Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penyelenggaraan bidang kesehatan merupakan urusan pemerintahan daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar termasuk di dalam urusan pemerintahan konkuren, dimana
Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan wajib untuk menyelenggarakannya. Dimana
Klasifikasi urusan pemerintahan menurut Pasal 9 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa:
(1) urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
(2) urusan pemerintahan absolut adalah urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat.
(3) urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
(4) urusan pemerintahan konkuren diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi
Daerah.
(5) urusan pemerintahan umum adalah urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Untuk penyelenggaraan di bidang kesehatan, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat
daerah yaitu Dinas Kesehatan untuk dapat melaksanakan dan menyelenggarakan seluruh
urusan pemerintahan di daerah. Dasar-dasar pengaturan penyelenggaraan seluruh urusan
pemerintahan daerah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Urusan Pemrintahan Bidang kesehatan?
2. Bagaimana Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang kesehatan
3. Bagaimana Kewenangan Urusan Pemerintahan Bidang kesehatan, di Pusat, Provinsi
dan Kota?
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Urusan Pemerintahan bidang kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang
hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia baik
masyarakat, pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya. Pembangunan kesehatan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia yang
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor di bidang kesehatan.
Bidang kesehatan merupakan urusan pemerintahan konkuren kategori wajib, yaitu
urusan yang berkaitan langsung dengan pelayanan dasar. Urusan pemerintahan konkuren
bidang kesehatan terdiri dari beberapa subbidang yang pembagiannya sebagaimana
disebutkan dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
2. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan
Urusan pemerintahan konkuren bidang kesehatan terdiri dari beberapa subbidang, yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota.

Subbidang tersebut terdiri dari beberapa urusan, yaitu:

1. Upaya kesehatan.
2. Sumber daya manusia kesehatan.
3. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman.
4. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

3. Kewenangan Urusan Pemerintahan Bidang kesehatan, di Pusat, Provinsi dan Kota


kewenangan dan tugas subbidang sebagaimana tersebut di atas berdasarkan Lampiran
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut:
1. Upaya kesehatan.
 Pemerintah Pusat
Dalam subbidang urusan upaya kesehatan, pemerintah pusat mendapatkan bagian
untuk mengurusi:
1. Pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) rujukan nasional/lintas
daerah provinsi.
2. Pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan nasional/lintas
daerah provinsi.
3. Penyelenggaraan registrasi, akreditasi, dan standardisasi fasilitas pelayanan
kesehatan public dan swasta.
4. Penerbitan izin rumah sakit kelas A dan fasilitas pelayanan kesehatan
Penanaman Modal Asing serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat nasional.
 Pemerintahan Provinsi
Dalam subbidang urusan upaya kesehatan, daerah Provinsi mendapatkan bagian
untuk mengurusi:
1. Pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) rujukan tingkat daerah
provinsi/lintas daerah kabupaten/kota.
2. Pengelolaan Upaya Kesehehatan Masyarakat (UKM) daerah provinsidan
rujukan tingkat daerah provinsi/lintas daerah kabupaten/kota.
3. Penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
daerah provinsi.
 Pemerintahan Kota
Dalam subbidang urusan upaya kesehatan, daerah kabupaten/kota mendapatkan
bagian untuk mengurusi:
1. Pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) daerah kabupaten/kota dan
rujukan tingkat daerah kabupaten/kota.
2. Pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) daerah kabupaten/kota dan
rujukan tingkat daerah kabupaten/kota.
3. Penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat daerah kabupaten/kota.

2. Sumber daya manusia kesehatan


 Pemerintah Pusat
Dalam subbidang urusan sumber daya manusia kesehatan, pemerintah pusat
mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Penetapan standardisasi dan registrasi tenaga kesehatan Indonesia, tenaga
kesehatan warga negara asing, serta penerbitan rekomendasi pengesahan
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin Mempekerjakan
Tenaga Asing (IMTA).
2. Penetapan penempatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah
ayng tidak mampu dan tidak diminati.
3. Penetapan standar kompetensi teknis dan sertifikasi pelaksana urusan
pemerintah bidang kesehatan.
4. Penetapan standar pengembangan kapasitas sumber daya manusia kesehatan
5. Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan nasional.
 Pemerintahan Provinsi
Dalam subbidang urusan sumber daya manusia kesehatan, daerah provinsi
mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan daerah provinsi.
 Pemerintah Kota
Dalam subbidang urusan sumber daya manusia kesehatan, daerah kabupaten/kota
mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan.
2. Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan daerah
kabupaten/kota.
3. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman.
 Pemerintah Pusat
Dalam subbidang urusan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman,
pemerintah pusat mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan, dan suplemen kesehatan program
nasional.
2. Pengawasan ketersediaan pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan.
3. Pembinaan pengawasan industry, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan
farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, bahan obat bahan baku alam yang terkait dengan kesehtan.
4. Pengawasan pre-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan makanan minuman.
5. Pengawasan post-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga, dan makanan minuman.
 Pemerintah Provinsi
Dalam subbidang urusan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman,
daerah provinsi mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi cabang dan cabang penyalur
alat kesehatan.
2. Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional.
 Pemerintah Kota
Dalam subbidang urusan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman,
daerah kabupaten/kota mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal.
2. Penerbitan izin usaha mikro obat tradisional.
3. Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas satu tertentu dan perbekalan
kesehata rumah tangga kelas satu tertentu perusahaan rumah tangga.
4. Penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industry rumah tangga.
5. Pengawasan post-market produk makanan minuman industry rumah tangga.

4. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.


 Pemerintah Pusat
Dalam subbidang urusan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, pemerintah
pusat mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh nasional  dan
internasional, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat serta dunia
usaha tingkat nasional dan internasional.
 Pemerintah Provinsi
Dalam subbidang urusan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, daerah
provinsi mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh provinsi, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi.
 Pemerintah Kota
Dalam subbidang urusan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, daerah
kabupaten/kota mendapatkan bagian untuk mengurusi:
1. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota,
kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat
kabupaten/kota.
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Penyelenggaraan bidang kesehatan merupakan urusan pemerintahan daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar termasuk di dalam urusan pemerintahan konkuren, dimana
Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan wajib untuk menyelenggarakannya. Dimana
Klasifikasi urusan pemerintahan menurut Pasal 9 ayat (1), (2), (3), (4) dan (5) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dimana Urusan pemerintahan konkuren bidang kesehatan terdiri dari beberapa subbidang,
yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah
daerah kabupaten/kota. Subbidang tersebut terdiri dari beberapa urusan, yaitu:

1. Upaya kesehatan.
2. Sumber daya manusia kesehatan.
3. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan minuman.
4. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai