Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

“Fisiologi Otot jantung”

Nama Anggota : Mahida Rina Susanti (019.06.0056)


Rosalina Yolanda (020.06.0073)
Sigarni Muliana (020.06.0077)
Kelas/Sesi : B/1

Dosen : dr. Dian Rahadianti, M. Biomed, Siti Ruqayyah, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan hasil Laporan
Praktikum “fisiologi Otot Jantung” Blok kardiovaskular I ini.

Dalam penyusunan Laporan Praktikum Fisiologi Otot Jantung ini, saya menyadari
sepenuhnya banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya. Hal ini disebabkan terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan
dan petunjuk dari semua pihak tidaklah mungkin hasil Laporan Praktikum Fisiologi Otot Jantung
ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
dengan baik
2. Dr. Dian Rahadianti, M.Biomed dan Ibu Siti Ruqayyah, M.Sc Selaku dosen pembimbing
praktikum Fisiologi Otot Jantung, atas segala masukkan, bimbingan dan kesabaran dalam
menghadapi keterbatasan saya dan teman-teman.
3. Teman-teman sejawat yang telah memberikan masukkan dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan kepada saya dan
teman-teman, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta Laporan Praktikum
Fisiologi Otot Jantung ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 28 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................. 2
BAB I JUDUL PRAKTIKUM ................................................ 3
1.1 Tujuan Praktikum.......................................................... 3
BAB II METODE PRAKTIKUM........................................... 9
2.1 Waktu dan Tempat........................................................ 9
2.2 Alat dan Bahan............................................................... 9
2.3 Cara Kerja ..................................................................... 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................... 11
3.1 Hasil................................................................................ 11
3.2 Pembahasan Hasil Pengamatan...................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 23
BAB I
JUDUL PRAKTIKUM

Fisiologi Otot Jantung


Topik 1 “Pengaruh Radius Vaskular terhadap Laju Aliran Darah”
Topik 2 “Pengaruh Berbagai Ion terhadap Frekuensi Denyut Jantung”

1.1 Tujuan Praktikum


Topik 1
1. Untuk memahami bagaimana radius vaskular mempengaruhi laju aliran darah
2. Untuk memahami bagaimana radius vaskular berubah dalam tubuh
3. Untuk memahami bagaimana menginterpretasikan grafik radius vaskular-laju
aliran darah
Topik 2
1. Untuk memahami pergerakan ion yang terjadi selama potensial aksi jantung
2. Untuk mendeskripsikan pengaruh potensial ion kalium, natrium, dan kalsium pada
denyut jantung
3. Untuk menjelaskan bagaimana kanal kalsium blocker digunakan secara farmasi
untuk mengobati pasien jantung
4. Untuk menerangkan terminologi inotropik dan kronotropik
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Desember 2020
Waktu : 10.00-11.40
Tempat : Laboratorium Fisiologi FK Unizar

2.2 Alat dan Bahan


Topik 1
1. Gelas bagian kiri – mensimulasikan darah yang mengalir dari jantung
2. Tabung aliran antara gelas bagian kiri dan bagian kanan – mensimulasikan arteri
3. Gelas bagian kanan – mensimulasikan berbagai organ tubuh

Topik 2

1. Layar osiloskop – menampilkan aktivitas kontraktil dari jantung katak

2. Apparatus untuk mempertahankan jantung katak – meliputi larutan Ringer 23°C

3. Ion kalsium

4. Ion natrium

5. Ion kalium

6. Jantung katak untuk simulasi


2.3 Cara Kerja
Topik 1

1. Untuk mempelajari pengaruh radius pembuluh darah terhadap laju aliran darah,
pertahankan kondisi tekanan, viskositas, dan panjang pembuluh melalui aktivitas
berikut ini (amati Gambar 2), dengan asumsi bahwa semua variabel tersebut bernilai
konstan. Tekanan : 100 mmHg Viskositas : 1.0 Panjang : 50 mm
2. Tingkatkan radius tabung aliran menjadi 1.5 mm dengan cara meng-klik panel
bertanda + di sebelah tampilan radius. 5
3. Tekan ‘start’ dan amati pergerakan cairan ke dalam gelas bagian kanan (cairan
bergerak lamban karena sejumlah kondisi, mohon bersabar). Tekanan mendorong
cairan dari gelas bagian kiri ke gelas bagian kanan melalui tabung aliran. Laju aliran
akan tampak pada layar setelah gelas bagian kiri selesai dikosongkan.
4. Tekan ‘record data’ untuk menampilkan hasil dalam tabel.
5. Tekan ‘refill’ untuk mengisi kembali gelas bagian kiri.
6. Tingkatkan radius tabung aliran menjadi 2.0 mm dengan cara menekan tombol + di
sebelah tampilan radius. Selanjutnya, tekan ‘start’ dan amati pergerakan cairan
menuju gelas bagian kanan.
7. Tekan ‘record data’ untuk menampilkan hasil dalam tabel.
8. Tekan ‘refill’ untuk mengisi kembali gelas bagian kiri.
9. Kalian akan mengamati pengaruh penambahan bertingkat dari radius tabung aliran.
a. Tingkatkan radius tabung aliran sebesar 0.5 mm.
b. Tekan ‘start’ dan amati pergerakan cairan ke dalam gelas bagian kanan.
c. Tekan ‘record data’ untuk menampilkan hasil dalam tabel.
d. Tekan ‘refill’ untuk mengisi kembali gelas bagian kiri.
e. Ulangi tahapan ini sampai kalian mencapai radius tabung aliran sebesar 5.0 mm.
10. Tekan ‘plot data’ untuk menampilkan ringkasan data pada tabel plot. Radius akan
ditampilkan pada aksis X dan laju aliran akan ditampilkan pada aksis Y.
11. Tekan ‘submit’ untuk merekam plot kalian dalam laporan praktikum.

Topik 2

1. Amati aktivitas kontraktil dari jantung katak pada osiloskop, seperti pada Gambar 3.
2. Tekan ‘record data’ untuk merekam jumlah kontraksi ventrikel per menit (dari layar
denyut jantung).
3. Pindahkan pipet tetes botol ion kalsium ke jantung katak untuk melepaskan ion
kalsium pada jantung. Catatlah perubahan pada denyut jantung setelah kalian
meneteskan ion kalsium pada jantung.
4. Ketika layar aktivitas jantung menunjukkan ‘Heart Rate Stable’, tekan ‘record data’
untuk menampilkan hasil kalian dalam tabel.
5. Tekan ‘23°C Ringer’s’ (dalam suhu kamar) untuk menggenangi jantung dan
membersihkan kalsium. Ketika layar aktivitas jantung menunjukkan pembacaan
‘Heart Rate Normal’, kalian dapat melanjutkan tahapan berikutnya.
6. Pindahkan pipet tetes botol ion natrium ke jantung katak untuk melepaskan ion
natrium pada jantung. Catatlah perubahan segera pada denyut jantung dan perubahan
denyut jantung berkala setelah kalian meneteskan ion natrium pada jantung.
7. Setelah menunggu setidaknya 20 detik (layar grafik akan membuat dua sapuan
lengkap melintasi osiloskop), tekan ‘record data’ untuk menampilkan hasil kalian
dalam tabel.
8. Tekan ‘23°C Ringer’s’ (dalam suhu kamar) untuk menggenangi jantung dan
membersihkan natrium. Ketika layar aktivitas jantung menunjukkan pembacaan
‘Heart Rate Normal’, kalian dapat melanjutkan tahapan berikutnya.
9. Pindahkan pipet tetes botol ion kalium ke jantung katak untuk melepaskan ion kalium
pada jantung. Catatlah perubahan segera pada denyut jantung dan perubahan denyut
jantung berkala setelah kalian meneteskan ion kalium pada jantung.
10. Setelah menunggu setidaknya 20 detik (layar grafik akan membuat dua sapuan
lengkap melintasi osiloskop), tekan ‘record data’ untuk menampilkan hasil kalian
dalam tabel.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHSAN
3.1 Hasil
Topik 1
1. Tabel Data Pengaruh Radius Vaskular terhadap Laju Aliran Darah
`
Aliran Radius Viskositas Panjang (mm) Tekanan
(ml/min) (mm) (mmHg)
0,8 1,0 1,0 50 100
12,6 2,0 1,0 50 100
30,7 2,5 1,0 50 100
63,6 3,0 1,0 50 100
117,8 3,5 1,0 50 100
201,0 4,0 1,0 50 100

2. Tabel Plot Pengaruh Radius Vaskular terhadap Laju Aliran Darah

Topik 2
1. Tabel Pemberian Larutan Ion terhadap Frekuensi Denyut Jantung
Larutan Denyut Jantung
- 60
Kalsium 70
Sodium -34
Kalium -28

2. Grafik Jumlah Kontraksi Ventrikel per Detik pada pemberian tiap larutan ion
Kalsium

Kalsium

Sodium

Kalium

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum, pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan.
Percobaan yang pertama yaitu adalah percobaan untuk mengetahui pengaruh radius
pembuluh darah terhadap laju aliran darah sedangkan pada percobaan yang kedua
dilakukan percobaan untuk melihat apakah ada dampak dari pemberian kalsium,
sodium dan potasium terhadap curah jantung.

Pada percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui radius pembuluh darah


terhadap laju aliran darah, pertahanan kondisi tekanan , viskositas dan panjang
pembuluh darah. Dimana tekanan yang digunakan adalah 100 mmHg, viskositas 1.0
dan panjang 50 mm. Sedangkan radius atau jari-jari yang digunakan adalah 1.5 mm
dan ditingkatkan sampai 5.00 mm yang ditingkatkan secara bertahap sebanyak 0.5
mm sampai mencapai 5.00 mm. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil laju
aliran darah yang terus meningkat ketika dilakukan penambahan radius. Dimana hasil
yang didapatkan saat radius 1.0 mm adalah 0.8 ml/min sedangkan pada radius 5.0 mm
didapatkan hasil laju aliran darah yaitu 490.0 ml/min. Laju aliran darah dipengaruhi
oleh mekanisme aliran darah melalui pembuluh darah dijelaskan menurut hukum
Poiseuille, dimana gradien tekanan sebanding dengan laju aliran darah dan
berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler. Gradien tekanan adalah perbedaan
antara tekanan awal dan tekanan akhir suatu pembuluh. Darah mengalir dari tekanan
lebih tinggi ke tekanan lebih rendah mengikuti penurunan gradien tekanan. Semakin
besar gradien tekanan yang mendorong darah melalui pembuluh tersebut, maka akan
semakin besar laju aliran darah. Laju aliran ditentukan oleh perbedaan tekanan antara
kedua ujung pembuluh. Namun karena adanya resistensi, tekanan aliran akan
menurun sewaktu darah menyusuri panjang pembuluh. Resistensi diartikan sebagai
suatu ukuran tahanan yang disebabkan akibat gesekan antara isi pembuluh darah yang
bergerak terhadap dinding pembuluh yang statis. Seiring meningkatnya resistensi,
darah akan semakin sulit melewati pembuluh sehingga laju aliran akan berkurang.
Resistensi terhadap aliran darah sendiri bergantung pada tiga faktor yaitu kekentalan
darah, panjang pembuluh, dan jari-jari pembuluh. Kekentalan darah menjadi salah
satu faktor terpenting karena semakin kental cairan, semakin besar kekentalannya.
Kekentalan darah ditentukan terutama oleh jumlah sel darah merah yang beredar. Jika
sel darah merah jumlahnya berlebihan maka aliran darah menjadi lebih lambat
daripada normal. Semakin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama,
maka zat cair yang mengalir lewat pembuluh darah tersebut akan memperoleh
tahanan semakin besar dan konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair
akan lebih besar pada pembuluh darah yang pendek. Sedangkan efek diameter/jari-
jari pembuluh darah yang semakin besar memiliki pengaruh terhadap kecepatan aliran
darah yang semakin cepat.

Pada percobaan kedua dilakuakan penambahan ion-ion tertentu terhadap frekuensi


dengut jantung. Ion yang digunakan adalah kalsium, sodium dan potassium. Sebelum
diberikan pengaruh ion, maka dilakukan perhitungan denyut jantung awal dan
didapati nilai heart rate 60 beats/min. Setelah diberikan ion kalsium, sodium dan
pottasium didapati nilai heart rate 70 beats/ mins, -34 beats/min dan -28 beats/min
secara berturut. Hal ini sesuai dengan literature dimana ketika ditambahkan ion-ion
tertentu jantung akan berdampak pada denyutannya. Pengaruh Ion Kalsium :
Kelebihan ion kalsium berlawanan dengan efek kalium, menyebabkan jantung
berkontraksi spastis sehingga meransang proses kontraksi jantung. Pengaruh Ion
Natrium : Kelebihan dapat menekan fungsi jantung, semakin besar konsentrasi ion
natrium dalam cairan ekstrasel, semakin berkurang efektifnya ion kalsium.
Konsentrasi ion natrium sangat rendah dan dapat menyebabkan kematian karna
fibrilasi jantung (kontraksi terkoordinasi). Pengaruh Ion Kalium (potassium) :
Kelebihan dalam cairan ekstrasel menyebabkan jantung dibatasi dan lemas, serta
frekuensi jantung melambat. Kelebihan yang sangat besar akan menghambat hantaran
implus jantung dari atrium ke ventrikel, selain itu intensitas potensial aksi juga
berkurang. Jantung ditambahkan larutan ringer laktat untuk mengembalikan atau
menetralkan kondisi jantung seperti semula sebelum diberikan penambahan ion-ion.

DAFTAR PUSTAKA

Irawati, Lili 2015, Aktifitas Listrik pada Otot Jantung, Jurnal Kesehatan Andalas. Vol
4. No 2
Sherwood, Lauralee 2020. Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem Edisi 9, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Susendi, Nurike. Hasanah, Aliya. Sumiwi, Sri. 2019. Kajian Metode Isolasi Jantung.
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Vol 17. No 3

Ubruangge, Tonci. Wangko Sunny. Kalangi, Sonny. 2016. Gambaran Otot Jantung,
Jurnal e-Biomedik. Vol 4. No 2.

Anda mungkin juga menyukai