KUMARIN
Kebanyakan senyawa kumarin dioksigenasi pada posisi C7, yang dihasilkan dari hidroksilasi
para asam sinamat untuk membentuk asam kumarat, namun sebelumnya mengalami hidroksilasi
orto, isomerisasi dan pembentukan lakton.
Struktur inti dari kumarin berasal dari O-hidroksi asam sinamat (asam O-kumarin) yang
didehidrasi untuk menghasilkan cincin lakton. Senyawa kumarin mengandung atom oksigen
sebagai hidroksil (OH) atau alkoksil (-OCH3 atau OC2H5) di posisi C-7.
Biosintesis Kumarin
Sintesis kumarin diperoleh dari tanaman Melilotus alba pada bagian akarnya, karena
dipercaya memiliki prekursor-prekursor penting yang berguna pada sintesis kumarin. Sintesis ini
bermula dari L-phenylalanin, sebuah prekursor untuk kumarin (1) dalam Melilotus alba, pertama
kali diubah ke asam E-cinnamic oleh aksi dari phenylalanin amonia lyase (PAL) dan selanjutnya
ke asam ortho-kumarin (9) oleh aksi dari asam cinnamic o-hydroxylase (gambar 9.2). walaupun
langkah jalur ini awalnya dilaporkan berlangsung di kloroplast, saat ini tidak satupun langkah
urutan reaksi tersebut ada disana. Asam kumarin (9) diubah ke koresponding -glucosida (10)
oleh UDP-glucose dan sebuah O-glucosyltransferase. Glucosida ini (10) melalui UV-light-
mediate E-Z (trans-cis) ditata ulang untuk membentuk isomer -glucosida (7) yang terakumulasi
pada tumbuhan. Pemeriksaan sel melilotus mengindikasikan adanya campuran dari kedua isomer
(Oba et al., 1981). Dalam berbagai kondisi, terutama luka, sebuah co-occurring -glucosidase
memecah glucosida (7) untuk membentuk glucose dan asam coumarinic (8), yang secara spontan
tersiklis ke kumarin (1). Dalam tanaman ini, glucosida terlihat berada pada vakuola. -
glucosidase muncul pada sel yang sama, tapi di luar vacuola, kemungkinan pada ruang antar sel
atau melekat pada dinding sel (Brown, 1986; Oba et al., 1981; Poulton et al., 1980).
ISOKUMARIN
Kumarin, Isokumarin, dan Furano-Piranokumarin 4
Makalah Farmakognosi dan Fitokimia II
Definisi
Struktur isokumarin
1 (2)
1 Hidroksi-2-benzopiran-1-on 3,4-dihidroisokumarin
Dari struktur isokumarin diatas pada gambar (1) dan gambar (2), R1-R6 dapat disubstitusikan
dengan gugus lain seperti alkil, aril, heterosiklil, halogen, nitrogen dan substituen lainnya.
Karakteristik Fisik
Isokumarin biasanya berbentuk kristal padat yan memiliki titik leleh antara 49-50C
sampai 350C. Beberapa diantaranya berbentuk minyak, seperti 3-pentylisocoumarin dan 3-
propylisocoumarin. Titik didihnya isokumarin selalu lebih tinggi dari pada bentuk
dihidroisokumarinnya.
Biosintesis
Biosintesis isokumarin sama dengan kumarin. Hal ini dikarenakan isokumarin merupakan
isomer dari kumarin. Biosintesis isokumarin dan senyawa-senyawa derivatnya telah dikonfirmasi
prosesnya melalui jalur asetat malonat. Malonat berlabel C14 dalam metabolit menghasilkan
produk di mana masing-masing unit bangunan rantai membawa sifat tetapi unit terminal rantai
tidak aktif.
Berikut skema biosintesis salah satu senyawa isokumarin yaitu senyawa mellein yang
berasal dari asam asetat dan asam malonat.
Mellei
Reduksi pertama dari dua gugus karbonil dalam rantai poliketida yang diikuti dengan
hilangnya oksigen pada C-6 dan kemudian kondensasi aldol pada gugus aromatis menghasilkan
mellein.
Biosintesis turunan isocoumarins yang berasal dari tanaman telah dipelajari untuk
tingkat lebih rendah daripada isocoumarins jamur. Phyllodulcin (69), Hydrangea macrophylla
dan hydrangenol (68), dibentuk dari fenilalanin melalui asam sinamat dan asam p-coumaric
dengan penambahan tiga unin asetat. Berikut skema biosintesis Phyllodulcin (69) dan
hydrangenol (68),
Bergenin merupakan turunan dari C-glukosilasi dari asam gallat dan selanjutnya membentuk
lakton. Berikut skema biosintesis bergenin :
Derivat-Derivat Isokumarin
Isokumarin tidak pernah ditemukan dalam bentuk murni di alam, melainkan dalam
bentuk turunan-turunannya yang sederhana. Isokumarin dapat mengandung cincin lakton, atau
cincin aromatic, atau keduanya.
Sejumlah isocoumarin dari alam memiliki karbon C-3 tersubstitusi dan semua
isocoumarin, secara biogenetic berasal dari asetat yang memiliki C-8 oksigenasi dan beberapa
mempertahankan C-6 oksigen. Hydrangenol, phyllodulcin, asam chebulic, dihydrohomalicine
dan blepherigenin adalah isocoumarins yang ditemukan dalam tanaman, kurangnya C-6
oksigenasi dan bukan turunan asetat. Penemun Isocoumarins yang memiliki karbon C-4, C-5
atau C-7 tersubstitusi relatif jarang di alam namun C-7 oksigenasi benar-benar jarang.
1 Mellein
Banyak senyawa isokumarin yang ditemukan pada serangga memiliki aktifitas menghambat
antifungal, seperti oospolactone22 (18), chladosporin23 (19), 6-methoxymellein24 (20), 3-
phenyl-3,4-dihydroisocoumarin-4-carboxylic acid (21) and 3-phenyl-4-(hydroxyacetyl)-3,4-
dihydroisocoumarin (22)
2 Coriandrin
3 Bergenin
g/mL), dan toksisitas yang lemah pula terhadap benur udang Artemia salina (LC50 > 500
g/mL).
Bahan tumbuhan berupa kayu batang dan kulit batang S. stenoptera dikumpulkan
pada bulan Juli 2000 dari hutan Engkuli, dusun Liku, desa Beringin, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat. Spesies ini diidentifikasi oleh Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor, dan
spesimennya tersimpan di herbarium tersebut.
Kayu batang yang telah dikeringkan dan digiling (3,8 kg) dimaserasi dengan metanol
(8 l).
Setelah pelarut diuapkan pada tekanan rendah, diperoleh ekstrak metanol berupa
residu berwarna coklat (165 g).
Ekstrak metanol dilarutkan kembali dalam metanol encer (40%) kemudian dipartisi
berturut-turut dengan heksana, diklorometana, dan etil asetat.
Dari ekstrak etil asetat, setelah pelarut diuapkan pada tekanan rendah, diperoleh
ekstrak berupa padatan berwarna coklat (13,2 g). Ekstrak etil asetat ini (13,2 g)
difraksinasi dengan teknik kromatografi KCV menggunakan berturut-turut eluen
heksana, campuran heksana-etil asetat, etil asetat-metanol, dan metanol dengan
Fraksi utama keenam (8,0 g) difraksinasi lebih lanjut dengan teknik KCV
menggunakan eluen diklorometana, campuran diklorometana-metanol, dan metanol
dengan kepolaran yang terus ditingkatkan, menghasilkan sepuluh fraksi gabungan
(A1-A10).
Fraksi gabungan keenam (4,1 g) difraksinasi lebih lanjut menggunakan sistem eluen
heksana, campuran heksana-etil asetat, etil asetat-metanol, aseton, dan metanol,
dengan kepolaran yang terus ditingkatkan, menghasilkan enam fraksi (B1-B6).
Dari fraksi kedua (536 mg) diperoleh kristal berwarna coklat muda yang dikristalisasi
dari campuran pelarut etil asetat-metanol menghasilkan bergenin (1) (82,4 mg) berupa
kristal tak berwarna, t.l. 246-247 oC, yang homogen pada KLT menggunakan tiga
sistem eluen yang berbeda.
Dengan cara yang sama, dari fraksi etil asetat kulit batang (12,0 g) diperoleh pula
bergenin (1) (242 mg), yang dikristalisasi dari campuran pelarut kloroform-heksana.
(Euis Holisotan Hakim, et.al 90)
FURANOKUMARIN-PIRANOKUMARIN
I. Furanokumarin
yang berasal dari metabolisme asam mevalonat yang terpasang). lima-karbon Unit mevalonate
yang diturunkan dari senyawa ini biasanya berkurang dua karbon yang merupakan bagian dari
cincin furan. setidaknya 200 struktur furocoumarins atau furanokumarin terjadi pada tanaman
(Ivie, 1987, Ivie dkk., 1987). Dua jenis utama, furan yang dapat menyatu dalam dua cara yang
berbeda menghasilkan senyawa linier atau sudut dengan struktur cincin dasar, misalnya
bergapten dan angelicin, timbul dengan diprenilasi pada posisi C-6 atau C-8, masing-masing,
diikuti oleh siklisasi dan modifikasi cincin. Gambar dibawah ini.
Berbeda dengan kumarin sederhana, furanokumarin dibatasi dalam distribusi. sebagian besar dari
furanocoumarin banyak ditemukan pada permukaan daun tanaman (Zobel dan coklat, 1989).
Furanocoumarin paling umum memiliki sifat retensi karakteristik pada HPLC (high
performance liquid chromatography) dengan kedua fase terbalik dan konvensional fase kolom
(spancer et al., 1987) penugasan pola cincin-substitusi dari furanocoumarins diturunkan dari
tanaman dapat dilakukan dengan spektrometri massa ion negatif (Plattner dan spancer, 1988).
Klasifikasi furanokumarin
Furano kumarin merupakan kumarin kompleks yang terbentuk pada beberapa tanaman,
anggota yang terpenting diklasifikasikan atas Psoralen, Methoxsalen, Bergapten, dan
Imperatorin.
1. Psoralen
2. Methoxsalen
Secara alami terbentuk pada analog psoralen, ditemukan diberbagai family rutaceae,
leguminoceae, umbelliferae. Terdapat pula pada buah Fragara xanthoxyloides dan buah dari
Ammi majus keluarga umbelliferae. Juga ditemukan pada Ruta graveolens (rutaceae).
3. Bergapten
Bergapten secara natural membentuk analog dari psoralen dan adalah isomer dari
metoxsalen, banyak ditemukan pada tanaman seperti akar, buah dari Angelica archangelica
(apiaceae) biji dari Apium graveolens (apiaceae) daun dan buah dari petroselinum crispum,
minyak rue dari Ruta graveolens (rutaceae).
4. Imperatorin
Diperoleh dari akar dan buah Imperatoria osthruthium (Umbelliferae), dari buah Pastinaea
sativa (umbelifeae) dan juga daru buah Ammi majus (umbelliferae) minyak biji A.
archangelica juga mengandung hingga 0,5 % imperatorin.
Biosintesis Furanokumarin
Ketika terjadi prenilasi pada umbelliferon yang terbentuk pada C-6, akan menghasilkan
demetilsuberosin melalui marmesin, dan akhirnya akan membentuk furanokumarin psoralen. di
sisi lain, prenilasi pada C-8 akan membentuk angular furanokumarin angelisin, melalui osthenol
dan columbianetin. Siklisasi oksidative yang lain dapat membentuk hidroksidihidropiran yang
melalui dehidrasi, membentuk linear dan angular piranokumarin xanthyletin dan seselin. Baik
furanokumarin ataupun piranokumarin dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe angular dan linear.
Linear Dan Angular Furanokumarin Seperti Psoralen (29) Dan Angelisin (30)
Dibiosintesis Dari Prenilasi Pada Posisi 6 Atau 8 Pada Umbelliferon (31). Dan Produk
Selanjutnya Yaitu Demethylsuberosin (6-Dimethylallylumbelliferone) (32) Dan Osthenol (8-
Dimethylallylumbeliferone) Diperlakukan Untuk P-450 Oksidasi Katalis (Bagan 6). Seri Linear
Telah Menjadi Target Dari Penelitian, Dan P-450s, (+) Marmesin Synthase, Psoralen Synthase,
Dan Psoralen 5-Monooksigenase Diduga Mampu Menghasilkan Bergaptol (33), Yang Kemudian
Oleh O-Metilasi Membentuk Bergapten (25). Kultur Sel Ammi Majus Merupakan Material Yang
Baik Untuk Mempelajari Biosintesis Dari Linear Furanokumarin, Sebagai Enzim Biosintetik
Secara Cepat Mampu Menginduksi Sel. Akhir Akhir Ini P-450 Psoralen Synthase Telah
Teridentifikasi Hingga Tahap Molekuler.
Isolasi Furanokumarin
1: 1); jangka waktu pengembangan beragam antara sat dan dua jam. Contoh pemisahan (Rf nisbi
terhadap bergapten) yang dapat dilakukan untuk lima furanokumarin umum dalam eter-
benzena(1:1) dan kloroform, berturut-turut adalah sebagai berikut: bergapten (100, 100),
isobergapten ( 112, 167), pimpinelin (108, 86), isopimpinelin (97, 43), dan sfondin (92, 90).
Furanokumarin dideteksi dengan sinar uv yang menghasilkan warna biru, ungu, coklat,
hijau, atau kuning. Warna dapat diperkuat jika pelat disemprot dengan larutan KOH 10% dalam
methanol, atau larutan antimonium klorida 20% dalam kloroform. Furanokumarin dapat
diidentifikasi lebih lanjut dengan menggunakan serapan UV-nya; berbeda dengan
hidroksikumarin, larutannya dalam basa biasanya tidak menunjukkan geser batokorm. Cara lain
dapat juga digunakan untuk memisahkan furanokumarin. Misalnya, reyes dan Gonzales (1970),
pada isolasi 12 kumarin dari akar Ruta pinnata, menggunakan kromatografi kertas dengan
pengembang air, dan menggunakan kromatografi gas dengan fase diam QF-1 pada suhu 174 oC
untuk membedakan senyawa yang satu dari yang lain. Prosedur penelaahan furanokumarin
dalam bahan tumbuhan diberikan oleh crowden dkk.(1969).
II. Piranokumarin
Seselin adalah contoh dari piranokumarin anguler. Substituent oksigen pada C-5 atau C-6
biasanya sering ditemukan pada derivatifnya.
Xanthylatin adalah representasi dari jenis linear dari piranokumarin. Metoksi dan
isopentenil biasanya disubstitusi pada posisi C-5 atau C-8. Contohnya :
Isolasi Piranokumarin
Simplisia (6 kg) dihancurkan menjadi bubuk dan diekstraksi dengan etanol 95% (50 L
3, 80 C) untuk menghasilkan sebuah ekstrak (1,83 kg). Sebuah alikuot dari ekstrak dimuat ke
kolom silika gel (200-300 mesh, 800 g) dan difraksinasi dengan petroleum eter-etil asetat (20:01
01:02, v / v) untuk mendapatkan 11 fraksi (Fraksi 1-11).
Fraksi 4 dimuat ke lain kolom silika gel (200-300 mesh,) dan senyawa 2 dielusi dengan
petroleum eter-etil asetat (8:1 1:1, v / v). Senyawa 3 dan 4 diperoleh dengan rekristalisasi dari
Fraksi 5 dan Fraksi 8 dari MeOH, masing-masing. Senyawa 6 diisolasi dari sisa larutan dari
Fraksi 5 menggunakan semi-preparatif COSMOSIL 5C18-AR-II kolom yang dielusi dengan
MeOH-H2O (65:35, v / v) pada laju alir 2,5 mL / menit. Larutan sisa Fraksi 8 dimasukkan ke
yang sama semi-preparatif sistem HPLC dan dielusi dengan MeOH-H 2O (69:31, v / v) untuk
menghasilkan 7 dan 8 Senyawa 5 disiapkan dari Fraksi 3 oleh semi-HPLC preparatif dengan
isokratik elusi utilizing MeOH-H2O (77:23, v / v). Senyawa 5a [(+)-cis-(3'R, 4'R)-3'-asetil-4'-
angeloylkhellactone] dan 6a [(+)-cis-(3'S, 4'S)-3'-isovaleryl-4'-acetylkhellactone] dihasilkan
jarum putih dengan cara rekristalisasi dari 5 dan 6 dari metanol. (+)-Praeruptorin A [(+)-cis-(3'S,
4'S)-3'-angeloyl-4'-acetylkhellactone, 2a] dan (-)-praeruptorin A [(-)-cis-(3'R, 4'R)-3'-angeloyl-4'-
acetylkhellactone, 2b] yang diperoleh enantioseperation senyawa 2 . (-)-Cis-(3'R, 4'R) - 3'-
angeloylkhellactone (9) dan (-)-cis-(3'R, 4'R)-4'-angeloylkhellactone (10) dibuat dari suatu
inkubasi 2b senyawa dengan plasma tikus dan secara jelas diidentifikasi dengan menggunakan
analisis NMR dan LC-MS/MS. Senyawa 11 diperoleh dari hidrolisis senyawa 2a.
Daftar Pustaka
Erniwati. 2005. Isolasi Kumarin Dari Daun Kayu Racun (Rhinacantus nasutus). [Tesis]. Prodi
Kimia Program Pascasarjana Universitas Andalas. Padang.Furanocoumarin bisosynthesis in
Ammi majus L : cloning of Bergaptol O-methyltransferase. Marc Hehmann, Richard lukacin,
Halina Ekiert, Ulrich materrn 4 februari 2004.
Kar, Ashutosh. 2003. Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology ed. 2. New Delhi: New Age
International (P) Ltd., Publishers.
Seigler, David S. 1995. Plant Secondary Metabolism. United States of America: Kluwer
Academic Publishers.
Townsend, Craig A. 2010. Comprenhensive natural product II Chemistry and biology. United
kingdom : Elsevier Ltd.