ELIMINASI URIN
Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas Pembekbagainalan PKKD
Disususun Oleh :
( 011191095 )
FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2021
A. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi
a. Ginjal
1) Struktur Ginjal
a) Bagian dalam ( internal )
medulla.
Substansia medularis terdiri dari
pyramid renalis berjumlag 8-16 buah
yang memiliki basis sepanjang ginjal,
sedangkan apeksnya menghadap sinus
renalis.
Substansia kortekalis
berwarna coklat merah,
konsistensi lunak dan bergranula.
Terletak tepat dibawah tunika
fibrosa, melengkung sepanjang
basis pyramid yang berdekatan
dengan sinus renalis, bagian
dalam diantara pyramid
dinamakan kolumna renalis.
2) Pembungkus Ginjal
3) Fungsi Ginjal
a) Mengatur volume air dalam
tubuh.
b) Mengatur keseimbangan osmotic
dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal
dalam plasma.
c) Mengatur keseimbangan asam
basa cairan tubuh.
d) Ekskresi sisa-sisa hasil
metabolism ( ureum, asam urat,
kreatinin ), zat toksik, obat-
obatan, hasil metabolism Hb dan
bahan kimia asing ( pestisida ).
b. Ureter
c. Vesika urinaria
Terletak dibelakang os.pubis. bagian ini tempat
menyimpan urin, berdinding otot kuat, bentuknya
bervariasi sesuai dengan jumlah urin yang dikandung.
1) Pengisian dan Pengosongan Vesika
Urinaria.
Dinding ureter mengandung otot
polos yang tersusun dalam berkas spiral
longitudinal dan sirkuler. Lapisan otot
yang tak terlihat. Kontraksi peristaltic
teratur 1-5 kali/menit menggerakkan urin
dari pelvis renalis ke vesika urinaria,
disemprotkan setiap gelombang
peristaltic dan mencegah urin tidak lagi
kembali ke ureter.
2) Berkemih
d. Uretra
1) Uretra Pria
a) Uretra prostatika
b) Uretra pars membranasea
c) Uretra pars kavernosus
d) Orifisium uretra eksterna
2) Uretra Wanita
a) Tunika muskularis
b) Lapisan spongeosa
c) Lapisan mukosa sebelah dalam
2. Fisiologi Urin
a. Pola Eleminasi Urine Normal
Seseorang berkemih sangat tergantung pada
individu dan jumlah cairan yang masuk, Orang-orang
biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun
tidur, setelah berkerja dan makan.
b. Frekuensi
Normalnya miksi dalam sehari sekitar 5 kali.
Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan
kesempatan. Banyak orang berkemih kira-kira 70% dari
urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak
memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari.
B. Definisi
Eleminasi atau pembuangan urine normal adalah proses
pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Sistem
perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dan zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih di pergunakan
oleh tubuh, Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin.
2. Retensi Urin
Terjadi karena penumpukan urine dalam bladder dan
ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan kandung
kemih. Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat
dalam bladder melebihi 400 ml.
3. Enuresis
Ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang
tidak disadari yang diakibatkan ketidakmampuan untuk
mengendalikan spinter eksterna.
E. Pemeriksan Penunjang
1. Pielogram Intravena
2. Computerized Axlal Tomography
3. USG
4. Prosedur Invasif
a. Sistoscopy
b. Anteriogram
c. Biopsy ginjal
5. Sitoure Terogram Pengosongan
6. Anteriogram ginjal
7. Pemeriksaan urin
8. Tes darah
F. Penatalaksanaan Medis
1. Menggunakan urinal untuk berkemih, dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi perkemihan
2. Kateterasi Perkemihan, untuk menghilangkan ketidaknyamanan
karena distensi kandung kemih.
3. Memasang kondom kateter bagi pasien pria, untuk
mempertahankan hygene parincal pasien inkontinensia.
G. Konsep MAP Asuhan Keperawatan
1. Obsrevasi 1. Observasi
a. Periksa kembali penyebab a. Identifikasi kemampuan
gangguan berkemih pasien dan keluarga
b. Monitor pola dan menerima informasi
kemampuan berkemih 2. Terapeutik
2. Terapeutik a. Persiapkan materi dan alat
a. Hindari penggunaan kateter peraga latihan berkemih
indwelling b. Tentukan waktu yang tepat
b. Siapkan area toilet yang untuk memberikan
aman pendidikan kesehatan
3. Edukasi sesuai kesepakatandengan
a. Anjurkn intake cairan Gangguan Eliminasi Urin pasien dan keluarga
adekuat untuk mendukung 3. Edukasi
output urin overdistensi kandung a. Jelaskan hal-hal yang
kemih, kesulitan mencapai harus dilakukan untuk
Status Cairan ( L.03028 ) toilet, pengeluaran urin mendorong eliminasi
tidak terkendali saat normal, pemantauan jatuh,
1. Output urin membaik dan keamanan lingkungan
volume kandung kemih
2. Intake cairan membaik
tercapai, urin tidak dapat toilet.
3. Oliguria membaik
dikendalikan karena b. Demonstrasikan latihan
tekanan intrabdominal berkemh
meningkat
Status Cairan ( L.03028 )