KELUHAN TAMBAHAN
(Auto dan Alloanamnesis)
± 1 Bulan SMRS
Pasien mengeluh sesak sejak 1 bulan SMRS, sesak
dirasakan hilang timbul, tidak dipengaruhi aktivitas dan
posisi, mengi tidak ada, berkurang dengan istirahat.
Keluhan disertai demam hilang timbul, lebih sering pada
malam hari, turun dengan obat penurun panas, batuk ada
berdahak, warna putih kental, dahak bercampur darah tidak
ada, nyeri dada tidak ada. Pasien mengeluh nyeri ulu hati
ada, mual dan muntah tidak ada.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan…
± 1 minggu SMRS
Pasien kembali mengeluhkan sesak, yang dirasakan hilang
timbul, tidak dipengaruhi aktivitas dan posisi, mengi tidak ada,
berkurang dengan istirahat.
Demam juga timbul kembali, turun dengan obat penurun panas,
batuk ada berdahak, warna putih kental, dahak bercampur darah
tidak ada, nyeri dada tidak ada. Pasien mengeluh nyeri ulu hati
tidak ada, mual dan muntah tidak ada.
Keluhan badan lemas ada, badan sempoyongan ada,
pandangan berkunang tidak ada, riwayat mimisan gusi berdarah
tidak ada, lebam kebiruan di tubuh tanpa sebab yang jelas tidak
ada. Terbangun malam hari untuk BAK ada, frekuensi >2 kali per
hari
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan…
Pasien berobat ke RS swasta kembali dan disarankan
untuk dirujuk ke RSMH untuk pemeriksaan dan pengobatan
lebih lanjut. Pasien masih menolak untuk berobat ke RSMH
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 1 hari SMRS
Keluhan sesak dirasakan semakin berat, frekuensi dirasakan
lebih sering dan lebih lama, dipengaruhi aktivitas dan tidak
dipengaruhi posisi, mengi tidak ada, tidak berkurang dengan
istirahat.
Keluhan demam masih ada, turun dengan obat penurun panas,
batuk ada berdahak, warna putih kental, dahak bercampur
darah tidak ada, nyeri dada tidak ada. Keluhan nyeri ulu hati
tidak ada, mual dan muntah tidak ada.
Keluhan badan lemas ada, penurunan nafsu makan menurun
ada pasien hanya bisa makan ¼ porsi dari biasanya, berat
badan menurun ada, terbangun malam hari untuk BAK ada,
frekuensi >2 kali per hari
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan…
Keadaan Spesifik
Kepala: Konj. palpebra pucat (+), sklera ikterik (-/-), mukosa
gingiva pucat (-), ulkus (-), stomatitis (-), atropi papil
lidah (-), chelitis angularis (-/-), mukosa bibir kering
(-)
Thorax:
Barell chest (-), sela iga melebar (-), spider naevi (-),
collateral vena (-). Angulus costae < 90’
Cor
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Batas jantung atas ICS II LPS sinistra, batas kanan
ICS IV LS dextra, batas kiri ICS V LMC sinistra
A : HR 100 kali/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Pulmo (anterior)
I : Paru Kanan dan Kiri Simetris saat Statis, Pergerakan Paru Kanan Tertinggal
Saat Dinamis dibandingkan paru kiri
P : Stem fremitus menurun di ICS I-III thorax dekstra
P : Pekak di ICS I-III thorax dekstra
A : Vesikuler paru kanan menurun di ICS I-III, ronkhi basah kasar di
basal paru kanan, wheezing (-/-)
Pulmo (posterior)
I : Paru Kanan dan Kiri Simetris saat Statis, Pergerakan Paru Kanan Tertinggal
Saat Dinamis dibandingkan paru kiri
P : Stem fremitus menurun di ICS I-III thorax dekstra
P : Pekak di ICS I-III thorax dekstra
A : Vesikuler paru kanan menurun di ICS I-III, ronkhi basah kasar di basal paru
kanan, wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Abdomen
I : datar, venektasi (-)
A : bising usus (+) normal
P : timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-)
P : lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Ekstremitas
Superior:
Akral hangat, palmar pucat (+), pembesaran KGB aksilla (-)
Inferior:
Akral hangat, edema pretibia (-), pembesaran KGB inguinal
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATORIUM RSMH, tanggal 13 Maret 2023)
DARAH RUTIN KIMIA DARAH
Ureum 49 mg/dL
Hb 6.4 g/dl Kreatinin1.62 mg/dL
Ht 21% CKD-EPI 50
Eritrosit 3.39 juta/mm3 ml/min/1.73m2
Trombosit 572.000/µL GDS 144 mg/dL
Leukosit 15.320/mm3 Albumin 2.3 mg/dL
MCV 62.5 fL Na 131 mEq/L
MCH K 3.0 mEq/L
19 pg
MCHC 30 gr/dL Cl 103 mmol/L
Diff Count Ca 7.2 mg/dL
0/0/76/15/8
Ca koreksi 8.6 mg/dL
Kesan normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(ELEKTROKARDIOGRAFI, tanggal 13 Maret 2023)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(ELEKTROKARDIOGRAFI, tanggal 13 Maret 2023)
Irama sinus
Reguler
HR 100 x/mnt
Aksis normal
PR interval 0,16 s
Gelombang Q Normal
QRS kompleks 0,08 s
Segmen ST normal
R/S di V1 < 1
SV3 + SaVL < 28 mm
Kesan : Sinus rhythm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(RONTGEN THORAX DI RSMH,
tanggal 13 Maret 2023)
• Identitas ada, Marker ada, Posisi PA
• Kondisi Foto Asimetris, Inspirasi cukup
• Trakea terdorong ke kiri setinggi Corpus
vertebrae thorakalis III
• Tulang-tulang dan jaringan lunak baik,
Sela iga tidak melebar
• Sudut costofrenicus kanan dan kiri
lancip
Corakan bronkovaskular normal
Perselubungan homogen dari ICS I-III di
lapang paru kanan, batas tegas
Diafragma licin
• CTR <50%
• Aorta baik
• Kesan: Massa Paru Kanan dengan
Pendorongan Trakea
DAFTAR MASALAH
A/
Community acquired pneumonia
P/
Paracetamol 3x500 mg PO
N acetilsistein 3x200 mg PO
Ceftriaxone 2x1 gram IV
PENGKAJIAN MASALAH
3. Anemia Hipokrom Mikrositer
A/
Anemia hipokrom mikrositer
P/
Transfusi PRC 800 ml
Periksa Serum Iron, TIBC, Ferritin
Asam folat 3x1 mg PO
PENGKAJIAN MASALAH
4. AKI Stage I ec pre renal
S: -
S: -
O:
Albumin 2.3 mg/dl
A / hipoalbuminemia
S: -
O:
Natrium 131 mEq/L
A / hiponatremia
S: -
O:
Kalium 3.0 mEq/L
A / hipokalium
P/ KSR 1x600 mg PO
DIAGNOSIS SEMENTARA
Massa paru kanan, Community acquired pneumonia, Anemia hipokrom
mikrositer ec penyakit kronik, AKI stage I, hipoalbuminemia, hiponatremia,
hipokalemia
DIAGNOSIS BANDING
Non-farmakologis
• Istirahat
• Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1500 kkal bertahap
Basal Energy Expenditure (BEE) rumus Harris Benedict :
= 66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66,5 + (13,7 x 50) + (5 x 170) – (6,8 x 54)
= 66,5 + 685 + 850 – 367.2
= 1234,3 kkal = 1200 kkal
Total kebutuhan kalori = BEE x faktor stress x faktor aktivitas =
1200 x 1,1 x 1,1 = 1500 kkal
• Edukasi : menjelaskan kemungkinan penyebab keluhan pada
pasien, menjelaskan rencana pemeriksaan dan tindakan yang
akan dilakukan.
• Transfusi PRC 800 ml
PENATALAKSANAAN
Farmakologis
IVFD NaCl 0.9% gtt XX/m
Inj. Ceftriaxone 2x1 gram IV
Albumin 20% 1x1 fls IV
Parasetamol 3x500 mg PO
N-acetilsistein 3x200 mg PO
KSR 1x600 mg PO
Neurodex 1x1 tab PO
Asam folat 3x1 mg PO
RENCANA PEMERIKSAAN
Periksa Urinalisis
Periksa LDH, Asam urat, CEA, Cyfra 21-1
Periksa Serum Iron, TIBC, Ferritin
Periksa GDP dan GD2PP
Kultur mikroorganisme dan resistensi sputum, Sitologi
Sputum
USG Thorax
CT-Scan Thorax Kontras
Bronkoskopi
Trans Thoracal biopsy
Lapor Divisi Pulmonologi
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : dubia ad malam
TERIMA KASIH
Lung cancer - epidemiology
ROKOK
KANKER PARU
NSCLC SCLC
>> sering dijumpai
Subtipe : Jarang terjadi
Ca sel skuamosa >> bronkus utama
dekat bronkus utama dan cabang bronkus
tumbuh lebih lambat Pertumbuhan cepat
Adenokarsinoma Sensitif kemoterapi
jaringan paru perifer dan radiasi
>> perokok Prognosis lebih buruk
Large cell lung ca
STADIUM KANKER PARU
T dan M N0 N1 N2 N3
TNM edisi
TNM edisi ke-6 Stadium Stadium Stadium Stadium
ke-7
T1 (< 2 cm) T1a IA IIA IIIA IIIB
T1 (>2 – 3 cm) T1b IA IIA IIIA IIIB
T2 (< 5 cm) T2a IB IIA (IB) IIIA IIIB
T2 (> 5-7 cm) T2b IIA (IB) IIB IIIA IIIB
T2 (> 7 cm) IIB (IB) IIIA (IB) IIIA IIIB
T3 invasi IIB IIIA IIIA IIIB
T3
T4 nodul di lobus
IIB (IIIB) IIIA (IIIB) IIIA (IIIB) IIIB
yang sama
T4 ekstension IIIA (IIIB) IIIA (IIIB) IIIB IIIB
M1 (paru T4
IIIA (IV) IIIA (IV) IIIB (IV) IIIB (IV)
ipsilateral)
T4 (efusi pleura) IV (IIIB) IV (IIIB) IV (IIIB) IV (IIIB)
M1 (paru M1a
IV IV IV IV
kontralateral)
M1 (jauh) M1b IV IV IV IV
Tabel 1. Kombinasi staging berdasarkan TNM (kombinasi edisi ke-6 dan ke-7)
(International Association for the Study of Lung Cancer) Perubahan klasifikasi pada TNM edisi ke-7 dari edisi ke-6