Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN

Tema : Promkes Pada siklus Kehidupan Wanita


Dosen Pengampu : Kamilus Mamoh, SKM,MPH

Kelompok 3 (Tingkat IB)

1. Delsiana Tali 7. Siti Jubaedah


2. Angela M. Longa 8. Ningsih E. Metkono
3. Maria A.P.Buka 9. Rini Safitri
4. Felixitas E. Bria 10. Yasinta A. I. Galla
5. Pascoela M. De Araujo 11. Rosita E. R. Nguju
6. Cheren C.L Ratundima 12. Jessycha L. Sene

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN
ANGKATAN XXI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Promkes
Pada siklus Kehidupan Wanita

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akir. Semoga
Tuhan selalu menyertai segala usaha kita.

Kupang, 18 Maret 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.......................................................................................................1

KATA PENGANTAR ....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................................6
B. Jenis-jenis persiapan diagnostik...........................................................................6
C. Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik.............................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Depertemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata
pertahun terdapat 401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal dunia
sebelum umurnya genap 1 tahun. Data bersumber dari survei terakhir
pemerintah, yaitu dari survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007
(SDKI). Berdasarkan survey lainnya, yaitu Riset Kesehatan dasar Depkes
2007, kematian bayi baru lahir (neonatus) merupakan penymbang
kematian terbesar pada tingginya angka kematian bayi (AKB). Setiap
tahun sekitar 20 bayi per 1.000 kelahiran hidup terenggut nyawanya dalam
rentang waktu 0-12 hari pascakelahirannya.
Beberapa data juga menyebutkan bahwa remaja negeri tidak terlepas dari
pergaulan yang membuat generasi semakin terpuruk.
Berbagai penyakit menular seksual, maraknya pemakaian Narkoba
merupakan pemicu utama yang harus benar-benar menjadi perhatian
pemerintah. Dalam hal ini tenaga kesehatan titik utama sebagai pemberi
informasi yang merupakan perantara dari pemerintah, juga diperlukan
upaya dari semua pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan terutama bidan
dalam berbagai aspek asuhan, serta promosi kesehatan guna pemberdayaan
masyarakat yang peduli akan kesehatan individu dan keluarga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian promosi kesehatan?
2. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Bayi?
3. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Balita?
4. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Remaja?
5. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil?
6. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Ibu Bersalin?
7. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Ibu Nifas?

4
8. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Wus?
9. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Klimaterium?
10. Bagaimana Promosi Kesehatan pada Menopouse?

C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan tentang pengertian Promkes
2. Untuk menambah wawasan tentang bayi
3. Untuk menambah wawasan tentang Balita
4. Untuk menambah wawasan tentang Remaja
5. Untuk menambah wawasan tentang Ibu Hamil
6. Untuk menambah wawasan tentang Ibu Bersalin
7. Untuk menambah wawasan tentang Ibu Nifas
8. Untuk menambah wawasan tentang Wus
9. Untuk menambah wawasan tentang Klimaterium
10. Untuk menambah wawasan tentang Menopouse

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang
memungkinkan individu untuk meningkatkan control dan
mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk
meningkatkan kesehatan individu dan mewujudkan potensi kesehatan
individu.
Sedangkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan
di Ottawa Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal
sebagai Piagam Ottawa. Dalam piagam ini tertera strategi dalam
meningkatkan control masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan pada klien sebagai
pusat dalam pemberian pelayanan dan membantu mereka membuat pilihan
dan keputusan. Istilah “Promosi Kesehatan” merupakan suatu payung dan
digunakan untuk menggambarkan suatu rentang aktivitas yang mencakup
pendidikan kesehatan dan pencegahan penyakit (Gillies).

B. Promosi Kesehatan Bidan Pada Bayi


Bayi yaitu yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan
yang pasti. Beberapa promosi yang dilakukan dalam menangani bayi baru
lahir:
1. Dalam pemberian ASI
Bidan mempunyai peranan yang sangat besar dalam menujang
pemberian ASI. Peran bidan dapat membantu ibu memberikan ASI
dengan baik dengan mencegah masalah-masalah umum terjadi.
Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah :

6
a) Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang
mencukupi dari payudara ibunya.
b) Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui
bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan:
a) Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama
beberapa jam pertama.
b) Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu
untuk mencegah masalah umum yang timbul.
c) Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI
d) Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat
gabung).
e) Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
f) Memberikan kolustrum dan ASI saja.
g) Menghindari susu botol dan “ Dot Empeng”
2. Mempromosikan Vaksinasi
Imunisasi adlah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat
anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah
bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dimasiukkan kedalam tubuh melalui suntikan ataupun peroral.
Tujuan imunisasi adalah agar tumbuh kembang terhadap penyakit
tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:
a) Terdapat tingginya kadar antibody pada saat dilakukan
imunisasi.
b) Potensi anti gen yang disuntikkan.
c) Waktu antara pemberian imunisasi.

7
Contoh imunisasi melalui suntikan:Imunisasi BCG (Bacillus
Calmette Guerin), Imunisasi DPT (Diphteri,Pertusis, dan Tetanus),
Imunisasi campak, Hepatitis B, Imunisasi MMR (Meassles, Mumps,
dan Rubella), Imunisasi Tipus Abdominalis, Imunisasi Varicella,
Imunisasi Hepatits A, Imunisasi HIB (Heohaemophilsu Influenzaae
tipe B), Imunisasi Polio

C. Promosi Kesehatan Pada Anak Balita


Bawa 5 tahun atau sering disingkat sebagai balita merupakan salah
satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia
balita dimulai dari 2-5 tahun. Atau digunakan perhitungan bulan yaitu usia
24-60 bulan. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia sekitar 3-6
tahun, anaka usia prasekolah memiliki karakteristik sendiri dalam segi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Lingkup promosi kesehatan pada anak balita meliputi:
a) ASI, untuk pertumbuhan balita dan apras dengan baik zat-zat gizi
yang sangat di butuhkan yaitu: protein, kalsium, vitamin D, vitamin A
dan K, dan zatr besi.
b) Gizi atau nutrisi, anak balita dan anak pra sekolah juga merupakan
kelompok umum yang rawan gizi dan rawan penyakit.
c) Pertumbuhan dan perkembangan, terdiri dari aspek bahasa, aspek
sosial, aspek komunitif, perkembangan fisik, dan psikolotor.
d) Interaksi, pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi
dengan lingkungan sosial di luar keluarga, pada awal masa balita,
bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat
dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan
interaktif
e) Sosialisasi, anak pra sekolah senang berteman dan bersosialisasi.

8
D. Promosi Kesehatan Pada Remaja
Remaja di definisikan sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa. Umumnya antara usia 12-18 tahun. Selain itu merupakan periode
pematangan seksual yang merubah anak secara biologi menjadi dewasa
yang memiliki kemampuan bereproduksi. Beberapa perubahan pada
remaja antara lain:
a) Perubahan fisik
b) Perubahan psikologis atau emosi
c) Perkembangan psikologis dan kognitif selama remaja
Masalah yang lazim terjadi pada masa remaja
a) Narkotika
b) Aborsi
c) HIV atau AIDS

E. Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil


Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan
informasi dari bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya
dengan tenang. Serta siap mengahadapi persalinan.
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan
untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Makanan
pokok seperti karbohidrat sebagai sumber energi, makanan
pembangun seperti protein untuk kembang janin, makanan
pelengkap seperti vitamin dan mineral, dan makanan penunjang
seperti lemak. Ada juga jenis makanan yang penting untuk
dikomsumsi ibu hamil setiap hari seperti: zat besi, kalsium, dan
yodium.

9
2. Istrahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau
mengurangi aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah:
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan
baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Releksasi yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis
selama hamil terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat
berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Cara tidur yang nyaman:
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan
tangan kanan, kemudian sedikit meringankan badan kekanan,
tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan,
kemudian ibu hamil bisa tidur dengan terlentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu meringankan tubuh
kekanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah
perlahan-lahan dan kemudian ibu hamil bisa dduk kembali
Kebutuhan pakaian:
Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian yang memenuhi kriteria
sebagai berikut: Nyaman, longgar, tidak tebal, menarik, dan
meyerao keringat.
3. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan
kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu
yang disebabkan oleh tetanus.
4. Senam hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan
senam hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu

10
kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih cara mengejan
yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal bagi calon ibu pada saat
persalinan.
Tujuan senam hamil :
a) Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang,
sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.
b) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
c) Melonggarkan persedian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
d) Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna .
e) Dapat mengatur diri pada ketenangan .

F. Promosi Kesehatan Pada Ibu Bersalin


Bersalin (partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+ari), dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain.
1. Promosi kesehatan pada ibu melahirkan meliputi beberapa aspek
yaitu:
a) Mengkaji Kesejahteraan selama persalinan. Ketika wanita
persalinan normal, biasanya wanita tersebutlah yang memulai
perawatan, baik dengan meminta penolong kelahiran datang atau
dengan melakukan persiapan ke fasilitas kesehatan.
b) Prosedur rutin
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan
sering kali meliputi beberapa prosedur “rutin” seperti mengukur
suhu, nadi dan tekanan darah, enema.
c) Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang
sama sangat bervariasi. Pendekatan yang tepat tampaknya tidak

11
menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama
persalinan dan melahirkan.
d) Tempat melahirkan
Praktek persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan
beberapa persiapan yang esensial. Penolong persalinan harus
memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat
melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus dilakukan dengan
cermat, pakaian atau handuk harus disiapkan untuk membungkus
bayi agar tetap hangat.
e) Nyeri persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi
respon setiap wanita terhadap nyeri persalinana berbeda – beda.
Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-farmakilogis
untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat digunakan selama
persalinan.
f) Memantau janin selama persalinan
Memantau kesejahteraan janin adalah bagian-bagian perawatan
yang penting selama persalinan. Metode pemilihan untuk
pemantauan janin selama persalinan normal adalah auskultasi
intermiten. Perawatan secara individual pada wanita melahirkan
sangat esensial dan bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui
kontrak pribadi saat melakukan auskultasi secara teratur.
g) Kebersihan
Kebersihan adalah kebutuhan yang paling penting dan utama.
Sterilisasi yang biasa digunakan di kamar operasi tidak di
perlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus
di cuci dengan air sabun secara cermat. Beberapa tindakan harus
di ambil selama persalinan untuk mencengah kemungkinan
infeksi pada wanita dan atau penolong persalinan. Tindakan ini
meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan
tubuh lain, penggunaan sarungb tangan selama pemeriksaan

12
vagina, selama pelahiran bayi, dan dalam penanganan plasenta.
Pentingnya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi
dengan mempertahankan teknik invasive misalnya episiotomy
seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan,
setelah digunakan instrumen yang tajam di buang.
2. Persiapan yang harus dilakukan pasutri yang sedang menanti
kelahiran bayinya.
a) Ketahui taksiran persalinan.
b) Persiapan biaya.
c) Menentukan tempat di mana persalinan akan berlangsung.
d) Ketahui tanda-tanda persalinan sudah dekat.
e) Komplikasi kehamilan atau persalinan yang mungkin terjadi.
f) Apa saja yang harus dilakukan bila saatnya melahirkan tiba.

G. Promosi Kesehatan Pada Nifas


Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca
persalinan dan keluarganya.ini diberikan untuk menambah pengetahuan
ibu dan keluarga dalam menghadapi masa nifas ibu, sehingga dalam masa
nifas inni ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan
tidak boleh dilakukan.
Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :
a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b) Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus.
c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri
nutrisi,keluarga berencana,menyususi,pemberian imunisasi,kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
Peran bidan dalam masa nifas, yaitu:

13
a) Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang
baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama persalinan dan nifas.
b) Sebagai promotor hubungan yang erat anatara ibu dan bayi bayi
secara fisik dan psikologis.
c) Mengkondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara
meningkatkan rasa nyaman.

H. Promosi Kesehatan Pada WUS/PUS


Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20- 45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan ) sudah cukup matang dalam segala hal
terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini
pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga
berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan
untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas reproduksi dan
kualitas generasi yang akan datang.
a) Masalah dan kebutuhan yang dialami pasangan usia subur (PUS)
Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, pus sangat mudah dalam
memperoleh keturunan dikarenakan keadaan kedua pasangan tersebut
normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya
pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan
aman .dalam penyelesaian masalah ini diperlukan tindakan dari tenaga
kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional
untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari
pasangan tersebut.
b) Promosi kesehatan yang diberikan pada PUS
Dewasa ini, pemerintah melakukan suatu program dalam penekanan
angka kelahiran karena kebanyakan penduduk Indonesia melakukan
peernikahan usia dini masih banyak kesempatan/ masa dimana
keduanya memiliki keturunan yang banyak .untuk itu perlunya,

14
penyuluhan dalam mengatasi masalah tersebut dengan
memperkenalkan alat kontrasepsi pada pasangan tersebut.
Para petugas kesehatan harus memberikan penyulihan kb dan alat
kontrasepsi, dan meyerahkan pilihan pada kedua pasangan tersebut
untuk memilih apa yang sesuai dengan keinginanya. Salah satu alat
kontrasepsi baik untuk pria dan wanita yaitu tubektomi untuk wanita
vasektomi untuk pria.
1. Vasektomi
Merupakan kontak atau metode operasi pria (MOP) dengan jalan
memotong vas deferens sehingga saat ejakulasi tidak terdapat
spermatozoa dalam cairan sperma.
2. Tubektomi
Merupakan tindakan yang dilakukan pada kedua tuba fallopi
wanita.
a. Wanita usia subur (wus)Adalah wanita yang keadaan
reproduksinya berfungsi dengan umur 20-45. Pada wanita
usia subur ini berlangsung lebih cepat daripada pria.
Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada
usia ini wanita ini memiliki kesempatan 95% untuk hamil.
Pada usia 30- an peresentasinya menurun hingga 90%.
b. Untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur anatara
lain:Siklus haid, Alat pencatat kesuburan, Tes darah,
Pemeriksaan fisik, dan Track record
c. Perhitungan masa subur dengan menggunakan system
kalender cara natural atau alamiah yang digunakan hanya
bila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang
teratur.
Namun pada dasarnya ketidaksuburan alat reproduksi pada
wanita disebabkan oleh :Disfungsi hormone, Tersumbatnya
saluran telur, Endometriosis, Kista atau kualitas, dan
Pergerakan sperma yang kurang baik.

15
I. Promosi Kesehatan Pada Klimaterium dan Ibu Menopouse
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang
wanita sebelum mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reprodukrif
dari kehidupan sampai masa non-reproduktif dari kehidupan sampai masa
non reproduktif. Masa-masa klimakterium :
a. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan
klimakteri sudah mulai timbul, hormone estrogen masih dibentuk. Bila
kadar estrogen menurun maka akan terjadi pendarahan tak teratur.
b. Menopause adalah keinti haid yang terakhir yang terjadi pada masa
klimakterium dan hormone estrogen tidak dibentuk lagi, jadi
merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut. Umumnya terjadi
pada umur 45-55 tahun.
c. Paska menopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause, jumpai
hipergonadotroping (FSH dan LH) dan kadang-kadang hipertiroid.
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi
berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti
sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan
menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen,
gangguan umpan balik pada hipofose.

Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan


ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga
terganggunya interaksi antara hipotalamus-hipofise. Pertama-tama terjadi
kegagalan fungsi luteum. Kemudian turunnya fungsi steroid ovarium
menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatigf terhadap
hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari
kedua gonadropin itu, ternyata yang palin mencolok peningkatannya
adalah FSH.
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa
peralihan yang normal, yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan

16
beberapa tahun sesudah menopause. Kita menjumpa kesulitan dalam
menentukan awal dan akhir klimakterium, tetapi dapat dikatakan bahwa
klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause berdasarkan
endokrinologik (kadar estrogen mulai turun dan kadar hormone
gonadotropin naik), dan gejala-gejala klinis.
Secara endokrinologis, maka klimakterium ditandai oleh turunnya kadar
estrogen dan meningkatkan pengeluaran gonadotropin. Gambaran klinis
dari defesiensi estrogen dapat berupa gangguan siklus haid, gangguan
neurovegetatif, gangguan psikis dan gangguan somatic.
1. Gangguan siklus haid: perdarahan tidak teratur seperti oligomenore,
polimenore dan hipermenore
2. Gangguan nerovegetatif: gejolak panas (hotflushes), keringat banya,
rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah
yang goyah, jari-jari atrofik,gangguan usus (meteorismus)
3. Gangguan psikis: mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang,
susah tidur
4. Gangguan somatic: infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis,
osteoporosis, afipositas, kolpitis, ektropium uretra, inkotinensia urine,
disuria, desnsus prolaks, penyakit kulit klimakteri, dispareumia artritis,
sclerosis coroner, adipositas dan gangguan libido.
Klimakterium berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada saat
ini kadaar estrogen telah mencapai nilai yang rendah yang sesuai dengan
keadaan senium, dan gejala-gejala neurovegetatif telah terhenti. Dengan
demikian, lamanya klimakterium + 13 tahun.
II. menopause
Menopause adalah haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai
berakhirnya fungsii reproduksi seorang wanita. Oleh karena itu, tidak jarang
seorang wanita takut menghadapi saat menopausenya. Kehidupan menjelang dan
setelah menopause inilah yang sering disebut sebagai “ masa senja “ atau masa
klimakterium.

17
Sebenarnya menopause bukan merupakan masa patologis tetapi merupakan
masalah fisiologis yang dialami setiap wanita di dunia tetapi sangat mengganggu
kebahagiaan sebuah keluarga dan wanita itu sendiri. Didalam pengalaman
hidupnya, seorang wanita akan mengalami perubahan-perubahan alamiah ini.
Namun proses alamiah ini berbeda pada setiap wanita menopause ada yang
melewatinya tanpa merasa terganggu, namun sebagian besar wanita menopause
melalui perubahan alamiah ini dengan cobaan yang berat, gangguan fisik dan
tekanan psikis yang menekan. Hal ini disebabkan karena berhentinya produksi
estrogen dan menurunnya daya tahan tubuh seiring dengan bertambahnya usia.
Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Pada usia sekitar 45
tahun, hanya tinggal beberapa folikel primordial yang akan dirangsang oleh LH
dan FSH dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel
primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun dibawah nilai kritis,
estrogen tidak lagi dapat menghambat produksi dari FSH dan LH, juga tidak dapat
merangsang lonjakan LH dan FSH ovulasi untuk menimbulkan siklus osilasi.
Sebaliknya, FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause dalam
jumlah dibawah nilai kritis untuk jangka waktu yang singkat sesudah menopause,
tetapi setelah beberapa tahun, ketika folikel primordial yang tersisa menjadi
atretik, produksi estrogen oleh ovarium turun menjadi hamper nol. Pada saat
menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kedepannya dari
kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan
progesterone menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormone-hormon tersebut.
Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang
bermakna pada fungsi tubuh, termasuk:
a. Rasa panas yang ditandai dengan kemerahan kulit yang ekstrem
b. Sensasi psikis dari dyspnea
c. Gelisah
d. Letih
e. Ansietas
f. Kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam-macam, dan

18
g. Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh tubuh, kira-kira pada
15% wanita, gejala-gejala cukup berat sehingga membutuhkan perawatan.
Jika psikoterapi gagal, pemeberian estrogen sehari-hari dalam jumlah kecil
akan dapat meredakan gejala, dan bila secara perlahan-lahan dosisnya
diturunkan, wanita pascamenopause tersebut cenderung dapat menghindari
gejala yang berat.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan, maka dari itu kami membutuhkan berbagai masukan-
masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta: EGC


Mohammad, Kartono. 1998. Kontraksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Bunga Rampai Obstetri dann
Ginekologi sosial, Jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai