Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ESSAY KULIAH

Nama : Sigarni Muliana

NIM : 020.06.0077

Kelas : B

Blok : KARDIOVASKULAR 1

Dosen Pengampu : dr. I Nyoman Gede Wardana, M. Biomed

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Al-Azhar

Tahun 2020/2021
“Embriologi dan Anatomi Sistem Kardiovaskular”

Sistem kardiovaskuler adalah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan
manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan
untuk menyuplai oksigen dan nutrien dari ibu kepada embrio. Sebagai mahasiswa kedokteran
sangat penting untuk mengenal sistem kardiovaskuler. Pengetahuan yang memadai mengenai
anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler. Dianatarnya memahami anatomi jantung,
embrioogi, pembuluh limfa, dan pembuluh darah. Dengan mengenal sistem kardiovaskuler dan
fungsinya, sebagai calon dokter akan dapat mendeteksi sistem kardiovaskuler yang normal dan
tidak normal dan memberikan intervensi yang tepat. Di sini, topik yang akan dibahasan adalah
tentang sistem kardiovaskuler, Embriologi, Pembuluh darah, dan Pembluh limfa.

Pada sistem kardiobvaskulas dapat kita ketahui adanya aorta yang merupakan arteri
terbesar di tubuh yang menerima curah jantung dari ventrikel kiri dan memasok tubuh dengan
darah beroksigen melalui sirkulasi sistemik. Aorta dapat dibagi menjadi empat bagian, meliputi :
aorta asenden, arkus aorta, aorta torakalis (aorta descenden), aorta abdominalis, dan berakhir
setinggi vertebra lumbalis IV dengan bifurkasio menjadi arteri iliaca comunis sinistra dan
dekstra. Aorta ascendens mulai dari basis ventrikulus sinistra dan berjalan ke atas dan depan
sehingga terletak di belakang pertengahan kanan angulus sterni, tempat pembuluh nadi ini
melanjutkan diri menjadi arkus aorta. Aorta ascenden terletak di dalam pericardium fibrosum
dan terbungkus bersama dengan truncus pulmonalis di dalam sarung pericardium serosum.
Hanya arcus aorta yang berada di mediastinum superius. Struktur ini dimulai saat aorta ascenden
muncul dari cavitas pericardialis dan berjalan ke atas, ke belakang, dan ke sisi kiri saat melewati
mediastinum superius, berakhir di sisi kiri vertebra torakalis IV/V. Membentang sampai setinggi
garis pertengahan manubrium sterni, arcus aorta mulanya berada di anterior dan akhirnya di sisi
lateral trachea. Cabang pertama arcus aorta adalah truncus brachicephalica, merupakan cabang
paling besar dari ketiga cabang arkus aorta. Cabang kedua adalah arteria karotis communis
sinistra. Cabang ketiga adalah arteri subklavia sinistra, merupakan suplai utama untuk
ekstremitas superior sinistra. Aorta descenden terletak di dalam mediastinum posterius dan mulai
sebagai lanjutan arcus aorta di sebelah kiri pinggir bawah corpus vertebra torakalis IV (setinggi
angulus sterni). Kemudian berjalan turun ke bawah di dalam mediastinum posterius, miring ke
depan dan medial untuk mencapai permukaan anterior columna vertebralis. Setinggi vertebra
torakalis XII pembuluh ini berjalan di belakang diafragma (melalui hiatus aorticus) pada garis
tengah dan melanjutkan diri sebagai aorta abdominalis. Aorta abdominalis dimulai dari hiatus
aorticus diafragma sebagai suatu struktur garis tengah tubuh setinggi kira-kira tepi bawah
vertebra torakalis XII. Aorta ini turun ke bawah pada fascies anterior corpus vertebra lumbalis I-
IV dan berakhir tepat di kiri garis tengah tubuh pada tepi bawah vertebra lumbalis.

Terdapat tiga jenis arteri di tubuh : arteri elastik, arteri muskular, dan arteriol. Arteri
elastik adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh mencakup trunkus pulmonalis dan aorta
serta cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh darah ini terutama terdiri atas serat jaringan
elastik. Serat ini memberi kelenturan dan daya regang sewaktu darah mengalir. Dalam keadaan
segar, dinding arteri tipe ini dapat terlihat berwarna kuning karena banyak sekali lembaran-
lembarang elastin. Tunika intima arteri elastis disusun oleh endotel yang dipotong oleh lapisan
tipis jaringan ikat di bawahnya. Dalam jaringan tersebut, terdapat fibroblas, sedikit otot polos,
dan serat kolagen. Lamina elastika interna dapat ditemukan pada arteri tipe ini. Tunika media
arteri tipe elastis unsur penyusunnya didominasi oleh lembaran elastin berpori, yang disebut
membran fenestrata. Lamina elastika eksterna juga dapat ditemukan di tunika media. Tunika
adventisia arteri elastis relatif tipis, disusun oleh jaringan ikat fibroelastis longgar yang
mengandung fibroblas. Vasa vasorum banyak ditemukan di tunika adventisia. Dari vasa vasorum
pembuluh terus menjadi bantalan kapilar dan masuk sampai ke tunika media untuk membawa
nutrisi dan oksigen bagi jaringan ikat.

Pada minggu kelima, terdapat tiga pasang pembuluh darah balik utama, yaitu:

1. Vena vitelina (vena omfalomesentrika) yang mengangkut darah dari kantung kuning ke sinus
venosus. Vena vitelina kemudian akan berkembang menjadi sinusoid hati, bagian hepatokardial,
vena cava inferior, vena porta, dan vena mesentrika superior.

2. Vena umbilikalis yang berasal dari vili-vili korion dan mengangkut darah dengan oksigen
tinggi ke janin. Vena umbilikalis kemudian akan menjadi ligamentum teres hepatis setelah bayi
lahir. 10

3. Vena kardinalis yang mengembalikan darah dari tubuh janin ke jantungnya sendiri. Vena
kardinalis kemudian akan menjadi vena cava inferior, vena cava superior, vena azigos, dan vena
hemi azigos, vena renalis kiri, dan vena iliaka komunis kiri.
Pembahasan kedua yaitu mengenai Embriologi atau perkembangan jantung,
Pembentukan Jantung dan Pembuluh Darah Besar. Pada awal gestasi, embrio dapat mencukupi
kebutuhan nutrisi melalui proses difusi. Dengan berkembangnya embrio, kebutuhan nutrisi
semakin meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas metabolik dan hal ini tidak dapat
tercukupi dengan proses difusi saja. Pada saat inilah terjadi pembentukan sistem kardiovaskuler
untuk mendukung pengantaran nutrisi. Sistem kardiovaskuler terbentuk dari jaringan
angioblastik yang berasal dari sel-sel mesenkim mesoderm. Secara umum, embriogenesis
jantung normal terdiri dari 4 tahapan yaitu Pembentukkan buluh jantung (tubing), Pembentukan
jerat jantung atau perputaran bagian-bagian bakal jantung dan arteri besar (looping),
Pembentukan sekat jantung (septasi), pergeseran bagian-bagian jantung sebelum mencapai
bentuk akhirnya (migrasi).

Pembentukan buluh jantung (tubing) awalnya jantung merupakan sebuah buluh/tabung


lurus yang berasal dari fusi sepasang primordia yang simetris. Buluh jantung ini dindingnya
terdiri dari 3 lapis 3 yaitu: a) Endokardium yang membentuk lapisan dalam jantung; b)
Miokardium yang membentuk lapisan dinding muskular; c) Epikardium atau perikardium viseral
yang melapisi bagian luar buluh darah jantung. Buluh jantung mengalami elongasi, dilatasi, dan
konstriksi di beberapa tempat membentuk atrium primitif, komponen ventrikel yang terdiri dari
segmen inlet dan outlet, dan trunkus arteriosus yang nantinya menjadi aorta dan arteri pulmonalis
Vena umbilikalis yang mengalirkan darah dari plasenta, vena vitelina yang berasal dari yolk saci
serta vena kardinalis yang berasal dari embrio bergabung dan masuk ke sinus venosus, untuk
selanjutnya berhubungan dengan atrium primitif dari tabung jantung. Bagian distal trunkus
arteriosus (aortic sac) di dalam perkembangannya bergabung dengan arcus aorta dan aorta
desendens. Keadaan ini terjadi pada embrio berusia 6 minggu.

Pembentukan jerat jantung (cardiac looping) Buluh jantung kemudian terus memanjang dan
membengkok. Bagian sefalik membengkok ke ventral, kaudal, dan ke kanan, sementara bagian
kaudal bergeser ke dorsokranial dan kiri. Pembengkokan ini akan membentuk rongga jantung
yang selesai pada hari ke 28. Selain itu akan terjadi perluasan lokal disepanjang buluh. Bagian
kaudal yang disebut sebagai atrium primitif akan masuk ke dalam rongga perikardium.
Persambungan atrioventrikel akan membentuk saluran atrioventrikuler yang menghubungkan
atrium primitif dengan ventrikel embrionik. Bulbus kordis proksimal akan membentuk bagian
ventrikel kanan yang bertrabekular. Bagian tengah yang disebut konus kordis akan membentuk
saluran keluar kedua ventrikel. Bagian distal bulbus yaitu trunkus arteriosus akan membentuk
bagian proksimal aorta dan arteri pulmonalis. Pada akhir pembentukan jerat jantung, buluh
jantung yang masih berdinding licin mulai membentuk trabekulasi di dua daerah yang berbatas
tegas, dapat proksimal dan distal terhadap primary interventricular foramen. Bagian bulbus akan
tetap licin. Ventrikel primitif yang kini bertrabekulasi ventrikel kiri primitif. Sedangkan sepertiga
bagian bulbus cordis yang bertrabekulasi disebut ventrikel kanan primitif. Bagian trunkus dan
conus jantung awalnya terletak di sisi kanan rongga perikardium, secara berkala bergeser ke
tempat yang lebih medial.

Pembentukan sekat jantung (septasi) Sekat jantung utama terbentuk pada hari ke 27 dan
37 perkembangan janin. Proses septasi terjadi pada segmen atrium, ventrikel, dan trunkus
arteriosus. Pembentukan sekat pada common atrium Pada akhir minggu ke 4 atrium primitif
terseptasi dengan terbentuknya sekat yang disebut septum primum. Sekat ini tumbuh dari atap
atrium komunis meluas kearah bantalan endokardial di dalam kanalis atrioventrikuler. Lubang
antara lapisan bawah septum primum dan bantalan endokardial adalah ostium primum.6 Dalam
perkembangan selanjutnya, perluasan dari bantalan endokardial superior dan inferior yang
tumbuh sepanjang ujung septum primum, dan perlahan menutupi ostium primum. Tetapi
sebelum penutupan sempurna, timbul lubang 6 pada septum primum. Bila lubang tersebut
bersatu, terbentuklah ostium sekundum. Dengan demikian aliran darah bebas dari atrium primitif
kanan ke kiri masih terjadi.6 Rongga primitif kanan meluas hingga menimbulkan suatu lipatan
baru yaitu septum sekundum, yang tidak pernah membentuk suatu pemisah sempurna di rongga
atrium. Kaki depannya akan meluas ke bawah sekat dalam kanalis atrioventrikuler. Jika katup
kiri vena dan septum spurium menyatu dengan sisi kanan septum sekundum, pinggir cekung
yang bebas dari septum sekundum mulai menutupi ostium sekundum. Lubang yang tertinggal
pada septum sekundum disebut foramen ovale. Jika bagian atas septum primum perlahan-lahan
menghilang, bagian yang tertinggal menjadi katup foramen ovale. Hubungan antara kedua
rongga atrium merupakan suatu celah memanjang yang miring, dan arah dari atrium kanan akan
mengalir ke sisi kiri melalui celah ini. Setelah lahir, jika peredaran darah melalui paru mulai
bekerja dan tekanan di dalam atrium kiri meningkat, katup foramen ovale tertekan pada septum
sekundum. Dengan menutupnya foramen ovale, maka atrium kanan akan terpisah dari atrium
kiri. Sekat hasil penutupan tersebut kemudian dinamakan fossa ovalis.
Pembahasan yang ketiga yaitu Pembuluh Darah . Pembuluh Darah Sistem peredaran
darah dibagi menjadi sistem cardiovaskular, yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, darah,
dan sistem limfatik. Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang memungkinkan darah
mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel hidup tubuh dan kemudian kembali ke jantung. Arteri
membawa darah dari jantung, sementara vena darah kembali ke jantung. Arteri dan vena yang
terus-menerus dengan satu sama lain melalui pembuluh darah yang lebih kecil. Arteri cabang
ekstensif untuk membentuk jaringan progresif pembuluh kecil yang disebut dengan arteriol.
Sebaliknya, Vena yang berukuran kecil disebut venula. Pembuluh darah utama terdiri dari
trunkus pulmonalis, trunkus aorta dan cabang-cabangnya, vena kava superior, inferior dan
cabang-cabangnya. Divisi utama dari aliran darah adalah sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik.
Sirkulasi paru termasuk pembuluh darah yang mengangkut darah ke paru-paru untuk pertukaran
gas dan kemudian kembali ke jantung. Ini terdiri dari ventrikel kanan yang memompa darah,
trunkus pulmonalis dengan valva pulmonalis, arteri pulmonalis yang mengangkut darah
terdeoksigenasi ke paru-paru, kapiler paru dalam setiap paru-paru, vena pulmonalis yang
transportasi oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang menerima darah dari vena
pulmonalis. Sirkulasi sistemik melibatkan semua bagian dari tubuh yang bukan merupakan
bagian dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium kanan, ventrikel kiri, aorta dengan valva
aorta, semua cabang aorta, semua kapiler selain yang di paru-paru yang terlibat dengan
pertukaran gas. Atrium kanan menerima semua vena yang kembalinya darah oksigen dari
pembuluh darah sistemik.

Dinding pembuluh darah terutama arteri merupakan organ aktif secara metabolik yang
harus memenuhi kebutuhan energi untuk mempertahankan tegangan otot polos dan fungsi sel
endotel dengan baik. Setiap kali jantung berdenyut terdapat gelombang darah baru yang mengisi
arteri, jika arteri kaku dan tidak mempunyai distensibilitas, tekanan akan naik jauh lebih tinggi di
sistol dan drop untuk hampir nol di diastol. Tetapi ketika arteri sehat, mereka memperluas
dengan masing-masing sistol dan menyerap beberapa kekuatan darah untuk dipompakan.
Kemudian, ketika jantung dalam diastol, elastisitas mereka mempertahankan tekanan darah dan
mencegah tekanan darah jatuh ke nol. Dengan demikian, arteri yang elastis "memuluskan"
fluktuasi tekanan dan mengurangi stres pada arteri yang lebih kecil. Arteri kecil dan arteriol
disebut juga sebagai pembuluh resistensi karena mereka adalah tempat utama dari resistensi
perifer. Tekanan dipengaruhi oleh resistensi, dan aliran dipengaruhi oleh keduanya. Darah
mengalir lebih cepat jika di tengah pembuluh darah, di mana ia bertemu sedikit gesekan, dan
lebih lambat jika dekat dengan dinding, di mana ia mengalami gesekan pada dinding pembuluh
darah. Ketika pembuluh darah melebarkan, sebagian besar darah dalam tengah pembuluh dan
aliran rata mungkin cukup cepat. Ketika pembuluh mengalami konstriksi, banyak darah yang
lebih dekat dengan dinding sehingga menurunkan aliran darah.

Pembahasan yang terakhir yaitu Pembuluh limfa, pada dasarnya adalah saluran yang
membawa cairan jelas atau keputih-putihan, yang disebut getah bening. Cairan ini memasuki
pembuluh dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler sistem
kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam pembuluh limfatik, cairan ini disebut getah bening
yang mana komposisinya hampir sama dengan komposisi cairan interstisial. Getah bening ini
membantu dalam kliring jaringan infektif organisme, racun, dan lain-lain. Salurannya berbentuk
tabung, mirip pembuluh darah yang mencakup semua jaringan tubuh. Disepanjang pembuluh
limfe terdapat organ yang disebut nodus limfe (lymph node) yang menyaring limfe. Di dalam
nodus limfe terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah dengan ruang-ruang yang
penuh dengan sel darah putih. Nodus limfatikus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe
berupa benda oval atau bulat kecil. Fungsi nodus ini untuk menyaring antigen dari limfe dan
menginisasi respon imun.

Komponen pembuluh limfe diantaranya yaitu Kapiler getah bening merupakan pembuluh limfe
terkecil, membentuk anyaman yang luas dan berakhir buntu. Kapiler ini memiliki fungsi untuk
menampung cairan limfe yang berasal dari masing-masing kapiler. Kapiler ini terdiri atas saluran
yang berndinding tipis, dilapisi endotel, lumenya tidak teratur. Pembuluh limfe besar , Pembuluh
limfe kanan dan dada Sistem limfatik tubuh terdiri dari sisterna kili, ductus thoraccus, kelenjar
limfe dan pembuluh limfe. Sisterna kili adalah sebuah kantong limfatik yang terletak sebelah
anterior dari vertebra L-2 dan sebelah posterolateral dari aorta abdominalis. Ductus thoracicus
bermula dari sisterna kili dekat vertebra Th-12 dan berjalan keatas melalui hiatus aorta
diafragma, pada permukaan anterior kolumna vertebralis diantara aorta torakalis dan vena
Azygos, duktus torasikus terletak di mediastinum posterior. Setinggi vertebra Th-4, 14 ductus
thoracicus menyilang kekiri kolumna vertebralis dan berjalan keatas dibelakang arkus aorta, dan
bermuara pada vena subklavia. Beberapa buah pembuluh limfe menghubungkan kelenjar limfe
yang terletak sekitar vertebra lumbalis dan sisterna kili. Ductus Lymphaticus Dexter Ductus
Lymphaticus Dexter atau pembuluh limfe kanan ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala,
dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di
bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan). Ductus
Thoracicus Pembuluh limfe dada atau ductus thoracicus mengangkut limfe yang berasal dari
bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik dibawah vena subclavia sinistra (vena yang
melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya
pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang
diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-
putihan.

Dari uriaian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem kardiovaskular merupakan suatu
sistem organ untuk memindahkan zat (nutrien seperti asam amino dan elektrolit, hormon, sel
darah dll) dari dan menuju sel-sel tubuh manusia. Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung,
pembuluh darah, dan saluran limfe .Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki
empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria
(atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik
bawah, sedangkan ventrikel yang memompa darah dari jantung. Aorta yang merupakan arteri
terbesar di tubuh yang menerima curah jantung dari ventrikel kiri dan memasok tubuh dengan
darah beroksigen melalui sirkulasi sistemik. Embriogenesis jantung normal terdiri dari 4 tahapan
yaitu Pembentukkan buluh jantung (tubing), Pembentukan jerat jantung atau perputaran bagian-
bagian bakal jantung dan arteri besar (looping), Pembentukan sekat jantung (septasi), pergeseran
bagian-bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya (migrasi). Pembuluh darah
membentuk jaringan pipa yang memungkinkan darah mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel
hidup tubuh dan kemudian kembali ke jantung. Limfa disebut juga getah bening, merupakan
cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan
darah. Cairan Limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit
yang masuk ke dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Griadhi , I Putu Adiartha. 2016. Sistem Kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Nur, Aliya. Sudibjo. Hartini, Yuliawati. 2016, Juli. Variasi Percabangan Arcus Aorta Pada Cadaver di
Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Vol
26. No 2.

Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Organ-Organ Dalam. Jilid 2. Edisi 23

Suharsono, Hamong. 2017. Pembuluh Limfe. Denpasar. Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai