Pembimbing:
dr. Muhammad Ali Syahputra, Sp.BTKV
Ricky 140100213
Renaldo Markus P 140100142
Hilda Filia Fadhila 140100053
Grace Setia H. Simanjuntak 140100096
Bella Clarissa P. Marpaung 140100044
Natalia Stefanie 140100042
BAB I
PENDAHULUAN
Trauma pada sistem vaskular bisa sangat mematikan. Trauma
vaskular dapat terjadi dalam tiga bentuk: tumpul, penetrasi, atau
kombinasi.
Cedera vaskular (baik sentral dan perifer) merupakan 1% hingga 2%
dari semua cedera yang dilaporkan pada pasien trauma. Namun,
cedera ini menyebabkan lebih dari 20% dari semua kematian terkait
trauma.
The Western Trauma Association (WTA) dan Eastern Association
for the Surgery of Trauma (EAST) masing-masing memiliki
rekomendasi pada pemeriksaan dan manajemen cedera vaskular.
Tujuan
SISTEM PEMBULUH
TEBAL DINDING LUMINAL AREA
DARAH
Bruit pada daerah cedera dan sekitarnya Hematom yang tidak meluas
Syok Hemoragik
Trombosis dengan iskemik distal
Pseudoanuerisma : Penyebab nya adalah luka tembus yang merusak
ketiga lapisan dinding pembuluh arteri secara menyamping
(tangensial).
Sindrom Kompartemen : disebabkan oleh kenaikan tekanan internal
pada kompartemen fascia
BAB III
Status Orang Sakit
Nama : DS
No. RM : 78.57.77
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir/umur : 23-08-1988/ 30 th 11
bln
Alamat : Komplek Tasbih Blok G
No.57
Status Perkawinan : Sudah menikah
Keluhan Utama : Luka robek di lengan kanan bawah
Telaah : Hal ini dialami sejak 2 jam sebelum masuk
Rumah Sakit, awalnya pasien sedang menaiki tangga dan terjatuh,
sehingga tangan kanan mengenai kaca yang pecah, yang
menyebabkan luka pada lengan kanan bawah disertai perdarahan
yang aktif .
Riwayat penyakit terdahulu :-
Riwayat pengobatan :-
Pemeriksaan Fisik Status Generalisata
Status presens : Kepala
Genitalia
Kesimpulan :
Tidak tampak kelainan radiologis
pada cor dan pulmo
Hasil Foto Antebrachii Dextra 27 Juli 2019
Kesimpulan :
Tidak tampak kelainan pada foto antebrachii
dextra
Diagnosis
Rupture (R) Radial Artery + Multiple (R) Flexor Tendon Rupture
Tatalaksana
• IVFD RL 1000 cc/jam
• O2 Nasal Canule 3L/I
• Inj Tetagam 1 amp
• Tramadol drip 1 amp
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam
BAB IV
FOLLOW UP
BAB IV
FOLLOW UP
28 Juli 2019
S Nyeri di daerah tangan kanan (+)
O Sens : CM;
TD: 110/70 mmHg; HR: 90x/i; RR: 20x/i; T: 36,7
SpO2: 95%
VAS: 4
O Sens : CM
TD: 120/80 mmHg; HR: 90x/i; RR: 20x/i; T: 36,5
VAS: 3
O Sens : CM
TD: 120/80 mmHg; HR: 90x/i; RR: 20x/i; T: 36,9
VAS: 3
Trauma vaskuler harus dicurigai pada Luka robek di lengan kanan bawah
setiap trauma yang terjadi pada daerah Terjadi sejak 2 jam sebelum masuk rumah
yang secara anatomis dilalui pembuluh sakit
darah besar Mekanisme trauma: awalnya pasien sedang
Pada kejadian: luka tusuk, luka tembak menaiki tangga dan terjatuh, sehingga
berkecepatan rendah, dan trauma tangan kanan mengenai kaca yang pecah
tumpul yang berhubungan dengan dan menyebabkan luka pada lengan kanan
fraktur dan dislokasi bawah disertai perdarahan aktif
Keparahan bergantung kepada: derajat
invasifnya trauma, mekanisme, tipe, dan
lokasi trauma, serta durasi iskemia
Pemeriksaan Fisik
Hard sign Status presens :
o Hilangna pulsasi distal Sensorium :Compos mentis
o Perdarahan pulsatil yang aktif TD :110/70 mmHg
o Tanda-tanda iskemia (5P) HR :112 kali/menit
o Thrill arteri dengan palpasi manual RR : 20 kali/menit
o Bruit pada daerah cedera dan sekitarnya Temperature : 36,80C
o Hematoma yang luas VAS :5
Soft sign
o Berkurangnya pulsasi distal Kepala
o Riwayat perdarahan sedang Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat, RC
o Trauma pada daerah dekat PD utama (+/+), pupil isokor
o Defisit neurologis T/H/M : dalam batas normal
o Hematoma sekitar lesi yang tidak meluas Toraks : dalam batas normal
ABI < 1
Abdomen : dalam batas normal
Pulse oxymetry
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas superior dextra
Laboratorium Laboratorium
Doppler ultrasound
Hb/Ht/Leu/Plt : 10.6/30%/19.780/217.000
o Menilai aliran darah
PT/INR/APTT : 12.7(12.2)/0.96/30.9(32.9)
Arteriografi
Rontgen thorax
o Dilakukan bila terdapat keraguan diagnosis
Tidak tampak kelainan radiologis pada cor dan
pada reeksplorasi atau pasca operasi
pulmo
o Dianjurkan pada trauma luas
Rontgen antebrachii
o Untuk mengetahui lesi vaskular yang multipel
dan kondisi kolateral yang ada Tidak tampak kelainan pada foto antebrachii dextra
Angiografi
o Mengevaluasi luasnya trauma, sirkulasi distal,
mendiagnosis trauma arteri minimal dan
perencanaan operasi
Menghentikan perdarahan Tatalaksana awal:
o Penekanan di atas daerah perdarahan
- IVFD RL 1000 cc/jam
o Tidak boleh dengan torniquet
Penatalaksanaan endovaskular - O2 Nasal Canule 3L/i
Embolisasi transkateter dengan coil atau balon dapat digunakan - Inj Tetagam 1 amp
untuk terapi beberapa cedera arteri seperti fistula arteriovenosa - Tramadol drip 1 amp
aliran rendah, khususnya pada lokasi anatomis yang jauh
Pendekatan endovaskular lainnya pada cedera ekstremitas adalah - Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Penatalaksanaan operasi
Autograft
Debridemen
Fasiotomi
Fiksasi fraktur
Neurorhaphy
Reparasi vena
Rekonstruksi arteri
Pemakaian heparin dosis kecil untuk mencegah thrombus
BAB VI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
DS, laki-laki, usia 30 tahun, datang dengan keluhan utama luka robek di lengan kanan
bawah. Hal ini dialami sejak 2 jam sebelum masuk Rumah Sakit, awalnya pasien sedang
menaiki tangga dan terjatuh, sehingga tangan kanan mengenai kaca yang pecah, yang
menyebabkan luka pada lengan kanan bawah disertai perdarahan yang aktif. Pasien didiagnosis
dengan Rupture (R) radial artery + multiple (R) flexor tendon rupture dan ditatalaksana awal
dengan:
IVFD RL 1000 cc/jam
O2 Nasal Canule 3L/i
Inj Tetagam 1 amp
Tramadol drip 1 amp
Ceftriaxone 1 gr/12 jam
TERIMA KASIH