Anda di halaman 1dari 33

Mata Kuliah : Farmakologi

MAKALAH
MANFAAT PEMBERIAN ASI PADA BAYI

Kelompok 5 :
1. Andri (PO7247319005)
2. Moh. Raihan (PO7247319029)
3. Sindi Maiysaroh (PO7247319041)
4. Lusiyani (PO7247319023)
5. Armi Siahaya (PO7247319011)
6. Femmy Lina Mandagi (PO7247319017)
7. Nurhalisa Samsudin (PO7247319035)
8. Anatazya Julnike Manuho (PO7247319048)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
TAHUN AJARAN 2019/2020

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Sistematika Penulisan 4
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Teori Tentang ASI
1. Definisi ASI 5
2. Istilah-istilah Yang Berhubungan dengan ASI 6
3. Klasifikasi ASI (jenis-jenis ASI) 6
4. Proses Pembentukan ASI 8
B. Teori Tentang Tumbuh Kembang Bayi
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Selama Masa Bayi 10
2. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Bayi 14
3. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Bayi 16
C. Teori Tentang Manfaat ASI
1. Manfaat ASI 17
2. Kandungan ASI 19
3. Cara Menyusui ASI 20
BAB III PEMBAHASAN
A. Masalah
1. Masalah Pada ASI 23
2. Masalah Pada Tumbuh Kembang Bayi 25
B. Solusi
1. Solusi Dari Masalah ASI 26
2. Solusi Dari Masalah Tumbuh Kembang Bayi 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 30
B. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31

KATA PENGANTAR

1
Assalamualaikum.Warahmatullahi.Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah “Farmakologi”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kamimengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian ilmu dan juga pengetahuannya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari, makalah yang telah kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Waalaikumsalam.Warahmatullahi.Wabarakatuh

Tolitoli, 1 Juni 2020

Kelompok 5

BAB I
PENDAHULUAN

2
A. Latar Belakang
ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya. Nutrisi
yang terdapat pada ASI adalah yang paling lengkap dan mengandung segala nutrisi
yang diperlukan anak demi tumbuh kembang yang optimal.
Tidak hanya soal nutrisi, baik bayi maupun ibu dapat memperoleh banyak sekali
manfaat dari kegiatan menyusui. Pemberian ASI memberi pengaruh biologis dan
emosional yang luar biasa terhadap kesehatan ibu dan anak serta terdapat hubungan
yang erat antara menyusui eksklusif dan penjarangan kelahiran. Belum lagi
keuntungan secara ekonomi.
Itulah sebabnya, bayi yang baru lahir dan sampai berusia 6 bulan, cukup hanya
diberi ASI saja atau yang biasa disebut dengan pemberian ASI eksklusif. Saat bayi
sudah menginjak usia 6 bulan, ibu disarankan untuk melanjutkan menyusui hingga 2
tahun sambil memberikan bayi makanan padat bergizi secara bertahap atau Makanan
Pendamping ASI (MPASI).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh
dan juga karena bertambah besarnya sel, seperti pertambahan ukuran berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, mengikuti pola yang teratur, dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku.
Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri
pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal.
B. Sistematika Penulisan
1. Teori Tentang ASI

3
2. Teori Tentang Tumbuh Kembang Bayi
3. Teori Tentang Manfaat ASI
C. Tujuan Penulisan
1. Agar Mengetahui Teori Tentang ASI
2. Agar Mengetahui Teori Tentang Tumbuh Kembang Bayi
3. Agar Mengetahui Teori Tentang Manfaat ASI

BAB II
TINJAUAN TEORI

4
A. Teori Tentang ASI
1. Definisi ASI
Kepanjangan dari ASI yaitu Air Susu Ibu. ASI adalah cairan yang
disekresikan oleh kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik
bernutrisi dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak masa kehamilan.
ASI merupakan makanan yang sempurna yang terbaik bagi bayi khususnya
bayi 0-6 bulan karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya. Nutrisi
yang terdapat pada ASI adalah yang paling lengkap dan mengandung segala nutrisi
yang diperlukan anak demi tumbuh kembang yang optimal.
ASI juga sangat cocok dengan sistem pencernaan bayi yang masih peka atau
belum sempurna karena komposisi ASI akan berubah seiring dengan pertumbuhan
dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Itulah mengapa ASI dapat memenuhi
kebutuhan bayi untuk tumbuh secara optimal sampai 6 bulan. ASI juga
mengandung makrofag, limfosit dan antibodi yang dapat mencegah bayi terinfeksi
dengan penyakit tertentu.
Tidak hanya soal nutrisi, baik bayi maupun ibu dapat memperoleh banyak
sekali manfaat dari kegiatan menyusui. Pemberian ASI memberi pengaruh biologis
dan emosional yang luar biasa terhadap kesehatan ibu dan anak serta terdapat
hubungan yang erat antara menyusui eksklusif dan penjarangan kelahiran. Belum
lagi keuntungan secara ekonomi.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI dari ibu terhadap bayinya yang diberikan
tanpa minuman dan makanan lainnya termasuk air putih atau vitamin tambahannya
lainnya. Bayi yang baru lahir dan sampai berusia 6 bulan, cukup hanya diberi ASI
saja atau yang biasa disebut dengan pemberian ASI eksklusif.
Saat bayi sudah menginjak usia 6 bulan, ibu disarankan untuk melanjutkan
menyusui hingga 2 tahun sambil memberikan bayi makanan padat bergizi secara
bertahap atau Makanan Pendamping ASI (MPASI).

5
Gambar 1.1 Pemberian ASI langsung Gambar 1.2 Pemberian ASI tidak langsung
Sesuai gambar diatas dapat dilihat bahwa pemberian pemberian ASI eksklusif
dapat diberikan secara langsung (gambar 1.1) maupun tidak langsung (gambar 1.2).
Pemberian ASI secara langsung yaitu dengan cara menyusui, sedangkan pemberian
ASI secara tidak langsung yaitu dengan cara memerah atau memompa ASI,
menyimpannya, untuk kemudian diberikan kepada bayi.
2. Istilah-istilah Yang Berhubungan dengan ASI
Selain itu pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Terdapat beberapa istilah yang berhubungan
dengan ASI meliputi:
a) ASI Predominan
ASI predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-6
bulan ditambahkan dengan pemberian minumam lain berupa teh, madu, air tajin
dan minuman lainnya.
b) ASI Parsial
ASI parsial merupakan ASI yang diberi pada anak sejak lahir, disamping juga
diberi tambahan makanan padat lain seperti bubur, buah dan lainnya selain ASI.
c) ASI Ekslusif
ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan dalam
waktu 6 bulan, tanpa memberikan makanan/minuman pendamping atau
pengganti lain selain ASI seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh
dan tanpa tambahan makanan padat “bubur nasi, bubur susu, biskuit dan
lainnya”.
3. Klasifikasi ASI (jenis-jenis ASI)
ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu: kolostrum, air susu transisi, dan air
susu matur. Komposisi ASI hari 1-4 (kolostrum) berbeda dengan ASI hari 5-10
(transisi) dan ASI matur
a) Kolostrum

6
Kolostrum merupakan susu pertama keluar berbentuk cairan kekuning-kuningan
yang lebih kental dari ASI matang.. Kolostrum sangat penting untuk diberikan
karena selain tinggi immunoglobulin A (IgA) sebagai sumber imun pasif bayi,
kolostrum juga berfungsi sebagai pencahar untuk membersihkan saluran
pencernaan bayi baru lahir. Produksi kolostrum dimulai pada masa kehamilan
sampai beberapa hari setelah kelahiran.
Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, tidak jarang seorang ibu
berkata bahwa ASInya belum keluar. Sebenarnya, meski ASI yang keluar
sedikit menurut kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.
Cairan emas yang encer dan seringkali berwarna kuning atau jernih ini
menyerupai darah daripada susu, sebab mengandung sel hidup yang menyerupai
“sel darah putih” yang dapat membunuh kuman penyakit. Kolostrum
merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai
dari usus bayi baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi
bagi makanan yang akan datang.
Kolostrum lebih banyak mengandung protein, vitamin yang larut dalam lemak,
dan mineral dibanding dengan ASI matang. Kolostrum mengandung protein
8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan mineral 0,4%, air
85,1% dan vitamin larut lemak. Mengandung zat anti-infeksi 10-17 kali lebih
banyak dibanding ASI matang. Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibanding
dengan ASI matang. Total energi lebih rendah dibanding susu matang. Volume
kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. Kolostrum digantikan oleh ASI transisi
dalam dua sampai empat hari setelah kelahiran bayi
b) ASI Transisi (Peralihan)
ASI transisi diproduksi mulai dari berhentinya produksi kolostrum sampai
kurang lebih dua minggu setelah melahirkan. Kandungan protein dalam ASI
transisi semakin menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air,
dan semakin meningkat. Volume ASI transisi semakin meningkat seiring
dengan lamanya menyusui dan kemudian digantikan oleh ASI matang
c) ASI Matur (Matang)
ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke14 dan
seterusnya,komposisi relatif konstan. ASI matur mengandung dua komponen
berbeda berdasarkan waktu pemberian yaitu foremilk dan hindmilk.

7
Foremilk adalah ASI pertama yang dihisap bayi saat menyusui atau biasa
disebut ASI depan. Foremilk terlihat encer dan berwarna jernih. ASI foremilk
kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa, yang mampu
membantu perkembangan otak bayi, memberi energi, dan mengatasi rasa haus.
Foremilk mengandung vitamin, protein, dan tinggi akan air.
Sementara hindmilk adalah ASI yang ada pada bagian belakang sel atau disebut
juga ASI belakang. Hindmilk akan keluar saat sesi menyusu hampir berakhir.
Tekstur hindmilk kental dan mengandung lemak sehingga membuat bayi
merasa kenyang. Hindmilk mengandung lemak empat sampai lima kali lebih
banyak dari foremilk
4. Proses Pembentukan ASI
Pembentukan air susu dimodulasi oleh perkembangan jaringan kelenjar
mammaria payudara yang berkembang sempurna dan bertambahnya deposit lemak
untuk memberi massa payudara pada masa kehamilan. Perkembangan jaringan
kelenjar ini distimulasi oleh produksi hormon estrogen yang tinggi oleh plasenta
selama kehamilan dan juga hormon progesteron yang membantu fungsi dari
estrogen.
Meskipun kedua hormon ini berperan dalam perkembangan kelenjar payudara,
namun tidak berperan dalam sekresi air susu melainkan fungsinya ialah mencegah
sekresi sesungguhnya dari air susu, adapun pembentukan air susu dipengaruhi oleg
faktor berikut ini
a) Refleks Plolaktin “Permulaan Laktasi”
Prolaktin merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Konsentrasi prolatin akan meningkat dalam darah ibu secara tetap dari minggu
kelima kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu adanya hormon HCG
“human chrorionic somatomammotropin” dengan sifat laktogenik yang
disekresi plasenta menyokong prolatin dari hipofisis ibu selama kehamilan.
Menjelang akhir kehamilan, prolaktin berperan penting dalam pembentukan
kolostrum yang merupakan cairan seperti air susu namun dengan konsentrasi
gizi yang berbeda. Kolostrum ini hanya mengandung sedikit cairan akibat masih
adanya supresi dari progesteron dan estrogen yang masih disekresi kelenjar
hipofisis anterior.
Segera setelah bayi dilahirkan sekresi progesteron dan estrogen akan hilang
sehingga efek laktogenik prolatin dari kelenjar hipofisis anterior ibu mengambil

8
peran dalam produksi air susu ibu di dalam alveoli. Dalam satu sampai tujuh
hari kemudian, kelenjar payudara mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar
sebagai pengganti kolostrum. Seksresi air susu ini memerlukan sekresi
pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar hormon ibu lainnya, tetapi yang
paling penting hormon pertumbuhan, kortisol, paratirod dan insulin, hormon ini
diperlukan untuk menyediakan zat yang diperlukan dalam pembentukan air
susu.
Setelah ibu melahirkan, kadar prolaktin akan menjadi normal mulai kurun
waktu 3 bulan pasca melahirkan sampai masa menyusui selesai. Selama masa
menyusui tersebut, kadar prolaktin dalam payudara ibu menyusui tidak
mengalami peningkatan walaupun terjadi hisapan oleh bayi pada puting susu,
meskipun demikian air susu tetap bisa keluar saat terjadi hisapan pada puting
susu ibu.
Untuk kasus ibu yang baru saja melahirkan akan tetapi tidak menyusui bayinya,
kadar prolaktin yang terkandung dalam payudara akan kembali normal setelah
2-3 minggu pasca melahirkan. Sedangkan bagi ibu menyusui kadang prolaktin
dalam payudara seringkali meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pengaruh psikis atau stres, anastesi, operasi,
rangsangan puting susu, hubungan kelamin dan pengaruh obat-obatan.
b) Proses Ejeksi Atau Let Down “Sekresi Air Susu”
Air susu yang disekresi secara kontinu kedalam alveoli payudara tidak dengan
mudah dapat mengalir ke dalam sistem duktus. Melainkan membutuhkan peran
gabungan refleks neurogenik dan hormonal yang melibatkan kelenjar hipofisis
posterior dan oksitosin.
Ketika bayi mengisap, setengah menit pertama bayi tidak langsung menerima
susu melainkan impuls sensorik harus ditransmisikan terlebih dahulu melalui
saraf somatik puting susu ke medula spinalis ibu, kemudian ke hipotalamus
yang akhirnya menyebabkan sinyal saraf yang membantu sekresi oksitosin pada
saat bersamaan juga menyekresi prolaktin.
Oksitosin kemudian dibawa dalam darah ke kelenjar payudara yang
menyebabkan sel mioeptel yang terdapat di dinding luar alveoli berkontraksi
sehingga terjadinya aliran air susu dari alveoli ke dalam duktus. Kemudian
isapan bayi menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Dalam waktu 30 detik

9
sampai 1 menit setelah bayi mengisap, air susu akan dikeluarkan, proses ini
disebut ejeksi atau pengaliran “let down” air susu
Pengisapan pada salah satu kelenjar payudara tidak hanya menyebabkan aliran
air susu pada kelenjar payudara itu, melainkan juga pada kelenjar payudara sisi
sebelahnya. Selain itu ibu yang membelai bayi atau mendengar bayi menangis
dapat juga memberikan cukup sinyal ke hipotalamus ibu untuk menyebabkan
pengaliran air susu.

B. Teori Tentang Tumbuh Kembang Bayi

1. Pertumbuhan dan perkembangan selama masa bayi


a) Usia 1 bulan
1) Fisik
 Penambahan berat badan 150 – 210 gram setiap minggu selama 6 bulan
pertama
 Penambahan tinggi badan 2,5 cm setiap bulan selama 6 bulan pertama
 Peningkatan lingkar kepala sebesar 1,5 cm selama 6 bulan pertama
2) Motorik kasar
Dapat memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain Bila telungkup dapat
mengangkat kepala sebentar dari tempat tidur. Menahan kepala sebentar
secara paralel.
3) Motorik halus
Tangan tertutup Refleks menggenggam kuat Tangan mengatup saat kontak
dengan mainan.
b) Usia 2 bulan
1) Fisik
Refleks merangkak hilang
2) Motorik kasar
Bila telungkup, dapat mengangkat kepala hampir 45 derajat dari meja

10
3) Motorik halus
Tangan sering terbuka Refleks menggenggam menghilang
c) Usia 3 bulan
1) Fisik
Refleks primitif menghilang
2) Motorik kasar
 Mampu menahan kepala lebih tegak bila duduk, tetapi masih menunduk
ke depan.
 Memegang tangan sendiri
3) Motorik halus
 Refleks menggenggam tidak ada.
 Menggenggam tangan sendiri
d) Usia 4 bulan
1) Fisik
Mulai merangkak
2) Motorik kasar
 Keseimbangan kepala pada posisi duduk yang baik.
 Mampu duduk tegak bila disangga.
 Berguling dari telungkup ke sisi lain
3) Motorik halus
 Menggenggam objek dengan kedua tangan.
 Dapat memasukkan objek ke mulut
e) Usia 5 bulan
1) Fisik
 Memulai tanda pertumbuhan gigi.
 BB lahir menjadi dua kali lipat
2) Motorik kasar
 Bila duduk dapat menahan kepala dengan tegap.
 Dapat membalik dari posisi telungkup ke telentang
3) Motorik halus
Memainkan jari-jari kaki.
f) Usia 6 bulan
1) Fisik

11
 Penambahan BB 90-150 gram setiap minggu selama 6 bulan berikutnya.
 Penambahan TB 1,25 cm setiap bulan selama 6 bulan berikutnya.
2) Motorik kasar
Bila akan menarik untuk posisi duduk, mengangkat kepala
3) Motorik halus
 Memegang botol.
 Menggenggam kaki dan menarik ke mulut.
g) Usia 7 bulan
1) Fisik
Pertumbuhan gigi insisi tengah atas
2) Motorik kasar
Duduk tegak sebentar
3) Motorik halus
Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain
h) Usia 8 bulan
1) Fisik
Mulai menunjukkan pola yang teratur dalam eliminasi kandung kemih dan
defekasi
2) Motorik kasar
Duduk dengan mantap tanpa sokongan
3) Motorik halus
Mulai menggenggam dengan menggunakan jari telinjuk, jari keempat, dan
kelima terhadap bagian tungai bawah
i) Usia 9 bulan
1) Fisik
Pertumbuhan gigi lateral atas
2) Motorik kasar
Menarik badan ke posisi berdiri dean berdiri berpegangan pada perabot
3) Motorik halus
Menggunakan ibu jari dan jari telujuk dalam menggenggam kasar
j) Usia 10 bulan
1) Fisik
Bila pada posisi telungkup atau telentang mempu mengangkat kepala
2) Motorik kasar

12
Saat berdiri, mengangkat salah satu kaki untuk melangkah
3) Motorik halus
Menggenggam objek dengan tangan
k) Usia 11 bulan
1) Fisik
Muncul gigi lateral bawah
2) Motorik kasar
Bila duduk, berputar untuk meraih objek
3) Motorik halus
Memiliki genggaman yang kuat atau lebih erat
l) Usia 12 bulan
1) Fisik
 Tiga kali BB lahir.
 Panjang lahir meningkat 50%.
 Lingkar kepala dan lingkar dada sama
2) Motorik kasar
Berjalan dengan satu tangan dipegang
3) Motorik halus
Dapat membalikkan halaman buku
m) Usia 15 bulan
1) Fisik
 Lingkar kepala 48 cm.
 BB 11 kg.
 TB 78,7 cm
2) Motorik kasar
 Berjalan tanpa bantuan
 Memanjat tangga
3) Motorik halus
Mencoret-coret secara spontan
n) Usia 18 bulan
1) Fisik
Secara fisiologis mampu mengendalikan sfingter
2) Motorik kasar

13
 Melompat di tempat dengan kedua kaki
 Duduk sendiri di kursi
3) Motorik halus
Dalam menggambar, membuat tekanan sesuai tiruan
o) Usia 24 bulan
1) Fisik
 Lingkar kepala 49 – 50 cm
 Peningkatan BB 1,8 – 2,7 kg
 Gigi geligi utama 16 gigi
2) Motorik kasar
 Naik dan turun tangga sendiri dengan dua kaki pada setiap langkah
 Berlari dengan seimbang, dengan langkah lebar
3) Motorik halus
Dalam menggambar, meniru tekanan vertikal dan melingkar
p) Usia 30 bulan
1) Fisik
 Empat kali lipat BB lahir
 Gigi utama lengkap (20 gigi)
2) Motorik kasar
 Melompat dengan kedua kaki
 Berdiri sebentar pada kedua kaki
3) Motorik halus
Koordinasi jari baik, memegang krayon dengan jari bukan menggenggamnya
2. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Bayi
a) Asuh (Kebutuhan fisik-biomedis)
1) Nutrisi yang mencukupi dan seimbang
Nutrisi adalah pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun pertama kehidupan
dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama
pertumbuhan otak. Setelah lahir, bayi harus diupayakan dengan pemberian
ASI secara eksklusif, yaitu sampai anak berusia 6 bulan
Setelah berusia 6 bulan, sudah waktunya bayi diberikan makanan tambahan
atau makanan pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan yang tepat

14
akan memberikan hasil yang lebih baik bagi pertumbuhan anak jika
diberikan dalam bentuk seimbang
2) Perawatan kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal, diperlukan beberapa
upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas/Posyandu secara teratur,
segera diperiksakan bila sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan
anak dapat dipantau secara dini dan mendapatkan penanganan secara benar
3) Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih, nyaman dipakai dan terbuat
dari bahan yang mudah menyerap keringat
4) Perumahan
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak akan membantu anak untuk
bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak
dalam hal ini adalah upaya kita untuk mengatur rumah menjadi sehat, cukup
ventilasi serta terjaga kebersihan dan kerapiannya, tanpa mempedulikan
berapapun ukurannya
5) Higiene diri dan lingkungan
Kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan penting
pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang terjaga berarti
sudah mengurangi risiko tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu,
lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk
melakukan aktivitas bermain secara aman
6) Kesegaran jasmani (Olahraga dan rekreasi)
Aktivitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan otot-otot
tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu
meningkatkan motorik anak. Hal tersebut bagi balita merupakan aktivitas
bermain yang menyenangkan
b) Asih (Kebutuhan emosi dan kasih sayang)
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai sedini mungkin,
sejak anak berada dalam kandungan (mengajak bicara/mengelus) hingga setelah
lahir dengan mendekapkan bayi ke dada ibu segera setelah lahir
1) Kasih sayang orang tua
Kasih sayang orang tua yang hidup rukun, bahagia, dan sejahtera yang
memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan

15
salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang
seoptimal mungkin
2) Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan
rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya
3) Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,
keinginannya diperhatikan, apa yang dikatakannya ingin didengar orang tua,
tidak diacuhkan
4) Dukungan atau dorongan
Anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya dalam melakukan
aktivitas. Selain itu, orang tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat
mengatasi masalah yang dihadapi
5) Mandiri
Anak harus dilatih untuk tidak tergantung pada lingkungannya sejak awal,
agar anak menjadi pribadi yang mandiri. Dalam melatih anak untuk mandiri
harus disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak
6) Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang
yang dipunyai, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggungjawab
untuk memelihara barangnya
7) Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman
Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan
kemampuan dan sifat-sifat bawaannya
c) Asah (Kebutuhan stimulasi)
Stimulasi merupakan perangsangan dari lingkungan luar anak yang berupa
latihan atau bermain dan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak. Pemberian stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak
masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya
sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental
psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan
3. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Tumbuh kembang bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Faktor dalam (Internal)

16
1) Genetika
Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
2) Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pra natal, yaitu saat janin berusia
4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang paling
berpengaruh adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan
oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta pematangan tulang, gigi, dan
otak
b) Faktor luar (Eksternal)
1) Faktor pra natal
 Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
selama trimester akhir kehamilan.
 Infeksi Menular Seksual (IMS)
 Psikologis ibu
2) Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga berisiko terjadinya kerusakan jaringan
otak

C. Teori Tentang Manfaat ASI


1. Manfaat ASI
Pemberian Air Susu Ibu “ASI” segera pada bayi baru lahir atau sedikitnya
hingga usia dua tahun memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk bayi
melainkan juga untuk ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.
a) Manfaat ASI bagi bayi yaitu :
 Melindungi dari serangan alergi karena mengandung lgA.
 Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
 Membantu pembentukan rahang yang bagus.
 Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

17
 Menunjang perkembangan motorik bayi.
b) Manfaat ASI bagi ibu yaitu :
 Mempercepat involusi/memulihkan dari proses persalinan dan dapat
mengurangi perdarahan karena otot-otot di rahim mengerut, otomatis
pembuluh darah yang terbuka itu akan terjepit sehingga pendarahan dapat
berhenti.
 Mencegah kehamilan karena kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon
FSH sehingga ovulasi dapat mencapai 99%, apabila ASI diberikan secara
terus-menerus tanpa tambahan selain ASI.
 Mengurangi risiko penyakit kanker.
 Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan.
 Menurunkan risiko DM tipe 2.
c) Manfaat ASI bagi keluarga yaitu :
 Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol
susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk merebus air, susu dan
peralatannya.
 Jika bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna
perawatan kesehatan.
 Penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi LAM “The Lactation
Amenorrhea Methods” dari ASI.
 Jika bayi sehat berarti mengemat waktu dan juga tenaga keluarga karena
ASI selalu siap tersedia dan keluarga tidak perlu repot membawa botol
susu, air panas dan lain sebagainya ketika berpergian.
d) Manfaat ASI bagi masyarakat dan negara yaitu :
 Menghemat devisa negara karena tidak harus mengimpor susu formula dan
peralatan lainnya.
 Terciptanya negara yang sehat, jika bayi yang lahir sehat.
 Penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi yang sakit hanya
sedikit.
 Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka
kematian.
 Melindungi lingkungan sebab tidak ada pohon yang digunakan sebagai
kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.

18
2. Kandungan ASI
Kandungan ASI terbagi atas nutrien dan zat protektif. Nutrien dan zat protektif
akan terbagi lagi atas beberapanya.
a) Nutrien
Nutrien terbagi atas lemak, karbohidrat, protein, gram dan mineral, serta
vitamin,
1) Lemak
Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI yang mudah diserap oleh
bayi. ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi karena
mengandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak
utama ASI ialah lemak ikatan panjang “omega-3, omega-6, DHA dan asam
arakhidonat” yaitu suatu asam lemak esensial untuk nyelinisasi saraf yang
penting untuk pertumbuhan otak.
2) Karbohidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa “gula” dan
kandungannya sekitar 20-30% lebih banyak dibandingkan susu sapi. Laktosa
dapat meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk
pertumbuhan tulang. Selain itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan
bakteri usus yang baik yaitu Lactobacillis bifidud. Hasil fermentasi laktosa
ialah asam laktat yang akan memberikan suasana asam dalam usus bayi
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
3) Protein
Protein utama ASI ialah whey yang mudah dicerna oleh bayi sehingga tidak
menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan protein ini sekitar 60%,
kemudian ASI mengandung alfa-laktalbumin yang jarang menyebabkan
alergi seperti halnya yang terdapat pada susu sapi.
4) Garam dan Mineral
Kandungan garam dan mineral pada ASI relative rendah karena ginjal bayi
belum dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik. Kandungan garam
dan mineral pada ASI kalsium, kalium, natrium, tembaga, zat besi, dan
mangan.
5) Vitamin
ASI mengandung vitamin yang mudah diserap oleh bayi. Vitamin yang
terkandung pada ASI diantaranya vitamin D, E, dan K

19
b) Zat Protektif
1) Lactobasillus Bifidus
Lactobasillus Bifidus berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat
dan asam asetat yang menyebabkan saluran pencernaan menjadi lebih asam
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme
2) Lacroferin
ASI juga mengadung lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi
dan juga sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan,
Laktoferin membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan membunuh
bakteri patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam ASI ialah kelompok
antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine. Taurine berperan dalam
pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.
3) Lisozim
Lisozim merupakan faktor protektif terhadap serangan bakteri pathogen serta
penyakit diare
4) Komplemen C3 dan C4
Komplemen C3 dan C4 berfungsi sebagai daya opsonik, steptokokus.
5) Faktor Antisteptokokus
Antisteptokokus melindungi bayi terhadap infeksi kuman steptokokus
6) Antibodi
Antibodi dalam ASI dapat bertahan didalam saluran pencernaan bayi dan
membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah bakteri phatogen atau
enterovirus masuk kedalam mukosa usus
7) Sistem Immunoglobulin A “IgA”
ASI tidak hanya berperan sebagi imunisasi aktif yang merangsang
pembentukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai
imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada minggu pertama
kehidupan dari alergen karena mengandung immunoglobulin A “lgA”.
3. Cara Menyusui ASI
Langkah-langkah menyusui yang benar :
a) Ibu mencuci tangan sebelum menyusui bayinya
b) Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung
kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung

20
c) Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada putting susu dan areola
sekitarnya
d) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi terletak pada lengan
e) Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi
dibelakang ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap ke payudara
f) Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
g) Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah serta tidak menekan putting susu atau aerola
h) Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum
menyusui
i) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
j) Ibu menatap bayi saat menyusui
k) Pasca menyusui
1) Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking dimasukkan kemulut bayi
melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan kebawah
2) Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan areola, biarkan kering dengan sendirinya
l) Cara menyendawakan bayi
1) Letakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-lahan
diusap punggung belakang sampai bersendawa
2) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap. Udara akan
keluar dengan sendirinya
m) Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi menginginkan (on
demand)

21
Gambar 2.1 Posisi menyusui yang benar

Gambar 2.2 Teknik menyusui yang benar

BAB III

22
PEMBAHASAN

A. Masalah
1. Masalah Pada ASI
Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada
ibu primipara. Primipara adalah ibu yang melahirkan yang pertama kalinya,
sedangkan multipara adalah ibu yang pernah melahirkan dua kali atau lebih. Oleh
karena itu, ibu menyusui perlu diberi penjelasan tentang pentingnya perawatan
payudara, cara menyusui yang benar, dan hal-hal lain yang erat hubungannya
dengan proses menyusui. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah
putting lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat, mastitis, serta bayi enggan
menyusu
a) Puting Nyeri atau Lecet
Kebanyakan putting nyeri /lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik
menyusui, yaitu bayi tidak menghisap puting sampai ke areola payudara. Bila
bayi menyusu hanya pada putting, bayi akan mendapat asi sedikit karena gusi
bayi tidak menekan pada daerah sinus laktiferus. Hal ini dapat menyebabkan
nyeri/lecet pada putting ibu.
Putting lecet dapat juga dosebabkan oleh moniliasis pada mulut bayi yang
menular pada putting susu ibu; pemakaian sabun, alcohol, krim, atau zat iritan
lainnya untuk mencuci putting susu. Keadaan ini juga dapat terjadi pada bayi
dengan tali lidah (frenulum linguae) yang pendek, sehingga menyebabkan bayi
sulit menghisap sapai areola payudara dan isapan hanya pada putingnya. Rasa
nyeri ini juga dapat timbul apabila ibu menghentikan proses menyusu dengan
kurang hati-hati.
b) Payudara Bengkak
Pembangkakan (engorgement) payudara terjadi karena asi tidak dihisap oleh
bayi secara adekuat, sehingga sisa asi terkumpul pada system ductus yang
mengakibatkan terjadinya pembengkakan. Perhatikan gambar berikut.

23
Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat sesudah ibu
melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan
meningkatnya tekanan intraduktal, yang mempengaruhi barbagai segmen pada
payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat. Akibatnya, payudara
sering terasa penuh, tegang, dan nyeri. Selanjutnya, diikuti penurunan produksi
asi dan penurunan reflex let down. Bra/ kutang yang ketat juga dapat
menyebabkan engorgement segmental, demikian pula putting yang tidak bersih
dapat menyebabkan sumbatan pada ductus.
Gejala pembengkakan ini dalah payudara yang mengalami pembengkakan.
Pembengkakan ini ditandai dengan bentuk areola yang lebih menonjol dan
putting yang lebih mendatar, sehingga membuat payudara sukar diisap oleh
bayi. Bila keadaan sudah demikian, kulit pada payudara tampak lebih
mengkilat, ibu mengalami demam, dan payudara terasa nyeri. Olek karena itu,
sebelum disusukan pada bayi, asi ahrus diperas dengan tangan/ pompa terlebih
dahulu agar payudara lebih lunak, sehingga bayi lebih medah menyusu.
c) Saluran Susu Tersumbat
Saluran susu tersumbat (obstructive duct) adalah suatu keadaan ketika terjadi
sumbatan pada satu atau lebih ductus laktiferus. Penyebabnya meliputi tekanan
jari pada waktu menyusui, pemakaian bra/BH yang terlalu ketat, dan komplikasi
payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan
sehingga menjadi sumbatan.
Gejala gangguan ini lebih terlihat pada ibu yang kurus yang terlihat benjolan
yang jelas dan lunak pada perabaan. Payudara pada daerah yang mengalami
penyumbatan terasa bengkak yang terlokalisasi
d) Mastitis
Mastitis adalah radang pada payudara. Penyebabnya adalah payudara bengkak
yang tidak disuse secara adekuat yang akhirnya terjadi mastitis. Putting lecet

24
memudahkan masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak. Bra/BH yang
terlalu ketat mengakibatkan engorgement segmental. Bila tidak disuse dengan
adekuat, dapat terjadi mastitis. Ibu yang dietnya buruk, kurang sehat, atau
anemia akan mudah terkena infeksi. Perhatikan gambar berikut.

Gejala mastitis meliputi bengkak, nyeri seluruh payudara/ nyeri local,


kemerahan pada seluruh payudara atau hanya local, payudara keras dan
berbenjol-benjol, panas badan dan rasa sakit umum.
e) Bayi Enggan Menyusu
Bayi bisa menolak menyusu (nursing strike) karena berbagai sebab,
seperti tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau karena rutinitasnya terganggu.
Hal paling penting yang perlu diingat ketika Anda menghadapi bayi yang
mengalami nursing strike adalah tetap tenang dan sabar. Kebanyakan nursing
strike hanya berlangsung sementara dan akan membaik dengan sendirinya.
2. Masalah Pada Tumbuh Kembang Bayi
Masalah atau kegagalan pertumbuhan pada bayi adalah kondisi di mana bayi
mengalami keterlambatan atau tertahannya pertumbuhan fisik tubuhnya
sehingga perkembangannya menjadi abnormal. Penyebab utama kegagalan
pertumbuhan bayi ini adalah nutrisi yang tidak memadai.
Dokter biasanya menyebutnya sebagai “gagal tumbuh”, di mana bayi
mengalami gangguan kenaikan berat badan sehingga gagal mencapai pertumbuhan
yang sehat.
Kegagalan pertumbuhan bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu sebab organik dan
non-organik. Penyebab organik menyangkut dengan kelahiran prematur, adanya
riwayat infeksi, berat badan yang kurang, serta kurangnya asupan makanan.
Sedangkan, penyebab non-organik kegagalan pertumbuhan anak antara lain
menyangkut faktor kemiskinan, orang tua dengan riwayat gangguan mental atau
depresi, serta jadwal makan yang tidak teratur.

25
Gagal tumbuh ini sering diasosiasikan dengan malnutrisi serta beresiko terjadi
di negara berkembang salah satunya Indonesia. Masalah-masalah pada tumbuh
kembang bayi yaitu :
a) Tinggi, berat, dan lingkar kepala tidak cocok dengan grafik pertumbuhan
standar
b) Berat lebih rendah dari grafik pertumbuhan standar atau 20% dibawah berat
badan ideal untuk tinggi badan mereka
c) Pertumbuhan kemungkinan telah lambat atau terhenti
d) Anak-anak yang gagal tumbuh mungkin memiliki gangguan pada keterampilan
fisik seperti berguling, duduk, berdiri, dan berjalan juga mental dan kemampuan
sosial
e) Karakteristik seksual sekunder (tertunda pada saat remaja)
f) Bayi yang gagal mendapatkan berat badan yang cukup atau tumbuh seringkali
kekurangan nafsu makan atau kesulitan menerima jumlah gizi yang tepat

B. Solusi
1. Solusi Dari Masalah ASI
Dari masalah-masalah saat pemberian ASI yang timbul, adapun solusi dari masalah
tersebut yaitu :
a) Agar puting tidak nyeri atau lecet
Solusi agar puting tidak nyeri atau lecet adalah sebagai berikut :
1) Tidak membersihkan putting dengan sabun, alcohol, krim, atau dengan zat-
zat iritan lain.
2) Sebaiknya bayi biarkan melepaskan sendiri putting susu dari isapannya
bukan memaksanya dengan menarik putting. Hal ini dapat dilakukan dengan
merangsang bayi, yaitu dengan menekan dagunya atau memasukkan jari
kelingking yang bersih ke mulutnya.
3) Posisi menyusui harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke areola
payudara dan menggunakan kedua payudara.
b) Agar payudara tidak bengkak
Solusi agar payudara tidak bengkak adalah sebagai berikut :
1) Masase payudara dan asi diperas dengan tangan sebelum menyusui.

26
2) Kompres dingin untuk mengurangi stasis pembuluh darah vena dan rasa
nyeri. Dapat dilakukan secara bergantian dengan kompres panas untuk
melancarkan aliran darah payudara.
3) Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang bengkak untuk
melancarkan aliran asi dan menurunkan tegangan payudara.
4) Bila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir.
5) Susukan bayi tanpa dijadwal
6) Keluarkan asi secara manual atau dengan pompa, bila produksi asi melebihi
kebutuhan bayi
7) Lakukan perawatan payudara pascanatal secara teratur.
c) Agar Saluran Susu Tidak Tersumbat
Solusi agar saluran susu tidak tersumbat adalah sebagai berikut :
1) Saluran susu yang tersumbat ini harus dirawat untuk menghindari terjadinya
radang pada payudara .
2) Bila payudara masih terasa penuh karena tersumbat, ibu dianjurkan untuk
mengeluarkan asi secara manual atau dengan pompa setiap kali setelah
menyusui.
3) Ubah posisi menyusui untuk melancarkan aliran asi.
4) Perawatan payudara pascanatal secara teratur untuk menghindari terjadinya
statis aliran asi.
5) Posisi menyusui yang diubah-ubah.
6) Menggunakan bra/BH yang menyangga dan membuka bra tersebut ketika
terlalu menekan payudara
d) Agar Tidak Mastitis
Solusi agar tidak mastitis adalah sebagai berikut :
1) bayi dimasukan pada payudara yang sakit selama dan sesering mungkin agar
payudara kosong, kemudian lakukan hal yang sama pada payudara yang
normal.
2) Beri kompres panas dengan menggunakan shower hangat atau lap basah
pada payudara ang terkena.
3) Ubah posisi menyusui pada setiap kali menyusui, yaitu dengan posisi tidur,
duduk, atau posisi memegang bola (football position).
e) Agar Bayi Tidak Enggan Menyusu
Solusi agar bayi tidak enggan menyusu adalah sebagai berikut :

27
1) Membujuk bayi menyusu di payudara dengan mencoba berbagai posisi
berbeda selain yang telah Anda lakukan sebelumnya.
2) Bila bayi berulang kali melepas dan menerima payudara selama menyusu,
coba cari lingkungan yang lebih tenang untuk menyusui. Ini bisa membantu
menurunkan gangguan dan membantu bayi kembali menyusu.
3) Lanjutkan memompa ASI sesuai jadwal menyusu bayi yang biasanya,
karena ini akan membantu menghindari bengkak atau mastitis dan menjaga
persediaan ASI.
4) Coba tawarkan payudara, dan bila bayi menolak, cukup alihkan sesi
menyusu menjadi sesi skin to skin.
5) Bila nursing strike berlangsung lebih dari beberapa hari, hubungi konselor
laktasi yang bisa memberi Anda saran untuk mencari solusi agar bayi bisa
kembali menyusu.
2. Solusi Dari Masalah Tumbuh Kembang Bayi
Solusi atau penanganan untuk anak gagal tumbuh, salah satunya dengan
memastikan anak mendapat kalori yang dibutuhkan untuk tumbuh dan mengetahui
masalah makan lainnya. Biasanya penanganan membutuhkan bantuan tim yang
mencakup dokter anak, ahli gizi, terapis bicara, serta psikolog.
Biasanya anak yang gagal tumbuh bisa ditangani di rumah dengan rutin
menjalani pemeriksaan ke dokter. Dokter akan merekomendasikan makanan dan
susu formula yang tinggi kalori. Berdasarkan kebiasaan makan anak, dokter bisa
merekomendasikan makanan dengan tekstur tertentu, menjaga jarak makan untuk
memastikan anak lapar, menghindari kalori kosong seperti jus dan permen, dan
strategi lain bergantung pada kondisi anak dan situasi keluarga.
Pada kasus gagal tumbuh yang berat, anak yang tidak menunjukkan
peningkatan dengan penanganan awal bisa membutuhkan tube feeding. Pada tube
feeding, selang dimasukkan dari hidung ke perut. Cairan nutrisi diberikan melalui
selang dan biasanya diberikan hanya pada malam hari. Anak bisa melanjutkan
aktivitas dan makan dengan bebas di siang harinya. Setelah anak mulai mendapat
lebih banyak kalori, ia akan merasa lebih baik dan mulai makan lebih banyak.
Anak dengan gagal tumbuh ekstrim perlu ditangani di rumah sakit. Anak akan
diberi makan dan dimonitor selama 10 sampai 14 hari hingga berat badan
bertambah. Setelah itu, masih butuh waktu berbulan-bulan hingga gejala kurang
gizi yang parah hilang.

28
Berapa lama waktu pengobatan bisa bervariasi. Penambahan berat badan bisa
butuh waktu lama, bisa beberapa bulan sebelum anak kembali ke rentang normal.
Bila kondisi ini disebabkan penyakit kronis, anak perlu dimonitor secara teratur.
Penanganannya akan membutuhkan waktu lebih lama, bahkan seumur hidup.
Hubungi dokter bila bayi mengalami penurunan berat badan atau ia tidak
memiliki selera makan normal seperti biasanya. Juga konsultasikan ke dokter bila
terjadi perubahan besar pada pola makan. Bayi dan anak sering tidak suka
makan selama berhari-hari atau berminggu-minggu tidak minat makan, tapi hal ini
tidak terjadi pada bayi.
Bila Anda kesulitan memberi makan bayi, dokter bisa membantu. Ketika anak
tidak siap makan, orangtua bisa menjadi frustasi dan merasa melakukan kesalahan.
Ini akan membuat masalah lebih buruk, menyebabkan stres pada Anda dan bayi.
Sebaiknya cari bantuan untuk Anda berdua dengan berbicara pada dokter.

29
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASI adalah sumber makanan bayi yang diproduksi oleh kelenjar payudara ibu
yang mengandung unsur gizi lengkap untuk memenuhi kebutuhan bayi secara optimal.
Pemberian ASI memberi pengaruh biologis dan emosional yang luar biasa terhadap
kesehatan ibu dan anak serta terdapat hubungan yang erat antara menyusui eksklusif
dan penjarangan kelahiran. Belum lagi keuntungan secara ekonomi.
Bayi yang baru lahir dan sampai berusia 6 bulan, cukup hanya diberi ASI saja
atau yang biasa disebut dengan pemberian ASI eksklusif. Saat bayi sudah menginjak
usia 6 bulan, ibu disarankan untuk melanjutkan menyusui hingga 2 tahun sambil
memberikan bayi makanan padat bergizi secara bertahap atau Makanan Pendamping
ASI (MPASI).
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada
setiap anak.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon agar dapat dimaklumi dan dimaafkan, karena
kami adalah hamba yang tidak luput dari salah, khilaf dan lupa.

30
DAFTAR PUSTAKA

Hesni. (2016, Maret 23). penyebab dan cara mengatasi gagal tumbuh pada bayi. Dipetik
Juni 01, 2020, dari the asian parent: https://id.theasianparent.com/penyebab-cara-
mengatasi-gagal-tumbuh

Ismawati. (2018, September 01). 13 Masalah Ibu Menyusui Bayi dan Cara
Mengatasinya. Dipetik Juni 01, 2020, dari ibu pedia:
https://www.ibupedia.com/artikel/kelahiran/13-masalah-ibu-menyusui-bayi-dan-
cara-mengatasinya

Lala. (2017, Maret 14). Klasifikasi ASI Eksklusif. Dipetik Mei 31, 2020, dari 123dok:
https://text-id.123dok.com/document/dy4er885q-klasifikasi-asi-asi-eksklusif-1-
pengertian.html

Paran. (2018, April 24). ASI adalah yang Terbaik, Moms! Ini Alasannya. Dipetik Mei 31,
2020, dari Kumparan: https://kumparan.com/kumparanmom/asi-adalah-yang-
terbaik-moms-ini-alasannya

Paran. (2018, Maret 28). Perbedaan Foremilk dan Hindmilk pada ASI. Dipetik Mei 31,
2020, dari Kumparan: https://kumparan.com/kumparanmom/perbedaan-foremilk-
dan-hindmilk-pada-asi/full

Perdi. (2017, Januari 20). Penyebab dan Penanganan Anak Gagal Tumbuh. Dipetik Juni
01, 2020, dari ibu pedia: https://www.ibupedia.com/artikel/balita/penyebab-dan-
penanganan-anak-gagal-tumbu

Rian, D. P. (2020, Mei 21). Kandungan ASI. Dipetik Mei 31, 2020, dari dosenpendidikan:
https://www.dosenpendidikan.co.id/manfaat-asi/

file:///C:/Users/USER/Downloads/dia_122_slide_tumbuh_kembang_pada_balita.pdf

http://repository.unimus.ac.id/498/3/BAB%20II.pdf

31
32

Anda mungkin juga menyukai