Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM KESWA
TAHUN 2018

UPTD PUSKESMAS JATI BARU


KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2018

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal1


KATA PENGANTAR

Dengan memohon Rahmat Allah SWT akhirnya penyusunan Laporan Tahunan Program
KESWA Puskesmas Jatibaru Tahun 2018 Alhamdulillah telah selesai dibuat.

Tujuan disusunnya Laporan Tahunan ini adalah untuk dapat lebih meningkatkan lagi Program
KESWA di masa yang akan datang dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk
laporan tahunan tahun berikutnya.

Selain itu juga dengan adanya laporan tahunan ini dapat menggambarkan data dan cakupan
Program KESWA Puskesmas Jatibaru.

Semoga Laporan tahunan Program KESWA ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk Profil Puskesmas dan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan pada tingkat Kabupaten
dalam menentukan kebijakan khususnya yang menyangkut upaya peningkatan keberhasilan
Program KESWA ini.

Saya menyadari sepenuhnya mengingat keterbatasan serta kendala yang dihadapi tentunya
penyusunan laporan tahunan ini masih jauh dari apa yang diharapkan untuk itu penyusun
mengharapkan masukan, bimbingan serta arahan dalam rangka upaya peningkatan
keberhasilan program KESWA.

Jatibaru, Januari 2018

Pelaksana Program Kesehatan KESWA

Neneng Winengsih A.Md.Keb

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4


1.1 Latar Belakang............................................................................ 4
1.2 Tujuan ......................................................................................... 5
A. Tujuan Umum ...................................................................... 5
B. Tujuan Khusus ..................................................................... 5
1.3 Sasaran ........................................................................................ 5
1.4 Landasan Hukum ........................................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS JATI BARU ............... 6


2.1 Visi Dan Misi ............................................................................. 6
2.1.1 Visi Dinsa Kesehatan Kabupaten Subang……………… 6
2.1.2 Misi Kesehatan Kabupaten Subang
2.1.3 Visi Dan Misi Puskesmas Jatibaru…………………….. 6
2.2 Geografi ...................................................................................... 6
2.3 Lingkungan Sosial Ekonomi ...................................................... 8
2.4 Sumber Daya Kesehatan ............................................................. 9

BAB III ANALISA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ....................... 11


3.1 Upaya Kesehatan Jiwa ................................................................... 11
3.2 Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa................................................12
3.3 Hasil Kegiatan …………………….............................................. 13

BAB IV RUMUSN MASALAH ........................................................................ 18


4.1 Tabel Identifikasi Masalah ......................................................... 18
4.2 Menetapkan urutan prioritas USG .............................................. 19
4.3 Akar Penyebab Masalah ............................................................. 20
4.4 Pemecahan masalah .................................................................... 21

BAB V RENCANA USULAN KERJA............................................................ 23


BAB VI PENUTUP............................................................................................ 25
6.1 Kesimpulan dan Saran ................................................................ 25

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan jiwa dan perilaku, menurut The World Health Report dialami kira-kira 25 %
dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam hidupnya dan lebih dari 40 %
diantaranya didiagnosis secara tidak tepat sehingga menghabiaskan biaya untuk
pemeriksaan laboratorium dan pengobatan yang tidak tepat. Gangguan jiwa dan
perilaku dialami pada suatu ketika oleh kira-kira 105 populasi orang dewasa. Dalam
laporan itu dikutip juga dari penelitian yang menemukan bahwa 24 % dari pasien yang
mengunjungi dokter pada pelayanana dasar ternyata mengalami gangguan jiwa. 69 %
dari pasien tersebut datang dengan keluhan-keluhan fisik dan banyak diantaranya
ternyata tidak ditemukan gangguan fisiknya.
Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi diberbagai bidang
yang mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup, pola perilaku dan tata nilai
kehidupan. Dalam bidang kesehatan terjadi transisi epidemiologik di masyarakat
dengan bergesernya kelompok penyakit menular ke kelompok penyakit tidak menular
termasuk berbagai jenis gangguan akibat perilaku manusia dan gangguan jiwa.
Dari hasil penelitian tahun 2002 di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 9 daerah
konflik di 20 puskesmas dari 10 Kabupaten/ kota terhadap pasien yang pertama kali
datang berobat, ternyata ditemukan 51,10 % mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Penelitian terakhir di Jawa Barat tahun 2002 ditemukan 36 % pasien yang datang
berobat ke puskesmas mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan “gila” ( psikotik )
sementara kelompok gangguan jiwa lain seperti ancietas, depresi dan gangguan jiwa
yang tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik kurang dikenal. Kelompok gangguan
jiwa inilah yang banyak ditemukan dimasyarakat. Kelompok ini akan datang ke tempat
pelayanan kesehatan umum dengan keluhan fisiknya, sehingga petugas kesehatan
sering kali terfokus pada keluhan fisik tersebut dengan melakukan berbagai
pemeriksaan dan memberikan berbagai jenis obat untuk mengatasinya. Masalah
kesehatan jiwa yang melatarbelakangi keluhan fisik tersebut sering kali terabaikan,
sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.
Dengan terbitnya UU No.23 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah No.25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Kabupaten/ Kota sebagai daerah otonom, terjadi perubahan dalam sistem
pemerintahan. Untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan termasuk
kesehatan jiwa, maka disusun Standar Pelayanan Minimal dan Kewenangan Wajib
yang berlaku untuk Kabupaten/ Kota (Kepmenkes 1457/Menkes/SK/X/2003). Dengan
demikian maka tanggung jawab pelayanan kesehatan jiwa berada di Kabupaten/ Kota
dengan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan dan Rumah Sakit Jiwa sebagai
pusat rujukan.

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal4


1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat ke
pelayanan kesehatan dasar
2. Tujuan Khusus
a. Mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan
kesehatan dasar
b. Menangani kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kompetensi masing-masing tenaga kesehatan.Melakukan
rujukan pada saat yang tepat bila ditemukan kasus.
1.3 Sasaran
1. Petugas kesehatan yang bekerja dalam pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat.
2. Petugas non-kesehatan (profesi lain) yang bekerja dalam pelayanan
kesehatan jiwa.
3. Pekerja yang berkontrak dengan masalah dan upaya kesehatan jiwa (misalnya
: polisi,guru,tokoh masyarakt, tokoh agama, dll)
4. Masyarakat peduli kesehatan jiwa dan kader kesehatan jiwa, yang bekerja
atau telah dilatih daloam pekerjaan terkait pelayanan kesehatan jiwa.
1.4 Landasan Hukum
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (pasal 1 ayat 1).
2. UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
3. UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika.
4. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
5. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
6. Keputusan Kementrian Kesehatan RI No 1457/ MENKES / SK/X/2003 tentang
Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 128/ MENKES/ SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan yaraka

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal5


BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 VISI DAN MISI

2.1.1 VISI
VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
Subang mandiri gotong royong untuk hidup sehat.
Adalah gambaran masyarakat Kabupaten Subang dimasa depan yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat maupun menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
untuk mendukung terwuujudnya Kabupaten Subang sebagai daerah agrobisnis,
pariwisata dan industri.

2.1.2 MISI
MISI KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
Mempercepat penurunan angka kesakitan dan angka kematian
1. Memberikan pelayanan prima
2. Mewujudkan lingkungan hidup yang sehat
3. Mengupayakan pencegahan penyakit

2.1.3 VISI DAN MISI PUSKESMAS JATIBARU


VISI : Terwujudnya perilaku hidup sehat dan lingkungan bersih diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Jatibaru
MISI :
1. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
2. Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada
3. Meningkatkan peran serta masyarakat yang ada
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
5. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

2.2 GEOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Jatibaru terletak dibelahan Utara Kota Subang dengan
wilayah kerja meliputi 3 desa dengan luas wilayah ± 2523,82 Ha, diantaranya :
1. Desa Jatibaru : 862,0 ha
2. Desa Dukuh : 843,82 ha
3. Desa Ciasem Hilir : 818 ha

UPTD Puskesmas Jatibaru adalah puskesmas induk terletak di Kecamatan Ciasem


Kabupaten Subang dengan jumlah penduduk 26079 jiwa dan luas wilayah 2523,82 ha yang
dapat ditempuh ± 55 KM dengan waktu tempuh ± 1-2jam dari ibukota Kabupaten Subang.

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal6


Adapun batas wilayah kerja adalah :
 Disebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Blanakan
 Disebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
 Disebelah Selatan : Wilayah kerja PKM Cikaum
 Disebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Rancabango

KETERANGAN :

PUSKESMAS & PUSTU BATAS DESA

KANTOR DESA BATAS KECAMATAN

POSYANDU JALAN DESA

SEKOLAH JALAN RAYA

BATAS DUSUN SUNGAI

Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Jatibaru


PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBARU

Kondisi wilayah kerja :


 Luas wilayah 2523,82 ha
 Jarak ke ibu kota kabupaten ± 55 Km waktu tempuh ± 1 – 2 jam
 Kepadatan penduduknya adalah 5,1 Km2

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal7


2.3 LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI
Topografi Kecamatan Ciasem sebagian besar merupakan dataran rendah yang terbentang
dari Utara ke Selatan.Wilayah Kecamatan Ciasem secara umum beriklim panas.Sebagai
daerah tropis Kecamatan Ciasem memiliki musim kemarau dan musim hujan yang diselingi
oleh musim panca roba. Curah hujan yang paling rendah terjadi pada bulan Juli, Sedangkan
curah hujan yang paling tinggi terjadi pada bulan Desember, Suhu maksimum berkisar antara
31,90C – 32,90C dan suhu minimum berkisar antara 25,70C – 26,60C. Temperatur tertinggi
terjadi di Bulan Juni dan terendah terjadi pada bulan Desember dengan kelembaban udara
berkisar antara 80 hingga 85 persen.
Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru adalah 27, 347 jiwa dengan
komposisi laki-laki 13,609 jiwa dan perempuan 13,738 jiwa.Dari komposisi jumlah penduduk
tersebut maka Desa Ciasem Hilir mempunyai jumlah penduduk terbanyak dan Desa Jatibaru
mempunyai jumlah penduduk paling sedikit. Dengan data sebagai berikut :
A. Kependudukan
i. Data jumlah penduduk masing-masing Desa menurut jenis kelamin dan KK

Tabel 2.1
Data jumlah penduduk masing-masing Desa
Menurut Jenis Kelamin dan KK

Jenis Kelamin Jumlah Jumlah


No. Nama Desa
L P Penduduk KK
1 Desa Jatibaru 3655 4002 7657 2510
Desa Dukuh 4113 4139 8253 2865
Desa Ciasem Hilir 5079 5091 10170 3352
Jumlah 6.469 7.167 13.670 4.478
Sumber : Profil Puskesmas 2018

ii. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pendidikan di Wilayah UPTD Puskesmas
Jatibaru Tahun 2018.

Tabel 2.2
Data jumlah penduduk Berdasarkan jenis Pendidikan
di Wilayah Puskesmas Jatibaru

Pendidikan
No. Desa
TK/PAUD SD SLTP SLTA
1 Jatibaru 5 6 - -

2 Dukuh 4 4 1 1

3 Ciasem Hilir 8 8 1 -

Jumlah 17 18 2 1

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal8


iii. Data jumlah penduduk berdasarkan Status Ekonomi di Wilayah UPTD Puskesmas
Jatibaru Tahun 2018

Tabel 2.3
Data jumlah penduduk Berdasarkan Ekonomi di Wilayah UPTD Puskesmas
Jatibaru Tahun 2018

Jumlah Peserta BPJS


No. Nama
FBI Non FBI
1 Puskesmas Jatibaru 12654 488

Jumlah

B. Sosial Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Sebagian besar pertanian dan
ada beberapa pedagang dan wiraswasta.
2.4 SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Ketenagaan
Gambaran Ketenagaan di UPTD Puskesmas Jatibaru Tahun 2018
Yang Ada
No. Jenis Tenaga
PNS PTT Sukwan Total
1 Ka. PKM 1 - - 1
2 Ka. TU 1 - - 1
3 Dokter Umum - - 1 1
4 Apoteker 2 - - 2
5 Bidan Puskesmas 1 - 10 11
6 Bidan Desa 3 1 - 4
7 Perawat Kesehatan 8 -
8 Perawat Gigi - - 1 1
9 Analis - - - -
10 Sanitarian - - - -
11 Gizi 1 - - -
12 Sopir - - - 1
13 Akuntansi - - - -

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal9


Gambaran pegawai berdasarkan Pendidikan di UPTD Puskesmas Jatibaru Tahun 2018

No. Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S2 1

2 S1 Kesehatan 5

3 S1 Non Kesehatan -

4 D4 5

5 D3 14

6 SMA 1

7 SMP -

Jumlah 36

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal10


BAB III

Analisa Upaya Kesehatan Masyrakat


3.1 Upaya Kesehatan Jiwa

Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi di berbagai


bidang yang mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup, pola perilaku dan tata
nilai kehidupan.Dalam bidang kesehatan terjadi transisi epidemiologis di masyarakat
dari kelompok penyakit menular ke kelompok penyakit tidak menular termasuk
berbagai jenis gangguan akibat perilaku manusia dan gangguan jiwa

Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun


akan menyebabkan penderita berkepanjangan baik bagi individu, keluarga,
masyarakat dan Negara karena penderitanya menjadi tidak produktif dan
bergantungan pada orang lain.

Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan psikotik


(“gila”) sementara kelompok gangguan jiwa lain yang lebih ringan kurang dikenal
seperti ansietas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai fisik.
Kelompok gangguan jiwa inilah yang banyak ditemukan di masyarakat.

Gangguan Jiwa sering dijumpai dipelayanan umum :

1. Depresi:
Rasa sedih yang berlebihan dan berkepanjangan, disertai dengan gangguan
fungsi pekerjaan/fungsi social dan perawatan diri.
2. Psikosa
Gangguan jiwa yang serius, yang timbul karena penyebab anorganik atau
fungsional/emosional, dan menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi
secara emosional mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan
bertindak sesuai kenyataan.
3. Neurosa
Semua keluhan fisik dengan/tanpa kelainan organic yang dilator belakangi oleh
factor psikologik (berupa efek anxietas/depresi)
4. Epilepsy
Adanya kesadaran yang menurun atau berubah disertai aura (sensasi sebelum
timbul serangan) bias ada tidak yang disertai kejang dengan serangan yang
berulang dan episodic dengan gejala fisik dan atau psikis.
5. Cemas
Rasa khawatir yang berlebihan, disertai dengan ketengangan motorik (tekanan
darah meningkat, pusing-pusing, pegal-pegal) dan sakit perut) dengan atau tanpa
didahului stressor yang bermakna

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal11


3.2 Cakupan Kegiatan Kesehatan Jiwa

1. Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa


Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah kegiatan pemeriksaan untuk
melihat adanya gejala awal gangguan kesehatan jiwa, dengan menggunakan metoda
2 menit.
Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah persentase pasien
yang mendapatkan pelayanan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas
Cara Penghitungan

1,6 JML
Sasaran pasien
= PENDU
ODGJ
DUK
1000

2. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa


Penanganan kasus gangguan kesehatan jiwa dalam bentuk psikofarmaka dan
psikoterapi adalah penanganan pasien yang sudah terdiagnosa gangguan jiwa
ringan, sedang sampai berat dan mendapatkan pengobatan sesuai dengan
tingkatan diagnosa. Untuk gangguan berat langsung dirujuk ke pelayanan sekunder.
Penanganan kasus gangguan jiwa ringan-sedang dilakukan Puskesmas dalam
bentuk pemberian obat, konseling atau homecare bagi pasien Puskesmas, untuk
kasus berat dirujuk ke RS Jiwa atau RSUD dan rujukan balik (dari RS Jiwa / RSUD).
Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Cara Penghitungan :

Jumlah pasien terdeteksi Gangguan


Kesehatan Jiwa yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
Cakupan Penanganan Pasien x
waktu satu tahun
terdeteksi Gangguan Kesehatan = 100
Jumlah pasien yang terdeteksi
Jiwa %
gangguan kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal12


3.3 Hasil Kegiatan
3.3.1 Tabel Penemuan Penderita Baru

Penemuan Penderita Baru Tahun 2018

Kronik Lain
Skizofrenia
Bulan

Gangguan

Gangguan

Gangguan

Epilepsi
No

Defpresi
Pisikotik

Pisikotik
Akut
Dan
1 jan 0 1 0 0
2 feb 1 1 0 2
3 mar 0 0 0 0
4 apr 0 0 0 0
5 mei 0 0 0 0
6 jun 0 0 1 0
7 jul 0 0 0 0
8 agust 1 0 1 0
9 sep 0 0 0 0
10 okt 0 0 0 0
11 nop 0 0 0 0
12 des 0 0 0 0
Jumlah 2 1 2 2

Analisa :

Dari data diatas Untuk kasus Penemuan Penderita Baru Program Kesehatan
Jiwa Tahun 2018 Untuk Diagnosa Sikizofrenia Dan Gangguan Pisikotik
Kronik Lain 2 Kasus, Gangguan Pisikotik Akut 1 Kasus , Gangguan Defresi 2
Kasus. Epilepsi 2 Kasus.

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal13


3.3.2 Tabel Pengobatan Pasien lama dan pasien baru

Pengobatan Pasien Baru Dan Lama 2018

Kronik Lain
Skizofrenia
Bulan

Gangguan

Gangguan

Gangguan

Epilepsi
No

Defpresi
Pisikotik

Pisikotik
Akut
Dan
1 jan 4 1 3 0
2 feb 5 2 3 2
3 mar 5 2 3 2
4 apr 5 2 3 2
5 mei 5 2 3 2
6 jun 5 2 4 2
7 jul 5 2 4 2
8 agust 6 2 5 2
9 sep 6 1 5 2
10 okt 6 2 5 2
11 nop 6 2 5 2
12 des 6 2 5 2
Jumlah 64 22 47 22

Analisa:

Dari data diatas Untuk kasus Pemeriksaan dan Pengobatan Program


Kesehatan Jiwa Tahun 2018 Untuk Diagnosa Skizofrenia Dan Gangguan
Pisikotik Kronik Lain 6 kasus yang sudah melakukan pemeriksaan dan
menjalani Pengobata .Gangguan Pisikotik 2 Kasus yang sudah melakukan
pemeriksaan dan menjalani Pengobatan, Gangguan 5 Kasus yang sudah
melakukan pemeriksaan dan menjalani Pengobatan,Epilepsi 2 kasus yang
sudah melakukan pemeriksaan dan menjalani Pengobatan,

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal14


3.3.3 Tabel Hasil Kegiatan Program Kesehatan Jiwa
Puskesmas Jatibaru thn 2018

Penemuan Penderita
Pengobatan Pasien Lama Dan Baru Thn 2018
Baru Tahun 2018

Skizofrenia Skizofrenia
No Bulan Gangguan Gangguan
Dan Ganguan Dan Ganguan
Pisikotik Epilepsi Pisikotik Epilepsi
Gangguan Defresi Gangguan Defresi
Akut Akut
Pisikotik Akut Pisikotik Akut

1 jan 0 1 0 0 4 1 3 0
2 feb 1 1 0 2 5 2 3 2
3 mar 0 0 0 0 5 2 3 2
4 apr 0 0 0 0 5 2 3 2
5 mei 0 0 0 0 5 2 3 2
6 jun 0 0 1 0 5 2 4 2
7 jul 0 0 0 0 5 2 4 2
8 agust 1 0 1 0 6 2 5 2
9 sep 0 0 0 0 6 1 5 2
10 okt 0 0 0 0 6 2 5 2
11 nop 0 0 0 0 6 2 5 2
12 des 0 0 0 0 6 2 5 2
Jumlah 2 2 1 2 64 22 47 22

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal15


3.3.4 Grafik pasien baru 2018

GRAFIK PENEMUAN PASIEN BARU PPKESWA


JANUARI-DESEMBER 2018 UPTD PKM
JATIBARU
4.5

PENYAKIT JIWA LAINNYA


4

EPILEPSI

3.5
GANGGUAN KES JIWA PD
BAYI,ANAK & RMAJA

3 RETRADAKSI MENTAL

GANGGUAN NEUROTI
2.5
GANGGUAN DEPRESI

2 GANGGUAN BIPOLAR

GANGGUAN PISIKOTIK
1.5 AKUT

SKIZOFRENIA DAN
GANGGUAN PISIKOTIK
1 KRONIK LAIN
GANGGUAN PENGGUNA
NAPZA

GANGGUAN MENTAL
0.5 ORGANIK

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal16


3.3.5 Grafik Laporan Jumlah Pengobatan Pasien Lama
dan pasien baru thn 2018

GRAFIK PENGOBATAN PASIEN LAMA DAN


PASIEN BARU THN 2018
7

4 SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN


PISIKOTIK KRONIK LAIN
GANGGUAN PISIKOTIK AKUT
3
GANGGUAN DEFRESI

EPILEPSI
2

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal17


BAB IV
RUMUSAN MASALAH
4.1 Tabel Identifikasi Masalah

NO Upaya Target Pencapain Masalah


1 Cakupan 41 7 cakupan deteksi dini
deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
gangguan pada wilayah kerja
kesehatan jiwa puskesmas jatibaru tahun
2018 belum mencapai
target dari target 41 orang
tercapai 7orang
2 Cakupan 7 7
penanganan
pasien
terdeteksi
gangguan
kesehatan jiwa
3 Masih 41 7 Masihrendahnya
rendahnya penemuan kasus
penemuan penderita gangguan jiwa
kasus penderita
baru di puskesmas
gangguan jiwa
jatibaru thn 2018
baru
mencapai 7 orang

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal18


4.2 Menetapkan Urutan Prioritas / USG

NO Masalah U S G Total

cakupan deteksi dini gangguan


kesehatan jiwa pada wilayah
kerja puskesmas jatibaru
1
tahun 2018 belum mencapai
target dari target 41 orang
tercapai 7orang
Masih rendahnya penemuan
kasus penderita gangguan jiwa
2
baru di puskesmas jatibaru thn
2018 mencapai 7 orang

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal19


4.3 Akar Penyebab Masalah / FishBone

Manusia Metode

Belum pelatihan
petugaskeswaKurangnya pengetahuan
Penyuluhan keswa belum cakupan deteksi dini
maksimalKonseling belum maksimal gangguan kesehatan
masyarakattentang keswaKurang
optimalnya kunjungan rumah jiwa pada wilayah kerja
puskesmas jatibaru
tahun 2018 belum
mencapai target dari
target 41 orang tercapai
7orang

Tidak ada dana untuk


Belum ada ruangan khusus
kegiatanpenyuluhan
pemeriksaanpasien keswa
Masih kurangnyakepedulian
masyarakat pada pasienkeswa

Lingkunga
Sarana Dana n

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal20


Manusia Metode

Belum maksimalnya pemeriksaan


Kurangnya pelatihan metode 2 menit
petugaskeswa dan perawat

Masih rendahnya
penemuan kasus
penderita gangguan
jiwa baru di
puskesmas jatibaru
thn 2018 mencapai 7
Belum ada ruangan khusus orang
pemeriksaanpasien keswa

Sarana Dana Lingkungan

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal21


4.4 Tabel Pemecahan Masalah

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


Masalah Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Masalah
1 cakupan deteksi Belum Meningkatkan Penyuluhan
dini gangguan maksimalnya sosialisasi program harus tepat
kesehatan jiwa penyuluhan keswa sasaran
pada wilayah tentang
kerja kesehatan jiwa
puskesmas Belum pelatihan Mengikuti pelatihan Mengikuti
jatibaru tahun petugas keswa pelatihan keswa
2018 belum kesehatan jiwa
mencapai target Belum Meningkatkan Meningkatkan
dari target 41 optimalnya kunjungan kunjungan rumah
orang tercapai kunjungan
7orang rumah
Kurangnya Meningkatkan Meningkatkan
koordinasi lintas kerjasama lintas kerjasama lintas
sector dan lintas program dan lintas program dan
program sektor lintas sektor
Kurang Meningkatkan Meningkatkan
optimalnya pelacakan pada pelacakan pada
pelacakan pada pasien ODGJ pasien ODGJ
pasien ODGJ
2 Masih Kurang Meningkatkan Meningkatkan
rendahnya optimalnya pemeriksaan pemeriksaan
penemuan pemeriksaan metode 2 menit metode 2 menit
kasus penderita metode 2 menit pada semua pada semua
gangguan jiwa pasien yang pasien yang
baru di berkunjung ke berkunjung ke
puskesmas puskesmas puskesmas
jatibaru thn 2018
mencapai 7
orang

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal22


BAB V
RUK
5.1 Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) 2019

Sumber daya

Pelaksanaan
Penangguan
o

Kebutuhan

Kebutuhan
Mitra Kerja
Kesehatan

Pebiayaan
Anggaran
Kegiatan

Indikator
g Jawab
Sasaran

Sasaran

Sumber
Kinerja
Tujuan

Target
Upaya

Waktu
1 Kesehat Pelacakan Pasien ODGJ di Pasien ODGJ 100 Kepala pkm Pet Jiwa Kades Januari 3Orangx3dsx4kl Pasien BOK
an Jiwa ODGJ masyarakat ringan dan % Petugas Jiwa Bidan Bides April x80.000 ODGJ
dapat berat desa Kader Agustus teridentifik
teridentifikasi Kader asi

2 Kunjungan Meningkatkan Pasien ODGJ 100 Kepala pkm Pet Ispa Kades Mei 3Orangx3dsx4kl Pasien BOK
rumah pelayanan dan ringan dan % Petugas Jiwa Bidan Bides Juli x80.000 ODGJ
pemantauan pengobatan berat desa Kader Septembe terlayani
dan tindak pada pasien Kader r dan
lanjut ODGJ ODGJ terobati
Pengawasan Memastikan Pasien ODGJ 100 Kepala pkm Pet Ispa Kades Pebruari 3Orangx3dsx4kl Pastikan BOK
3 minum obat obat diminum % Petugas Jiwa Kader Bides Agustus x80.000 obat
sesuai anjuran Kader diminum
sesuai
anjuran

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal23


4 Penyuluhan Meningkatkan Masyakat Kepala pkm Pet jiwa Kades Januari 3Orangx3dsx4kl Pengetahu
gangguan pengetahuan Petugas jiwa bides Kades juni x80.000 an
kesehatan jiwa masyarakat Kader masyaraka
tentang Tokoh t
gangguan masyaraka meningkat
kesehtan jiwa t
bides

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal24


BAB VI
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Demikian laporan tahunan program Jiwa tahun 2018 ini kami buat, semoga semua
pihak terkait bias mempergunakannya sebagaimana mestinya dan kami mengharapkan
sekali kepada semua pihak supaya laporan ini bisa dijadikan pedoman untuk membuat
rencan kegiatan dimasa mendatang.
Kami menyadari akan kelemahan dan kekurangan laporan yang kami buat yang
memang jauh dari sempurna, oleh karna itu mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaikan laporan ini.
1.2 Saran
1 Perlu adanya sosialisasi maupun pelatihan tenaga kesehatan tentang Jiwa
2 Perlu pelatihan program jiwa bagi dokter dan paramedik yang memegang program
di tingkat provinsi
3 Advokasi untuk semua stake holder yang berkaitan dengan program jiwa sehingga
program jiwa menjadi milik bersama dalam penanggulanganya
4 Dalam rangka meningkatkan cakupan penjaringan dan penanganan pasien dengan
gangguan jiwa maka di harapkan dilakukan kegiatan lain

Subang Januari 2018

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tanjungsiang
Petugas Program Jiwa

Dr.H.Doding Saepudin,SH.MM.Kes
NENENG WINENGSIH
Nip. 197205012006041019

Laporan Tahunan Program Kesehatan Jiwa 2018 Hal25

Anda mungkin juga menyukai