Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA II


PELAKSANAAN PENGKAJIAN DENGAN CEMAS
ANSIETAS

Disusun oleh :
RESHA CHAHYANI (142012018078)

Prodi S1 ilmu keperawatan


Fakultas kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
TA 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN PENGKAJIAN
ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa
    -

3. Tujuan
    - Klien dapat mengenal kecemasan

4. Tindakan Keperawatan
    a. Bina hubungan saling percaya
            - Mengucapkan salam terapeutik
            - Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontrak waktu,topik dan tempat
    b. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya kecemasan
    c. Tanyakan tanda-tanda kecemasan
    d. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi kecemasan

B. Strategi Komunikasi
1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu Apa kabar hari ini? sesuai dengan janji saya kemarin pagi ini saya
datang lagi. Bagaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan ibu cemas?”

“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol cemas yang ibu rasakan dengan kegiatan
yang positif yaitu dengan melakukan teknik relaksasi nafas dalam”

“Sesuai janji kita tadi kita akan berbincang-bincang sekitar 30 menit dan tempatnya disini
di ruang tamu, bagaimana ibu setuju?”
2. Fase Kerja

“Nah, sekarang coba ibu ceritakan, Apa yang membuat ibu merasa cemas? ”


Apakah sebelumnya ibu pernah cemas seperti sekarang ? Terus, penyebabnya apa?
Samakah dengan yang sekarang? Lalu saat ibu sedang cemas apa yang ibu rasakan?
“Setelah itu apa yang ibu lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu cemas ibu dapat terselesaikan?
“Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah ibu belajar cara mengontrol cemas
dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol cemas, ibu. Salah satunya adalah dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa cemas ibu dapat tersalurkan.”“Ayo ibu coba lakukan
apa yang saya praktikan tadi, ibu berdiri atau duduk dengan rileks tarik nafas dari hidung,
bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. “
“Bagus sekali, ibu  sudah bias melakukannya”
“ Nah.. ibu tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan
ini ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa cemas itu muncul ibu sudah
terbiasa melakukannya”

3.    Fase Terminasi


a.       Evaluasi
 Subyektif
“Bagaiman perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya...b etul, dan kelihatannya ibu terlihat sudah lebih
rileks”.
 Obyektif
”Coba ibu sebutkan lagi apa yang membuat ibu cemas, lalu apa yang ibu rasakan
dan apa yang akan ibu lakukan untuk meredakan rasa marah”. Coba tunjukan pada saya
cara teknik nafas dalam yang benar.
“Wah...bagus, ibu masih ingat semua...”
b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di tulis dalam
jadwal kegiatan harian ibu.
c.       Kontrak yang akandatang
  Topik  :
“Nah, bu. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah 1 nya saja. Masih ada cara yang bias
digunakan untuk mengontrol rasa cemas ibu. Nanti ibu bias mencoba dengan cara lain
yang tadi sudah saya sebutkan.

Anda mungkin juga menyukai