Anda di halaman 1dari 7

MEDICINESIA

Pengetahuan, lentera kesehatan

 HOME
 BASIC MEDICINE
 CLINICAL ASPECTS
 JOURNAL AND NEWS
 LIBRARY

Respirasi

Volume dan Kapasitas Paru


June 25, 2011 Medicinesia6 Comments kapasitas cadangan ekspirasi, kapasitas cadangan inspirasi, kapasitas paru,kapasitas

tidal, kapasitas total, pernafasan, spirometri, volume paru


Artikel ini sudah dibaca 225767 kali!

Spirometri adalah salah satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk mempelajari ventilasi
paru, yaitu dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru. Spirometer terdiri dari
sebuah drum yang dibalikkan di atas bak air dan diimbangi oleh suatu beban. Di dalam drum terdapat
gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen. Terdapat sebuah pipa yang menghubungkan mulut
dengan ruang gas. Bila seseorang bernapas melalui pipa tersebut, drum akan naik turun dan terjadi
perekaman yang sesuai pada gulungan kertas yang berputar.

Spirometri1
Gambar 1. Spirometer1

Gambar 2. Peristiwa Pernapasan Selama Bernapas Normal, Inspirasi Maksimal, dan Ekspirasi
Maksimal1
Gambar di atas adalah sebuah spirogram yang menunjukkan perubahan volume paru pada berbagai
kondisi pernapasan. Untuk memudahkan penjelasan mengenai peristiwa ventilasi paru, udara dalam
paru pada diagram dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas yang merupakan nilai rata-rata
pada laki-laki dewasa muda.

Volume Paru1,2
Pada bagian kiri gambar dituliskan empat volume paru. Bila semuanya dijumlahkan, sama dengan
volume maksimal paru yang mengembang. Penjelasan dari masing-masing volume ini adalah sebagai
berikut.

1. Volume tidal (VT) adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernapas
normal; besarnya kira-kira 500 mililiter.

2. Volume cadangan inspirasi (IRV) adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di
atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat dengan kontraksi maksimal dari diafragma, m.
intercostalis externi, dan otot inspirasi aksesori; biasanya mencapai 3000 mililiter.

3. Volume cadangan ekspirasi (ERV) adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi
melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidak normal; jumlah normalnya adalah sekitar 1100
mililiter.

4. Volume residu (RV) yaitu volume udara yang masih tetap berada di paru setelah ekspirasi paling
kuat; volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter. Volume residu tidak dapat diukur dengan
spirometer karena volume udaranya tidak masuk maupun keluar dari paru.

Kapasitas Paru1,2,3
1. Kapasitas inspirasi (IC) sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi. Ini adalah
jumlah udara (kira-kira) 3500 mililiter yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkat
ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum.

2. Kapasitas residu fungsional (FRC) sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume
residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300
mililiter).

3. Kapasitas vital (VC) sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume
cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru
setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (kira-kira 4600 mililiter). Nilai ini memberikan informasi yang berguna mengenai
kekuatan otot-otot pernapasan dan aspek fungsi paru lainnya.

4. Kapasitas paru total (TLC) adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar
mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 mililiter); jumlah ini sama dengan
kapasitas vital ditambah volume residu.

Forced Expiratory Flow (FEV1) adalah bagian dari kapasitas vital yang diekspirasi secara paksa pada
satu detik pertama. Nilai FEV1 dapat memberi informasi tambahan. Biasanya nilai FEV1 adalah
sekitar 80% dari VC. Kapasitas vital mungkin saja normal sementara nilai FEV 1 turun pada beberapa
penyakit seperti asma (resistensi saluran napas meningkat karena konstriksi bronkial).
Ventilasi volunter maksimal (MVV) adalah volume udara terbesar yang dapat dimasukkan dan
dikeluarkan dari paru selama 1 menit oleh usaha volunter. Nilai normal MVV adalah 125-170
L/menit.

Volume dan kapasitas paru pada perempuan kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil daripada laki-
laki, dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh
kecil dan astenis. Volume pernapasan semenit adalah jumlah total udara baru yang masuk ke dalam
saluran pernapasan tiap menit, sama dengan volume tidal dikalikan dengan frekuensi pernapasan
permenit. Volume tidal normal kira-kira 500 mililiter dan frekuensi pernapasan normal kira-kira 12
kali permenit sehingga rata-rata volume pernapasan adalah 6 liter/menit.

Komplians Paru dan Dinding Dada3


Interaksi recoil paru dan dada dapat didemonstrasikan dengan cara sebagai berikut. Lubang hidung
dijepit dengan klip dan subjek bernapas melalui suatu spirometer yang memiliki katup tepat di bawah
sambungan dengan mulut yang berisi suatu alat pengukur tekanan. Setelah subjek menginhalasi
sejumlah udara, katup ditutup sehingga jalan napas tertutup. Otot-otot pernapasan kemudian
berelaksasi sementara tekanan pada saluran napas diukur. Prosedur ini dilakukan berulang setelah
menginhalasi atau mengekshalasi berbagai volume secara aktif. Kurva tekanan saluran napas yang
didapatkan adalah kurva tekanan relaksasi dari sistem respirasi total. Tekanan bernilai nol pada
volume paru setelah ekspirasi diam (volume relaksasi, sama dengan FRC). Perubahan volume paru
per unit perubahan tekanan saluran napas adalah komplians paru dan dinding dada. Komplians biasa
diukur pada kisaran tekanan ketika bentuk kurva tekanan relaksasi paling curam. Nilai normalnya
sekitar 0,2 L/cmH2O. Komplians bergantung pada volume paru; orang dengan satu paru memiliki
sekitar separuh perubahan volume untuk suatu nilai perubahan tekanan. Komplians juga sedikit lebih
besar ketika diukur selama deflasi daripada selama inflasi.

Gambar 3. Hubungan Tekanan Intrapulmoner dan Volume3


Flow Volume Loop dan Keterbatasan Aliran Udara Ekspirasi4
Salah satu pengukuran paling praktis dari keseluruhan properti mekanik paru adalah hubungan
aliran-volume ekspirasi maksimum (MEFV) yang didapatkan ketika subjek melakukan manuver
kapasitas vital ekspirasi maksimal setelah inhalasi hingga TLC.

Gambar 4. Kurva Hubungan MEFV dan Kurva Tekanan-Aliran Isovolumik4


Hubungan MEFV menunjukkan adanya keterbatasan aliran udara ekspirasi, misalnya ketika subjek
melakukan ekspirasi berulang kali dengan usaha yang meningkat, hubungan antara aliran ekspirasi
dan tekanan transpulmonal dapat dibentuk pada suatu volume paru. Kurva tekanan-aliran isovolumik
menunjukkan bahwa pada volume paru yang tinggi, aliran tidak terbatas (kurva A). Hal ini
bergantung pada usaha subjek, mencakup faktor kekuatan, kecepatan, dan otot-otot pernapasan. Pada
volume paru yang spesifik lebih rendah (<70% VC), aliran mencapai nilai batas maksimum dengan
peningkatan PL, dan aliran maksimum turun dengan menurunnya volume paru (kurva B dan
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran
darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan
karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga
mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di
pulmo-, dari kata Latin pulmonesuntuk paru-paru.
Gambar: Paru-paru manusia
Advertisement

Advertisement

a. Volume Paru
Untuk memudahkan pengertian peristiwa ventilasi paru, maka udara dalam paru dapat
dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas. Empat macam volume tersebut jika
semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang sedang
mengembang atau disebut juga total lung capacity, dan arti dari masing-masing
volume tersebut adalah sebagai berikut:

1. Volume tidal adalah jumlah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal, besarnya kira-kira 500 mililiter pada laki-laki dewasa.
2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi
setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat, biasanya
mencapai 3000 mililiter.
3. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal, jumlah
normalnya adalah sekitar 1100 mililiter.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter.

B. Kapasitas Paru

Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang-kadang perlu


menyatukan dua atau lebih volume paru di atas. Kombinasi seperti itu disebutkapasitas
paru.

1. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi.
Ini adalah jumlah udara (kira-kira 3500 mililiter) yang dapat dihirup oleh seseorang,
dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah
maksimum.

2. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada
akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter) yang merupakan hasil jumlah dari
volume cadangan ekspirasi dan volume residu.

3. Kapasitas vital adalah jumlah dari volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal
dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara
maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600 mililiter).

4. Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru
sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 mililiter), jumlah ini
sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

Anda mungkin juga menyukai