terhadap
pencapaian hasil kegiatan dibagi denagn target (H/T) untuk setiap variabel.
Cara Menghitung :
Kelompok puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan pembahasan Puskesmas bersama dinas
kesehatan kabupaten/kota , data dan informasi yang dikirim oleh Puskesmaas telah ditelaah / diteliti
ulang oleh tim di tingkat kabupaten/kota.
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja puskesmas , maka hasil cakupan
kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas dapat di sajikan dalam bentuk “ grafik
sarang laba-laba “
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manjemen disajikan dalam bentuk sarang
laba-laba yang berbeda . Setiap jari-jari grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis
kegiatan pelayanan/ manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung
jawab kegiatan pelayanan/manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing
penanggung jawab kegiatan , dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing variabel
kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan dalam bentuk grafik
sarng laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah mengetahui tingkat
kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen
karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodic bulanan atau triwulan ,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi maslah sedini
mungkin.
B. ANALISA DATA
Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari data yang sudah diolah ,
yang selangjutnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan , monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan / merumuskan masalah secara
benar , ada 3 buah hambatan :
Untuk melakukan analisa data selai diperlukan hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan
manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi Puskesmas yang telah menerapkan mutu
pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas , sumber daya Puskesmas dan
keadaan lingkungan (fisik dan non Fisik ), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.
Sesuai dengan pengertiannya , Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota . Oleh karenanya penyelenggaraan Puskesmas , tidak lepas dari tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota . Dengan terbitnya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah , Provinsi mempunyai fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan termasuk di
dalamnya pembangunan Kesehatan.
Demikian pula halnya , dalam penyelenggaraan Puskesmas , dinas kesehatan provinsi tetap mempunyai
fungsi koordinasi . Sehingga berkaitan dengan peaksanaan penilaian kinerja Puskesmas , baik dinas
kesehatan kabupaten /kota maupun dinas kesehatan provinsi juga mempunyai peran dalam
pelaksanaanya.
Ikut melakukan penilaian hasil manajemen Puskesmas denagn cara melakukan peninjauan ke
masing-masing puskesmas.
Memberikan bimbingan dan fasilitas dalam pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas setelah
menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas , melakukan :
1. Rekapitulasi data
2. Rekapitulasi maslah dan melakukan analisa masalah serta menentukan cara
penanggulangannya. Apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitas dari Dinas Kesehatan
Provinsi.
3. Mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dians Kesehatan Provinsi
4. Membuat Mapping / pemetaan kinerja Puskesmas
B. Dinas Kesehatan Provinsi
Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dians kesehatan provinsi adalah mendapatkan gambaran
prestasi Puskesmas , serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi dians keseahtan Kabupaten /
Kota dalam pembinaan dan pengembanagn Puskesmas di wilayah kerjanya . Selangjutnya Provinsi
dapat lebih optimal dan focus dalam memberikan dukungan kepada Dinas Kesehatan
kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja Puskesmas.
Melakukan supervise dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas.
PENUTUP
Denagn disusunnya pedoaman penilaian kinerja puskesmas ini dapat dijadikan bagi daerah dalam
menerapkan dan mengembangkan instrument / manajemen tools bagi Puskesmas Khususnya dalam
penilaian kinerja Puskesmas.
Buku pedoman ini bersifat dinamis , sehingga daerah dapat melakukan pengembangan penyesuaian
berasarkan kondisi dan kemampuan masing-Masing daerah.
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehtan dan pembinaan kesehatan masyrakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adlah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehtan di suatu wilayah kerja tertentu .
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat pengerak Pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan Masyarakat ; (3) Pusat pelayanan Kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dari penyelenggaraan upayanya. Puskesmas dilengkapi dengan
instrument manjemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini
Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat,obat
keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen system pencatatan dan pelaporan disebut
system informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan antara
lain melalui penerapan Quality assurance.
a. Tujuan umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutru kegiatan serta
manajemen pada akhir tahun
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk tahun yang akan dating.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapainya
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah , mencari penyebab dan
latar serta hambatan maslah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menetapkan tingkat urgensi.
Suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan dating berdasarkan
prioritasnya.
d. Dinas Kesehatan Kabupaten / kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya Puskesmas dan urgensi Pembinaan Puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi PenilaianPncapaian hasil Pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan .
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupaten / Kota dan kegiatan upay a kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat , dengan
tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat 2010 “.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah di daerah , maka Kabupaten/Kota
dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumber daya termasuk
ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan
kebijakan tingkat propinsi dan pusat , yamg dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termask konsessus global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit Polio, TBC,
Malaria, Diare, Kusta , dan lain-lain).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengmbangan baik berupa penambahan
upaya maupun suatu Upaya Kesehatan Inovasi, tetapkan dilakukan penilaian .
Hasil kegiatan (out put atau out come) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam
penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah
didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sunber daya di daerah yang bersangkutan maka
dimungkinkan untk dikembangkan secara lebih luas diseluruh Puskesmas dalam suatu wilayah
Kabupaten/Kota.
Oleh karenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di
seluruh Puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan untuk masing-masing Puskesmas
kemungkinan “ tidak lagi sama di seluruh Puskesmas “ melainkan hanya berdasarkan kegiatan-
kegiatn yang dilaksanakan oleh puskesmas yang bersangkutan “ sedangkan kegiatan-kegiatan
pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di Kabupaten/Kota , hanya akan dilakukan
oleh Puskesmas tertentu
E.