Anda di halaman 1dari 7

TRANSPORTASI DAN TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan

Yang Dibina Oleh Ibu Dr. Betty Lukiati, M.S. dan Ibu Mardiana Lelitawati, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 5 Offering H 2018

1. Aghits Laily Rizqiyah (180342618021)


2. Aisyah Salma Nurfahima (180342618049)
3. Erina Nur Amalia (180342618072)
4. Neila Salma Kumala (180342618090)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 BIOLOGI
September 2019
A. TOPIK
Transportasi dan transpirasi pada tumbuhan.

B. TUJUAN
- Mahasiswa dapat mengetahui proses transportasi pada tumbuhan.
- Mahasiswa dapat mengukur kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan
langsung pada luasan daun.
- Mahasiswa mampu menganalisis faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi.

C. HIPOTESIS

Proses transportasi dan transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan
eksternal. Pada faktor internal berupa besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun,
berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, dan bentuk serta lokasi stomata.
Sedangkan faktor eksternal berupa sinar matahari, temperatur, kelembaban udara, angin,
serta keadaan air dalam tanah.

D. PROSEDUR KERJA
1. Transportasi pada Tumbuhan Jarak Kepyar
Praktikum ini diawali dengan dipersiapkannya dua pohon jarak kepyar dengan
ukuran yang relatif sama lengkap dengan akarnya. Disiapkan aquades 100 ml pada
gelas plastik, lalu aquades dalam gelas ditambahkan dengan 2-3 tetes pewarna merah,
dan diaduk hingga warna pada larutan merata. Diukur tinggi dari masing-masing
tanaman kemudian dicatat, lalu disiapkan plastisin yang dibentuk untuk dapat
menutupi gelas dan bagian tanaman yang berada didalam gelas, agar udara yang
berada dalam gelas tidak tercampur dengan udara diluar gelas yang berpengaruh pada
laju transportasi.
Selanjutnya satu tanaman diletakkan pada tempat teduh sedangkan tanaman
lainnya diletakkan pada tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Dibiarkan
selama 1 jam untuk melakukan proses transpirasi. Setelah 1 jam diletakkan di masing-
masing tempat, tanaman diambil dan dipotong tanaman berurutan dari akar hingga
batas akhir absorbsi cairan warna merah.

2. Transpirasi pada Tumbuhan Jarak Kepyar


Pada praktikum ini disiapkan dua pohon jarak dengan ukuran sama. Digambar
pola daun masing masing tanaman, lalu disiapkan air pada gelas sebanyak 100 ml.
Dimasukkan tanaman ke dalam gelas, kemudian dibentuk plastisin untuk menutupi
gelas dan tanaman yang berada di dalam gelas. Ditimbang gelas beserta tanamannya
lalu dicatat. Diletakkan satu tanaman pada cahaya matahari langsung sedangkan
tanaman lainnya pada tempat teduh (didalam kelas).
Peletakan dilakukan selama 45 menit, dilakukan penimbangan gelas beserta
isinya setiap 15 menit sekali, agar praktikan mengetahui adanya jalannya transpirasi
pada tanaman.Ditimbang satu kertas patokan daun, lalu ditimbang semua kertas
patokan masing-masing dari tanaman di tempat teduh dan tempat yang terpapar
cahaya matahari langsung. Dihitung luasan rata-rata daun yang ada pada tanaman
teduh maupun panas.

E. DATA PENGAMATAN
1. Tabel hasil pengamatan transportasi pada tanaman jarak kepyar
Panjang
Perlakuan
Awal (cm) Absorbsi (cm)
Terpapar sinar matahari langsung 31 7
Di dalam ruangan (teduh) 34.5 7.5

2. Tabel hasil pengamatan transpirasi pada tanaman jarak kepyar


Massa daun (mg)
Perlakuan Rata-rata
Awal 15’ (1) 15’ (2)
Terpapar sinar matahari langsung 294,5 294.5 289.6 2.45
Di dalam ruangan (teduh) 190.0 186.7 181.4 4.3
Berat kertas patokan= 0,1 gr
Luas kertas patokan= 35 cm

Luas daun dengan perlakuan di dalam ruangan


Berat pola daun= 2,3 gr
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑑𝑎𝑢𝑛
Luas pola daun = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑡𝑜𝑘𝑎𝑛 x luas kertas patokan
2,3
= x 35
0,1

= 805 cm2
𝑋
Vtranspirasi =𝐿
𝑔
0,0098 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 805 𝑐𝑚2

= 1,2173913x10-5 g/jam/cm2
Luas daun dengan perlakuan terpapar sinar matahari langsung
Berat pola daun= 1,4 gr
1,4
Luas pola daun = 0,1 x 35

= 490 cm2
𝑔
0,0172 ⁄𝑗𝑎𝑚
Vtranspirasi = 490 𝑐𝑚2

= 3,5102041x10-5 g/jam/cm2

F. ANALISIS DATA
Transportasi pada tanaman jarak kepyar dengan perlakuan terpapar sinar matahari
langsung dengan panjang awal 31 cm mengalami absorbsi sepanjang 7 cm. Pada
perlakuan di dalam ruangan (teduh) dengan panjang awal 34.5 cm mengalami absorbsi
sepanjang 7.5 cm. Laju transportasi tanaman yang terkena sinar matahari langsung lebih
lambat dari laju transportasi tanaman di dalam ruangan.
Transpirasi pada tanaman jarak kepyar dengan perlakuan terpapar sinar matahari
langsung dengan awal massa daun 294.5 mg setelah direndam akuades selama 15 menit
pertama massa daun tetap 294.5 mg, kemudian 15 menit kedua bertambah menjadi 289.6
mg sehingga rata-rata 2.45 mg. Untuk tanaman jarak kepyar dengan perlakuan di dalam
ruangan (teduh) pada massa awal 190.0 mg, setelah direndam dengan akuades selama 15
menit pertama mengalami perubahan massa menjadi 186.7 mg kemudian 15 menit kedua
menjadi 181.4 mg sehingga massa rata-rata menjadi 4.3 mg. Pada perlakuan di dalam
ruangan, massa semakin menurun setiap kali ditimbang.
Luas pola daun dapat diketahui dengan cara membagi berat pola daun dengan berat
kertas patokan dan dikalikan dengan luas kertas patokan. Pada perlakuan terpapar sinar
matahari langsung diperoleh luas pola daun 490 cm2 sedangkan pada perlakuan teduh
diperoleh luas pola daun 805 cm2. Untuk mengetahui volume transpirasi, rata-rata massa
daun dihitung dengan satuan gram/ jam dan hasilnya dibagi dengan luas pola daun.
Berdasarkan hasil perhitungan, volume transpirasi dengan perlakuan terpapar sinar
matahari langsung adalah 3,5102041x10-5 g/jam/cm2 sedangkan volume transpirasi
dengan perlakuan teduh adalah 1,2173913x10-5 g/jam/cm2.

G. PEMBAHASAN
1. Transportasi pada Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L)

Pada praktikum kali ini dilakukan dua perlakuan, yaitu sampel diletakkan ditempat
yang terpapar sinar matahari langsung dan sampel yang lain diletakkan di dalam ruangan.
Berdasarkan data yang diperoleh, persebaran air pada kedua sampel tanaman yang diuji
tidak sama. Persebaran air pada sampel tanaman yang diletakkan di dalam ruangan lebih
cepat (mengalami absorpsi sepanjang 7,5 cm) daripada persebaran air pada sampel
tanaman yang diletakkan ditempat yang terpapar sinar matahari langsung (mengalami
absorpsi sebanyak 7 cm). Panjang absorpsi dapat diketahui dengan memotong secara
melintang batang sampel dan di amati dibawah mikroskop cahaya terkait ada tidaknya air
berwarna pada sel batang.

Adanya perbedaan hasil absorpsi dikarenakan perbedaan faktor eksternal yaitu ada
tidaknya cahaya matahari langsung. Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi
oleh tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam
kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity
Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750 mili mikron
(Jumin, 2008). Tanaman juga memberikan respon yang berbeda terhadap tingkatan
pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan
lamanya penyinaran (Jumin, 2008).

Proses penyerapan air dan mineral dari dalam tanah dilakukan oleh bulu-bulu akar
dan berlangsung secara difusi dan osmosis. Proses penyerepan air oleh akar tumbuhan
terjadi setiap saat karena tumbuhan harus menjaga tekanan osmotik selnya agar lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan osmotik air tanah. Sistem pengangkutan pada
tumbuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan
pengangkutan intravaskuler. Pengangkutan ekstravaskuler merupakan pengangkutan air
dan mineral yang berlangsung di luar berkas pengangkut. Sedangkan pengangkutan
intravaskuler merupakan pengangkutan zat melalui berkas pengangkut yaitu oleh xilem
disebut transportasi (Firmansyah, 2007).

Pengangkutan ekstravaskuler terbagi menjadi dua cara, yaitu secara apoplas dan
simplas. Pengangkutan secara apoplas menggunakan metode transport pasif ataupun
secara difusi bebas melalui jaringan mati atau sel mati tanaman, contohnya yaitu ruang
antar sel dan dinding sel. Fase apoplas tidak terjadi jika melalui endodermis. Hal ini
dikarenakan pada endodermis memiliki pita kaspari yang menutupi jalan masuk air
menuju xilem. Bentuk pita kaspari ini yaitu berupa senyawa gabus (zat suberin) dan
memiliki lignin. Kondisi inilah yang menyebabkan fase apoplas dapat terjadi, kecuali jika
zat tersebut tidak dapat melewati endodermis. Air dapat melewati endodermis hanya
ketika terjadi transportasi secara simplas. Pengangkutan secara simplas merupakan
pengangkutan zat terlarut dan air dari dalam tanah melalui jaringan hidup atau sel hidup
tumbuhan. Pada transport jenis simplas terjadi proses transpor aktif dan osmosis
berlangsung melalui sitoplasma dibantu oleh plasmodesmata. Mekanismenya yaitu air
dan garam-garam mineral tanah masuk ke tumbuhan melalui sel rambut akar menuju sel
parenkim, lalu dari sel parenkim melewati sel endodermis, diteruskan lagi ke sel
perisikel. Pengangkutan diteruskan masuk ke jaringan pembuluh (xilem).Pada
perpindahan dari korteks ke endodermis dan endodermis menuju ke perisikel berlangsung
secara transport aktif.

2. Transpirasi pada Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L)


Transpirasi merupakan proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari tubuh
tumbuhan yang sebagian besar terjadi melalui stomata, selain melalui kutikula dan
lentisel. Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air, transpirasi yang
berlangsung melalui kutikula relative sangat kecil (Prawiranata dkk, 1991). Transpirasi
dapat merugikan tumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang menyebabkan jaringan
kehilangan air terlalu banyak selama musim panas dan kering (Lovelles, 1991). Adanya
proses transpirasi pada tanaman jarak kepyar dengan cara difusi pada sel-selnya, untuk
mengangkut air, mineral ataupun hasil fotosintesis.
Faktor-faktor internal antara lain adalah ukuran daun, tebal tipisnya daun, ada
tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan
daun, banyak sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stomata (Dwidjoseputro, 1994).
Traspirasi yang terjadi dipengaruhi beberapa faktor, pada praktikum ini daun pada
tanaman memiliki banyak bulu, lalu berpenampang sekitar 7-12 cm, mempunyai banyak
stoma di bagian bawah, pada bagian atas permukaan daun terdapat pula stoma tapi dalam
jumlah yang tidak melebihi jumlah stoma bawah.
Pada praktikum di dapatkan bahwa rata-rata selisih dari awal direndam hingga pada
waktu kedua ditimbang mengalami penurunan, pada tanaman di dalam ruangan sebanyak
2,45 mg sedangkan pada tanaman yang terkena cahaya matahari langsung sebanyak 4,3
mg. Hal ini menunjukkan bahwa selisih berat terbanyak ada saat tanaman berada di
bawah sinar matahari langsung. Hal ini terjadi karena cahaya matahari yang
mempengaruhi terbuka atau tertutupnya stomata, suhu yang saat suhu meningkat maka
akan mempermudah terbukanya stomata, dan angin yang membantu mineral dan cairan
tanaman untuk sampai ke daun.

H. KESIMPULAN
1. Proses transportasi tumbuhan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik dari
interal maupun ekstenal. Selain itu, peran akar dalam proses ini adalah sebagai
penyalur air dan zat hara pertama yang kemudian akan diteruskan ke seluruh bagian
tanaman melalui berkas pembuluh. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan yaitu:
Penyeran air di dalam batangdengan perlakuan terpapar cahaya matahari memiliki
panjang awal 31 cm dan mengalami absorbsi sepanjang 7 cm.
Penyerapan air di dalam batang dengan perlakuan di dalam ruangan (teduh), memiliki
panjang awal 34,5 cm dan mengalami absorbsi sepanjang 7,5 cm.

2. Transpirasi merupakan hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap
atau gas. Faktor yang mempengaruhi ada 2 yaitu faktor luar dan dalam. Faktor dalam
berupa besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun, dan bentuk serta lokasi stomata. Sedangkan faktor luar berupa sinar
matahari, temperatur, kelembaban udara, angin, serta keadaan air dalam tanah.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Luas permukaan daun dengan perlakuanterpapar cahaya matahari adalah
490𝑐𝑚2 .
2. Kecepatan transpirasi tanaman jarak kepyar dengan perlakuan terpapar cahaya
matahari adalah 3,5102041x10−5 g/𝑐𝑚2 /jam.
3. Luas permukaan daun dengan perlakuan di dalam ruangan adalah 805 𝑐𝑚2 .
4. Kecepatan transpirasi tanaman jarak kepyar dengan perlakuan di dalam ruangan
adalah 1,2173913x10−5 g/𝑐𝑚2 /jam.

I. DAFTAR RUJUKAN

Dwidjoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia, Jakarta


Firmansyah, R. , Mawardi, A. dan , Riandi, M. U. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi.
Bandung: PT Setia Purna Inves. (Online). Diakses pada tanggal 29 September 2019.
Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. (Online).
Diakses pada tanggal 29 September 2019.
Loveless, P.R.1991. Principles of Biology Plants in Tropical Area. Mac Millan Publishing
Inc.New York
Prawiranata, W , Said Harran, Pin Tjondronegoro. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan Jilid I. Bogor: Fakultas Pertanian IPB.

Anda mungkin juga menyukai