(SISTEM PERKEMIHAN)
KELOMPOK 1:
RIDO ROMADON
SITI ARINA RAHMA
REVA MAULIDA APRILIA
MITA SUKMAWATI
DILA OKTAVIA
QISTY ZAKIA RAHMA
PENGERTIAN
Gambar 26-7
Sistem urin pada laki-laki dan perempuan
Mekanisme Dasar
Pembentukan Urin
A. Ginjal
a. Letak dan tampilan:
- Terletak pada dinding
posterior abdomen,
terutama di daerah lumbal,
di sebelah kanan dan kiri
tulang belakang, dibungkus
lapisan lemak yang tebal, di
belakang peritoneum
- Kedudukan :setinggi V.Th 12 sampai L.3,
ginjal kanan lebih rendah dari kiri
- Ukuran : panjang 6-7,5 cm, tebal 1,5-2,5
cm, berat ± 140 gram.
- Bentuk : seperti biji kacang, sisi dalam
cekung (hilum) merupakan tempat masuk
dan keluar pembuluh-pembuluh ginjal.
b. Struktur Ginjal :
- Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis
yang terdiri dari jaringan fibrous berwarna
ungu tua, lapisan luar disebut korteks, dan
lapisan dalam disebut medula.
- Bagian medula tersusun atas 15-16
massa berbentuk kerucut disebut piramida
renalis.Puncak-puncaknya (papila renalis)
langsung mengarah ke hilum dan berakhir
di kalises. Kalises ini yang
menghubungkan dengan pelvis renalis.
- Struktur terkecil dari ginjal
disebut nefron yang terdiri
dari : glomerulus/ badan
Malpighi, kapsula
Bowman, tubulus
proksimal, lengkung
Henle, tubulus distal dan
tubulus kolektivus
(penampung).
- Selain nefron, struktur ginjal juga berisi
pembuluh-pembuluh darah Arteri
renalis yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis mengalirkan darah masuk ke
ginjal. Arteri tsb bercabang-cabang
menjadi arteriol afferen dan membentuk
simpul.Inilah yang disebut glomerulus.
- Sebuah pembuluh efferen meninggalkan
glomerulus dan bercabang-cabang
membentuk jaringan kapiler di sekeliling
tubulus ginjal.
- Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung
lagi membentuk vena renalis, yang
membawa darah dari ginjal ke vena kava
inferior.
Ringkasan Fungsi Ginjal
• Ekskresi produk sisa metabolisme
urea,kreatinin, bilirubin, hidrogen
• Ekskresi bahan kimia asing:obat, toksin, pestisida,
zat tambahan pada makanan
• Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
- faktor eritropoetik ginjal
- 1,25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
- renin
• Pengaturan keseimbangan asam-basa
• Glukoneogenesis: sintesa glukosa dari asam amino
• Pengendalian tekanan arteri
• Pengaturan ekskresi air & elektrolit
Ekskresi Produk limbah Metabolisme
• Pestisida
• Toksin
• Obat
Sekresi, Metabolisme, dan
Ekskresi Hormon
Hormon yang diproduksi di ginjal
• faktor eritropoetik ginjal
• 1.25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
• Renin
Panjang : 17-22,5 cm
- Uretra pada wanita :
Terletak di belakang simfisis pubis,
berjalan miring sedikit kearah atas.
Hanya berfungsi sebagai tempat
menyalurkan urin.
Lapisan uretra wanita terdiri dari :
a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
b. Lapisan spongeosa
c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
Panjang : 2,5 – 3,5 cm
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm,
terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter
urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
3. Baunya tajam.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat
di pelajari “latih”.
Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
PEMBENTUKAN DAN EKSKRESI
URIN
A. Urin
Sifat fisik urin :
- Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc
tergantung dari pemasukan (intake) dan faktor
lainnya.
- Warna : Bening kuning muda, tergantung dari
kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya,
dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
- Bau : amoniak
- Berat jenis : 1,015-1,020.
- Reaksi : asam
Komposisi urin :
a. Air, kira-kira 95-96%
b. Benda padat (4%) : organik (ureum,
asam urat, kreatin), anorganik(natrium,
kalium, klorida, sulfat, magnesium, dan
fosfor)
c. Pigmen (bilirubin, urobilin)
d. Toksin
e. Hormon
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada
tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
B. Tahap Pembentukan Urin
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus. Permukaan afferent lebih
besar dari permukaan efferent → penyerapan darah.
b. Proses reabsorpsi
Terjadi secara pasif (obligator reabsorpsi) pada
tubulus atas → penyerapan kembali sebagian besar
glukosa, sodium, klorida, fosfat, dan beberapa ion
bikarbonat.
Terjadi secara aktif (reabsorpsi fakultatif) pada
tubulus bawah → penyerapan kembali sodium dan
ion bikarbonat.
Sisanya dialirkan pada papilla renalis.
c. Proses sekresi
Sisa penyerapan pada tubulus → pelvis ginjal → ke
luar.
C. Tahap Pembuangan Urin (Mikturisi)
Urin(170-230 cc) → distensi kandung
kencing → refleks kontraksi dinding
kandung kencing, relaksasi sfingter
internus, dan relaksasi sfingter eksternus
→ pengosongan kandung kencing(miksi).