Anda di halaman 1dari 32

KIMIA BAHAN ALAM I

KUMARIN

OLEH :
KELOMPOK 4
DELLAVIANA ARISKA (1601008)
SEPFIRA INDRIANI (1601046)
S1-IV B

DOSEN PEMBIMBING
HAIYUL FADHLI, M.Si,.Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2018
KUMARIN
Kumarin berasal dari kata “ comarou “, yang merupakan
nama daerah dari kacang tonka yang diisolasi pada tahun
1820. Kumarin merupakan golongan senyawa fenilpropanoid
yang memiliki cincin lakton lingkar enam dan memiliki inti
2H-l-benzopiran-2-on dengan rumus molekul C9H5O2.
Sinonim dari kumarin yaitu asam cis-o-lakton kumarinat,
kumarinat anhidrat

5 4
6 3
2
7
O O
8

kumarin
Kumarin umumnya terdapat pada keluarga :

1. Umbelliferae /
Apiaceae

2. Rutaceae
8. Fabaceae
3. Asteraceae

6.Oleaceae 4.Caprifoliaceae
7.Rubiaceae 5.Leguminoceae
Reaksi Pembentukkan Kumarin
Jalur Biosintesis Kumarin

COOH
UV
COOH
O Glc O
Glc
glikozid na o-hidroksi -
(glikozid na o-hidroksi -
cis-
trans- cimetna kiselina )

H+, enzim H+, enzim

COOH
UV
COOH O O
OH
OH
kumarin
o-hidroksi - o-hidroksi -
trans-cimetna kiselina cis-cimetna kiselina
Cara Identifikasi Kumarin dalam Sampel

Metode kimia

Metode kromatorafi

Spektrofotometri GC-MS

Spektrofotometri Ultra Violet (UV)

Spektrofotometri infra merah (IM)

Spektroskopi H NMR dan C NMR


Metode kimia

• Ekstrak diuapkan sampai kering + air panas dan


dinginkan.
• Setelah dingin bagi menjadi dua tabung.
• Tabung I diberi ammonia 10% dan tabung II sebagai
pembanding.
• Dilihat di bawah lampu UV, jika terdapat fluoresensi
kuning kehijauan atau kebiruan berarti positif
mengandung kumarin.
Metode kromatorafi

Pemeriksaan ini menggunakan fase diam


plat silica gel GF254 dan fase gerak n- heksan :
etil asetat (1:1).
Sebagai pendeteksi digunakan lampu UV
akan terbentuk 1 noda fluorosensi biru dibawah
lampu UV 366 nm.
Spektrofotometri
GC-MS

Setelah pengkondisian alat kromatografi gas


dan spektrometri massa, cuplikan diinjeksikan
melalui lubang masuk cuplikan.

Pada suhu tinggi cuplikan tersebut akan


berubah menjadi gas, bersama gas pembawa
pada kenaikan suhu komponen yang
mempunyai titik lebur yang sama, secara
otomatis data terekam di dalam komputer.

Bandingkan dengan data spektrum yang


terdapat pada bank data NIST (National
Institute of Standard and Technology).
Spektrofotometri
Ultra Violet (UV)

Pemeriksaan spektrofotometri UV
menggunakan ± 1 mg sampel yang dilarutkan
dengan metanol (p.a) sampai larut, dan
dideteksi menggunakan spektrofotometri UV
sehingga terlihat puncak panjang gelombang
yang merupakan karakteristik suatu senyawa,
kemudian grafik yang terbentuk direkam. Grafik
yang terbentuk menampilkan serapan dan
panjang gelombang dari sampel tersebut.
Spektrofotometri
infra merah (IM)

Senyawa yang didapat kemudian


dilanjutkani identifikasi dengan
spektrofotometri infra merah (FT-IR) dengan
tujuan untuk mengetahui gugus fungsi apa saja
yang terdapat dalam senyawa.
Caranya, cuplikan/sampel dilarutkan
dengan pelarut kloroform atau karbon
tetraklorida atau karbon disulfida, dan dicatat
spektrum dari larutan ini. Larutan biasanya (1 -
5%) ditempatkan dalam sel larutan yang terdiri
dari bahan transparan. Sel yang kedua berisi
pelarut murni ditempatkan pada berkas sinar.
Spektroskopi H NMR
dan C NMR

Senyawa dilarutkan dalam


deuterochloroform (CDCls), kemudian
dimasukkan ke dalam tabung dengan sejumlah
pelarut dicukupkan sampai setinggi ± 5 cm.
Setelah itu, dideteksi dengan alat
spektrofotometri NMR (Varian UnityINOVA 500
MHz NMR).
Contoh Tumbuhan yang Mengandung
Kumarin
Aktivitas Kumarin • Acacia farnesiana (Cassie)
• Apium graviolens (celery)
• Menstimulasi pembentukan pigmen • Cinnamomum verum (Ceylon
kulit Cinnamomum)
• Mempengaruhi kerja enzim • Myroxylon balsamum (Balsam Peru)
• Antikoagulan darah • Pimpinella anisum (Anisi)
• Antimikroba • Sandoricum koetjape (Kulit Batang
• Aktifitas menghambat efek karsinogen Kecapi)
• Pemberi aroma pada sediaan obat • Nephelium lappaceum L.(Biji Buah
  Rambutan)
• Impatiens balsamina Linn.( Daun
Pacar Air )
ISOKUMARIN
Isokumarin merupakan senyawa metabolit sekunder yang
banyak ditemukan pada berberapa jenis fungi, lichen, bakteri,
beberapa tanaman tingkat tinggi, serta serangga. Berdasarkan
struktur molekulnya, merupakan senyawa isomer dari kumarin.
Isokumarin terdapat dalam senyawa alam yaitu alkaloid,
flavonoid, glikosia, fenilpropanoid dll.

Isokumarin
Biosintesis Isokumarin

Biosintesis isokumarin sama dengan kumarin. Hal


ini dikarenakan isokumarin merupakan isomer dari
kumarin.
Biosintesis isokumarin dan senyawa-senyawa
derivatnya telah dikonfirmasi prosesnya melalui jalur
asetat malonat. Malonat berlabel C14 dalam metabolit
menghasilkan produk di mana masing-masing unit
bangunan rantai membawa sifat tetapi unit terminal
rantai tidak aktif.
Derivat-Derivat Isokumarin :

Meillein

Coriandri
n

Bergenin
Biosintesis Senyawa Isokumarin yaitu Mellein

Mellein
Contoh senyawa isokumarin dan tanaman
penghasilnya diantaranya :
• Fusamarin (Fusarium sp)
• Cladosporin (Cladosporium sp)
• Peniolactol (Peniophora sanguine)
• Mellein (Aspergillus melleus)
• Alternariol (Alternaria sp)

Isokumarin mempunyai aktivitas biologi, yaitu :


• Pemanis
• Agen antikorosif
• Agen flouresen dan laksatif (pencahar)
• Antifungi
• Antihipertensi
• Antiaritmia
• Antitumor
• Anti-inflames
• Anti-alergi
• Anti-malaria
• Pengobatan pada penyakit asma.
FURANOKUMARIN
Kelompok kumarin lebih kompleks dikenal di mana
struktur kumarin yang terprenilasi (yaitu, sebuah unit lima
karbon yang berasal dari metabolisme asam mevalonat yang
terpasang). lima-karbon Unit mevalonate yang diturunkan dari
senyawa ini biasanya berkurang dua karbon yang merupakan
bagian dari cincin furan.

Dua jenis utama, furan yang dapat menyatu dalam dua


cara yang berbeda menghasilkan senyawa linier atau sudut
dengan struktur cincin dasar, misalnya bergapten dan
angelicin, timbul dengan diprenilasi pada posisi C-6 atau C-8,
masing-masing, diikuti oleh siklisasi dan modifikasi cincin.
Strukur Furanokumarin
KLASIFIKASI FURANOKUMARIN

1. Psoralen

2. Methoxsalen

3. Bergapten

4. Imperatorin
1. Psoralen

Tanaman asal : banyak terdapat pada familia Rutaceae,


umbelliferae, leguminosae, moraceae. Terdapat pula pada minyak
rue yang diperoleh dari Ruta graveolens. Terdapat pula pada daun
Ficus carica (moraceae)
2. Methoxsalen

Secara alami terbentuk pada analog psoralen, ditemukan


diberbagai family rutaceae, leguminoceae, umbelliferae. Terdapat
pula pada buah Fragara xanthoxyloides dan buah dari Ammi majus
keluarga umbelliferae. Juga ditemukan pada Ruta graveolens
(rutaceae).
3. Bergapten

Bergapten secara natural membentuk analog dari psoralen dan


adalah isomer dari metoxsalen, banyak ditemukan pada tanaman
seperti akar, buah dari Angelica archangelica (apiaceae) biji dari
Apium graveolens (apiaceae) daun dan buah dari petroselinum
crispum, minyak rue dari Ruta graveolens (rutaceae).
4. Imperatorin

Diperoleh dari akar dan buah Imperatoria osthruthium


(Umbelliferae), dari buah Pastinaea sativa (umbelifeae) dan juga
daru buah Ammi majus (umbelliferae) minyak biji A. archangelica
juga mengandung hingga 0,5 % imperatorin.
JALUR BIOSINTESIS

Phenilalanin ammonia lyase (PAL) mengkatalisi proses


deaminasi phenilalanin menjadi sinamat, kemudian asam sinamat
dihidroksilasi membentuk asam kumarat. Proses ini dikatalisi oleh
enzim sinamat 4-hidroksilase. Phenilpropanoid inilah yang kemudian
menjadi prekusor stilben, furanokumarin, dan flavonoid.
Stilben disintesis dari coumaroyl-CoA dan tiga molekul malonil
CoA dibawah pemecahan empat molekul karbon dioksida.
Pembentukan chalcone yang bisa bertransformasi menjadi flavonon
melalui chalcone isomerase, dibentuk melalui chalcone synthase
dari coumaroyl-CoA dan tiga molekul malonyl-CoA dibawah
pemecahan tiga molekul karbon dioksida.
Flavanon merupakan prekusor dari banyak flavonoid seperto
flavonm flavonol, antosianidin dan isoflavon. Prekusor dari
furanokumarin adalah asam kumarat.
Biosintesis Furanokumarin
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai