Anda di halaman 1dari 29

SISTEM URINARIA

Ns. Nurul Hidayah, MS


PENGERTIAN

• Sistem perkemihan atau sistem urinaria


adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah, sehingga darah bebas dari
zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.

• Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut


dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih).
SUSUNAN SISTEM URINARIA
GINJAL-1

• Ginjal terletak di
bagian belakang dari
kavum abdominalis di
belakang peritonium
pada kedua sisi
vertebra lumbalis III,
dan melekat langsung
pada dinding
abdomen.
GINJAL-2

• Satuan struktural dan


fungsional ginjal yang
terkecil disebut
nefron.

• Tiap nefron terdiri


atas komponen
vaskuler dan
tubuler.
GINJAL-3

• Komponen vaskuler
(glomerulus dan
kapiler peritubuler).

• Komponen tubuler
(kapsul Bowman dan
tubulus – tubulus).
BAGIAN GINJAL

• Tiga bagian ginjal:


– Kulit ginjal (korteks)
– Sumsum ginjal
(medula)
– Rongga ginjal (pelvis
renalis)
KULIT GINJAL (KORTEKS)

• Pada kulit ginjal terdapat


bagian yang bertugas
melaksanakan penyaringan
darah yang disebut nefron.

• Terdapat kapiler – kapiler


darah yang tersusun
bergumpal – gumpal disebut
glomerulus.

• Tiap glomerulus dikelilingi oleh


simpai Bowman, dan
gabungan antara glomerulus
dengan simpai Bowman
disebut badan malphigi.
SUMSUM GINJAL (MEDULA)

• Sumsum ginjal terdiri


beberapa badan
berbentuk kerucut
yang disebut piramid
renal.

• Satu piramid dengan


jaringan korteks di
dalamnya disebut
lobus ginjal.
RONGGA GINJAL (PELVIS RENALIS)

• Pelvis renalis adalah


ujung ureter yang
berpangkal di ginjal,
berbentuk corong lebar.

• Dari kaliks minor, urine


masuk ke kaliks mayor,
ke pelvis renalis ke ureter,
hingga ditampung dalam
kandung kemih (vesikula
urinaria).
FUNGSI GINJAL

• Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang


mengandung nitrogen, misalnya amonia.

• Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan


(misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya
obat – obatan, bakteri, dan zat warna).

• Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara


osmoregulasi.

• Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan


mengeluarkan kelebihan asam atau basa.
TES FUNGSI GINJAL

• Tes untuk protein albumin


Bila kerusakan pada glomerulus atau tubulus, maka
protein dapat bocor masuk ke dalam urine.

• Mengukur konsentrasi ureum darah


Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum
darah naik di atas kadar normal (20 – 40) mg%.

• Tes konsentrasi
Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk
melihat sampai seberapa tinggi berat jenisnya naik
(normal: 1.015 – 1.020).
PEREDARAN DARAH GINJAL

• Ginjal mendapat darah dari aorta


abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis
menjadi arteria interlobularis
kemudian menjadi arteri akuata.

• Arteria interlobularis bercabang


menjadi glomerulus dan dikelilingi
oleh simpai Bowman.

• Kapiler darah meninggalkan


simpai Bowman kemudian
menjadi vena renalis.
URETER

• Terdiri dari 2 saluran pipa


masing – masing
bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika
urinaria) panjangnya ±
25 – 30 cm dengan
penampang ± 0,5 cm.

• Ureter sebagian terletak


dalam rongga abdomen
dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis.
LAPISAN DINDING URETER

• Dinding luar jaringan


ikat (jaringan fibrosa).

• Lapisan tengah otot


polos.

• Lapisan sebelah dalam


lapisan mukosa.
CARA KERJA URETER

• Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan –


gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong urine masuk ke dalam kandung
kemih (vesika urinaria).

• Gerakan peristaltik mendorong urine melalui


ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran.
VESIKA URINARIA

• Vesika urinaria dapat


mengembang dan
mengempis seperti balon
karet, terletak di belakang
simfisis pubis di dalam
rongga panggul.

• Bentuk vesika urinaria


seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang
kuat.
BAGIAN VESIKA URINARIA

• Fundus
• Korpus
• Verteks
• Dinding kandung kemih terdiri
dari beberapa lapisan yaitu:
– Peritonium (lapisan
sebelah luar)
– Tunika muskularis
– Tunika submukosa
– Lapisan mukosa (lapisan
bagian dalam).
PROSES MIKSI

• Distensi vesika urinaria, oleh air kemih akan


merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding vesika urinaria dengan jumlah ± 250 cc
sudah cukup untuk merangsang berkemih
(proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek
kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinter internus
diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan
akhirnya terjadi pengosongan vesika urinaria.
URETRA-1

• Uretra merupakan
saluran sempit yang
berpangkal pada
vesika urinaria yang
berfungsi
menyalurkan urine
keluar.
URETRA-2

• Uretra pada laki- laki berjalan


berkelok – kelok melalui
tengah – tengah prostat
kemudian menembus lapisan
fibrosa yang menembus tulang
pubis ke bagian penis
panjangnya ± 20 cm.

• Uretra pada wanita terletak di


belakang simfisis pubis
berjalan miring sedikit ke arah
atas, panjangnya ± 3 – 4 cm.
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN URINE

• Proses Filtrasi
(Penyaringan)
• Proses Reabsorpsi
(Penyerapan Kembali)
• Proses Augmentasi
(Pengumpulan)
PROSES FILTRASI (PENYARINGAN)-1

• Filtrasi adalah perpindahan cairan dari


glomerulus menuju ruang kapsula Bowman
dengan menembus membran filtrasi.
• Filtrasi adalah proses pertama dalam
pembentukan urine.
• Glomerulus terdapat sel-sel endotelium yang
berfungsi untuk memudahkan proses
penyaringan.
PROSES FILTRASI (PENYARINGAN)-2

• Filtrasi menghasilkan urine primer/filtrat


glomerulus yang masih mengandung zat-
zat yang masih bermanfaat, seperti:
glukosa, garam, dan asam amino.
PROSES REABSORPSI (PENYERAPAN KEMBALI)-1

• Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus


kontortus proksimal dan dilakukan oleh
sel-sel epitelium di tubulus tersebut.
• Proses ini berfungsi untuk menyerap
kembali zat-zat di urine primer yang masih
bermanfaat bagi tubuh.
PROSES REABSORPSI (PENYERAPAN KEMBALI)-2

• Hasil dari reabsorpsi adalah urine


sekunder/filtrat tubulus yang kadar
ureanya lebih tinggi dari urine primer.
• Urine sekunder masuk ke lengkung henle,
kemudian terjadi osmosis air di lengkung
henle desenden, sehingga volume urine
sekunder berkurang dan menjadi pekat.
PROSES AUGMENTASI (PENGUMPULAN)-1

• Proses augmentasi terjadi di tubulus


kontortus distal. Terjadi pengeluaran zat
sisa oleh darah.
• Proses augmentasi menghasilkan urine
sesungguhnya yang mengandung urea,
asam urine, amonia, zat berlebihan dalam
darah (seperti: vitamin, obat-obatan,
garam mineral).
PROSES AUGMENTASI (PENGUMPULAN)-2

• Urine sesungguhnya akan menuju tubulus


kolektivus untuk dibawa menuju pelvis
yang kemudian menuju vesika urinaria
melalui ureter. Urine inilah yang akan
keluar melalui uretra.

Anda mungkin juga menyukai