Anda di halaman 1dari 23

Optimalisasi

Penggunaan Dana
Desa tahun 2023
Untuk Percepatan
Penurunan
Stunting.
A P R I L A S A H A R S O – TA P M K A B . K E D I R I

D I S A M PA I K A N D A L A M R A K O R T P P
KAB. KEDIRI – FEBRUARI 2023
A. KEBIJAKAN

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,


mengamanatkan :
a. Penurunan Prevalensi Stunting
b. Meningkatkan Kualitas Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
c. Menjamin Pemenuhan Asupan Gizi
d. Memperbaiki Pola Asuh
e. Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan
f. Meningkatkan Akse Air Minum dan Sanitasi.
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
Dengan Menerapkan Hasil SDGs Desa

SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan

3
TUJUAN DAN SASARAN SDGs DESA

Mengutip dari Permendesa 13/2020  setidaknya ada 18 tujuan dan


sasaran pembangunan melalui SDGs Desa tersebut, yaitu :
1. Desa tanpa kemiskinan
2. Desa tanpa kelaparan
3. Desa sehat dan sejahtera
4. Pendidikan desa berkualitas
5. Desa berkesetaraan gender
6. Desa layak air bersih dan sanitasi
7. Desa yang berenergi bersih dan terbarukan
8. Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa
9. Inovasi dan infrastruktur desa
10. Desa tanpa kesenjangan
11. Kawasan pemukiman desa aman dan nyaman
12. Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan
13. Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa
14. Ekosistem laut desa
15. Ekosistem daratan desa
16. Desa damai dan berkeadilan
17. Kemitraan untuk pembangunan desa
18. Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
SDGs DESA :
Kovergensi Percepatan Penurunan Stunting :
Sasaran Konvergensi Percepatan Penurunan Sunting di
Desa :
Berbasis Keluarga Beresiko Stunting

1. Diarahkan untuk
memberdayakan
keluarga beresiko
stunting menjadi
mandiri untuk
mengatasi
masalahnya.
2. Pihak di luar
keluarga bersifat
mensupport,
memfasilitasi,
dan membimbing
SASARAN DAN CAKUPAN LAYANAN

REMAJA PUTRI ANAK 0-59 BULAN


• Minum Tablet Tambah Darah (TTD) • Mengikuti kegiatan BKB/PAUD
• Pemeriksaan status anemia • Anak 0-6 bulan dapat ASI ekslusif
• 6-23 bulan mendapat MP ASI
• Balita gizi buruk dpt layanan tata laksana gizi buruk
• Balita dipantau gizi dan perkembangannya
• Balita kurang gizi mendapat asupan gizi
CALON PENGANTIN • Dapat imunisasi lengkap
• Catin perempuan Minum TTD
• Pemeriksaan Kesehatan (layanan pranikah)
• Pendampingan Kesehatan reproduksi/edukasi gizi 3
bln pranikah
• Bimbingan perkawinan (materi stunting)
KELUARGA SASARAN STUNTING
• Memiliki KK, Akta kelahiran, KTP, dll
• Akses sumber air bersih
• Akses sanitasi layak
IBU HAMIL • Stop BABS
• Periksa kehamilan/nifas • Mendapatkan pendampingan
• Pelayanan pasca persalinan • Keluarga rentan ekonomi dapat program jamsos
• Bumil Kurang Energi Kronis (KEK) dpt tambahan (PKH, BLT DD, dll)
asupan gizi • Keluarga dengan bumil, busui, baduta – variasi
bantuan pangan selain beras dan telur
• Peserta ketahanan pangan/pemanfaatan lahan
pekarangan (utk ketahanan pangan)
Bentuk kegiatan Program Percepatan Penurunan Stunting
di Desa :
1. Dilakukan sesuai kewenangan desa
2. Dikembangkan sesuai mandat Perpres 72/2021 Percepatan
Penurunan Stunting
3. Menggunakan Dana Desa sesuai Permendesa Nomot 8 Tahun 2022
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
4. Berbasis pada skema SDGs Desa
5. Diintegrasikan dengan program masuk desa
6. Mengembangkan kegiatan perubahan perilaku
PENDEKATAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI LINI LAPANGAN

- Pendekatan Intervensi Gizi Terpadu


merupakan pendekatan dengan cakupan
utamanya adalah untuk meningkatkan
kualitas penyiapan kehidupan
berkeluarga, perbaikan pola asuh,
peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan, peningkatan akses air minum
dan sanitasi, keamanan pangan dan
bantuan sosial.
PENDEKATAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI LINI LAPANGAN

- Pendekatan Multisektor dan Multipihak

Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting memerlukan koordinasi dan kolaborasi multisektor


dan multipihak mulai dari fase perencanaan sampai evaluasi hasil implementasi pada level
pendamping keluarga beresiko stunting yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) agar
terjadi sinergitas program dan kegiatan lintas sektor dan lintas pihak.
PENDEKATAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI LINI LAPANGAN

- Pendekatan Berbasis Keluarga Berisiko Stunting


Sebuah pendekatan yang dilakukan sebagai upaya memastikan seluruh intervensi, baik intervensi
spesifik dan sensitive, menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai resiko melahirkan anak stunting.
Pendekatan keluarga beresiko stunting memiliki sedikitnya 5 kegiatan prioritas :
A. Penyediaan Data Keluarga Beresiko Stunting
B. Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting
C. Pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS)
D. Surveilans keluarga Beresiko Stunting dan
E. Audit Kasus Stunting.
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 14
REPUBLIK INDONESIA
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Pencegahan dan Penurunan Stunting
Tindakan Promotif dan Preventif untuk pencegahan dan penurunan stunting melalui:
Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Pembangunan
Pelatihan Kesehatan Ibu dan Anak Manusia, Kader Posyandu dan Pendidik Pendidikan
Anak Usia Dini

Penyuluhan dan Konseling gizi, Air Susu Ibu


Eksklusif, dan Makanan Pendamping Air Susu Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
Ibu

Kegiatan Pencegahan dan Penurunan Stunting lainnya


Sesuai dengan Kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Pendidikan tentang Pengasuhan Anak Musyawarah Desa

BERDASARKAN LAMPIRAN PERMENDES PDTT NOMOR 8 TAHUN 2022 www.kemendesa.go.id kemendespdtt


Program Kampung KB :
Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
Dalam Percepatan Penurunan Stunting ?

Tujuan Dashat :

Sasaran Dashat :

Output Dashat ke Kelompok Sasaran :

Kebutuhan Waktu Pelaksanaan Kegiatan :


Rumah Desa Sehat
Rembuk Stunting menghasilkan Usulan Hasil :
Pra-Musrenbang Desa Kesepakatan usulan kegiatan ke
Musyawarah Desa tertuang
dalam Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa)

Membahas beberapa hal :


Hasil diagnostik • Data sasaran
Peserta: • Ketepatan kegiatan konvergensi :
• Kader / Pegiat Kesehatan • KIA
(Posyandu dll.) • Gizi dan konseling terpadu
• Tenaga kesehatan • Jaminan sosial
• PAUD • Air bersih dan sanitasi
• Aparat Desa • PAUD
• Tokoh/pegiatan masyarakat • Kebutuhan dana
• UPTD kecamatan • Pembagian peran antar pelaksana
Pengorganisasian Pelaku
Percepatan Penurunan Stunting di Desa

Tim Percepatan Penurunan Tim Pendamping Keluarga Kader Pembangunan


Stunting Desa (TPPS) (TPK) Manusia (KPM)
• Mengkoordinasikan • Bertugas memberikan • Bagian dari kader desa
seluruh kegiatan dan pendampingan kepada yang mendapatkan tugas
pelaku terkait kegiatan keluarga, terutama khusus untuk fasilitasi
stunting di desa keluarga beresiko stunting. konvergensi kegiatan
• Dapat memanfaatkan stunting di desa.
keberadaan RDS.

Hal-hal yang perlu didiskusikan:


• Pembagian peran antar pelaku
• Pola hubungan kerja antar
pelaku
• Rencana kerja bersama
Kolaborasi dan Koordinasi di Tingkat Desa : UPTD layanan Dasar
• Dukcapil
• Kesehatan
• Sosial
TPK • BKKBN
• Menyelenggarakan • Agama
pendampingan keluarga
• Melaporkan penerimaan
layanan pada keluarga
TPPS Desa
Keluarga • Diskusi konsolidasi data Pemerintah Desa
Beresiko • Rapat koordinasi bulanan • SK penugasan
Stunting • Penanggungjawab rembuk • Penetapan APB Desa
stunting desa
KPM
• Pendataan keluarga beresiko
stunting bersama dusun dan
tim pendataan desa
Mekanisme:
• Input data layanan untuk 1. KPM bersama desa menyediakan data kelompok sasaran
village score cards 2. Berdasarkan data KPM; TPK menyelenggaakan pendampingan keluarga
• Fasilitasi perencanaan desa 3. TPK memantau layanan pada Keluarga Beresiko Stunting dan memberikan
laporan kepada KPM dan TPPS Desa
4. TPPS Desa secara rutin memfasilitasi kosolidasi data dan rapat koordinasi dan
melaporkan ke Pemerintah Desa
TPPS Desa

Integrasi Data Stunting di Desa • Rapat konsolidasi data


• Rapat koordinasi
• Rembuk stunting

eHDW
Village
Dusun scorecard
Tim data desa
Keluarga Beresiko
• SDGs Desa • Tabel 1 Data sasaran
Stunting
Pustu/Polindes • IDM
• Remaja
• Calon pengantin • Tabel 2 Data
• PUS elsimil cakupan layanan
• Ibu hamil Posyandu
• Anak 0-59 bulan ePPGBM • Tabel 3 Konvergensi
layanan
PAUD
• Tabel 4 Fasilitasi
stunting
Pemetaan Peran antar Pendamping
untuk Kolaborasi Pendampingan
TA Pool-Bangda
• Support Bappeda dan TPPS Provinsi
• Fasilitasi koordinasi regional TPPS Provinsi

Satgas Stunting-BKKBN
• Support TPPS provinsi, kabupaten,dan TPPS
kecamatan Kabupaten
• Inisiator koordinasi antar pendamping
program di level provinsi dan kabupaten
TPPS Kecamatan

TPP kabupaten dan PD/PLD


• Support kepada Dinas PMD kabupaten dan TPPS Desa
Kecamatan Pelaku Desa
• Bimbingan teknis kepada kecamatan dan desa
• Fasilitasi koordinasi di kecamatan dan desa
Materi untuk bimbingan teknis KPM
Terima kasih
Regulasi dan Panduan
◦ Peraturan Presiden No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
◦ Kemendes PDTT. (2021). Panduan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa. Jakarta: Kemendes PDTT.
◦ Kemendes PDTT. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta: Kemeterian Desa
PDTT.
◦ Permendagri No. 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa.
◦ Permendes PDTT No. 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2023
◦ Permendes PDTT No. 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
◦ Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka
Stunting Indonesia Tahun 2021-2024
◦ WHO,. (2014). Childhood Stunting: Challenges and opportunities. Report of a Promoting Healthy
Growth and Preventing Childhood Stunting colloquium. Geneva: World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai