Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANFAAT PEMBERIAN ASI

Dosen : Andi Supiani S.ST., M.Keb


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui
Disusun oleh :
Citra Rc Djeppu (022020005)
Kelas : A

PRODI DIII KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MANFAAT PEMBERIAN ASI ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kehamilan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang MANFAAT PEMBERIAN ASI bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Langkah Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian ASI......................................................................................................................3
B. Faktor Mempengaruhi Pemberian ASI.................................................................................3
C. Manfaat Pemberian ASI.......................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
Kesimpulan..................................................................................................................................7
Saran.............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Langkah Belakang

ASI Ekslusif adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua
vitamin,nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan enam bulan
pertama. Tidak ada cairan atau makanan lain yang di perlukan, ASI terus tersedia hingga
setengah atau lebih dari kebutuhan. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang
membantu memerangi penyakit. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik
bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama enam bulan pertama. Asi
merupakan makanan utama dan paling sempurna bagi bayi. Dimana ASI mengandung
hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh
dan berkembang secara optimal.
ASI memilki banyak manfaat bagi bayi diantaranya merupakan makanan yang
mengandung gizi seimbang untuk bayi serta mengandung zat kekebalan yang mampu
mengurangi resiko bayi terjangkit penyakit. Zat kekebalan tubuh tersebut adalah
immuglobulin, dimana zat kekebalan yang tidak dimilki oleh susu formula adalah
kolostrum yang hanya diproduksi sampai hari kelima pasca persalinan. Pemberian carian
dan makanan lain selain ASI saat usia bayi ku rang dari 6 bulan memberikan dampak
negatif diantarnaya meningkatkan resiko masuknya bakteri penyebab diare. Manfaat ASI
bagi bayi yang lain adalah meningkatkan kecerdasan otak, karena dalam ASI terdapat
kandungan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan
sel saraf otak bayi.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain adalah pendidikan ibu,
pengetahuan ibu, sikap dan perilaku ibu, faktor fisik ibu serta faktor emosional.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah ibu yang bekerja, jam kerja ibu, dukungan suami,
dukungan tempat kerja, pemberian makanan pralaktal dan pemberian susu formula,
mendapatkan bahwa 62% tenaga kerja Indonesia adalah wanita. Faktor-faktor yang
menghambat keberhasilan menyusui pada ibu bekerja adalah pendeknya waktu cuti
bekerja, kurangnya dukungan tempat kerja, pendeknya waktu istirahat saat bekerja (tidak
cukup waktu untuk memerah ASI), Tidak adanya ruangan untuk memerah ASI. Hal ini
terbukti dengan belum tersedianya ruang laktasi dan perangkat pendukungnya serta
belum maksimalnya kegiatan adukasi,sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait
pemberian ASI, dan belum semua rumah sakit melaksanakan 10 langkah menuju
keberhasilan ASI.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ASI ?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ?
3. Apa saja manfaat pemberian ASI ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ASI ?


2. Untuk mengetahui faktor pemberian ASI ?
3. Untuk mengetahui manfaat pemberian ASI ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian ASI

ASI adalah Air Susu Ibu yang merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa
mengonsumsi makanan padat. Pemberian ASI untuk bayi disarankan hingga Si Kecil
berusia 2 tahun. Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya bayi diberi makanan
pendamping ASI (MPASI). Meski demikian, pemberian ASI disarankan terus berlanjut
hingga usia 2 tahun.
Ada banyak alasan mengapa memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan
sangat penting. Air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ibu ini memiliki nutrisi
yang dibutuhkan oleh buah hati tercinta. Selain itu, memberikan ASI eksklusif juga akan
memberikan sejumlah manfaat untuk ibu. 

B. Faktor Mempengaruhi Pemberian ASI

1. Faktor Internal
Banyak saat ini ibu yang mengelurkan ASI yang sulit keluar,cara
memperbanyak ASI yang dimiliki ibu itu sudah cukup,namun ibu merasa kurang
yakin,untuk mengertahui dan menolong ibu yang ASI nya kurang kira dapat
memantau dari berbagi macam faktor yaitu :
 Faktor Menyusui
Berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI
seperti 1) tidak melakukan inisiasi menyusui dini 2) ibu menjadwal
sendiri pemberian ASI 3) bayi diberi minum sebelum ASI ibu keluar 4)
posisi menyusui ibu yang kurang baik 5) tidak mengosongkan salah satu
payudara. Banyak ibu yang beranggapan bahwa ASI tidak mencukupi
sehingga memutuskan untuk menambahkan atau mengganti dengan susu
formula. Sebetulnya hampir semua ibu yang melahirkan akan berhasil
menyusui bayinya dengan jumlah ASI yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan bayinya. Hal yang harus diperhatikan agar ASI dapat
diproduksi dengan jumlah dan kualitas yang baik adalah teknik menyusui
yang benar, asupan gizi ibu, serta frekuensi menyusui. Semakin sering
bayi menghisap/ menyusu kepada ibunya maka produksi ASI semakin
lancar.
 Faktor Psikologis Ibu
Dukungan secara psikologis sangat berpengaruh pada produksi
ASI ibu. Dibutuhkan keyakinan dari ibu sendiri agar tercapai produksi
ASI yang maksimal. Kondisi seperti stress, depresi, lelah mengakibatkan
berkurangnya produksi ASI ibu.
Selain itu dengan ada nya faktor dukungan dan dukungan positif
lainnya dari keluarga, dapat memicu produksi hormon oksitosin, hormon
ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Hormon ini dapat
memicu kontraksi otot di sekeliling payudara dan memeras ASI keluar

3
dari pabrik ke gudang ASI. Oleh karena itu, hal hal yang bersifat
mendukung, seprti dukungan suami untuk menyusui, dan orang selain
suami, diperlukan agar kondisi psikologis ibu tetap baik.
 Faktor Eksternal
Adapun kelainan pada ibu yang sering dijumpai sebagai penyulit
ASI eksklusif yaitu Puting datar, puting luka, payudara bengkak.
1). Puting lecet/Puting luka
Puting lecet merupakan kendala dalam pemberian ASI yang
disebabkan oleh posisi menyusui bayi yang kurang tepat. Hal ini dapat
menyebabkan bayi menarik, mengigit, dan menggesek kulit payudara
ibu, sehingga akan menimbulkan rasa nyeri bagi ibu. Jika hal ini
berlangsung secara terus menerus, dapat menimbulkan perlukaan atau
retak pada puting. Adapun solusi yang dapat dilakukan bagi ibu yang
pertama yaitu
memperhatikan posisi bayi dan perlekatannya saat menyusui. Puting
yang retak bisa menimbulkan luka dan dapat disertai jamur
(kandidiasis). Mulut bayi perlu di cek apakah terdapat jamur yang dapat
menganggu menyusui atau terdapat ikatan bawah lidah yang dapat
membuat lidah tidak menjulur keluar (tongue tie).
Pemberian pengobatan harus dilakukan ke ibu dan bayi. Adanya
support dan untuk membangkitkan percaya diri juga diperlukan.
Posisi menyusui juga perlu diperhatikan. Menyusui dengan posisi
yang baik dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami ibu. Ibu tidak perlu
menghentikan menyusui untuk mengistirahatkan payudara, tetaplah
menyusui secara on demand. Jika diperlukan ibu dapat memerah ASI
nya dan diberikan ke bayi dengan cangkir. Pengobatan dengan antibiotik
atau antijamur dapat diberikan jika memang perlu. Hindari penggunaan
sabun, salep, lotion, menggosok-gosok dengan handuk saat
membersihkan payudara.
2). Payudara Penuh dan/atau Bengkak
Ibu sering kali datang ke klinik dengan mengeluhkan payudaranya
bengkak dan terasa nyeri.
2. Faktor Eksternal
 Ibu yang Bekerja
Ibu bekerja harus meninggalkan bayinya seharian penuh sehingga
ini menjadi alasan ibu menggantikannya dengan susu formula. Ibu yang
bekerja tetap dapat memberikan ASI secara eksklusif dengan dukungan
pengetahuan yang cukup dan benar dari ibu, perlengkapan memerah ASI,
serta dukungan lingkungan keluarga dan juga lingkungan tempat kerja.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memerah ASI dan memberikan ASI
yang di perah tadi dengan cangkir disaat bayi ingin menyusu. Ibu
dianjurkan untuk mengunjungi klinik laktasi agar ibu mengerti apa saja
yang harus dilakukan untuk persiapan menyusui saat ibu kembali
bekerja.
 Keadaan Ekonomi Keluarga
Terjadinya perubahan sosial-budaya masyarakat dan keadaan

4
ekonomi yang bermacam-macam, menyebabkan ada penurunan jumlah
ibu yang menyusui bayinya. Pengaruh hidup yang mewah di kota-kota
besar ditemukan kencendrungan bayi menyusui dengan susu formula
lebih besar dibanding ASI.
Gencarnya promosi tentang susu formula serta kurangnya
pengetahuan ibu tentang ASI menyebabkan ibu yang beranggapan bahwa
susu formula sama baiknya atau bahkan lebih daripada ASI. Padahal
tidak ada alasan yang konkrit bagi ibu untuk beranggapan bahwa susu
formula sama baiknya atau bahkan lebih baik daripada ASI karena begitu
banyak manfaat dan kelebihan ASI dibandingkan susu formula, baik dari
sisi kesehatan bayi, kesehatan ibu, ataupun dari sisi ekonomi.

C. Manfaat Pemberian ASI

1. Manfaat ASI untuk Bayi


 ASI Sebagai Nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI adalah makanan bayi
yang kualitas maupun kuantitas yang sempurna. Oleh karena itu
pemberian
ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan.
 ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin (zat
kekebalan tubuh) dari ibunya. Namun zat kekebalan ini akan menurun
dengan cepat segera setelah bayi lahir. Dengan pemberian ASI, zat
kekebalan yang menurun ini dapat di dapatkan bayi.
Dalam penbelitian terbukti dengan menyusui eksklusif selama 6
bulan memberikan risiko yang lebih kecil terhadap penyakit infeksi seperti
diare, infeksi saluran napas infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran
kemih dan penyakit lainnya (obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi
saliran cerna, kanker) di kemudian hari. Keperluan akan rawat inap pun
lebih sedikit pada bayi yang mendapat ASI dibanding bayi yang mendapat
susu formula.
 ASI Dapat Mengurangi Kejadian Karies Gigi
Kejadian karies gigi lebih banyak ditemukan pada bayi yang
menggunakan susu formula. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan
menyusui
dengan botol sebelum tidur akan menyebabkan kontak dengan sisa susu
formula menjadi lebih lama sehingga akan menyebabkan kerusakan pada
gigi.
 Kesehatan Saluran Cerna
Dalam tubuh bayi, ASI lebih mudah dicerna dibanding susu formula.
ASI juga ikut berperan dalam proses pematangan saluran cerna dan kaya
akan oligosakarida. Oligosakarida ini berperan dalam pertumbuhan bakteri
Bifidobactera dan Lactobacillus yang merupakan bakteri baik yang dapat

5
meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu ASI juga dapat membuat
suasana asam dalam saluran
cerna, sehingga dapat meningkatkan pembentukan sIgA dan mukus pada
permukaan saluran cerna yang berfungsi untuk meningkatkan pertahanan
saluran cerna dari infeksi.
2. Manfaat Menyusui Bagi Kesehatan Ibu
Beberapa manfaat kesehatan bagi ibu dari pemberian ASI antara lain:
 Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
Dengan menyusui bayi, kemungkinan terjadinya perdarahan setelah
melahrikan (post partum) dapat berkurang. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan kadar oksitosin yang juga berguna sebagai vasokonstriksi
pembuluh darah sehingga mempercepat berhentinya perdarahan. Hal ini
akan menurunkan angka kematian ibu karena perdarahan post partum.
 Mengurangi terjadinya anemia
Seperti yang dijelaskan diatas, menyusui dapat mencegah
perdarahan karena reaksi vasokonstriksi dari oksitosin, hal ini juga dapat
mencegah terjadinya anemia pada ibu yang disebabkan oleh perdarahan
pasca melahirkan.
 Menjarangkan kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif , dapat menjadi cara untuk
kontrasepsi dengan murah, alami, aman, dan efektif. Cara ini dikenal
dengan istilah Metode Amenorea Laktasi (MAL). MAL harus memenuhi
tiga kriteria yaitu : tidak haid, Ibu menyusui secara eksklusif, umur bayi
kurang dari 6 bulan.
 Menyusui akan menyebabkan uterus berkontraksi sehingga
pengembalian uterus kepada kondisi fisiologis sebelum kehamilan
dapat lebih cepat.
 Mengurangi risiko terkena penyakit kanker, seperti kanker payudara
dan kanker ovum.
 Pemberian ASI lebih praktis , ekonomis dan higienis.
 Jalinan ikatan batin antara ibu dan bayi dibentuk dari proses menyusui.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

ASI adalah Air Susu Ibu yang merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa
mengonsumsi makanan padat. Pemberian ASI untuk bayi disarankan hingga Si Kecil berusia 2
tahun. Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya bayi diberi makanan pendamping ASI (MPASI).
Meski demikian, pemberian ASI disarankan terus berlanjut hingga usia 2 tahun.Ada banyak
alasan mengapa memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan sangat penting. Air susu
yang diproduksi secara alami oleh tubuh ibu ini memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati
tercinta. Selain itu, memberikan ASI eksklusif juga akan memberikan sejumlah manfaat untuk
ibu. 

7
Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui Manfaat pemberian
ASI.

8
DAFTAR PUSTAKA

Roesli, U. (2008). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai