Anda di halaman 1dari 46

ANATOMI SISTEM URIN

(SISTEM PERKEMIHAN)

Nareswari Diska N,
M.Keb.
P E N G E RT I A N

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem


dimana terjdinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh


larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
 Terdiri dari
:
- Ginjal  menghasilkan urin
- Ureter  menyalurkan urin dari ginjal ke
kandung kencing/vesika urinaria/bladder
- Kandung kencing  sebagai penampung
- Uretra  mengeluarkan urin dari kandung
kencing
Ginjal dan sistem Urin
Pembuluh
darah utama
ginjal
Sistem urin pada laki-laki dan perempuan
Kandung kemih dan persarafannya

Gambar 26-7
Mekanisme Dasar
Pembentukan Urin
A. Ginjal

a. Letak dan tampilan:


- Terletak pada dinding posterior
abdomen, terutama di daerah
lumbal, di sebelah kanan dan
kiri tulang belakang,
dibungkus lapisan lemak yang
tebal, di belakang peritoneum
-

-
• Ukuran : panjang 6-7,5 cm, tebal 1,5-2,5
- cm, berat ± 140 gram.

• Bentuk : seperti biji kacang, sisi dalam


cekung (hilum) merupakan tempat masuk
dan keluar pembuluh-pembuluh ginjal.
b. Struktur Ginjal :
- Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang
terdiri dari jaringan fibrous berwarna ungu
tua, lapisan luar disebut korteks, dan lapisan
dalam disebut medula.
- Bagian medula tersusun atas 15-16 massa
berbentuk kerucut disebut piramida
renalis.Puncak-puncaknya (papila renalis)
langsung mengarah ke hilum dan berakhir di
kalises. Kalises ini yang menghubungkan
dengan pelvis renalis.
- Struktur terkecil dari ginjal
disebut nefron yang terdiri
dari : glomerulus/ badan
Malpighi, kapsula Bowman,
tubulus proksimal, lengkung
Henle, tubulus distal dan
tubulus kolektivus
(penampung).
- Selain nefron, struktur ginjal juga berisi
pembuluh-pembuluh darah  Arteri
renalis yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis mengalirkan darah masuk ke
ginjal. Arteri tsb bercabang-cabang menjadi
arteriol afferen dan membentuk
simpul.Inilah yang disebut glomerulus.
- Sebuah pembuluh efferen meninggalkan
glomerulus dan bercabang-cabang
membentuk jaringan kapiler di sekeliling
tubulus ginjal.
- Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung
lagi membentuk vena renalis, yang
membawa darah dari ginjal ke vena
kava inferior.
• Ekskresi produk sisa
metabolisme urea,kreatinin,
bilirubin, hidrogen
• Ekskresi bahan kimia asing:obat, toksin,
pestisida, zat tambahan pada makanan
• Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
- faktor eritropoetik ginjal
- 1,25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
- renin
• Pengaturan keseimbangan asam-basa
• Glukoneogenesis: sintesa glukosa dari asam amino
• Pengendalian tekanan arteri
• Pengaturan ekskresi air & elektrolit
Ekskresi Produk limbah Metabolisme

• Urea (dari metabolisme protein)

• Asam urat (dari metabolisme asam nukleat)

• Kreatinin (dari metabolisme otot)

• Bilirubin (dari metabolisme hemoglobin)


Ekskresi Bahan Kimia Asing

• Pestisida

• Zat tambahan pada makanan

• Toksin

• Obat
Sekresi, Metabolisme, dan Ekskresi
Hormon
Hormon yang diproduksi di ginjal

• faktor eritropoetik ginjal


• 1.25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
• Renin

Hormon dimetabolisme dan diekskresi oleh ginjal


•Sebagian besar hormon peptida (misal
insulin, angiotensin II, dll.)
URETER

• Terdiri dari 2 sal ur an pi pa m a s i n g - m a s


i n g b e r s a m b u n g dari ginjal ke v es i k a
urinaria.
P an j an gn y a ± 25 - 30 cm, d e n g a n p e n a m p a
ng
0,5 cm. Ureter s e b a g i a n terletak p a d a
r o n g g a a b d o m e n d a ns e b a g i a n l agi
terletak p a d a r o n g g a pelvis.
• L api s an di ndi ng ureter terdiri dari:

1. D i n di n g luar jari ngan i


kat ( jari ngan f ibrosa)
2. L api s an t e n g a h l api san
otot pol os
3. L api s an s ebel ah d al am
l api san m u k o s a
Ureter

- Merupakan saluran fibromuskular yang


mengalirkan urin dari ginjal ke kandung
kemih. Sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis.
- Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing
bersambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria).
- Tebal ± setebal tangkai bulu angsa,
panjang 35-40 cm.
- Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

- Bermula dari hilum kemudian berjalan ke


bawah melalui rongga abdomen ke dalam
rongga pelvis dengan arah obliq, dan
bermuara di posterior kandung kencing.
- Dinding kandung kencing terdiri
dari lapisan :
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
b. Lapisan otot (tunika muskularis)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)

- Ada 3 saluran yang berhubungan dengan


kandung kencing, yaitu 2 ureter yang bermuara
ke dalam kandung kencing dan 1 uretra yang
keluar dari kandung kencing.
Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja s e b a g a i p e n a m p u n g urin. O r g a n ini
berbentuk seperti bu a h pir (kendi). letaknya d bela ka n g simfisis
pubis di d a la m r o n g g a p a nggul . Vesika urinaria d
apa t m e n g e m b a n g d a n m e n g e m p i s seperti balon karet.

D i nd i ng ka n d u n g kemih terdiri dari:

1. La p i s a n sebelah luar
( peritoneum).
2. Tunika m us k ularis (
lapisan berotot).
3. Tunika s u b m u k o s a .
4. La p i s a n m u k o s a ( lapisan ba g
i a n dalam).
Kandung Kencing

-
Terletak di belakang simfisis pubis, di
dalam rongga panggul.
-
Bentuknya seperti buah pir (kendi).
-
Bagian terbawah disebut basis, bagian
atas (fundus) naik kalau kandung kencing
mengembang karena urin,puncaknya
(apeks) mengarah ke depan bawah dan
berada di belakang simfisis pubis.
- Daerah segitiga antara 2 lubang ureter
dan 1 lubang uretra ini disebut
trigonum vesika urinaria.
- Pada wanita, kandung kencing terletak
di antara simfisis pubis, uterus dan
vagina.
Dari uterus kandung kencing dipisahkan
oleh lipatan peritoneum, membentuk
suatu ruang yang disebut cavum
Douglas.
D.Uretra
- Merupakan saluran membranosa sempit
yang berpangkal pada kandung kencing
yang berfungsi menyalurkan urin keluar
tubuh.

- Lubang tempat keluar urin disebut


meatus uretra, terdiri atas serabut otot
yang melingkar membentuk sfingter
uretra.
- Uretra pada pria :
 Berjalan berkelok-kelok
melalui tengah-tengah
prostate kemudian
menembus lapisan fibrosa
ke bagian penis.
 Digunakan sebagai
tempat pengaliran urin
dan sistem reproduksi.
 Uretra pada pria terdiri dari :
a. Uretra prostatika
b. Uretra membranosa
c. Uretra kavernosa
 Lapisan uretra pria
terdiri dari : a.Lapisan
mukosa
(lapisan paling dalam)
b. Lapisan submukosa

 Panjang : 17-22,5 cm
- Uretra pada wanita
:
Terletak di belakang simfisis pubis,
berjalan miring sedikit kearah atas.
Hanya berfungsi sebagai tempat
menyalurkan urin.
 Lapisan uretra wanita terdiri dari :
a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
b. Lapisan spongeosa
c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
 Panjang : 2,5 – 3,5 cm
Pa d a laki-laki p a n j a n g n y a kira-kira 13,7-16,2
cm, terdiri dari:
1. Urethra pa rs Prostatica
2. Urethra pa rs m e m b ra n o s a (
terdapat spinchter urethra externa)
3. Urethra pars s p o n g i o s a .

Urethra p a d a wanita p a n j a n g n y a kira- kira


3,7- 6,2 cm (Taylor), 3 - 5 cm (Lewis). Sphincter
urethra terletak di sebelah a t a s v a g i
n a ( antara clitoris dan v ag ina ) d a n urethra
disini han ya s e b a g a i saluran ekskresi.
Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

• Ju m la h ek s kres i d a la m 24 ja m ± 1 .500 cc ter g a ntun g d a


ri p e m a s u ka n ( intake) cairan d a n faktor lainnya.
• W a rna, b en in g kunin g m u da d a n b ila d ib ia rka n a ka n m en ja d i
keruh.
• Warna, kuning te r ga ntung dari kepekatan, diet obat- obatan d a n
sebagainya.
• Bau, bau k h a s air kemih bila dibiarkan l a m a a ka n berbau amoniak.
Berat jenis 1,015-1,020.
• Reaksi a sa m , bila lama- lama menjadi alkalis, juga te r ga ntun g dari
p a d a diet ( sayur m e n y e b a b ka n reaksi alkalis d a n protein
memberi reaksi a sam).
K o m p o s i s i air kemih, terdiri dari:
• Air kemih terdiri dari kira- kira 9 5 % air.
• Zat- zat sisa nitrogen dari hasil m eta b o li s m e protein, a s a m
urea, am o ni a k d a n kreatinin.
• Elektrolit,
n sulfat.
natrium, kalsium, NH 3 , bikarbonat, fospat d a

• Pa g m e n (bilirubin d a n urobilin).
• Toksin.
Hormon.
Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.

2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3. Baunya tajam.

4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH


rata- rata 6.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi
dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah
tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.

 Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat
di pelajari “latih”.

 Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak


spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
 Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
PEMBENTUKAN DAN
EKSKRESI URIN
A. Urin
 Sifat fisik urin :
-Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc
tergantung dari pemasukan (intake) dan faktor
lainnya.
-Warna : Bening kuning muda, tergantung dari
kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan
bila dibiarkan akan menjadi keruh.
- Bau : amoniak
- Berat jenis : 1,015-1,020.
- Reaksi : asam
 Komposisi urin :
a. Air, kira-kira 95-96%
b. Benda padat (4%) : organik (ureum,
asam urat, kreatin), anorganik(natrium,
kalium, klorida, sulfat, magnesium, dan
fosfor)
c. Pigmen (bilirubin, urobilin)
d. Toksin
e. Hormon
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus

Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah


kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada
tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
B. Tahap Pembentukan Urin
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus. Permukaan afferent lebih besar dari
permukaan efferent → penyerapan darah.
b. Proses reabsorpsi
Terjadi secara pasif (obligator reabsorpsi) pada tubulus
atas → penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
sodium, klorida, fosfat, dan beberapa ion bikarbonat.
Terjadi secara aktif (reabsorpsi fakultatif) pada tubulus
bawah → penyerapan kembali sodium dan ion
bikarbonat.
Sisanya dialirkan pada papilla renalis.
c. Proses sekresi
Sisa penyerapan pada tubulus → pelvis ginjal → ke luar.
C. Tahap Pembuangan Urin (Mikturisi)
Urin(170-230 cc) → distensi kandung
kencing → refleks kontraksi dinding
kandung kencing, relaksasi sfingter
internus, dan relaksasi sfingter eksternus
→ pengosongan kandung
kencing(miksi).

Anda mungkin juga menyukai