TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif
ASI ekslusif merupakan air susu ibu yang di beerikan kepada bayi sejak
memberikan makanan dan minuman yang terbaik pada bayi pada usia
yang sehat. Pemberian ASI secara eksklusif diberikan pada bayi sejak
diberikan sampai usia enam bulan, dengan terus menyusui disertai dengan
makanan pendamping yang tepat hingga dua tahun atau lebih. Pemberian
ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan dan Inisiasi Menyusui Dini
pemberian air susu ibu yang diberikan selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tanpa diberikan makanan atau minuman lain. Dalam hal
ini, bayi tidak diperkenankan untuk diberi makanan apapun selain ASI,
a. Kolostrum
yang tinggi serta berfungsi sebagai pemenuhan gizi dan proteksi bayi
ASI peralihan adalah air susu ibu yang setelah kolostrum. ASI
Peralihan diproduksi 8-20 hari kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut
air lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah (Widuri, 2018).
stimulasi saat laktasi. ASI matur 90% nya adalah air yang diperlukan
dan perkembangan bayi. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus
Volume ASI pada tahun pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam, tahun
3. Fisiologi Laktasi
prolaktin pada sekresi susu. Estrogen dan progesteron akan turun secara
(Sherwood, 2016).
down). Refleks letdown ini berlanjut selama bayi terus menyusui. Ibu
sebelum bayi mulai memperoleh susu dari payudara ibu dan susu menetes
dari payudara lain yang tidak sedang dihisap oleh bayi (Hernilawati,
2016).
4. Manfaat ASI
diantaranya:
padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia dua tahun atau
lebih jarang sakit Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat
akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi
bicara.
genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua yang tidak
dari kerusakan.
Marmi, (2018).
ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi
mana saja.
menunda kesuburan.
c. Aspek psikologi
d. Aspek ekonomis
e. Aspek psikologi
f. Aspek ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif ibu tidak perlu
1. Makanan Ibu
kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat
bayinya.
dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan sehat. Masalah
kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan
progesteron
ASI secara eksklusif Rasa takut yang tidak berdasar bahwa ASI yang mereka
encer dan menyerupai air. Ibu harus memahami bahwa perubahan pada
komposisi ASI akan terjadi ketika bayinya mulai menghisap puting ibu. Ibu
juga harus memahami bahwa jumlah ASI dapat dipertahankan melalui isapan
puting (suckling) yang sering. IDAI (2015) bahwa keyakinan ibu terhadap
pada produksi ASI yang kurang. Stres, khawatir, ketidak bahagiaan ibu pada
a) Faktor menyusui
prelaktal, kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat menyusu,
dan tidak mengosongkan salah satu payudara saat menyusui (Tomey dan
Alligood 2018).
Faktor fisik ibu seperti ibu sakit, lelah, ibu yang menggunakan pil
Pemberian ASI merupakan kiat yang harus dipelajari. Baik ibu maupun
bayi perlu belajar bagaimana cara pemberian ASI yang berhasil. Ibu yang
pada payudara ibu, lecet pada puting susu ibu, dan pembengkakan
payudara karena bayi tidak mampu meminum ASI secara efektif dari
minuman selain ASI. Hal ini berakibat pada sedikitnya jumlah ASI yang
dihisap oleh bayi dan periode menyusu juga relatif lebih singkat
(Haryono, 2017).
formula dengan dot. Hal ini tidak diperbolehkan karena selain akan
payudara bengkak, dan mastitis. Ibu yang mengalami puting lecet akan
dengan baik sehingga rasa nyeri akan segera berkurang. Ibu tidak perlu
setelah persalinan dan ditandai dengan payudara terasa nyeri berat, keras
tetapi ASI masih bisa keluar, serta ibu tidak mengalami demam. Payudara
adalah dengan menyusui bayi sesuai kebutuhan bayi. Ajarkan ibu cara
h) Ibu hamil ketika masih menyusui (Nurmadina, 2017) hal-hal yang harus
1. Bila bayi belum berusia enam bulan, ibu dianjurkan untuk terus
2. Bila bayi berusia 6-12 bulan, ibu dianjurkan untuk terus menyusui
3. Bila bayi sudah berusia lebih dari dua belas bulan, ibu boleh
i) Ibu bekerja
j) Kelainan bayi; bayi sakit, abnormalitas bayi (Kahn dan Antonucci, 2018).
tercapai.
a. Faktor sosiodemografik
dalam memberikan ASI Eksklusif adalah usia ibu, status pekerjaan ibu,
dan paritas. Februhartanty (2016) faktor usia ibu dan status pekerjaan
c. Faktor psikososial
Swasono, (2017), bahwa keinginan dan keyakinan ibu yang kuat untuk
menyatakan bahwa pada ibu yang memiliki keyakinan yang kuat lebih
dukungan suami dan orang tua ibu memiliki pengaruh yang signifikan
bahwa dukungan suami dan orang tua ibu adalah support system yang
mertua).
A. Dukungan Suami
langkah pertama bagi seorang ayah untuk dapat mendukung ibu agar
terhambat bila kondisi ayah dan ibu tidak harmonis, ibu tidak mendapat
perasaan ibu yang tidak aman dan nyaman (Hartono, dalam Sari, 2015).
selalu ada di sisi ibu dan selalu siap memberi bantuan. Keberhasilan
sosial keluarga yang berasal dari suami, ayah, ibu maupun dari mertua.
dukungan suami atau istri, atau dukungan dari saudara kandung dan
berpikiran bahwa ASI adalah yang terbaik, akan membuat ibu lebih
yang terdapat
a. Faktor Internal
tindakannya.
2. Tingkat pendapatan
Stadidi,2017)
3. Motivasi
4. Sikap
5. Pengalaman
6. Usia
7. Tingkat Pendidikan
b. Faktor eksternal
1. Jumlah Anak
2. Keterpaparan Info
3. Komunikasi Interpersonal
2017).
4. Sosial Budaya
pemeriksaan kehamilan,
eksklusif, yaitu:
(Muctadi, 2017).
jika tak bisa bangun malam, paling tidak jangan tunjukkan ekspresi kesal
akibat tidur yang terganggu saat bayi menangis lapar di malam hari.Tapiada
Ayah tak bisa memberi makan bayi dengan air susu, tetapi ayah
Jadi jika ingin ambil bagian dalam aktivitas 'memberi makan' ini,
Roesli, 2016).
7.Menjaga romantisme
( Prahmawatisari,2016).
B. Konsep Suami
1.Definisi Suami
(Chaniago, 2017).
bayinya.
C. Kerangka Teori
Variabel bebas (independen) yang ingin diketahui pada penelitian ini adalah
terikat (dependen) yang akan diteliti adalah keberhasilan ASI eksklusif pada
ibu primipara. Hubungan antara variabel bebas dan variable terikat bagan
Dukungan Suami:
1. Dukungan Emosional Keberhasilan ASI Eksklusif
2. Dukungan Fisik
3. Dukungan Informasi
4. Dukungan Penilaian
Faktor perancu:
Usia, tingkat pendidikan
ibu dan suami, status
pekerjaan ibu dan suami
E. Hipotesis Penelitian