OLEH :
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang mampu menjalankan proses-proses kehidupan.
Sel memiliki 3 bagian utama : Membran plasma, nukleus dan sitoplasma
Sel normal
Hipertropi
Metaplasi
a
Hiperlasia
Hipoksia
Cedera fisik
Agen mikrobiologi
Alergi atau Reaksi imunologik
Agen-agen kimia
Atrofi
Pengerutan ukuran sel, dengan berkurangnya substansi sel
Contoh: pengecilan ukuran kaki akibat kelumpuhan
Hipertrofi
Penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ
Ada 2 hipertofi :
Hipertrofi fisiologik
Contoh : orang yang sering angkat berat dapat mengalami hipertrofi , karena
diinduksi oleh peningkatan beban kerja
Hipertrofi patologik
Contoh : pembesaran jantung akibat hipertensi/penyakit katup aorta,.
Hiperplasia
Bertambahnya jumlah sel dalam jaringan/organ yang bisa meningkatkan volume
jaringan atau organ tersebut.
Metaplasia
Perubahan reversibel, pada perubahan ini satu jenis sel dapat digantikan dengan
sel yang lain
Nekrosis
Merupakan jenis kematian ireversibel yang terjadi ketika terdapat cedera berat
atau lama hingga suatu saat sel tidak dapat beradaptasi atau memperbaiki
dirinya.
Apoptosis
Jenis kematian sel terprogram yang dimediasi sel yang merupakan bagian pusat
perkembangan normal
Contoh penyakitnya :
1. Kanker
Suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
yang tidak normal. sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak
memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan
sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya.
2. Hipersensitivita
Respons imun yang berlebihan terhadap senyawa yang masuk ke dalam tubuh.
Senyawa tersebut dinamakan alergen.
Klasifikasi Hipersensitivitas :
Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi anafilaksis)
Hypersesitivitas Tipe II (Reaksi Sitotoksika)
Hipersensitivitas Tipe III (Imun Komplex)
Hipersensitivitas Tipe IV
3. Autoimu
Yaitu sistem kekebalan gagal membedakan antara antigen self(antigen diri) dan
antigen non-self(antigen asing), mengakibatkan terjadinya pembentukan limfosit
T dab B yang auto reaktif dan mengembangkan reaksi terhadap antigen self.
Contoh penyakit nya :
Multiple sclerosis
Mysthenia gravis
Diabetes Mellitus
Lupus erythematosus
4. AIDS
Disebabkan virus HIV yang menyerang sel T pembantu yang berfungsi
menstimulasi sel T lainnya serta sel B plasma. Hal ini menyebabkan
kemampuan tubuh melawan kuman penyakit menjadi berkurang.
MATERI 2
Komponen utama sistem saraf adalah sel saraf atau Neuron. Neuron atau sel saraf bertanggung
jawab atas reaksi, transmisi, dan proses pengenalan rangsang; merangsang aktivitas sel-sel tertentu
dan melepas neurotransmitter.
● Nerve
● Neuromuscular junction
● Muscle
1. Miastenia gravis
penyakit yang menyerang hubungan antara sistem saraf (nervus) dan sistem
otot (muskulus) yang ditandai dengan kelemahan dan kelelahan pada
beberapa atau seluruh otot.
Myasthenia gravis termasuk dalam kondisi autoimun. Sistem kekebalan
tubuh pada pengidap memproduksi antibodi yang menghalangi kinerja atau
menghancurkan sel-sel saraf pada otot.
Penyebab keabnormalan antibodi ini belum diketahui secara pasti.
MEKANISME : Terjadi penurunan jumlah Acetyl Choline Receptor (AChR).
Acetyl Choline (ACh) yang tetap dilepaskan dalam jumlah normal tidak dapat
mengantarkan potensial aksi menuju membran post-synaptic. Kekurangan
reseptor dan kehadiran ACh yang tetap pada jumlah normal akan
mengakibatkan penurunan jumlah serabut saraf yang diaktifkan oleh impuls
tertentu.
2. Sindrom Guillain-Barre.
GBS adalah adalah paralisis motorik asendens secara primer dengan
berbagai gangguan fungsi sensorik.
GBS adalah gangguan neuron motorik bagian bawah dalam saraf perifer.
MEKANISME : Virus atau proses inflamasi merubah sel dalam sistem saraf
sehingga sistem imun mengenali sel tersebut sebagai sel asing. Sesudah
itu,limfosit T yang tersensitisasi dan makrofag akan menyerang mielin. Selain
itu, limfosit T menginduksi limfosit b untuk menghasilkan antibodi yang
menyerang bagian tertentu dari selubung mielin,menyebabkan kerusakan
mielin.
3. Syndrom pasca polio.
Poliomielitis atau polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen poliovirus(PV) masuk ke tubuh melalui mulut,
menginfeksi saluran usus.
4. Penyakit Neuron Motorik-sklerosis Lateral Amiotrofik.
ALS (amyotrophic lateral sclerosis) adalah penyakit yang menyerang
neuron-neuron (sel-sel syaraf) motorik pada tulang belakang dan batang otak
sehingga mengakibatkan kelumpuhan secara bertahap keseluruh organ
tubuh bahkan kelumpuhan dalam mengfungsikan paru-paru untuk bernafas.
5. Chorea.
Patofisiologi : kelebihan aktivitas pada dasar ganglia, dan berkaitan dengan
peningkatan respon reseptor dopamin sehingga mempengaruhi basal
ganglia dan mengganggu fungsi normalnya
6. Athetosis.
Ialah aliran gerakan yang lambat, mengalir, menggeliat di luar kesadaran.
Gangguan kinetik ini biasanya disebabkan oleh kerusakan perinatal dari
korpus striata.
7. Spastisitas.
Merupakan kelainan sistem saraf pusat yang ditandai oleh otot yang terus
menerus menerima impuls untuk menjadi kaku.
8. TREMOR.
Terjadi akibat proses aktivitas neuron yag berlebihan dalam satu area
karena aktivitas neuron yang sama dalam area lain. Pada umumnya
terdapat kontraksi otot ekstensor dan fleksor secara bergantian sehingga
pergerakan.
MATERI 3
A. NYERI
B. ALZHEIMER DISEASE
Adalah suatu gangguan psikiatri yang merupakan bentuk progresifitas dari
dementia, yang berefek pada gangguan kognitif, behavior, dan fungsional
C. DEPRESI
Etiologi depresi :
1. Abnormalitas otak
2. Faktor neuroendokrin
3. Gangguan neurotransmitter lainnya.
4. Biogenic amines
5. Faktor biologis
D. SKIZOFRENIA
Tipe-tipe Skizofrenia :
1. Skizofrenia Tipe Paranoid
2. Skizofrenia Tipe Disorganized
3. Skizofrenia Tipe Katatonik
4. Skizofrenia tipe undifferentiated
5. Skizofrenia tipe residual
E. Adiksi
ialah ketergantungan fisik, yaitu kondisi dimana tubuh sudah mulai terbiasa
dengan zat tersebut dan menganggapnya sebagai bagian dari fungsi normal
ketubuhan.
MATERI 4
Leukemia limfotik
Acute Lymphocytic Leukemia juga disebut leukemia limfoblastik
akut dan leukemia limfoid akut. Jenis leukemia ini adalah kanker darah yang
terjadi ketika sel darah putih abnormal (sel leukemia) menumpuk di sumsum
tulang.Semua seakan berkembang dengan sangat cepat pada saat sel leukemia
tersebut akhirnya berhasil menggantikan sel sehat atau normal yang
menghasilkan limfosit fungsional, dengan sel leukemia yang tidak dapat matang
dengan baik.
Filiariasis limfatik
Filariasis limfatik (FL) atau penyakit kaki gajah adalah infeksi yang
disebabkan oleh cacing mikroskopis yaitu nematoda filaria wuchereria bancrofti,
brugia malayi dan b. timori. Penularan cacing ini melalui gigitan spesies nyamuk
aedes, culex, anopheles, dan manusia yang terinfeksi. Penyakit ini ditularkan
melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular
sebelumnya.
MATERI 5 PATOFISIOLOGI MUSKULOSKELETAL
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago,
ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian.
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya
persendian.
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antar sel berkapur yaitu
matriks tulang dan 3 jenis sel.
Akondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh yang sering dijumpai.
Penyakit ini merupakan kelainan kongenital tulang rawan. Gangguan terutama
pada pertumbuhan tulang-tulang panjang. Ditemukan lebih banyak penderita
Akondroplasia pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki Penyakit ini
memberikan gambaran perawakan pendek pada tubuh dan anggota gerak yang
tidak proporsional. Akondroplasia merupakan penyakit genetik yang disebabkan
oleh mutasi pada gen FGFR3 yang menghambat pertumbuhan kartilago pada
lempeng pertumbuhannya. FGFR3 mengkode suatu protein yang disebut
Fibroblast Growth Factor Receptor 3. Protein ini merupakan tempat bekerjanya
faktor pertumbuhan utama yang bertanggung jawab terhadap proses
pemanjangan tulang. Ketika factor pertumbuhan ini tidak dapat bekerja dengan
baik karena hilangnya reseptor tersebut, pertumbuhan tulang pada kartilago
lempeng pertumbuhan akan mengalami perlambatan. Hal ini mengakibatkan
pemendekan tulang, bentuk tulang yang abnormal dan perawakan pendek.
Paget Disease (Osteitis Deformans). Penyakit paget dapat mengenai 1 tulang
(monostotik) atau banyak tulang (poliostotik). Tulang yang paling sering terkena
adalah tulang panggul,tengkorak ,tulang belakang ,spakula,femurtibia,humerus
dan mandibula.
Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi 3 tahap :
(1) Fase Osteolitik pada tahap pertama terdapat resorpsi osteoklast yang tidak
teratur.
(2) Fase Campuran pada tahap kedua,osteoblas bereaksi dengan secara aktif
membentuk tulang baru,yang menyeimbangkan osteolisis dan
mempertahankan volume tulang total. Penyakit ini dapat dikenal pada tahap
ini dengan adanya susunan osteoblas irregular yang terletak di bawah
trabekula. Tulang baru mempunyai vaskularisasi yang sangat banyak.
(3) Fase osteosklerotik. Akhirnya,terdapat fase osteosklerotik yang terjadi
peningkatan aktivitas osteoblas begitu besar dalam meresorpsi
osteoklas,menyebabkan penebalan nyata trabekula dengan garis semen
yang tersusun irregular (pola mosaic).
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Carpal tunnel syndrome adalah gangguan umum dengan gejala yang melibatkan
nervus medianus. Nervus medianus rentan terhadap kompresi dan cedera di
telapak tangan dan pergelangan tangan, di mana dibatasi oleh tulang
pergelangan tangan (karpal) dan ligamentum karpal transversal.
Penyebab CTS dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
(1) faktor intrinsik,
(2) faktor penggunaan tangan (penggunaan tangan yang berhubungan dengan
hobi, dan penggunaan tangan yang berhubungan dengan pekerjaan),
(3) faktor trauma.
Gangguan pada Sistem Otot
1. Atrofi merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi.Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit
poliomielitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus.
2. Strain adalah trauma pada suatu otot atau tendon. Biasanya terjadi ketika otot
atau tendon teregang melebihi batas normalnya. Strain dapat mencakup robekan
atau rupture jaringan.
3. Myositis adalah istilah umum untuk peradangan pada otot.
4. Rabdomiolisis, yang juga disebut mioglobinuria adalah adanya sejumlah besar
protein otot (mioglobin) di urine.Rabdomiolisis biasanya terjadi setelah trauma
otot besar, terutama cedera remuk otot.
MATERI 6
PATOFISIOLOGI SEL DARAH
1. Anemia
adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah sel darah merah,
kuantitas hemoglobin dan volume packed red blood cells (hematocrit) per 100ml darah.
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup kuat dan sehat
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
1) Anemia normokromin normositik, sel darah merah memiliki ukuran dan bentuk
normal serta mengandung jumlah hemoglobin normal .
Penyebab anemia jenis ini :
Kehilangan darah akut
Hemolisis
Penyakit kronis (infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, gangguan
sumsum -tulang, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum
tulang.
2) Anemia normokromik makrositik, sel darah merah memiliki ukuran lebih besar
dari normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal
Penyebab anemia jenis ini : Terganggunya atau terhentinya sintesis asam
deoksiribonukleat
3) Anemia hipokromik mikrositik, sel darah merah memiliki ukuran sel kecil dan
jumlah hemoglobin yang kurang dari normal
Penyebab : kekurangan zat besi, seperti anemia defisiensi besi, keadaan
sideroblastik, dan kehilangan darah kronis, atau gangguan sintesis globin
seperti Thalasemia
4) Anemia aplastik adalah suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk
disumsum tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi dalam jumlah yang tidak
mencukupi.
5) Anemia defisiensi besi, keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik
hipokromik dengan penurunan kuantitatif sintetis hemoglobin.
2. Malaria
Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui
gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Parasit yang masuk ke darah manusia
akan menginfeksi sel darah merah. Akhirnya, sel darah merah rusak dan menyebabkan
demam, menggigil, serta kerusakan pada organ tubuh.
3. Polisitemia
4. Splenomegali
Spenomegali adalah pembesaran limfa. Keadaan ini biasanya terjadi akibat
poliferasi limfosit dalam limfa karena infeksi ditempat lain di tubuh. Splenomegali akibat
poliferasi makrofag terjadi jika terdapat sel-sel mati (terutama sel darah merah) dalam
jumlah yang berlebihan dan perlu dibersihkan dari sirkulasi. Splenomegalii juga dapat
terjadi akibat penimbunan darah dalam limfa.
1. Leukemia
Klasifikasi leukemia :
• Leukimia Limfositik Akut (LLA) Kanker sel limfoid yang belum dewasa. Lebih
sering terjadi pada anak-anak dan merupakan leukemia yang paling umum
diderita oleh anak-anak.
• Leukimia Mielositik Akut (LMA) Kanker yang menyerang myeloid.Merupakan
jenis leukemia yang paling umum, kebanyakan terjadi pada orang dewasa.
• Leukimia Myeloid Kronis (LMK) Kanker sel myeloid yang terkait dengan adanya
kromosom Philadelphia dan lebih umum terjadi pada orang dewasa.
• Leukimia Limfositik Kronis ( CLL) Kanker sel limfoid dewasa. Sebagian besar
diderita oleh individu yang berusia lanjut (>60 tahun). Jenis ini jarang terjadi
pada anak-anak.
2. Limfoma
Klasifikasi limfoma dibedakan berdasarkan jenis sel yang mencolok yang terdapat
dalam kelenjar getaah bening serta penyebarannya :
Limfoma non-hodgkin
Limfoma Hodgkin
3. Leukopenia
4. Leukositosis
1. Trombositopenia
adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi darah.
Terdapat 2 jenis trombositopenia, yaitu, trombositopenia primer dan
trombositopenia sekunder.
Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit autoimun yang ditandai
pembentukan antibodi terhadap trombosit.
Trombositopenia sekunder dapat terjadi akibat efek samping dari obat, infeksi
virus atau bakteri tertentu
3. Hemofilia