Anda di halaman 1dari 17

FASILITASI DAN KONVERGENSI

PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA


(7 PAKET LAYANAN KESEHATAN)
2
VISI INDONESIA PRESIDEN JOKOWI 2020-2024
INFRASTRUKTUR
Menyambung Infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksi rakyat: kawasan
industri kecil, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan,
kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan
SUMBER DAYA MANUSIA
Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan
anak usia sekolah, penurunan stunting-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi,
membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi

INVESTASI
Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan,
mamangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya

REFORMASI BIROKRASI
Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah,
kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, efisiensi lembaga

APBN TEPAT SASARAN


Menjamin anggaran APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki
manfaat ekonomi,memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Stranas Percepatan
Pencegahan Stunting
mengamanatkan kepada
Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
untuk mendorong Dana Desa
membiayai kegiatan
konvergensi pencegahan
stunting di Desa
MODEL KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING
# Pembagian tugas dan tanggungjawab multisector dalam mendukung Desa
melakukan pencegahan Stunting
Intervensi Gizi Spesifik (Kemkes) Intervensi Gizi Sensitif
 Suplementasi gizi makro dan mikro
(TTD, Vitamin A, Taburia)
 ASI Eksklusif, MP-ASI Kem Kem Air bersih
PAUD dikbud PU&PR dan sanitasi
 Fortifikasi
 Kampanye gizi seimbang
 Kelas ibu hamil
Kem Ketahanan
 Obat cacing Fortifikasi Kemtan
perindag pangan
 Penanganan kekurangan gizi
 JKN
Bantuan
Enabling Factors pangan non Keamanan
Kemsos BPOM
tunai, PKH pangan
 Kemendagri (NIK, akta lahir, APBD)
 Kemenkeu (Dana Insentif Daerah) Kursus
 Kemendes PDTT (Dana Desa) Kesehatan pranikah,
reproduksi, BKKBN Kemenag pendidikan
Bina Keluarga gizi, pemuka
Bappenas Balita agama
Koordinator Pelaksana Teknis
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2021
Pasal 5
(1) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a
diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan kewenangan Desa.
(2) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk
program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa melalui :
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa;
b. program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa; dan
c. adaptasi kebiasaan baru Desa.
Pasal 6 Ayat (3) dan (4)
(3) Penggunaan Dana Desa untuk adaptasi kebiasaan baru Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) huruf c diprioritaskan mendukung pencapaian SDGs Desa untuk :
a. mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui Desa Aman COVID-19; dan
b. mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.
(4) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
dilaksanakan sesuai
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2021

Pasal 6 Ayat (2)


Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai
kewenangan Desa diprioritaskan mendukung pencapaian SDGs Desa :
a. pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya memperluas kemitraan
untuk pembangunan Desa;
b. pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata;
c. penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Desa untuk mewujudkan
Desa tanpa kelaparan;
d. Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan perempuan Desa, Desa damai
berkeadilan, serta mewujudkan kelembagaan Desa dinamis dan budaya Desa
adaptif.
PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2021

Pencegahan stunting di Desa


1. Pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-
Human Development Worker (e-HDW);
2. Pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD);
3. Tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting melalui rumah Desa sehat;
4. Memberikan layanan peningkatan layanan kesehatan, peningkatan gizi dan pengasuhan anak melalui kegiatan :
a) kesehatan ibu dan anak;
b) konseling gizi;
c) air bersih dan sanitasi;
d) perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan
kesehatan dan administrasi kependudukan;
e) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
f) pengasuhan anak di keluarga termasuk pencegahan perkawinan anak; dan
g) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam
dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi.
SOLUSI PENCEGAHAN STUNTING DI DESA HARUS DILAKUKAN SECARA KONVERGEN
Pelaksanaan kegiatan konvergensi pencegahan stunting dilakukan guna memastikan pemenuhan layanan konvergensi
pencegahan stunting di Desa bagi masyarakat miskin dan masyarakat rentan khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) dapat dipenuhi dengan baik, serta meningkatkan peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam memantau
pemenuhan layanan konvergensi stunting di Desa.
Peningkatan Belanja APBDesa (Khususnya Dana Desa)
Dalam Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat Melalui Peningkatan Peran Kader
Pembangunan Manusia (KPM)/Human Development Workers (HDW)

Optimalisasi peran KPM/HDW di Desa untuk identifikasi cakupan 5 Paket


Layanan Pencegahan Stunting bagi sasaran Rumah Tangga 1.000 HPK,
meliputi:
1. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
RENCANA AKSI 2. Layanan Konseling Gizi Terpadu
PERCEPATAN 3. Layanan Air Bersih dan Sanitasi
KONVERGENSI 1 4. Layanan Jaminan Sosial (PKH, NIK, JKN, Akta Lahir, dll)
PENCEGAHAN 5. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
STUNTING 6. Pengasuhan anak di keluarga termasuk pencegahan perkawinan anak
DI DESA 7. Pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk
pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan
makanan yang sehat dan bergizi

Fasilitasi perencanaan pembangunan Desa untuk pencegahan stunting melalui


2 pendekatan partisipatif masyarakat

3 Koordinasi dan implementasi layanan konvergensi pencegahan stunting di Desa

Monitoring laporan konvergensi pencegahan stunting di Desa pada sasaran


4 rumah tangga 1.000 HPK
7
PAKET LAYANAN POKOK
07
“Ada tujuh paket yang menjadi 06
05 PENDAYAGUNAAN
LAHAN
konsentrasinya dalam PEKARANGAN

menyelesaikan stunting di 04 KELUARGA


PENGASUHAN ANAK
Desa” 03 LAYANAN PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI (PAUD)
02
SANITASI DAN AIRBERSIH
01
PERLINDUNGAN SOSIAL

KONSELING GIZI TERPADU

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


No Paket Layanan Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
1 Kesehatan Ibu dan • Pemeriksaan kehamilan (4x) • Asupan gizi seimbang
Anak • Pemberiaan Pil Fe • Pemantauan minum pil Fe.
• Pertolongan persalinan oleh • Menerapkan ASI-Ekslusif.
tenaga kesehatan • Menerapkan MP-ASI
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 x) • Konsumsi garam beryodium
• IMD (Inisiasi menyusui Dini) : • Pencegahan malaria
Colostrum, ASI Eklusif, MP- • Pencegahan kecacingan
ASI.
• Imunisasi lengkap
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria
2 Konseling gizi terpadu • Penanganan KEK • Peningkatan ekonomi
• Penyuluhan gizi dan pengolahan keluarga
makanan • Pemanfaatan pekarangan
• PMBA (Pemberian Makanan rumah/ kebun gizi
Bayi dan Anak) • Promosi PHBS
No Paket Layanan Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif

3 Perlindungan • Menyiapkan form keterangan • Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK


Sosial proses kelahiran • Pemberian Kartu Jaminan Sosial
• BPJS
• Program subsidi keluarga miskin:
• KIS
• KIP
• PKH
• Beras miskin
• dll
4 Sanitasi dan air • Penyuluhan PHBS dan • Penyediaan sarana air minum
bersih Sanitasi • Penyediaan jamban (keluarga/umum)
• Pengolahan limbah keluarga (sampah
dan limbah cair)

5 Layanan PAUD • Kegiatan Bina Keluarga Balita


• Latihan pengasuhan anak (kelas
parenting).
• Menerapkan pola asuh anak.
No Paket Layanan Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
6 Pengasuhan anak di • IMD (Inisiasi menyusui Dini) : • Asupan gizi seimbang
keluarga termasuk Colostrum, ASI Eklusif, MP- • Pemantauan minum pil Fe.
pencegahan ASI. • Menerapkan ASI-Ekslusif.
perkawinan anak • Imunisasi lengkap • Menerapkan MP-ASI
• Pemberian obat cacing dan obat • Konsumsi garam beryodium
malaria • Pencegahan kecacingan
7 Pendayagunaan • Penanganan KEK • Peningkatan ekonomi
lahan pekarangan • Penyuluhan gizi dan pengolahan keluarga
keluarga dan tanah makanan • Pemanfaatan pekarangan
kas Desa untuk • PMBA (Pemberian Makanan rumah/ kebun gizi
pembangunan Bayi dan Anak) • Promosi PHBS
Kandang, Kolam
dan Kebun (3K)
dalam rangka
penyediaan
makanan yang sehat
dan bergizi
BENTUK KEGIATAN
Agar upaya penurunan stunting dapat terintegrasi yang
harus dilakukan di Desa
1. KONSOLIDASI PELAKU PEDULI
 Setiap Desa harus memiliki Kader Pembangunan Manusia (KPM).
 Dibudayakan adanya ruang dialog (forum) rutin bagi setiap pelaku peduli.

2. KETERPADUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA


 Pencegahan stunting harus menjadi prioritas pembangunan yang tertuang
dalam dokumen perencanaan Desa.

3. PEMANTAUAN LAYANAN BAGI SETIAP RUMAH TANGGA SASARAN


 Setiap sasaran rumah tangga 1.000 HPK harus mendapat layanan rutin
Posyandu dan PAUD.
 Pemerintah Desa melaporkan pelaksanaan penurunan stunting terintegrasi
setiap tahun.
PERAN PELAKU
Pihak yang dapat terlibat dalam upaya
penurunan stunting terintegrasi di Desa Pembagian Peran Pelaku

Pemerintah Desa

Kader Desa

Kader Posyandu

Bidan Desa

BPD

Guru PAUD

CAMAT

OPD Teknis

TP PKK

Karang Taruna

Fasilitator
Pendamping
Pokjanal Posyandu

PKG PAUD

LSM, Media,
Akademisi, Swasta
EFEKTIVITAS INTEGRASI

Agar upaya penurunan stunting di Desa


dapat terintegrasi secara efektif
Program/kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah disesuaikan
dengan kebutuhan peningkatan layanan dasar pada lokasi prioritas penurunan
stunting.
Pemerintah Desa dan BPD meningkatkan kualitas layanan dasar bagi setiap sasaran
rumah tangga 1.000 HPK melalui prioritas perencanan pembangunan desa sesuai
kewenangan desa.

Pemerintah Desa dan seluruh Kader Desa memastikan setiap sasaran penurunan
stunting mendapatkan dan mengkonsumsi layanan yang berkualitas.

Camat mengkoordinir konsolidasi dan koordinasi antar fasilitator pendamping program


yang masuk ke Desa.

Setiap keluarga sasaran agar pro-aktif terlibat dalam setiap kegiatan pelayanan di desa.
TARIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai