Disususn Oleh :
Khotimatul Khusniah
(011191078)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Anatomi Dan Fisiologi
1. Ginjal
Ginjal suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang kavum abdominalis di
belakang peritonium pada kedua sisi uretra lumbalis 3, melekat lamgsung pada
dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada 2
buah, kiri dan kanan. Ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih Panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal :
a) Memegang perana penting dalam pengeluran zat-zat toksis atau racun
b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
d) Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh
e) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin,
dan amoniak
Filtrasi glomerulus
Kapiler glomerulus secara relative bersifat impermeable terhadap protein
plasma yang lebih besar dan permeable terhadap air dan larutan yang lebih
kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen.
Ureter
a) Terdiri dari 2 pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vu) panjangnya kurang lebih 25-30 cm dengan penampang
kurang lebih 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga pelvis.
b) Dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih.
c) Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus sentterikus inferior,
pleksus spermatikus dan pleksus pelvis.
Vesika urinaria
a) Dapat mengembangkan dan mengempis seperti balon karet,
terletak dibelakang simpisis pubis didalam rongga punggul. Bentuk
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis nedius.
b) Bagian vesika urinaria
Fundus , menghadap kea rah belakang dan bawah
Korpus, antara vertex dan fundus
Verteks, bagian yang mancung kearah muka dan
berhubungan dengan liganetium vesika umbilikalis
c) Lapisan otot vesika urinaria
Otot polos yang berkaitan disebut m.destrutos vesike uretra
d) Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
e) Uretra pria panjangnya kurang lebih 20 cm terdiri dari uretra
prostatia, membranosadan kavernosa
f) Uretra pria panjang nya kurang lebih 20 cm sedangkan uretra
wanita jauh lbih pendek daripada uretra pria.
2. Gastrointestinal
Sistem pencernaan dengan peneerimaan dan mempersiapkannya untuk
diasimilasi tubuh. Terdapat mukut yang memuat gigi untuk mengunyah makanan
dan lidah yang membantu untuk cita rasa dan menekan.
Krlrnjar dimulut yaitu kelenjar ludah (saliva) dengan saluran yang masuk kedalam
mulut kelenjar ludah prus atau pancreas dan hati (hepar). Selama proses
pencernaan, makanan dihancurkan menjadi za-zat sederhana yang dapat diserap
dan digunakan sel jaringan tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari tabung otot berongga yang berawal dari mulut dan
memanjang sampai ke anus. Meliputi faring esophagus, lambung, usus halus, dan
usus besar, rectum.
3. Kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh serta bersambung dengan
selaput lendir yang melapisi rongga dan lubang masuk. Kulit yang didalamnya
terdapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, yaitu mengatur suhu dan
mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan
eksretori dan absorbs. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan yaitu epidermis, dermis, dan
hypodermis atau subkutan.
Fungsi kulit :
a) Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara dengan
keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.
Pigmen mekanin melindungi dari efek sinar UV yang berbahaya.
b) Fungsi absorbsi
Kulit tudak bisa menyerap air tetapi bisa menyerap material larut lipid seperti
vitamin A, D, E dan K, obat-obat tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
c) Fungsi ekskresi
Dengan perantara 2 kelenjar yaitu minyak dan kelenjar sabesa. Kelenjar
sabesa adalah yang menempel pada folikel rambut dan melepas lipid yang
dikenal sebagai sabum menuju lumen.
d) Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung ujung saraf sensorik didermis dan subkutis.
e) Fungsi pengaturan suhu
Kukit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh melalui 2 cara yaitu
pengeluaran cairan dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.
f) Fungsi pembentukan vitamin D
Dibantu oleh sinar ultraviolet Ketika sintesis vitamin D
4. Paru-paru
Pernapasan merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas didalam
jaringn atau pernapasan dalam dan di dalam paru-paru atau pernapasan lauar.
Saluran pernapasan terdiri dari sistem saluran pernapasan atas terdiri dari rongga
hidung, faring, laring, eoiglotis, sedangkan saluran pernapasan bawah terdiri dari
trakea, bronkus, rongga toraks, paru-paru, alveolus, pleura.
B. Definisi
Cairan dan elektrolit merupakan komponenyang sangat berpengaruh bagi
tubuh. Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh. Dalam pemenuhannya diatur oleh sistem atau organ di
dalam tubuh seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan gasrointesinal, sedangkan dalam
pengaturan keseimbangan cairan diatur oleh mekanisme rasa haus, sistem hormonal,
yaitu ADH dan aldosterone (Hidayat,AA. 2012).
Cairan dalam elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
dapat mengubah kondisi tubuh. Cairan tubuh adalah air brserta unsur-unsurnya yang
diperlukan untuk Kesehatan dan pertumbuhan sel (Evelyn, 2006).
Air menempati posisi yang besar dalam tubuh dimana terbagi menjadi dua :
1. Cairan intraseluler (CIS)
Cairan yang terdapat di dalam sel tubuh dan Menyusun sekitar 70% total
cairan tubuh (TWB), CIS merupakan tempat terjadinya aktivitas sel kimia.
2. Cairan ekstraseluler (CES)
Cairan yang terdapat diluar sel dan menyusun sekitar 30% dari total cairan
tubuh. CES meliputi cairan intravaskuler, cairan intrersititial terdapat dalam
ruang antar sel plasma darah dan cairan serebrospinal. Limfa serta cairan
rongga serosa serta sendiri dan cairan transeluler.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Penurunan tekanan darah khususnya bila berdiri hipotensi ortostatik
2. Peningkatan frekuensi jantung
3. Turgor kulit buruk
4. Lidah kering dan kasar
5. Mata cekung
6. Venus leher kempa
7. Peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut
8. Penurunan berat badan akut
9. Penurunan air mata pada bayi dan anak
10. Pemeriksaan darah (darah perifer lengkap gas darah dan elektrolit)
11. Pemeriksaan feses (makrokopis dan mikrokopis PH dan kadar gula jika diduga
ada intolrensi glukosa)
12. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui hal-hal ginjal
13. Pemeriksaan elektrolit
F. Penatalaksaan Medis
1. Pemberian terapi intravena
Pemberian terapi intravena merupakan metode yang efektif untuk memenuhi
cairan ekstra sel secara langsung. Tujuan terapi intravena yaitu
a. Memenuhi kebutuhan cairan pada pasien yang tidak mampu mengkonsumsi
cairan per oral secara adekuat
b. Memberikan masukan-masukan elektrolit untuk menjaga keseimbangan
elektrolit
Jenis cairan intravena yang biasa digunakan yaitu :
1. Larutan nutrient : berisi beberapa jenis karbohidrat dan air, misalnya
dextrose dan glukosa. Yang digunakan yaitu 5% dextrose in water (DSW),
amigen dan aminovel.
2. Larutan elektrolit : antara lain larutan salin baik isotonik, hypotonik
maupun hypertonik. Yang banyak digunakan yaitu normal saline (isotonik)
NaCL 0,9%
3. Cairan asam basa contohnya sodium lactate dan sodium bikarbonat
4. Blood volume expanders, berfungsi untuk meningkatkan volume
pembuluh darah tau plasma. Cara kerjanya adalah meningkatkan tekanan
osmotic darah.
https://www.scribd.com/document/330594231/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-Manusia