Anda di halaman 1dari 44

Keperawatan Jiwa 2 pertemuan ke 12

Apa yang Anda pikirkan tentang gambar ini???

http://www.chaffey.edu/purchasing/purchasing/self%20confidence.gif
Harga diri rendah merupakan salah satu kondisi yang
sering dialami oleh pasien gangguan jiwa. Harga diri
rendah dapat menghambat individu dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-harinya.
Asuhan keperawatan harga diri rendah dilakukan agar
pasien dapat meningkatkan harga dirinya, dan keluarga
mempunyai kemampuan merawat pasien harga diri
rendah di rumah dan lingkungan sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta
mampu melakukan asuhan keperawatan harga
diri rendah
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep harga diri rendah
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan harga diri rendah:
a. Melakukan pengkajian harga diri rendah
b. Menetapkan diagnosis keperawatan harga diri rendah
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien harga diri rendah
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien harga diri rendah
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
harga diri rendah
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien harga diri rendah
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan harga diri rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri negatif
yang berkepanjangan/ perasaan tentang diri atau
kemampuan diri (Herdman, 2012).
Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi
tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.
Faktor Biologis
• Faktor herediter
• Riwayat penyakit atau trauma kepala.
Lanjutan.....
Faktor Psikologis
• Penolakan dan harapan orang tua yang tidak realistis
• Kegagalan berulang
• Kurang mempunyai tanggungjawab personal
• Ketergantungan pada orang lain
• Ideal diri yang tidak realistis
• Penilaian negatif pasien terhadap gambaran diri, krisis
identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis
• Pengaruh penilaian internal individu.
Lanjutan.......
Faktor Sosial Budaya
• Penilaian negatif dari lingkungan terhadap pasien yang
mempengaruhi penilaian pasien
• Sosial ekonomi rendah
• Riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh
kembang anak
• Tingkat pendidikan rendah.
Trauma: penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
Ketegangan peran: berhubungan dengan peran atau posisi
yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai
frustrasi.
• Transisi peran perkembangan
• Transisi peran situasi
• Transisi peran sehat-sakit
Subjektif:
Pasien mengungkapkan tentang:
• Hal negatif diri sendiri atau orang lain
• Perasaan tidak mampu
• Pandangan hidup yang pesimis
• Penolakan terhadap kemampuan diri
Objektif:
• Penurunan produktivitas
• Tidak berani menatap lawan bicara
• Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
• Bicara lambat dengan nada suara lemah
http://www.hevanet.com/elart/LINK%20IMAGES/selfesteem.gif
Wawancara :
Bagaimana pandangan/ penilaian Anda tentang diri sendiri?
Bagaimana penilaian Anda terhadap diri sendiri
mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain?
Apa yang menjadi harapan Anda?
Apa saja harapan yang telah Anda tercapai?
Apa saja harapan yang belum berhasil Anda capai?
Apa upaya yang Anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi?
Observasi:
Penurunan produktivitas
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menundukkan kepala saat
berinteraksi
Bicara lambat dengan nada suara lemah
Data : Pasien mengatakan merasa hidupnya tidak berguna dan tidak berarti, merasa
tidak memiliki kemampuan apapun, kontak mata kurang, tidak berani menatap
lawan bicara, lebih banyak menundukkan kepala pada saat berinteraksi, bicara
lambat dengan nada suara lemah.

Dokumentasikan dalam kartu berobat pasien di Puskesmas


Harga diri rendah kronis
Kunjungan Rumah
KELUARGA
PASIEN

Pertemuan I dengan Keluarga Perawat menemui pasien :


•Perawat menemui keluarga : Pertemuan II dengan Keluarga •Lakukan pengkajian
- Identifikasi masalah yang Perawat kembali menemui •Latih cara untuk mengatasi
dialami pasien dan keluarga keluarga : harga diri rendah yang dialami
- Identifikasi kemampuan • Latih keluarga untuk merawat pasien.
keluarga dalam merawat harga diri rendah
harga diri rendah • Sampaikan hasil tindakan yang
•Perawat menemui pasien telah dilakukan terhadap pasien
• Diskusikan hal yang perlu
keluarga lakukan, yaitu
memantau jadual kegiatan
pasien dan memberi pujian
Tujuan
Pasien mampu:
• Membina hubungan saling percaya
• Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
• Menilai kemampuan yang dapat digunakan
• Menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
• Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
• Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya.
Bina hubungan saling percaya:
• Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.
• Perkenalkan diri dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawat sukai, tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai.
• Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
• Buat kontrak asuhan: apa yang akan perawat lakukan
bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan
tempatnya dimana.
• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi
yang diperoleh untuk kepentingan terapi.
• Tunjukkan sikap empati terhadap pasien.
• Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.
Identifikasi kemampuan dan aspek positif
yang masih dimiliki pasien :
• Diskusikan kemampuan melakukan
kegiatan dan aspek positif pasien
(buat daftar kegiatan)
• Beri pujian yang realistik dan hindarkan
memberikan penilaian yang negatif setiap kali
bertemu dengan pasien.
Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat
digunakan :
• Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan
saat ini (pilih dari daftar kegiatan): buat daftar
kegiatan yang dapat dilakukan saat ini.
• Bantu pasien menyebutkannya
dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan
pasien.
Bantu pasien untuk dapat memilih/ menetapkan
kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang dapat
dilakukan:
• Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat
pertemuan.
• Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang
ia tetapkan.
Latih kegiatan yang telah dipilih pasien:
• Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara
melakukannya)
• Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan dua
kali per hari
• Berikan dukungan dan pujian yang nyata
setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
Rencanakan kegiatan sesuai kemampuan pasien dan menyusun
rencana kegiatan:
• Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
• Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
• Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
aktivitas.
• Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
• Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan.
• Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien.
SP PENGKAJIAN DAN LATIHAN KEGIATAN PERTAMA:
Identifikasi tentang pandangan/ penilaian pasien tentang diri sendiri
dan pengaruhnya terhadap hubungan dengan orang lain, harapan
yang telah dan belum tercapai, upaya yang dilakukan untuk
mencapai harapan yang belum terpenuhi
Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
(buat daftar kegiatan)
Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini
Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini untuk dilatih
Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
Latihan 1
dua kali per hari
SP LATIHAN KEGIATAN II:
Evaluasi tanda dan gejala harga diri rendah
Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan
pertama yang telah dilatih dan berikan pujian
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
Latih kegiatan kedua (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: dua
kegiatan masing-masing dua kali per hari Latihan 2
SP LATIHAN KEGIATAN III: LATIHAN 3
Evaluasi tanda dan gejala harga diri rendah
Validasi kemampuan melakukan kegiatan pertama dan
kedua yang telah dilatih dan berikan pujian
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama dan
kedua
Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
Latih kegiatan ketiga (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: tiga
kegiatan, masing-masing dua kali per hari
SP LATIHAN KEGIATAN IV: LATIHAN 4
Evaluasi data harga diri rendah
Validasi kemampuan melakukan kegiatan pertama, kedua,
dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama, kedua, dan
ketiga
Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
Latih kegiatan keempat (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat
kegiatan, masing-masing dua kali per hari
Tujuan
Keluarga mampu :
• mengenal masalah harga diri rendah
• mengambil keputusan untuk merawat harga diri rendah
• merawat harga diri rendah
• memodifikasi lingkungan yang mendukung meningkatkan harga
diri pasien
• menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
• memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
• Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
• Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya harga
diri rendah
• Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
• Membimbing keluarga merawat harga diri rendah
• Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung meningkatkan harga diri pasien
• Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
• Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
SP MENGENAL MASALAH DALAM MERAWAT HARGA DIRI RENDAH
dan LATIHAN CARA MERAWAT: MELATIH KEGIATAN PERTAMA
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien harga diri
rendah
Jelaskan tentang harga diri rendah: pengertian, tanda & gejala, proses
terjadinya harga diri rendah, dan akibat jika tidak diatasi (gunakan
booklet)
Jelaskan cara merawat harga diri rendah LATIHAN 5

Berikan pujian semua hal yang positif pada pasien


Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien
Bimbing memberikan bantuan pada pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
MELAKUKAN KEGIATAN KEDUA
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala harga diri
rendah
Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri
pujian.
Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan
kedua yang dipilih pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
MELAKUKAN KEGIATAN KETIGA
• Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi
gejala harga diri rendah
• Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing
pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
• Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri
pujian
• Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga
yang dipilih
• Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian.
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING LATIHAN 8
MELAKUKAN KEGIATAN KEEMPAT
• Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala harga diri
rendah
• Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
• Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri
pujian
• Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat
yang dipilih
• Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh, dan rujukan
• Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.
Kemampuan Pasien :
Mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Menilai dan memilih kemampuan yang dapat dikerjakan
Melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
Membuat jadual kegiatan harian
Melakukan kegiatan sesuai jadual kegiatan harian
Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam
mengatasi harga diri rendah
Kemampuan Keluarga (Pelaku Rawat):
Mengenal harga diri rendah yang dialami pasien (pengertian, tanda
dan gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah)
Mengambil keputusan merawat harga diri rendah
Merawat harga diri rendah
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
pasien untuk meningkatkan harga dirinya
Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi harga
diri rendah
Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan
melakukan rujukan.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Rencana Tindak Lanjut Perawat
Pasien
(Topik , waktu, dan tempat)
Keluarga (nama perawat)
http://ww1.prweb.com/prfiles/2005/02/01/204264/005-encourage-self--i-i.jpg
http://buddhism.kalachakranet.org/images/esteem.jpg
BUKU SUMBER
Herdman, T.H. (2012), NANDA International Nursing Diagnoses Definition &
Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell

Keliat, B.A., dkk. (2011), Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC

Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005), Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition.
Missouri: Mosby

Anda mungkin juga menyukai