Anda di halaman 1dari 31

Theresia Moniaga

406161023
FK UNTAR

Pembimbing:
dr. Lia Sasdesi Mangiri, Sp. Rad
Epidural Hematom 
Akumulasi darah diantara
cranium dan duramater
e.c Trauma

85 – 96 % disertai fraktur
di lokasi yang sama

70 – 80 % 
Temporoparietal
10 %  Frontal dan
Oksipital
 Lucid interval (+)  Fase sadar diantara 2 fase tidak
sadar setelah trauma kepala
 Late hemiparese kontralateral lesi
 Pupil anisokor

Gejala lainnya:
• Headache
• Vomiting
• Seizure
 Tampak gambaran
hiperdens pada ruang
antara tulang
tengkorak dan
duramater 
Biconveks
 Midline Shifting
 Lokasinya (infratentorial lebih jelek)
 Besarnya
 Kesadaran saat masuk kamar operasi
 Nama : Tn. S
 Usia : 43 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Suku Bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Swasta
 Status Pernikahan : Menikah
 Tanggal Masuk : 26 Maret 2017
 No. RM : 3934**
 Data alloanamnesa diperoleh pada tanggal 27
Maret 2017 di ruang rawat inap Prabu Kresna
Rumah Sakit Umum Daerah Semarang.
 Keluhan Utama  Nyeri kepala
 Keluhan Tambahan  Muntah
Dari alloanamnesis didapatkan bahwa pasien
diantar ke IGD RSUD Semarang pada tanggal 26
Maret 2017 dengan perdarahan aktif di kepala dan
nyeri kepala hebat. Sebelumnya pasien kecelakaan lalu
lintas pada pukul 11 siang pada hari yang sama
dengan datangnya pasien ke IGD. Setelah kecelakaan
pasien sempat tidak sadarkan diri, namun saat di IGD
pasien sudah sadar. Pasien juga muntah sebanyak satu
kali. Pada saat kecelakaan pasien mengaku tidak
menggunakan helm. Pasien juga mengeluh nyeri pada
pergelangan tangan kiri.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa disangkal.
Riwayat alergi dan asma disangkal.
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat keluhan serupa disangkal.
Riwayat alergi dan asma disangkal.
 Riwayat Sosioekonomi
 Pasien belum bekerja.
 A : Paten
 B : Nafas spontan, Vesikuler
 C : Akral Hangat
 D : GCS 15
 E : VL di kepala (+), Hematom (+)
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 100/70 mmHg
 Suhu : 36,5º C
 Nadi : 81 x/menit
 Pernapasan : 24 x/menit
 GCS : E4M6V5
 Kepala : nyeri kepala (+), hematoma
temporoparietal (+)
 Mata : pupil isokor
 Telinga : discharge (-)
 Hidung : septum deviasi (-)
 Tenggorokan : faring hiperemi (-)
 Leher : pembesaran limfe -/-, kaku kuduk (-)
 Dada
 Inspeksi : simetris statis dinamis.
 Palpasi : stem fremitus kanan = kiri.
 Perkusi : sonor seluruh lapangan paru.
 Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (-).
 Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 cm medial
LMCS
 Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
 Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, bising (-),
gallop (-)
 Perut
 Inspeksi : cembung (-)
 Palpasi : nyeri (-), supel, hepar dan lien tak teraba
 Perkusi : nyeri ketok kostovertebra - / -
 Auskultasi : bising usus normal

 Ekstremitas : sianosis - / -, reflek fisiologis +/+,


reflek patologis -/-
 Pemeriksaan Hematologi (26 Maret 2017)
 Hemoglobin : 14,4 g/dL (11-15)
 Hematokrit : 40,90 % (40-52)
 Jumlah leukosit : 17,4 /uL (3,8-10,6) (H)
 Jumlah trombosit : 216 /uL (150-400)

 Pemeriksaan Kimia Klinik (26 Maret 2017)


 Ureum : 39,0 (17,0-43,0 mg/dL)
 Kreatinin : 0,8 (0,6-1,1 mg/dL)
 Gula Darah Sewaktu : 137 (70-115 mg/ dL) (H)
 Pemeriksaan Kimia Klinik
 Natrium : 138,0 mmol/L (135,0-147,0)
 Kalium : 3,40 mmol/L (3,50-5,0)
 Calsium : 1,14 mmol/L (1,12-1,32)

 Pemeriksaan Imunologi (26 Maret 2017)


 HbsAg : Negatif
 - Tampak lesi hiperdens (CT number 65 HU)
pada regio parietotemporal kiri volume sekitar
72,9 cc
 - Sulkus kortikalis dan fisura silvii sempit
 - Sistem ventrikel dan sisterna tampak sempit,
ventrikel lateral kiri dan III terdesak oleh
massa darah
 - Tampak lesi hiperdens tipis pada lobus
parietal kanan
 - Pons dan cerebellum baik
 - Tampak midline shifting ke kanan >5mm
 - Tampak diskontinuitas tipis pada regio
pariotemporal kiri
 KESAN:
 Epidural hematom regio pariotemporal kiri
volume sekitar 72,9 cc
 Kontusio serebri pada region parietal kanan
 Tampak tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial
 Curiga linear fraktur pada region
parietotemporal kiri disertai subgaleal
hematom disekitarnya
IGD NAKULA 1
 Observasi 1 - 2 jam  IVFD RL 20 tpm
 IVFD RL 20 tpm  Inj. Cefotaxim 2x1 gr
 Inj. Citirolin 2 x 500 mg  Inj. Ketorolac 2x30 mg
 Inj. Ketorolac 2 x 30 mg  Inj. Ranitidine 2x1 amp
 Inj. Ranitidine 2 x 1 amp  Betahistin 3x6 mg
 Inj. Ceftriakson 2 x 1 gr  PCT 3x500 mg
 Craniotomy
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
 Quo ad functionam : Dubia ad bonam
TEORI KASUS

 Epidural hematoma   Pada pasien ini


perdarahan akut pada didapatkan fraktur
lokasi epidural. tulang tengkorak regio
 Robeknya pembuluh parietotemporal sinistra
darah disertai atau
tanpa fraktur tulang
tengkorak, terutama
arteri meningea media.
TEORI KASUS

 Gejala:  Pada pasien ini


 Lucid interval (+) didapatkan lucid
 Late hemiparese interval (+), late
kontralateral lesi hemiparese
 Pupil anisokor kontralateral lesi (-),
pupil anisokor (-)
TEORI KASUS

 Gambaran CT-SCAN  Pada pasien ini


Kepala didapatkan gambaran
 Tampak gambaran CT-SCAN Kepala
hiperdens pada ruang  Cortical Sulci, gyrii dan
antara tulang tengkorak cisterna region
frontoparietal dx sempit
dan duramater 
Biconveks  Tampak lesi hiperdens
bikonvek di
 Midline Shifting frontoparietal dx
 Tampak Midline
Shifting ke kiri

Anda mungkin juga menyukai