Anda di halaman 1dari 43

* Anatomi Fisiologi Manusia II

“Sistem Urinaria”

Dosen : Mira Febrina, M. Sc, Apt

Kelompok 2

Afrah Hafizah (1601003)


Nurdina Putri (1601033)
Suci rizki auliya rahmadhana (1601052)
Weni afriyani (1601059)
Yani novitasari (1601060)
Pengertian sistem urinari
• System Urinaria merupakan suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
terbebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan
* Pengertian
oleh sistem urinaria
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
• Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Anatomi Sistem Urinaria
Sistem urinaria terdiri atas:
*Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
*Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke vesika
urinaria.
*Vesika Urinaria, yang bekerja sebagai penampung.
*Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung
kencing.
* Ginjal
Ginjal adalah suatu
kelenjar yang terletak
di bagian belakang
kavum abdominalis di
belakang peritoneum
pada kedua sisi
vertebra lumbalis III,
melekat langsung pada
dinding belakang
abdomen.
* Berbentuk seperti kacang,
* Berwarna merah tua,
* Sisi cekung menghadap medial,
* Panjang ± 12,5 cm, tebal 2,5 cm (±sebesar
kepalan tangan),
* Berat 125 g - 175 g (pria dewasa : 150-170 g,
wanita dewasa : 115-155 g).

*Tampilan
*Fungsi ginjal
* Mengatur volume air (cairan dalam tubuh).
* Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan
elektrolit).

* Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung


pada apa yang dimakan, campuran makanan menghasilkan
urine yang bersifat agak asam, pH kurang dari 6 ini
disebabkan hasil akhir metabolism protein
Fungsi ginjal

* Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin)


zat-zat toksik, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan

bahan kimia asing (pestisida).

* Fungsi hormonal dan metabolisme.


* Di samping itu ginjal juga membentuk hormone dihidroksi
kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk absorsi

ion kalsium di usus.


Persyarafan Ginjal
* Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis
(vasomotor).
* Sarafini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang
masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan
dengan pembuluh darah yang masuk ginjal.
* Saraf ginjal kurang lebih terdiri dari 15 ganglion.
* Ganglion ini membentuk pleksus renalis yang berasal
dari
cabang terbawah dan di luar ganglion pleksus seliaka,
pleksus aukustikus,dan bagian bawah splennikus.
* Pleksus
renalis bergabung dengan pleksus spermatikus
dengan cara memberikan beberapa serabut yang dapat
menimbulkan nyeri pada testis pada kelainan ginjal.
ureter
• Ureter merupakan organ berbentuk tabung kecil
untuk mengalirkan urine dari ginjal ke dalam
vesika urinaria
• Perpanjangan tubular berpasangan dan berotot
dari pelvis renalis yang merentang sampai vesika
urinaria
• Tiap ureter panjangnya ± 25-30 cm, diameter 4-6
mm
• Dindingnya Terdiri atas 3 lapisan jaringan.
Lapisan fibrosa (luar), muskularis longitudinal dan
otot polos sirkuler (bagian tengah), epitelium
mukosa (bag dalam).
• Lapisan otot memiliki aktivitas peristatik. Gelombang
peristaltic mengalirkan urine dari kandung kemih keluar
tubuh.
• setiap ureter akan masuk ke kandung kemih melalui
sfingter.
• sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
• air kemih yang secara teratur mengalir akan terkumpul di
dalam kandung kemih
Vesika Urinaria
• Organ muskular berongga yg berfungsi sebagai
kontainer penyimpan/Menampung urine sementara
• Kapasitas maksimal 300-450 ml.
• Lokasi : pada laki2 terletak tepat di belakang
simphisis pubis dan di depan rektal. Pada
perempuan, terletak agak di bawah uterus di
depan vagina
• Jika penuh mampu mencapai umbilikus di rongga
abdominopelvis
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang
dan mengempis seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis medius.
Struktur

a. dinding (4 lapisan) :
1. serosa (lap luar), perpanjangan lap peritoneal rongga
abdominopelvis
2. otot detrusor (lap tengah),
3. submukosa
4. mukosa (lap terdalam), saat kemih relaks, mukosa pipih.
Mengembang ketika Urin terkumpul.
b . Trigonum, area halus, rianguler, sudutnya terbentuk dr 3
lubang.
Uretra
Pada pria, uretra membawa cairan semen dan urine. Panjang
sekitar 20 cm, melalui kelenjar prostat dan penis.
*Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel prostat. Menerima 2 duktus
ejakulator yang terbentuk dari penyatuan duktus deferens dan
duktus kel vesikel seminal.
*Uretra membranosa, bag terpendek (1 cm-2cm). Dikelilingi
sfingter uretra eksterna.
*Uretra kavernosa (berspons), bag terpanjang. Menerima duktus
kelenjar bulbouretra dan merentang sampai orifisium uretra
eksterna pada ujung penis.

Pada wanita, ukuran pendek (3,75 cm), membuka keluar tubuh


mll orifisium uretra eksterna yg terletak antara klitoris dan mulut
vagina.
Mekanisme Pembentukan Urine

Ada tiga tahap pembentukan


urine:
* Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan
aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi

penyerapan darah.

Proses * Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan


filtrasi darah kecuali protein.

* Cairan yang tersaring ditampung oleh kapsul bowman yang


terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat

dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.


Mekanisme Pembentukan Urine
* Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar
glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat.

* Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator


reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.

Proses * Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi


reabsorpsi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila

diperlukan akan diserap kembali ke dalam tublus

bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif

dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya

dialirkan pada papilla renalis.


Mekanisme Pembentukan Urine

Sisanya penyerapan urine kembali yang


terjadi pada tubulus dan diteruskan ke

Proses piala ginjal selanjutnya diteruskan ke


sekresi ureter masuk ke vesika urinaria.
Mekanisme Pembentukan Urine
Sifat Fisis dan Komposisi Urin

* Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung


dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
* Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan
Sifat fisis menjadi keruh.
urin, * Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-
terdiri obatan dan sebagainya.
dari: * Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan
berbau amoniak.
* Berat jenis 1,015-1,020.
* Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga
tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi
alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Sifat Fisis dan Komposisi Urin

*Air terdiri dari kira-kira 95% air.


*Zat-zat sisa nitrogen dari hasil
Komposisi metabolisme ureum, asam urat, kretin,
urin,
elektrolit atau garam
terdiri
dari: *Pagmen (bilirubin dan urobilin).
*Toksin.
Defenisi Miksi

• Miksi adalah proses pengosongan vesica urinaria


(kandung kemih) bila vesica urinaria tersebut terisi.
• Proses ini dimulai dari pengisian vesica urinaria
sehingga menyebabkan tegangan di dindingnya
meningkat. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya
reflex saraf yang berusaha untuk mengosongkan
vesica urinaria.
Proses ini terdiri dari dua langkah utama:

1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan


di dindingnya meningkat di atas nilai ambang batas.

2. Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks


berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih
atau jika ini gagal, setidaktidaknya menimbulkan
kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
Mekanisme Miksi
1. Pembentukan Urin

* Urin yang dikeluarkan pada proses miksi adalah hasil dari filtrasi darah yang
masuk ke ginjal yakni Arteri renalis.

* Darah datang dari Aorta Pars abdominalis melalui arteri renalis selanjutnya ke
arteri arkuata dan terus ke glomerulus. Terdapat Capsula Bowman yang berperan

sebagai unit penyaring. Darah akan disaring dan kemudian diteruskan ke arteriol

efferent, untuk selanjutnya bersatu dengan pangkal vena arkuata kembali ke

vena renalis.

* Arteri renal mengangkut 1,2 liter darah per menit ke ginjal pada manusia normal,
suatu jumlah yang ekuivalen dengan sekitar seperempat dari output jantung. 
Mekanisme Miksi
2. Transpor Urin dari Ginjal ke Vesica Urinaria melalui Ureter

* Urin mengalir melalui ductus koligentes masuk ke kaliks renalis, meregangkan


kaliks renalis dan meningkatkan pacemakernya, yang kemudian mencetuskan

kontraksi peristaltic yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun

sepanjang ureter, dengan demikian mendorong urin dari pelvis renalis ke arah

kandung kemih.

* Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersyarafi oleh saraf simpatis dan
parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramural dan serat

saraf yang meluas di seluruh panjang ureter. Seperti halnya vescera yang lain,

kontraksi peristaltic pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis

dan dihambat oleh perangsangan simpatis.


Mekanisme Miksi

Ureter memasuki vesica urinaria menembus otot detrusor di daerah trigonum

vesicae. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding vesica urinaria cenderung

menekan ureter, dengan demikian mencegah aliran balik urin dari vesica

urinaria waktu tekanan di vesica urinaria meningkat selama berkemih atau

sewaktu terjadi kompresi vesica urinaria. Setiap gelombang peristaltic yang

terjadi di sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga

bagian yang menembus dinding vesica urinaria membuka dan member

kesempatan urin mengalir ke vesica urinaria.


Mekanisme Miksi

3. Pengisian vesica urinaria dan Tonus Dinding Kandung Kemih.

Penambahan urin 20 sampai 300 ml dapat terkumpul dengan hanya

meningkat sedikit tekanan; tingkat tekanan yang konstan ini

ditimbulkan oleh tonus intrinsic dari dinding vesica urinaria itu

sendiri. Namun, pengumpulan urin selebihnya, melebihi 300 sampai

400 ml, menyebabkan tekanan meningkat secara cepat.


Mekanisme Miksi

Bersama dengan perubahan tekanan tonik selama pengisian


vesica urinaria adalah peningkatan periodic akut pada tekanan
yang berlangsung hanya beberapa detik sampai lebih dari
semenit. Puncak tekanan dapat meningkat hanya beberapa
sentimeter air atau dapat sampai melebihi 100 sentimeter air.
Puncak – puncak tekanan ini disebut gelombang kemih pada
sistometrogram yang di timbulkan pada reflex berkemih.
Mekanisme Miksi
4. Refleks Berkemih
* selama vesica urinaria terisi, menyertai kontraksi berkemih. Keadaan
ini disebabkan oleh reflex peregangan yang dimulai oleh receptor
regang sensorik pada dinding vesica urinaria, khususnya oleh reseptor
pada urethra posterior ketika daerah ini mulai terisi urin pada tekanan
vesica urinaria yang lebih tinggi.
* Sinyalsensoris dari reseptor regang vesica urinaria dihantarkan ke
segmen sacral medulla spinalis melalui nervus pelvicus dan kemudian
secara reflex kembali lagi ke kandung kemih melalui serat saraf
parasimpatis melalui saraf yang sama.
Mekanisme Miksi

* Ketika vesica urinaria hanya terisi sebagian, kontraksi berkemih ini biasanya

secara spontan berelaksasi setelah beberapa detik, otot detrusor berhenti

berkontraksi dan tekanan turun kembali ke garis basal. Karena kandung kemih

terus terisi, reflex berkemih menjadi bertambah sering dan menyebabkan

kontraksi otot detrusor lebih kuat.

* Sekali reflex berkemih mulai timbul, reflex ini akan “menghilang sendiri”.

Artinya , kontraksi awal vesica urinaria selanjutnya akan mengaktifkan reseptor

regang untuk menyebabkan peningkatan selanjutnya pada impuls sensorik ke

kandung kemih dan urethra posterior, yang menimbulkan peningkatan reflex

kontraksi kandung kemih lenih lanjut.


Mekanisme Miksi

* Jadi, siklus ini berulang dan berulang lagi, sampai vesica urinaria
mencapai kontraksi yang kuat.

* Kemudian, setelah beberapa detik hingg lebih dari semenit, reflex yang
menghilang sendiri itu mulai melemah dan siklus regenerative dari reflex
miksi ini berhenti, menyebabkan vesica urinaria berelaksasi.

* Sekali reflex berkemih terjadi, elemen saraf dari reflex ini biasanya
tetap dalam keadaan terinhibisi selama beberapa menit sampai satu
jam atau lebih sebelum reflex berkemih lainnya terjadi. Karena vesica
urinaria semakin terisi, reflex berkemih menjadi semakin sering dan
semakin kuat.
Mekanisme Miksi

5. Perangsangan dan Penghambatan Berkemih

Reflex berkemih adalah reflex medulla sepinalis yang seluruhnya

bersifat autonomic, tetapi dapat di hambat atau dirangsang oleh pusat

dalam otak. Pusat-pusat ini antara lain

* Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak

* Beberapa pusat yang terletak di korteks serebral yang terutama


bekerja sebagai penghambat tetapi dapat menjadi perangsang.
Mekanisme Miksi

Berkemih dibawah keinginan biasanya tercetus dengan cara sadar


mengkontraksikan otot-otot abdomennya, yang meningkatkan tekanan
dalam kandung kemih dan mengakibatkan urin ekstra memasuki leher
kandung kemih dan urethra posterior di bawah tekanan. Sehingga
meregangkan dindingnya.
Hal ini menstimulasi reseptor regang, yang merangsang reflex berkemih
dan menghambat sfingter eksternus urethra secara stimultan. Biasanya,
seluruh urin akan keluar, terkadang lebih dari 5 sampai 10 ml urin
tertinggal di vesica urinaria.
Definisi Eliminasi Urin

• Eliminasi urin adalah pengeluaran cairan sebagai hasil


filtrasi dari plasma darah di glomerulus.
• Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk
difiltrasi, hanya 1-2 (1,5) liter saja yang dapat berupa
urin. Sebagian besar hasil filtrasi akan diserap
kembali di tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh
tubuh
* Pertumbuhan dan perkembangan
* Sosiokultural
* Psikologis
* Kebiasaan seseorang
* Tonus otot
* Intake cairan dan makanan
* Kondisi penyakit
* Pembedahan
* Pengobatan
* Pemeriksaan diagnostik

Faktor yang Mempengaruhi


Eliminasi Urine
Definisi Retensi Urin

*Retensi urin adalah kesulitan miksi (berkemih) karena


kegagalan mengeluarkan urin dari vesika urinaria.

*Retensi urin adalah disfungsi pengosongan kandung


kemih termasuk untuk memulai buang air kecil,
pancaran lemah, pelan atau aliran terputus putus,
perasaan tidak tuntas berkemih dan perlu usaha keras
atau dengan penekanan pada suprapubik untuk
mengosongkannya.
*Etiologi Retensi Urin
Retensi urin dapat dibagi menurut
lokasi kerusakan syaraf:

• Berupa kerusakan pada pusat miksi


di medulla spinalis sakralis S2–S4 Supravesikal
setinggi Th1- L1.
• Kerusakan terjadi pada saraf
simpatis dan parasimpatis baik
sebagian atau seluruhnya.
Etiologi Retensi Urin
* Berupa kelemahan otot destrusor
karena lama teregang, berhubungan
dengan masa kehamilan dan proses Vesikal
persalinan (trauma obstetrik).

• Berupa kekakuan leher vesika, fimosis,

Infravesikal stenosis meatus uretra, trauma uretra,


(distal kandung batu uretra, sklerosis leher kandung
kemih)
kemih (bladder neck sclerosis).
Klasifikasi Retensi urin

Pada retensi urin akut penderita seakan-


Retensi urin
seakan tidak dapat berkemih (miksi). akut

Kandung kemih perut disertai rasa sakit

yang hebat didaerah suprapubic. Sering kali

urin keluar menetes atau sedikit-sedikit


Klasifikasi Retensi urin

* Penderita secara perlahan dalam waktu yang Retensi urin


lama tidak dapat berkemih (miksi), merasakan kronis
nyeri di daerah suprapubik hanya sedikit atau
tidak sama sekali walaupun kandung kemih penuh

* Pada retensi urin kronik, terdapat masalah


khusus akibat peningkatan tekanan intravesikal
yang menyebabkan refluks uretra, infeksi saluran
kemih atas dan penurunan fungsi ginja.
Klasifikasi Retensi urin
Retensi urin juga dapat terjadi sebagian atau
total
* Retensiurin sebagian yaitu penderita masih
bisa mengeluarkan urin tetapi terdapat sisa
urin yang cukup banyak di dalam kandung
kemih.
* Retensiurin total yaitu penderita sama sekali
tidak dapat mengeluarkan urin.

Anda mungkin juga menyukai