Anda di halaman 1dari 12

ALAT PANJAT

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang
diampu oleh :
Dr. Amprasto, M.Si.
Hj. Tina Safaria Nilawati, S.Si., M.Si.

Oleh :
Biologi C 2015
Fridayova Meidiana (1501205)
M. Naufal Nugraha P. (1503433)
Raka Sabar Ardiansyah (1501990)
Risyda Nur Aisyah (1504999)
Rizal Fauzan A. S. (1504345)
Suci Awaliyyah (1505003)
Tomie Permana (1503842)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
A. Judul
Alat Panjat

B. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Rabu, 7 Februari 2018

Pukul : 09.30 – 12.00 WIB

Tempat : Laboratorium Ekologi FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam kegiatan
memanjat.
2. Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat-alat yang digunakan
dalam kegiatan memanjat.
3. Untuk dapat menggunakan alat-alat memanjat sesuai dengan
fungsinya.

D. Dasar Teori
A. Definisi memanjat
Memanjat berasal dari kata panjat yang artinya menaiki pohon,
tembok, tebing ataupun yang lainnya dengan menggunakan kaki dan
tangan ataupun dengan bantuan alat.
B. Alat – alat pemanjatan
1. Tali caramentel
Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat
kelenturan atau yang sering disebut dynamic rope. Secara
umun tali dibagi menjadi 2 macam yaitu:
 Static adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga
6% – 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang
digunakan untuk ascending ataupun descending.
Standar yang digunakan adalah 10,5 mm.
 Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur bisa
mencapai 25%, digunakan sebagai tali utama yang
menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik
yang tertinggi.
2. Harness adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yang
nantinya dihubungkan dengan tali. Harness dibagi menjadi dua
macam :
 Full body harness, biasa digunakan di dunia kerja,
rescue, dan flying fox
 Seat harness, sering digunakan dalam pemanjatan sport
dan petualangan.
3. Karabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy
sebagai pengait dan dikaitkan dengann alat lainnya. Karabiner
dibagi menjadi dua, yaitu :
 Karabiner Skrup
 Karabiner Snap
4. Helmet adalah pelindung kepala yangg melindungi kepala dari
benturan dari benda-benda yang terjatuh dari atas.
5. Webbing adalah peralatan panjat yang berbentuk pipih tidak
terlalu kaku dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest.
6. Chock bag atau Calk bag, yang berfungsi supaya tangan tidak
licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam
pemanjatan dikarenakan mengandung MgCO3 (Magnesium
Karbonat)
7. Descender adalah peralatan yang digunakan untuk meniti tali
kebawah, biasanya yang sering digunakan adalah figure of
eight dan auto stop.
8. Ascender adalah suatu peralatan yang digunakan untuk meniti
tali ke atas dan akan secara otomatis mengunci bila dibebani.
Jenis yang sering digunakan oleh pemanjat yaitu jumar dan
croll.
9. Pulley adalah serupa katrol, kecil dan ringan tapi memiliki
kemampuan dalam beban yg berat. Biasa digunakan untuk
perlengkapan evakuasi.
C. Simpul-simpul yang digunakan dalam pemanjatan
1. Simpul delapan ganda, mempunyai fungsi untuk pengaman utama
dalam penambatan yang dihubungkan dengan tubuh ataupun
harnest. Toleransinya mencapai 55% – 59%.
2. Simpul delapan tunggal yaitu simpul yang mempunyai fungsi
untuk pengaman utama yang dihubungkan dengan tubuh ataupun
harnest tapi apabila karabiner tidak ada, toleransinya mencapai
55% – 59%.
3. Simpul pangkal, mempunyai fungsi untuk mengikat tali pada
penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama pada anchor
natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang
hingga sebesar 45%.
4. Simpul jangkar, yang mempunyai fungsi untuk mengikat tali pada
penambat yang fungsinya sebagai pengaman utama pada anchor
alami seperti dahan kayu, dll. Toleransi terhadap kekuatan tali akan
berkurang hingga sebesar 45%.
5. Simpul kambing atau bowline knot, untuk pengaman utama dalam
penambatan yang dihubungkan dengan penambat atau harnest.
Toleransinya mencapai 52%.
6. Simpul kupu – kupu atau butterfly knot, yang mempunyai fungsi
untuk membuat di antara lintasan horizon ataupun di tengah. Bisa
juga digunakan untuk menghindari tali yang sudah tidak stabil atau
friksi. Toleransi terhadap kekuatan tali mencapai hingga 50%.
7. Fisherman knot, untuk menyambung dua tali yang sama besarnya
dan bersifat licin. Toleransi hingga 41% – 50%.
8. Simpul frusik, simpul yang biasa digunakan dalam teknik
Frusiking SRT.
9. Simpul pita, yang mempunyai fungsi untuk menyambung tali yang
sejenis atau serupa, yang sifatnya licin dan berbentuk pipih (pada
umumnya digunakan untuk menyambung Webbing)
10. Simpul Italy, untuk repeling jika tidak ada figure of eight ataupun
grigri. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar
45%.
E. Alat dan Bahan
Tabel E. 1. Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan alat panjat
No Nama Alat Jumlah
1. Harness Satu set
2. Webbing Satu set
3. Tali Karamantel Satu set
4. Autostop Satu set
5. Carabiner Satu set
6. Figure of eight Satu set
7. Ascender dan Descender Satu set

F. Langkah Kerja

Siapkan semua Masing-masing Alat


peralatan panjat tebing panjat tebing diamati dan
yang telah diambil di dilihat fungsi dan prinsip
tempat nya di kerja nya masing-masing.
Laboratorium Ekologi.

Setelah itu masing-


masing alat panjat tebing
di dokumentasikan.

Bagan F. 1. Langkah kerja praktikum pengamatan alat panjat


G. Hasil Pengamatan
Tabel G. 1. Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan alat panjat
No Nama Alat Gambar Alat Fungsinya
1. Full Body Harness
Berfungsi sebagai alat penopang
tubuh yang terikat di pinggang
sebagai pengaman yang nantinya
dihubungkan dengan tali. Body
harness biasa digunakan untuk dunia
kerja, rescue dan flying fox. Body
harness membantu penggunanya
untuk tetap dalam posisi duduk.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


2. Seat Harness Berfungsi sebagai alat penopang
tubuh yang terikat di pinggang
sebagai pengaman yang nantinya
dihubungkan dengan tali. Seet
Hardness banyak digunakan untuk
pemanjatan sport dan petualangan
(mountaineering).

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


3. Webbing Webber bisa digunakan sebagai
hardness, pengikat di tubuh maupun
anchor.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


4. Tali Karmantel Berfungsi sebagai peralatan
pengaman utama bagi pemanjat
apabila terjatuh sampai menyentuh
tanah.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


5. Autostop Berfungsi sebagai desender dan ini
di-design untuk pengereman
automatis.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


6. Carabiner Berfungsi sebagai menghubungkan
alat satu dengan yang lain seperti
antara tali dengan pemanjat, tali
dengan tali dan juga pemanjat
dengan anchor sebagai pengaman.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


7. Figure of eight peralatan ini termasuk salah
satu Descender yang Berfungsi
untuk membantu pemanjat menuruni
tali (Abseiling, rapelling), menahan
laju alat dengan tali untuk menjaga
agar pendaki tidak meluncur bebas.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)


8. Ascender Berfungsi sebagai alat untuk
membantu pemanjat menaiki lintasan
tali.

(Dokumentasi Pribadi, 2018)

H. Pembahasan
1. Kernmantle rope/Tali kernmantle
Merupakan peralatan pengaman utama bagi pemanjat dari
kejatuhan dengan jarak ketinggian tertentu. Panjang Kernmantle rope
rata-rata adalah 70 meter. Jenis dari tali kernmantle untuk pemanjatan
terbagi menjadi dua, yaitu dinamik dan statik. Tali dinamik sering
digunakan sebagai tali utama yang dihubungkan ke penyangga pusat
karena ketika pemanjat terjatuh akan mempunyai elastitas yang cukup
baik sehingga menghindari terjadi cedera dalam (khususnya tulang
belakang) sedangkan tali statik sering digunakan dengan Ascender dan
Descender karena lebih kuat.
2. Full Body Harness
Merupakan peralatan panjat yang dikenakan pada tubuh. Body
harness biasa digunakan untuk dunia kerja, kegiatan penyelamatan,
dan olahraga flying fox. Body harness membantu penggunanya untuk
tetap dalam posisi duduk. Alat ini akan melindungi tubuh lebih banyak
dari Seat harness tetapi mengurangi pergerakan pemanjat.
3. Seat harness
Seat harness seringkali digunakan untuk pemanjatan bebas atau
petualangan, karena penggunaannya yang tidak rumit. Sedangkan full
body harness digunakan di dunia industri. Perbedaan full-body dan
seat-haness adalah saat pemanjat jatuh full body harness akan
mempunyai kemungkinan yang sangat besar pemanjat akan jatuh
dengan posisi kaki dibawah, sedangkan seat-harness mempunyai
kemungkinan kepala berada dibawah ketika terjatuh. Sehingga untuk
dunia kerja yang sangat menghindari risiko, seat harness tidak
dibenarkan untuk digunakan. Selain itu, seat harness dibuat untuk
meningtkan pergerakan dari pemanjat karena hanya melindungi bagian
pinggang hingga paha.
4. Carabiner
Alat ini diciptakan untuk menggabungkan berbagai jenis peralatan
panjat. Carabiner memiliki banyak bentuk dan variasi. Carabiner
biasa dihubungkan pada tali maupun pengaman untuk pemanjatan.
Kekuatan carabiner ditentukan dari kuatnya kunci yang dapat diputar.
Saat kunci itu sudah longgar, sebaiknya carabiner diganti agar
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
5. Handle Ascender
Merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat
dalam menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis
handle ascender maupun jenis ascender lainnya akan mencatut tali jika
diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak memiiki beban.
6. Figure of Eight/Figur Delapan
Peralatan ini termasuk salah satu Descender adalah alat bantu yang
digunakan untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai jalur.
Bentuknya menyerupai angka 8 dengan besaran lubang yang berbeda.
Lubang besar untuk masuknya tali karmantel, sedangkan lubang kecil
untuk masuknya carabiner.
7. Autostop
Autostop berfungsi sebagai descender dengan tujuan untuk
pengereman automatis. Sistem kerja pengereman automatis akan
bekerja ketika handle kita lepaskan. Selain itu alat ini dapat juga
digunakan sebagai alat belay (belay device) untuk menurunkan korban
dari ketinggian, atau dapat juga kita gunakan untuk ascending dengan
tambahan kombinasi ascender.
8. Webbing
Webbing merupakan alat panjang dengan bentuk pipih dan lentur.
Tali ini seringkali dimanfaatkan sebagai harness darurat jika tidak
memiliki seat harness atau full body harness.

I. Kesimpulan
Dalam kegiatan memanjat ada beberapa alat yang digunakan
sebagai alat bantu dan pengaman. Alat tersebut antara lain adalah tali
karmantel, seat harness, full body harness, carabiner, handle
ascender, figure of eight, descender/auto stop, dan tali webbing. Alat-
alat tersebut dapat memudahkan dalam kegiatan memanjat apabila
digunakan secara benar sehingga pengetahuan tentang cara
menggunakan alat tersebut diperlukan dalam kegiatan memanjat.
DAFTAR PUSTAKA

KBBI. 2012. Panjat [Online]. Tersedia : https://kbbi.web.id/panjat Diakses pada 9


Februari 2018

MRPK. 2018. Memanjat [Online]. Tersedia :


https://www.apaarti.com/memanjat.html Diakses 9 Februari 2018

Wanapal. 2012. Materi Panjat Tebing [Online]. Tersedia :


https://infowanapal.wordpress.com/divisi/tebing/materi-panjat-tebing/
Diakses pada 8 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai