R. Ajeng Agustina
140310110004
Purwansah Winada
140310110005
M Rizqan Akbar
140310110021
Brain Aulia
140310100016
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
2014
Organisme
uniseluler
MEMBRAN SEL
Membran sel penting untuk kehidupan sel
Membungkus sel dan membatasi sel dari lingkungan
sehingga memelihara perbedaan esential antara sitoplasma
dan lingkungan ekstraseluler
Membungkus organel-organel sel, spt retikulum
endoplasma, badan Golgi, mitokondria, dll; memelihara
perbedaan karakteristiknya dengan sitoplasma.
komponennya dapat bertindak sebagai:
- penghasil ATP, yang digunakan untuk transport molekulmolekul melewatinya
Membran Sel
Lipid pada membran sel disebut fosfolipid.
Fosfolipid terdiri atas:
o ekor hidrokarbon,bersifat hidrofobik (tahan air).
o kepala (polar), bersifat hidrofilik (suka air).
Protein pada membran sel dibedakan:
protein integral yangterlihat menembus membran
protein periferal yang berada di permukaan membran.
Pada membran sel, terdapat karbohidrat yang berikatan
dengan protein disebut glikoprotein
atau karbohidrat yang berikatan dengan kepala
fosfolipid disebut glikolipid.
Membran Sel
Kolesterol dalam
lipidbilayer
Distribusi asimetris
fosfolipid dan posisi
glikolipid dalam
lipid bilayer dari
eritrosit manusia
Disebut dengan
model mosaik fluida
Glycoprotein
Extracellular fluid
Glycolipid
Phospholipids
Cholesterol
Transmembrane
proteins
Peripheral
protein
Cytoplasm
Filaments of
cytoskeleton
Protein membran
Membran sel dan membran organel memiliki susunan protein yang unik
Membrane proteins
peripheral proteins
Terikat secara longgar pada permukaan membran
Dapat merupakan cell surface identity marker
(antigens)
integral proteins
Berpenetrasi pada bilayer lipid
Transmembrane protein
Transport protein
channels, pompa
Polar areas
of protein
Di dalam membran
Asam amino anonpolar
Hydrophobic
Protein dalam membran
Memperpanjang ke cairan
ekstraseluler dan ke sitosol
Outside
Plasma
membrane
Inside
Transporter
Enzyme
activity
Cell surface
receptor
Cell surface
identity marker
Cell adhesion
Attachment to the
cytoskeleton
Misalnya, pada membran mielin pada bagian axon dari sel saraf
kurang dari 25 % dari masa membran adalah protein.
Pada membran yang terlibat dalam pembentukan ATP (yaitu
membran bgn dalam mitokondria atau kloroplast) mengandung 70 %
protein
1. helix tunggal
2.
multipel helix
belum diketahui
- reseptor permukaan sel
2. multipel helix
Band 3 protein, terdapat pada membran eritrosit; fungsinya
membaea Co2 dari jaringan ke paru-paru
3. Protein membran peripheral
Spektrin, pada membran eritrosit, yang memelihara integritas
struktural dan bentuk bikonkaf eritrosit
Ganbaran membran
limfosit dgn
menggunakan
mikroskop elektron
Diagram glikokalix
1. Protein carrier
2. Protein kanal
Contoh:
simport : ATP-driven Na+ pump pada sel epitel usus halus dan ginjal
ATP membantu transport Na+ sekaligus glukosa dari luar sel
ke dalam sel
antiport : * Na+ - H+ exchanger pada kebanyakan sel
Sistem transport yang memasukan Na+ tetapi mengeluarkan H+
*
Ca2+
Ca
Na+
GABA
Ca2+
Cl-
K+
Em
Ca2+
PKC
Acrosome
Ca
pH
cAMP/PKA
ATP
Gi
AC
H+ Transporter
ZP
(Modified from Darszon et al.,1999)
Transpor Zat
Berdasarkan ukuran zat yang ditransportasikan, transpor zat melalui
membran sel dibedakan:
transpor mikromolekul
transpor makromolekul
Transpor
mikromolekul
Transpor Zat
Transpor
makromolekul
Transpor seluler
Passive transport tidak memerlukan energi
untuk memindahkan partikel.
Active transport memerlukan energi untuk
mentranspor partikel.
Transpor Mikromolekul
Difusi sederhana: Gerakan acak suatu molekul dari daerah yang
memiliki konsentrasi lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya
lebih rendah.
Proses difusi bergantung pada
faktor:
temperatur
ukuran molekul
perbedaan konsentrasi
antara kedua larutan
Senyawa atau molekul
seperti H2O, CO2,
O2, dan molekul kecil
tidak bemuatan dapat
dengan mudah melewati
membran.
Transpor Mikromolekul
Difusi difasilitasi: Gerakan acak suatu molekul dari daerah yang memiliki
konsentrasi lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah
dengan bantuan protein transpor.
Molekul-molekul yang dapat melewati membran melalui difusi
difasilitasi antara lain: glukosa, urea, gliserol.
Protein transpor dapat mengangkut molekul-molekul dengan beberapa
cara:
a. memiliki situs pengikatan yang spesifk terhadap molekul-molekul
tertentu
b. memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membran yang bersifat
selektif untuk zat terlarut tertentu. Protein ini juga berfungsi
sebagai saluran yang akan membuka dan menutup apabila ada
rangsangan kimiawi maupun listrik
Transpor Mikromolekul
Transpor Mikromolekul
Osmosis : Gerakan molekul pelarut (biasanya air pada sistem
biologi) melalui membran semipermeabel dari larutan dengan
konsentrasi air yang tinggi dan konsentrasi larutan yang rendah, ke
konsentrasi air yang rendah dan konsentrasi larutan yang tinggi.
Transpor Mikromolekul
Transpor aktif : transpor yang membutuhkan energi
untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat
melalui membran sel.
Transpor ini berjalan melawan gradien konsentrasi dan
dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan luar sel.
Muatan listrik: Na+, K+, dan Cl Sumber energi: ATP atau ADP
Contoh: transpor glukosa melalui membran sel.
Transpor Mikromolekul
Transpor Makromolekul
Eksositosis: pengeluaran zat dari dalam sel dengan
cara menggabungkan vesikula dengan membran sel
Eksositosis digunakan untuk sekresi protein seperti
hormon (insulin), serum protein, matriks
ekstraselular (kolagen).
Transpor Makromolekul
ENDOSITOSIS : Pemasukan zat ke dalam sel dengan cara
membentuk vesikula baru dari membran plasma.
Endositosis terbagi menjadi dua:
fagositosis: molekul yang dimasukkan berupa senyawa
padat.
pinositosis: molekul yang dimasukkan berupa larutan.
Mekanismenya:
Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam
membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam,
kantong ini terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi
yang telah terdapat di luar selnya.
Transpor Mikromolekul
Fagositosis
Pinositosis
Mg2+
Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam
pemindahan energi bebas dari proses eksergonik ke
proses endergonik. ATP adalah nukleotida trifosfat
yang mengandung adenin, ribosa dan 3 gugus fosfat
(lihat Gambar 3.1). Dalam reaksinya di dalam sel,
ATP berfungsi sebagai kompleks Mg2+
Gambar 3.1 ATP diperlihatkan sebagai kompleks
magnesium
Energi bebas baku hasil hidrolisis senyawasenyawa fosfat penting dalam biokimia tertera
pada Tabel 3.1. Terlihat bahwa nilai hidrolisis
gugus terminal fosfat pada ATP terbagi menjadi
2 kelompok. Pertama, fosfat berenergi rendah
yang memiliki G lebih rendah dari pada G0
pada ATP. Kedua, fosfat berenergi tinggi yang
memiliki nilai G lebih tinggi daripada G0
pada ATP, termasuk di dalamnya, ATP dan ADP,
kreatin fosfat, fosfoenol piruvat dan
sebagainya.
Oksidasi biologi
Oksidasi adalah pengeluaran elektron dan
reduksi adalah pemerolehan elektron. Sebagai
contoh adalah oksidasi ion fero menjadi feri
yang dilukiskan pada Gambar 3.3. Dengan
demikian oksidasi akan selalu disertai reduksi
akseptor elektron.e- (elektron)
Fe2+ Fe3+
Gambar 3.3 Oksidasi ion fero menjadi feri
Oksidase
Enzim oksidase mengkatalisis
pengeluaran hidrogen dari substrat
dengan menggunakan oksigen sebagai
akseptor hidrogen. Enzim-enzim
tersebut membentuk air atau hidrogen
peroksida. Contoh peran enzim tersebut
dilukiskan pada Gambar 3.4
Dehidrogenase
Dehidrogenase tidak dapat menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogen. Enzimenzim ini memiliki 2 fungsi utama yaitu:
Pertama, berperan dalam pemindahan
hidrogen dari substrat yang satu ke substrat
yang lain dalam reaksi reduksi-oksidasi
berpasangan.
Kedua, sebagai komponen dalam rantai
respirasi pengangkutan elektron dari substrat
ke oksigen.
Hidroperoksidase
Enzim hidroperoksidase menggunakan
hidrogen peroksida atau peroksida organik
sebagai substrat. Ada 2 tipe enzim yang
masuk ke dalam kategori ini yaitu peroksidase
dan katalase. Enzim hidroperoksidase
melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa
peroksida yang berbahaya. Penumpukan
peroksida menghasilkan radikal bebas yang
dapat merusak membran sel dan
menimbulkan kanker serta aterosklerosis.
Hidroperoksidase
Enzim hidroperoksidase menggunakan
hidrogen peroksida atau peroksida organik
sebagai substrat. Ada 2 tipe enzim yang
masuk ke dalam kategori ini yaitu peroksidase
dan katalase. Enzim hidroperoksidase
melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa
peroksida yang berbahaya. Penumpukan
peroksida menghasilkan radikal bebas yang
dapat merusak membran sel dan menimbulkan
kanker serta aterosklerosis.
Oksigenase
Oksigenase mengkatalisis pemindahan
langsung dan inkorporasi oksigen ke
dalam molekul substrat. Enzim ini
dikelompokkan menjadi 2 yaitu
monooksigenase dan dioksigenase.
Kompleks I
Pada tahap ini, masing-masing molekul
NADH memindahkan 2 elektron
berenergi tinggi ke FMN, kemudian ke
protein besi-sulfur dan terakhir ke
koenzim Q (ubiquinon)
Kompleks II
FADH2 dihasilkan oleh suksinat
dehidrogenase dalam siklus asam sitrat,
memindahkan elektron ke CoQ melalui
kompleks II. FADH2 dihasilkan oleh asil
KoA dehidrogenase dalam oksidasi beta
asam lemak, memindahkan elektron ke
CoQ melalui kompleks yang sama.
Kompleks III
CoQ memindahkan elektron ke
serangkaian sitokrom dan protein besisulfur. Sitokrom terdiri atas kelompok
heme seperti hemoglobin dan besi
dengan heme menerima elektron.
Kompleks III
CoQ memindahkan elektron ke
serangkaian sitokrom dan protein besisulfur. Sitokrom terdiri atas kelompok
heme seperti hemoglobin dan besi
dengan heme menerima elektron.
Kompleks IV
Penerima terakhir dari rantai transport
elektron adalah kompleks besar terdiri
atas 2 heme dan 2 atom tembaga.
Kompleks V
Pada tahap ini, protein kompleks yang
mengkatalisis konversi ADP menjadi
ATP, diisikan oleh gradien kemiosmotik.
Proton mengalir kembali ke matriks
mitokondria melalui kompleks ATP
sintase dan energi berasal dari
penurunan gradien pH digunakan untuk
membentuk ATP.
RESPIRASI AEROB
Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul
sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6
atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,
yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C.
Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma).
Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan
reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi
disini tidak akan dibahas enzim-enzim yang
berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan
tahapan reaksi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua fase, yaitu fase investasi energi, yaitu
dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan
energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9.
Dekarboksilasi Oksidatif
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul
oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani
tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang
bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat
molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan
menjalani reaksi fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang
mandapat molekul oksigen yang cukup dan akan
meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke
dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C
terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang
dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus
mempunyai dua atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat
akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Siklus Krebs a
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus
Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang
kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan
siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus
tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk
membentuk asam sitrat.
Siklus Krebs
Transpor Elektron
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi
respirasi aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem
rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor elektron
berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria.
Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH
dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul
lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q
(Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kirakira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor
elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil
glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi
respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul
glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan
transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler
adalah 36 ATP.
RESPIRASI ANAEROB
Fermentasi Alkohol
Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup,
baik dalam kondisi lingkungan cukup oksigen maupun
kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob
fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces
akan melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika dalam
keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces akan
melakukan fermentasi.
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh
proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2.
Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses
perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula
dengan perubahan NADH menjadi NAD+.
TERIMA KASIH