Anda di halaman 1dari 16

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar belakang
manusia, seperti makhluk hidup lainnya berusaha untuk mempertahankan
homeostatis yang berarti keseimbangan titik otak dan organ tubuh lainnya bekerja
sama untuk mengatur suhu tubuh, kasa Mandara, ketersediaan oksigen dan variabel
lainnya. Ginjal berperan penting mempertahankan homeostatis dengan mengatur
konsentrasi banyak konstituen plasma terutama elektrolit dan air dengan
mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh manusia,
yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Sistem
perkemihan berfungsi untuk mengolah zat yang tidak diperlukan dalam tubuh dan
memiliki berperan proses. sehingga dengan keluarnya zat yang tidak baik bagi tubuh
maka tubuh akan terhindar dari beberapa penyakit yang menyangkut sistem
perkemihan.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem perkemihan?
2. Apa sajakah anatomi sistem perkemihan?
3. Bagaimana proses fisiologi sistem perkemihan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari sistem perkemihan
2. Untuk mengetahui anatomi sistem perkemihan
3. Untuk memahami proses fisiologi sistem perkemihan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem perkemihan


Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak digunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh titik
zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin dalam kurung (air kemih.)
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut urinaria sistem adalah suatu
sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan
keseimbangan internal atau homeostatis. Fungsi lainnya adalah membuang
produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya
yang akan dijelaskan kemudian.
Suasana sistem perkemihan terdiri dari:
1) 2 ginjal yang menghasilkan urine
2) Dua ureter yang membawa urine dari ginjal ke vesika urinaria
(kandung kemih)
3) Satu vesika urinaria, tempat urine dikumpulkan
4) Satu uretra urine dikeluarkan dari vesika urinaria
1. anatomi sistem perkemihan
a. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra torakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ketiga bentuk
ginjal seperti biji kacang titik ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri
karena adanya lobus hepatitis Dexter yang besar.
1) Fungsi ginjal
a) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau racun
b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan, osmotik, dan
ion
c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh
d) Fungsi hormonal dan metabolisme
e) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum
kreatinin dan amoniak
2) Struktur ginjal
setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat korteks renalis di bagian luar yang berwarna coklat gelap dan
medula renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang
dibandingkan korteks. Bagian medula berbentuk kerucut yang disebut
Piramida renalis puncak kerucut tadi menghadap kali yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Adalah hilum medial pinggir
ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah,
pembuluh limfe, pembuluh nervus. Ureter dan pelvis renalis berbentuk
corong yang menerima urine yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua
atau tiga kanalis renalis majores sebentar hari ini siapa yang masing-
masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kali cash renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal
nefron terdiri dari :

 Glumerolus
suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari
anterior aferen yang kemudian bersatu menuju anteriol
eferen, berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagai air dan zat
yang terlarut dari darah yang melewatinya.

 Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerulus untuk
mengumpulkan cairan yang difiltrasi dari kapiler glomerulus
 Tubulus terbagi menjadi 3 yaitu:
i. Tubulus proksimal
tubulus proksimal berfungsi mengadakan reboisasi
bahan-bahan dari cairan tubuh dan mengekspresikan
bahan-bahan ke dalam cairan tubuli
ii. Ansa henle
ansa henle membentuk lengkungan tajam berbentuk u
titik terdiri dari para descendants yaitu bagian yang
menurun terbenam dari korteks ke medula dan
asendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks.
Bagian bawah dari lengkungan henle mempunyai
dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen
tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut
segmen tebal titik lengkung henle berfungsi re aborsi
bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-
bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu berperan
penting dalam mekanisme konsentrasi dan ilusi urine.
iii. Ductus pengumpulan
1 dokter pengumpulan mungkin menerima cairan dari
8 nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpulan
terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan
cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal

3) Persarafan ginjal.
ginjal mendapatkan persyarafan dari fleksus renalis ( vasomotor).
Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke
dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah
yang masuk ke ginjal.
b. terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambungan dari ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya kurang lebih 25 sampai 30 cm dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan
sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
 Lapisan tengah lapisan otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
 Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan gerakan
peristaltik yang mendorong urine masuk ke dalam kandung
kemih.
c. Vesika urinaria (kandung kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urine organ ini berbentuk seperti
buah pir (candi) letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet
Dinding kandung kemih terdiri dari :
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
2. Tunika muskularis (lapisan berotot)
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
D. Uretra.
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada fisika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm terdiri dari :
a. Uretra pprostatika.
b. Uretra Pras membranosa (terdapat spinter uretra
eksterna)
c. Uretra Pras spongiosa.
pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm ( Taylor) 3-5 cm (Lewis). Pinter uretra terletak
di sebelah atas vagina (antara Eli stories dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran
ekskresi.
Dinding uretra terdiri dari tiga lapisan :

 Lapisan otot polos merupakan kelanjutan otot polos dari vesika urinaria
mengandung jaringan elastis dan otot polos kecil menjaga agar tetap tertutup
 Lapisan submukosa titik lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
 Lapisan mukosa.
E. air kemih ( urine)
sifat fisis air kemih komet terdiri dari :
 Jumlah ekskresi dalam 24 jam+1.500.cc tergantung dari pemasukan (intale)
cairan dan faktor lainnya.
 Warna pomade bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
 Bau, bau kaos air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
 Berat jenis 1,015-1,020.
 Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung daripada diet.
( sayur menyebabkan reaksi Al kasyif dan protein memberi reaksi asam).
 Komposisi air kemih komet terdiri dari :
 Air kemih terdiri dari kira-kira 90% air.
 Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea amonia
elektrolit natrium kalsium fosfat dan sulfat.
 Pagmen (bli Rubin dan urobilin).
 Toksin.
2. Fisiologi sistem perkemihan.
pada saat vesika urinaria tidak dapat lagi menampung urine tampak meningkatkan
tekanannya (biasanya pada saat volume urine kira-kira 300 ml) makan reseptor pada
dinding vesika urinaria akan memulai kontraksi muskulus pada balik Oma berkemih
terjadi secara involunter dan dengan segera titik pada orang dewasa, keinginan
berkemih dapat ditunda sampai ia menemukan waktu dan tempat yang cocok.
Walaupun demikian bila rangsangan sensorik ditunda terlalu lama maka akan
memberikan rasa sakit.
Dengan demikian mulainya kontraksi muskulus detrusor, maka terjadi relaksasi
muskulus dan terjadi pengurangan topangan kekuatan uretra yang menghasilkan
beberapa kejadian dengan urutan sebagai berikut :
1. Membukanya meatus
2. Perubahan sudut uretrovesikal
3. Bagian atas uretra akan terisi urine
4. Urine bertindak sebagai iritan pada dinding urine
5. Muskulus detrusor berkontraksi lebih kuat
6. Urine didorong ke uretra pada saat tekanan intraabdominal
meningkat
7. Pembukaan sprinter externus
8. Urine dikeluarkan sampai vesika urinaria kosong penghentian aliran
urin dimungkinkan karena muskulus boys yang bekerja di bawah
pengendalian secara volunter.:
1. Muskulus pubg.uc mengadakan kontraksi pada saat urine yang
mengalir
2. Vesika urinaria tertarik ke atas
3. Muskulus pinter extremes dipertahankan tetap dalam keadaan
kontraksi.
apabila mas Agus mengadakan relaksasi lah ma Kaskus kejadian seperti yang baru saja
diberikan di atas akan mulai lagi secara otomatis.
Fungsi sistem homeostatis urinaria :

 Mengatur volume dan tekanan darah dengan mengatur banyaknya air yang hilang
dalam urin, melepaskan erythropoietin dan melepaskan renin.
 Mengatur konsentrasi plasma dengan mengontrol jumlah natrium, kalium, klorida,
dan ion lain yang hilang dalam urine dan mengontrol kadar ion kalsium.

 Membantu menstabilkan PH darah, dengan mengontrol kehilangan ion hidrogen dan


ion bikarbonat dalam urin

 Menyimpan nutrien dengan mencegah pengeluaran dalam urine, mengeluarkan


produk sampah nitrogen seperti urea dan asam urat

 Membantu dalam mendeteksi racun racun.

 Mekanisme pembentukan urine.

Dari sekitar 1200 ML darah yang melalui glomerulus setiap menit terbentuk 120-125
email filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinya dapat
terbentuk 150-180 L filtrat. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang
akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali. Transpor urine dari
ginjal melalui ureter dan masuk ke dalam kandung kemih.

Tahap-tahap pembentukan urine:


a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus proses ini terjadi
karena permukaan eferen lebih besar
dari permukaan eferen maka terjadi
penyerapan darah sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai
bowman yang terdiri dari glukosa air
sodium klorida sulfat bikarbonat dan
lain-lain diteruskan ke seluruh ginjal.
b. Proses reabsorpsi
terjadi penyerapan kembali sebagian
besar dari glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion karbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorpsi
terjadi pada tubulus atas. Sedangkan
pada tubulus ginjal bagian bawah
terjadi kembali penyerapan dan
sodium dan ion karbonat, bila
diperlukan akan diserap kembali ke
dalam tubulus bagian bawah,
penyerapannya terjadi secara aktif
dikenal dengan reabsorpsi fakultatif
dan sisanya dialirkan pada pupil
renalis.
c. Augmentasi (pengumpulan)
proses ini terjadi dari sebagian tubulus
kontortus distal sampai tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul
masih terjadi penyerapan ion na +, CL
-, dan urea sehingga terbentuklah
urine sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul urine yang
dibawa ke pelvis renalis selalu dibawa
ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan
menuju vesika urinaria yang
merupakan tempat penyimpanan
urine sementara. Ketika kandung
kemih sudah penuh, urine dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.
Urine yang keluar dari kandung kemih
mempunyai komposisi utama yang
sama dengan cairan yang keluar dari
duktus koligentes, tidak ada
perubahan yang berarti pada
komposisi urine tersebut sejak
mengalir melalui kali renalis dan
ureter sampai kandung kemih.

B. Proses miksi (rangsangan berkemih)


Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan
merangsang stres reseptor yang terdapat pada
dinding kandung kemih dengan jumlah lebih
dari 250 cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih atau proses miksi. Akibatnya akan
terjadi reflek kontraksi dinding kandung, dan
pada saat yang sama terjadi relaksasi Spencer
internes, diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus
dan akhirnya terjadi pengosongan kandung
kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi
kandung kemih dan relaksasi sfingter internus
dihantarkan melalui serabut-serabut
parasimpatis. Kontraksi fighter eksternus secara
volunter bertujuan untuk mencegah atau
menghentikan miksi. Kontrol volume ini hanya
dapat terjadi bila saraf-saraf yang menangani
kandung kemih uretra medula spinalis dan otak
masih utuh.
Bila terjadi kerusakan pada saraf saraf tersebut
maka akan terjadi inkontinensia urine (kencing
keluar terus menerus tanpa disadari) dan
retensi urine ( kencing tertahan).
Persarafan dan peredaran darah ketika urinaria
diatur oleh thoracolumbar dan kranial dari
sistem persarafan otonom. Thoracolumbar
berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan
kontraksi spinter internal.
Peritonium melatih kandung kemih sampai kira-
kira perbatasan. Peritonium dapat digerakkan
membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila
kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah
arteri vesicalis superior berpangkal dari
umbilikalis bagian distal, Vina membentuk
anyaman di bawah kandung. Pembuluh limfe
berjalan menuju duktus limfa di sepanjang
arteri umbilikalis. Jadi refleks mikturisi
merupakan sebuah siklus yang lengkap yang
terdiri dari:
1. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
2. Periode tekanan menetap
3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus
basal
4. Perangsangan atau penghambatan berkemih oleh otak.

Pusat-pusat ini antara lain:


1. Pusat perangsangan dan penghambat kuat dalam batang otak,
terutama terletak di Ponds, dan beberapa pusat yang terletak
korteks serebral yang terutama bekerja menghambat tetapi
dapat menjadi perangsang
2. Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya
berkemih, tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang
peranan sebagai pengendali akhir dari berkemih sebagai
berikut:
a) Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial
penghambatan refleks berkemih kecuali jika
peristiwa berkemih dikehendaki.
b) Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah berkemih,
bahkan jika refleks berkemih timbul, dengan
membuat kontraksi tonic terus-menerus pada printer
eksternal kandung kemih sampai mendapatkan
waktu yang baik untuk berkemih
c) Dapat merangsang pusat berkemih sakral untuk
membantu mencetuskan refleks berkemih dan dalam
waktu bersamaan menghambat skincare eksternus
kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat
terjadi.

Berkemih dibawa keinginan biasanya tercetus dengan


cara berikut: pertama, seseorang secara sadar
mengkontraksikan otot otot abdomen nya yang
meningkatkan tekanan dalam kandung kemih dan
mengakibatkan urin extra memasuki leher kandung
kemih dan uretra posterior dibawah tekanan, sehingga
meregangkan dindingnya.

C. Urine ( air kemih)


Mikturisi (berkemih) merupakan refleks yang
dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh
pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.
Gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang
menambah tekanan dalam rongga dan berbagai
organ yang menekan kandung kemih
membantu mengosongkannya. Rata-rata dalam
satu hari 1 sampai 2 liter, tetapi berbeda sesuai
dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya
bening orange, pucat tanpa endapan, baunya
tajam, reaksi nya sedikit asam terhadap lakmus
dengan PH rata-rata 6.
1. Sifat-sifat air kemih
- Jumlah ekskresi dalam 24
jam 1500cc tergantung
dari masuknya (intake)
cairan serta faktor lainnya
- Warna bening muda dan
bila dibiarkan akan
menjadi keruh
- Warna kuning tergantung
dari kepekatan diet obat-
obatan dan sebagainya
- Bau khas air kemih bila
dibiarkan terlalu lama
maka akan berbau
amoniak.
- Berat jenis 1015 sampai
1020
- Reaksi asam bila terlalu
lama akan menjadi
alkalis, tergantung pada
diet (sayur menyebabkan
reaksi alkali dan protein
memberi reaksi asam).
2. Komposisi air kemih
Urine atau air kemih atau air
kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses
urinasi. Ekskresi urine diperlukan
untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostatis cairan
tubuh. Namun ada juga
beberapa spesies yang
menggunakan urine sebagai
sarana komunikasi olfaktori.
Urin terdiri dari air dengan bahan
terlarut berupa sisa metabolisme
seperti urea, garam terlarut, dan
materi organik. Cairan dan
materi pembentuk urin berasal
dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urine
berubah sepanjang proses
reabsorpsi ketika molekul yang
penting bagi tubuh, misalnya
glukosa, diserap kembali ke
dalam tubuh melalui molekul
pembawa. Cairan yang tersisa
mengandung urea dalam kadar
yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau
berpotensi racun yang akan
dibuang keluar tubuh. Materi
yang terkandung di dalam urin
dapat diketahui melalui
urinalisis. Urea yang dikandung
oleh urine dapat menjadi sumber
nitrogen yang baik untuk
tumbuhan dan dapat digunakan
untuk mempercepat
pembentukan kompos. Diabetes
adalah suatu penyakit yang
dapat dideteksi melalui urine.
Urine seorang penderita diabetes
akan mengandung gula yang
tidak akan ditemukan dalam
urine orang sehat.
Komposisi air kemih:
- Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air
- Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme
protein asam urea amonia dan kreatinin
- Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat,
fosfat dan sulfat
- Pigmen (bilirubin, urobilin)
- Toksin
- Hormon

F. Penyebab
Infeksi kandung kemih biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri kuman namun bisa
juga terjadi akibat kondisi lain berikut penjelasannya:
 Infeksi bakteri
Infeksi kandungan kandung kemih akibat bakteri terjadi ketika bakteri dari
luar masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang
biak. Pada sebagian besar kasus infeksi ini disebabkan oleh bakteri E.coli
Bakteri E.coli normalnya hidup di usus dan tidak menimbulkan masalah,
kecuali bila masuk ke kandung kemih. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan masuknya bakteri di kandung kemih adalah:
1) Bersihkan anus dari belakang ke depan setelah buang
air besar
2) Penggunaan alat kontrasepsi diafragma
3) Penggunaan kateter
4) Hubungan seks
 Penyebab lainnya
selain infeksi bakteri infeksi kandung kemih juga dapat disebabkan oleh
1) Efek samping obat kemoterapi, seperti cyclophosphsmide
dan ifosfamide
2) Efek samping terapi radiasi pada panggul atau bedah pada
kandung kemih
3) Penyakit lain seperti pembesaran prostat batu kandung
kemih dan diabetes
4) Sistem kekebalan tubuh melemah misalnya akibat HIV atau
kemoterapi
5) Iritasi akibat zat kimia yang terdapat didalam sabun atau
spermisida
6) Perubahan hormon pada masa menopause atau kehamilan.
G. Gejala infeksi kandung kemih
gejala infeksi kandung kemih pada orang dewasa dan anak-anak sedikit berbeda titik
pada orang dewasa, gejala infeksi kandung kemih antara lain :
1. Rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
2. Frekuensi buang air kecil meningkat tetapi hanya sedikit urine yang
keluar
3. Rasa tidak nyaman di perut bawah dan panggul
4. Urin berwarna gelap dan berbau tidak sedap
5. Terdapat darat di dalam urine
6. Demam dan tidak enak bada
pada anak-anak, beberapa gejala infeksi kandung kemih di antara lainnya:
1. Demam
2. Sering mengompol di siang hari
3. Tubuh mudah lelah
4. Nafsu makan
5. Rewel
6. Muntah
ada beberapa kasus, anak-anak yang menderita infeksi kandung kemih juga bisa mengalami
gejala gejala gejala seperti orang dewasa misalnya nyeri saat buang air kecil dan sakit di
sekitar perut.
H. Patofisiologi
Patofisiologi infeksi saluran kemih umumnya melibatkan infeksi bakteri yang dapat
terjadi melalui jalur ascending atau hematologi dan inflasi. E. Coli adalah bakteri
yang paling umum untuk menyebabkan infeksi saluran kemih. Patofisiologi infeksi
saluran kemih melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme seperti
stephylococcus aureus,candidan sp.,salmonella so. Dannmycobacteriium
tuberculosis, yang menyebabkan infeksi primer di tempat lain pada tubuh manusia
titik ginjal merupakan lokasi yang sering ditemukan akses pada pasien dengan
bakteri atau kritis yang disebabkan oleh bakteri gram positif.
Fisiologi Islam melalui jalur limfatik sangat jarang terjadi dengan bukti kejadian yang
sedikit titik sedangkan jalur ascending adalah yang paling sering.
Pada sebagian besar kasus Sisca. Infeksi awal bermula dari uretra lalu kandung kemih
melalui jalur ascending. Infeksi yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal
merupakan jalur utama penyebab infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini memberikan
penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian yang lebih tinggi pada wanita di
mana saluran ureter wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan
bakteri untuk infeksi saluran kemih.
Kemunculan bakteri pada kandung kemih tidak selalu mengarah kepada infeksi yang
berkelanjutan dan gejala infeksi antara inang, bakteri patogen dan faktor lingkungan
menentukan apakah inflasi jaringan infeksi dan infeksi yang bergejala akan terjadi.
I. Pelaksanaan
penatalaksanaan infeksi saluran kemih berbeda-beda pada wanita pria, dan anak-
anak karena masing-masing memiliki kecenderungan etiopatogenesis yang berbeda
sehingga memerlukan terapi yang berbeda pula.
Tujuan penatalaksanaan infeksi saluran kemih adalah radiasi infeksi, mencegah
komplikasi dan menghilangkan gejala pada pasien. Pengobatan dini
direkomendasikan untuk mengurangi resiko prognosis penyakit ke arah yang lebih
berat. Penelitian menunjukkan bahwa hasil yang mendapat terapi antibiotik jauh
lebih baik dibandingkan terapi placebo. Pilihan dari penatalaksanaan bergantung
pada jenis ISK tersebut, simpleks kompleks atau rumit terapi antibiotik yang adekuat
untuk iska sangatlah penting untuk mencegah kegagalan terapi dan meningkatkan
dari resistensi antibiotik. Pemilihan antibiotik harus berdasarkan dari titik 2 spektrum
dan pola kerentanan uropatogen kemanjuran pada indikasi tertentu pada studi
clinical harga ketersediaan obat, tolerabilitas dan efek yang merugikan.
J. Epidemologi
Epidemiologi infeksi saluran kemih cukup besar karena penyakit ini umum terjadi
dan telah mengenai sekitar 150 juta orang di seluruh dunia.
Di Amerika serikat lebih dari 7 juta orang dengan iesq berkunjung ke dokter setiap
tahunnya. Sekitar 15% dari komunitas yang diresepkan antibiotik adalah penderita
ISK.
Di Singapura. 4% dari wanita usia muda mengalami SK dan angka kejadian meningkat
sampai 7% hingga usia 50 tahun. Data statistik dari kementerian kesehatan
Singapura melaporkan total 4,144 pasien dirawat di di rumah sakit Singapura dalam
satu tahun titik dengan rata-rata lama hari rawat sekitar 2 sampai 5 hari

Epidemiologi infeksi saluran kemih wanita


Tingkat kejadian ISPA lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria usia dewasa titik
pada wanita menopause, kejadian di SK terbilang tinggi di akibatkan prolapse uterus
atau kandung kemih yang akan menyebabkan pengosongan kandung kami tidak
komplit, penyebab lain ialah kehilangan estrogen yang menyebabkan perubahan
flora vagina sehingga memudahkan kolonisasi bakteri aerob gram negatif seperti
ecoli.
Sebanyak 50 sampai 40% dari total populasi wanita secara umum pernah mengalami
SK setidaknya satu kali semasa hidupnya titik sekitar 20 sampai 30% dari wanita yang
sudah pernah terkena air akan mengalami isi ulang.

Epidemiologi infeksi saluran kemih neonatus

Pada neonatus, iska lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dikarenakan
kecenderungan mengalami anomali kongenital pada saluran kemih lebih tinggi
dibandingkan bayi perempuan dan juga dikaitkan dengan bagian dari sindrom sepsi
gram negatif. Q s k pada anus yang disertai dengan adanya anomali kongenital
saluran kemih dapat menyebabkan karat pada ginjal yang nantinya dapat
menimbulkan komplikasi pada usia dewasa seperti hipertensi, proteinuria kerusakan
ginjal, dan bahkan gagal ginjal yang sampai memerlukan terapi dialisis.

Epidemiologi infeksi saluran kemih usia tua

Pada usia tua 50 tahun ke atas kejadian hipertrofi prostat meningkat pada pria
sehingga prevalensi pada pria hampir sama tingginya dengan wanita.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan


darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih)

Anatomi sistem perkemihan

• Ginjal

• Ureter

• Vesika urinaria (kandung kemih)

• Uretra

B. Saran
diharapkan agar dapat memberi masukan
berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun tentang anatomi fisiologi dalam
konteks pelayanan kebidanan khususnya
konsep anatomi fisiologi sistem perkemihan.

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai