ANAMNESA
KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
ANAMNESA KHUSUS
Penderita datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sesak nafas dirasakan terus menerus dan berkurang dengan posisi duduk. Keluhan sesak membaik
ketika pasien posisi miring kanan. Keluhan disertai batuk sejak 5 hari SMRS. Keluhan tidak disertai
panas badan. Keluhan tidak disertai bunyi nafas mengi. Keluhan tidak disertai lemah badan yang
disertai dengan BAK yang menjadi sedikit-sedikit. Penderita tidak mengeluhkan adanya bercak
kemerahan pada telapak tangan tanpa disertai rasa nyeri. Bercak kemerahan pada mata disangkal.
Keluhan lemah anggota gerak sesisi, mulut mencong maupun penurunan kesadaran disangkal oleh
penderita. Keluhan tidak disertai nyeri dada, berdebar, pingsan atau hampir pingsan.
Penderita memiliki keluhan sesak napas saat aktivitas sehari-hari yang berkurang dengan istirahat
sejak 4 bulan sebelum masuk rumah sakit. Penderita memiliki riwayat terbangun di malam hari setelah
tidur 2-3 jam karena sesak nafas yang membaik dengan posisi duduk sejak 1 minggu SMRS. Penderita
nyaman tidur dengan menggunakan 2-3 bantal sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Penderita tidak
memiliki keluhan bengkak pada kedua kaki yang hilang timbul.
Penderita diketahui memiliki penyakit katup jantung dengan infeksi katup pada 4 bulan SMRS.
Penderita sudah dilakukan operasi evakuasi infeksi katup dan penggantian katup pada 2 bulan SMRS di
RSHS. Penderita memilki riwayat merokok sejak usia muda sebanyak 2 bungkus per hari, sudah
berhenti sejak 6 bulan SMRS. Penderita tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Riwayat
kolesterol tinggi tidak diketahui penderita. Penderita tidak memiliki riwayat kencing manis, sering
BAK, sering merasa haus, sering merasa lapar yang disertai penurunan berat badan. Penderita mengakui
riwayat sering sering panas badan yang disertai nyeri tenggorokan pada saat anak-anak. Riwayat nyeri,
bengkak dan kemerahan berpindah-pindah pada sendi-sendi besar tidak ada. Riwayat gerakan spontan
yang tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan tidak ada. Penderita tidak memiliki riwayat
penggunaan obat-obatan suntik. Penderita tidak memiliki riwayat adanya benjolan di ujung-ujung jari
yang terasa nyeri. Penderita tidak pernah mengalami garis kemerahan pada kuku.
Karena keluhannya penderita berobat ke RSHS untuk tatalaksana lebih lanjut.
ANAMNESIS TAMBAHAN:
Penderita rutin kontrol ke poli RSHS dengan terapi rutin Warfarin 1x2 mg PO dan Ramipril 1x5 mg
PO.
Penderita membawa hasil Echocardiography post-op pada tanggal 05-09-2023 di RSHS dengan
kesimpulan:
- Dilated LA, LV, RV
- Reduced LV systolic function (47% biplane) with global hypokinetic
- Post MVR with bileafiet mechanical prosthetic valve, good position and movement,
paravalvular leakage (-)
- Mild AR possible related to Rheumatic Process, Normal anatomy and function of other valves
Intermediate probability of PH
- Reduced RV systolic function
Penderita membawa hasil TEE pre-op pada tanggal 14-08-2023 di RSHS dengan kesimpulan:
- Dilated LA, LV, eccentric LVH
- Normal LV systolic function with normokinetic at rest
- MVP, severe MR related to destruction of MV leaflet caused by vegetation mass; prolapse all
TV leaflets with trivial TR
- Low probability of PH
- Normal RV systolic function
- No other echo findings related to IE
Penderita diketahui memiliki berat badan 55 kg, tinggi badan 160 cm.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Konjungtiva tidak anemis , sklera anikterik, pernafasan cuping hidung (+), perioral
sianosis (-), subconjungtival bleeding (-)
Leher : JVP 5+3 cmH2O, Hepatojugular reflux (+), kelenjar getah bening tak teraba
membesar. Trakea di tengah. Kelenjar tiroid tidak teraba membesar. Retraksi
supraklavikula (-)
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, batas sonor dull ICS V, peranjakan sulit dinilai, retraksi
intercostal (+)
Cor : Ictus cordis tidak tampak, teraba di Intercostal Space VI 1
cm lateral Linea Mid Clavicularis Sinistra, tidak kuat
angkat, thrill (-), batas kanan Linea Sternalis Dextra, batas
atas Intercostal Space III, batas kiri Intercostal Space VI 1
cm lateral Linea Mid Clavicularis Sinistra. BJ S1S2 (A2P2)
reguler, S3 (+), S4 (-), murmur (+) early diastolic murmur
grade 2/4 di URSB menjalar
ke leher, mechanical click sdn
Pulmo :
Depan
Apeks – ICS III
Vocal Fremitus kanan=kiri, Vocal Resonance kanan=kiri,
Perkusi sonor, Vesicular Breathing Sound Kanan=kiri,
Ronkhi +/+ basah halus, rh sedang nyaring +/+, Wheezing
-/-
ICS III kebawah:
Vocal fremitus kanan kiri menurun, dull, vocal resonance
kanan kiri menurun, vesicular breathing sound kanan kiri
menurun, rhonchi sdn, wheezing sdn
Belakang:
Vocal fremitus kanan kiri menurun, dull, vocal resonance
kanan kiri menurun, vesicular breathing sound kanan kiri
menurun, rhonchi +/+ basah halus ½ lapang paru, rh sedang
nyaring +/+, wheezing -/-
Abdomen : Datar, lembut, Bising Usus (+), Hepar lien tidak teraba,
Ruang Traube kosong, Nyeri Tekan (-), Pekak Samping (-)
Ekstremitas : Akral hangat +/+, cap refill <2”, edema pitting -/-, Splinter
hemorrhage (-), Osler node (-), Janeway Lesion (-)
Irama sinus, QRS Left Axis Deviation (-41o), QRS rate 125 x/min, gel P 0.08s, 0.1
mV, P terminal force (+) di V1, PR interval 0.16 s, Q pathologic wave (-), QRS
duration 0.08s, ST segmen isoelektrik, T inversi (-), R/S V1>1,
SV1/V2+RV5/V6<35mm, SV3+RaVL<28 mm, SV4+Sdeepest <28 mm, QTc 358
msec, S persistent (+)
CTR sulit dinilai, segmen aorta tidak melebar, segmen pulmonal tidak menonjol,
apeks sulit dinilai, pinggang jantung melebar, corakan bronkovaskular meningkat,
kranialisasi (+), infiltrat (+) lapang paru bilateral, tampak opasitas homogen pada
kedua lapang paru, sinus costophrenicus kanan dan kiri tumpul.
Ekspertise:
- Kardiomegali dengan tanda bendungan paru
- Pneumonia bilateral
- Efusi pleura bilateral
HASIL PEMERIKSAAN
Darah Rutin Diff Count
Hemoglobin 13.6 g/dL 14 – 17.4 g/dl Basofil 0 0–1%
Hematokrit 39.8 % 36.0 – 45.0 % Eosinofil 0 1–6%
3
Lekosit 24.060 /mm 4.500-11.000/ Batang 1 3–5%
mm3
Eritrosit 4.50 juta/µL 4.2 – 5.5 juta/µL Segmen 69 40 – 70 %
Trombosit 144.000/mm3 150,000- Limfosit 16 30 – 45 %
450,000/mm3
MCV 88.4 fl 80-96 fl Monosit 14 2 – 10 %
MCH 30.2 pg 27.5 – 33.2 pg NLR 4.37
MCHC 34.2 % 33.4 – 35.5%
Kimia Darah AGD
Ureum 104.1mg/ 18-55 mg/dL pH 7.37 7.35-7.45
dL
Creatinine 1.06 mg/dL 0.72-1.25 pCO2 29.4 mmHg 35.0-45.0 mmHg
mg/dL
eGFR 97 pO2 24.4 mmHg 80-105 mmHg
Kalium 5.4 mEq/L 3.5-5.1 mEq/L HCO3 17.1 mmol/L 22-26 mmol/L
Natrium 115 mEq/L 135-145 mEq/L tCO2 18.0 mmol/L 23.05-27.35 mmol/L
Kalsium 3.93 mg/dL 4.5-5.6 mg/dL BE -6.4 mmol/L (-2) – (+2) mmol/L
Magnesium 2.4 1.6-2.6 mg/dL SO2 39.0% 95-100%
PT 28.0 12-16 detik Asam Laktat 5.3 mmol/L 0.7-2.5 mmol/L
INR 2.09 0.8-1.2
APTT 32.2 21-41 detik
- Mayor criteria (Blood culture positive for IE, imaging positive for
Modified Duke IE), minor criteria (predisposing conditions, fever >38 C, embolic
Criteria vascular dissemination, immunological phenomena, microbiological
evidence)
TINDAKAN
(-)
NON-FARMAKOLOGIS FARMAKOLOGIS
- Bed Rest, Posisi Head Up 30° - Furosemide bolus 40 mg IV, lihat respon
- O2 dengan target SpO2 >92% klinis dan diuresis. Target diuresis 100-
- Diet jantung II, 1500 kkal/hari 200 cc/jam dalam 6 jam pertama jika
Protein 1 gr/kgBB/hari = 240 tidak tercapai double dose
kkal/hari, KH:L (60:40) = 756 - Antibiotik sesuai TS IPD (IE dg Katup
kkal:504 kkal/hari Prostetik: Vancomycin 30mg/kgbb/hari
- Hepcap, minum ad lib 1000 cc/24 terbagi 2 dosis, Gentamycin
jam, target balans -1500 sd - 3mg/kgbb/hari terbagi 2 dosis,
2000cc/24 jam Ciprofloxacin 1000mg/hari terbagi 2
- Rawat ruang bermonitor dosis)
- Warfarin switch UFH 60IU/kg bolus,
lanjut drip 12IU/kg/jam
Terapi IPD
- Parasetamol 3x500 mg prn
- Ceftazidime 3x2 gr iv
- Levofloxacine 1x750 mg po
- CaCO3 3 x 500 mg
- Ca Glukonas 4 gr drip dalam D5% 100 cc
dalam 1 jam
RENCANA TINDAKAN
- Transthoracic Echocardiography
- Transesophageal Echocardiography
- Periksa Kultur darah di 3 tempat berbeda
untuk anaerob, gram, dan aerob
- Periksa sputum gram kultur resistensi
- Periksa CRP, Procalcitonin, Rheumatoid
factor
- Cek Ur,Cr, K per 48 jam
- Cek AGD per 24 jam
- Periksa urinalisa
- Konsul THT, Bedah Mulut, Gigi Mulut,
Rheumatologi, Ginjal, Infeksi, Neurologi
Farmakologis:
- Sesuai jaga emergensi
Jaga CICU
dr. Faris
MENGETAHUI
dr. Nuraini Yasmin Kusumawardhani, SpPD-KKV, dr. Iwan / dr. Gerarld / dr. Ramdhani / dr. Kevin
SpJP(K) /
dr. Badai Bhatara Tiksnadi, MM. SpJP(K)
Follow Up
21.00 Henti Tidak terdeteksi Tidak teraba Intake: Resusitasi sesuai ACLS
jantung 0cc
UO: 100
cc
22.00 Henti Tidak terdeteksi Tidak teraba Intake: ROSC 9xTidak ROSC
jantung 0cc kembali
UO: 0 cc Pasien dinyatakan meninggal
dunia
Total
Input : 100 cc/ 6 jam
UO : 1100 cc/ 6 jam
Balance : -1000 cc/ 6 jam