Anda di halaman 1dari 8

PENGAMATAN KROMOSOM RAKSASA (GIANT CHROMOSOME)

PADA KELENJAR LUDAH LARVA LALAT BUAH (Drosophila


melanogaster)

Laporan Praktikum

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika 1


yang Dibina oleh Bapak Prof. Dr. agr. Moh. Amin, M.Si. dan
Bapak Deny Setiawan, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4 Offering H

Desvita Risa 180342618008


Fatih Al Haq An Nashr Muhsin 180342618081
Neila Salma Kumala 180342618090

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FEBRUARI 2020
A. JUDUL
Pengamatan kromosom raksasa (Giant Chromosome) pada kelenjar ludah
lalat buah (Droshopila melanogaster)

B. TUJUAN
1. Mengetahui letak kelenjar ludah Drosophila melanogaster
2. Mengetahui bentuk dan struktur kromosom raksasa pada Drosophila
melanogaster
3. Mengetahui perbedaan kromosom raksasa dengan kromosom biasa
4. Mengetahui fungsi dari kromosom raksasa

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana letak kelenjar ludah Drosophila melanogaster?
2. Bagaimana bentuk dan struktur kromosom Drosophila melanogaster?
3. Bagaimana perbedaan kromosom raksasa dengan kromosom biasa?
4. Bagaimana fungsi kromosom raksasa?

D. DASAR TEORI
Chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan kromosom
berasal dari bahasa Yunani. Kromosom ialah struktur yang berada di dalam
sel, berupa deret panjang molekul terdiri dari satu molekul DNA dan
berbagai protein. Kromosom berisi informasi genetik suatu organisme.
(Juniarto et all 2002). Pada berbagai jaringan seperti: ludah, midgut, rektum,
dan tubulus ekskretoris Malphigi biasanya ditemukannya kromosom polytene
raksasa, di larva pada beberapa lalat.Pada kelenjar ludah dari lalat buah,
kromosom homolog bersinaps, yang akan bereplikasi untuk membuat sekitar
seribu eksemplar, membentuk struktur yang sangat tebal dengan pola khas
dari bands yang disebut chromomeres. (Klug, 2012).
Fase G1 termasuk dalam fase pertumbuhan. Fase S merupakan fase
replikasi DNA. Fase G2 merupakan fase persiapan menuju fase mitotic, fase
G1, S, G2, dan fase mitosis merupakan Siklus sel yang normal . (Reece et al,
2010). Pada sel kelenjar saliva terjadi pengecualian pada yaitu fase mitotis
tidak dilalui setelah fase S, sehingga menyebabkan terjadinya replikasi DNA
secara terus menerus. Drosophila melanogaster memeiliki kromosom politen
yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sel pada larva yang membutuhkan
banyak protein (Fairbanks & Andersen 1999). Protein digunakan untuk
melanjutkan pertumbuhan Drosophila melanogaster menjadi lalat dewasa
(Tyler, 2012). Salinan molekul DNA yang telah direplikasi beberapa kali
sehingga memberikan salinan tambahan DNA untuk transkripsi dan produksi
protein semakin banyak, merupakan kromosom politen. (Fairbanks &
Andersen 1999: 308).

E. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Mikroskop stereo
2. Mikroskop cahaya
3. Kaca benda
4. Kaca penutup
5. Jarum pentul

Bahan :

1. Larva instar ke III Drosophila melanogaster


2. Larutan fisiologis NaCl 0,9% (50 mL)
3. Larutan FAA (50 mL)
4. Larutan acetokarmin (50 mL)
5. Kertas hisap
6. Tissue

F. PROSEDUR KERJA

Dipilih larva Drosophila melanogaster instar 3 yang


berukuran paling besar agar mudah diamati dan
dicari kelenjar ludahnya

Diletakkan larva pada kaca benda dan ditetesi dengan


larutan fisiologis NaCl 0,9%

NaCl 0,9 %.
Dicari bagian kepala, leher, dan ekor larva di bawah mikroskop stereo

Dipisahkan kepala dengan ekor Drosophila


melanogaster dengan cara jarum pentul ditusuk pada
bagian kepala dan ekor, kemudian ditarik secara
perlahan sampai terputus

Dicari kelenjar ludah pada bagian kepala,


kelenjar ludah berbentuk saccus transparan

Dipisahkan kelenjar ludah dari lemak-lemak yang menempel

Ditetesi kelenjar ludah dengan FAA secukupnya


sampai warna kelenjar ludah berubah menjadi putih

Dibersihkan sisa FAA dengan cara menghisapnya


dengan kertas hisap, kemudian ditetesi dengan
asetokarmin

Ditutup preparat dengan kaca penutup, lalu ditekan-tekan agar preparat


hancur, sehingga kromosm dapat keluar dan dapat diamati

G. DATA HASIL PENGAMATAN


Gambar Kromosom Raksasa Keterangan
A. Kromosenter

Sumber: Hasil pengamatan perbesaran 40x10


kali
A. Left arm
B. Right arm
A
C. Kromosom X
B
D. Right arm
C E. Left arm
D F. Lengan 4
E G. Kromosenter
F
G

Sumber: (Bhutkar, A., dkk. 2008).

H. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan kromosom raksasa dari
kelenjar ludah larva instar III lalat buah (Drosophila melanogaster). Kelenjar
ludah diambil dengan cara memisahkan bagian kepala dan ekor larva instar
III yang ditetesi larutan fisiologis NaCl 0,9% kemudian setelah terpisah
bagian kepala dicari kelenjar ludahnya lalu ditetesi larutan FAA hingga warna
menjadi putih dan ditetesi dengan asetokarmin. Setelah ditetesi asetokarmin,
ditutup dengan kaca penutup dan sedikit ditekan agar kelenjar ludah hancur
dan kromosom keluar.
Dari hasil pengamatan hanya bagian kromosenter dari kromosom
raksasa saja yang terlihat. Kenampakannya berwarna merah akibat pewarnaan
dari asetokarmin. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan pada praktikan
saat memisahkan kelenjar ludah, menetesi larutan-larutan, atau saat menekan
kaca penutup sehingga kromosom raksasa menjadi rusak dan tidak terlihat
keseluruhan dari bagiannya. Sedangkan pada literatur terdapat lima lengan
panjang dan satu lengan pendek dari kromosom raksasa. Lengan tersebut
terdiri atas lengan terpanjang yaitu kromosom X, sepasang lengan 2, sepasang
lengan 3, dan satu lengan 4. Lengan 2 diberi notasi 2R (right arm) dan 2L
(left arm). Lengan 3 diberi notasi 3R (right arm) dan 3L (left arm).
Kromosom X, 2R, 2L, 3R, dan 3L mengalami duplikasi sebanyak 20
kali. Kromosom 4 sulit dibedakan karena ukurannya sangat kecil.
I. PEMBAHASAN

J. DISKUSI
1. Bagaimana kenampakan struktur kromosom raksasa? Sebutkan dan
jelaskan juga bagian-bagian dari kromosom raksasa!
Jawab: Kromosom raksasa atau biasa disebut kromosom politen memiliki
bagian-bagian khusus, yaitu band, interband, puff, kromonemata, dan
kromosenter. Band merupakan bagian yang disebut pita gelap,
mengandung heterokromatin, sedikit mengandung gen, dan tidak aktif
melakukan transkripsi. Interband merupakan bagian yang disebut pita
terang, mengandung eukromatin, banyak mengandung gen, dan aktif
melakukan transkripsi. Bagian yang terlihat menggembung dan tidak
menggulung adalah daerah yang aktif melakukan transkripsi disebut
dengan puff. Bagian yang berbentuk pita spiral dinamakan kromonemata.
Kromonemata merupakan untaian DNA dengan RNA korespondennya
serta protein histon. Kromosenter adalah tempat bersatunya lima lengan
panjang.
2. Analisislah fungsi dari pita terang dan pita gelap pada kromosom raksasa
Drosophila melanogaster!
Jawab: Pita terang atau disebut sebagai interband mengandung banyak gen
dan aktif melakukan transkripsi serta mengandung eukromatin (bagian
yang tidak terkondensasi dan terlihat berwarna terang). Berbeda dengan
pita terang, pita gelap atau band mengandung heterokromatin, sedikit gen,
dan tidak aktif melakukan transkripsi.
3. Buatlah tabel yang membedakan kromosom raksasa pada kelenjar ludah
dengan kromosom tubuh yang lain!
Jawab:
Perbedaan Kromosom raksasa Kromosom biasa
Ukuran Bisa mencapai Sekitar 200-600
2000 mikron mikron
Jumlah lengan 5 2
Pembelahan Pada tahap S dari Hanya terjadi pada
interfase, baik tahap mitosis
kromosom
maupun
kromomer
membelah
Jumlah DNA Bisa 100x lebih Lebih sedikit
banyak dari
kromosom biasa

4. Apakah fungsi khusus dari kromosom raksasa?


Jawab: Kromosom raksasa mengandung banyak salinan molekul DNA
yang telah direplikasi beberapa kali sehingga memberikan tambahan DNA
untuk transkripsi dan berfungsi untuk menyediakan protein berlimpah pada
sel yang aktif melakukan metabolisme. Kromosom raksasa berfungsi
untuk memenuhi kebetuhan sel pada larva yang membutuhkan banyak
protein. Protein tersebut digunakan untuk melanjutkan pertumbuhan
Drosophila melanogaster menjadi lalat dewasa.
5. Mengapa pada praktikum menggunakan larva instar III? Analisislah
jawaban Anda secara logis!
Jawab: Karena tubuh larva instar III transparan sehingga mudah untuk
diisolasi, organ tubuhnya telah lengkap, dan mengandung banyak
kromosom politen.
6. Selain pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster, dimanakah kita bisa
menemukan kromosom raksasa?
Jawab: Pada bagian pertengahan lambung, proventrikulus, tubulus
malphigi, dan rektum. Beberapa lalat dewasa juga memiliki kromosom
politen pada sel-sel di telapak kakinya.

K. KESIMPULAN
L. DAFTAR RUJUKAN
Bhutkar, A., Schaeffer, S.W., Russo, S. M., Xu, M., Smith, T.F., dan Gelbart,
W.M. 2008. Chromosomal Rearrangement Inferred from
Comparisons of 12 Drosophila Genomes Genetics, 179 (3), 1657-
1680 DOI: 10.1534/genetics.107.086108.

Fairbanks, D.J. & W.R. Andersen. 1999. Genetics: The Continuity of Life.
California: Brooks/ Cole Publishing Company.

Juniarto, Achmad Zulfa, dan Juwono. 2002. Biologi Sel. Jakarta: EGC.

Klug, W.S et al. 2012. Concepts of geneticsTenth Edition. California: Pearson


Education, Inc.

Reece et al. 2010. Campbell Biology Tenth Edition. USA : Pearson


Education, Inc.

Tyler, Mary S. 2012. Developmental Biology,A Guide for Experimental


Study. Sunderland: Sinauer Associates.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai