Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK

MELEMPAR PUZZLE PADA ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 Tahun

OLEH

NELA SAGITHA DEVI


2008056

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEMARANG
2021
PROPOSAL PROGRAM TERAPI BERMAIN

1. TOPIK
Terapi bermain puzzle pada anak

2. TUJUAN UMUM
Seletah dilakukan terapi bermain diharapkan anak dapat melanjutkan
tumbuh kembanganya, mengembangkan aktivitas dan kreatifitas melalui
pengalaman bermain terhadap penyakit yang dialaminyan.

3. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan terapi bermain anak dapat :
1. Setelah mengikuti permainan puzzle anak akan mampu.
2. Menata puzzle sesuai dengan letaknya.
3. Mengembangkan kreatifitas dan daya pikirnya.
4. Mengepresikan rasa senangnya terhadap permainan.
5. Mengempresikan perasaanya dalam permainan puzzle.

4. LANDASAN TEORI
Bermain dapat dijadikan sebagai suatu terapi karena berfokus pada
kebutuhan anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui penggunaan mainan
dalam aktivitas bermain dan dapat digunakan untuk membantu anak mengerti
tentang penyakitnya. Ahli pekembangan anak mengakui bahwa bermain sebagai
strategi koping yang penting bagi anak, hal tersebut merupakan aspek terpenting
dalam kehidupan anak serta merupakan salah satu cara yang paling efektif
menurunkan stress, cemas pada anak dan penting untuk menyejahterakan mental
dan emosional anak. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara melibatkan
penggunaan film, video, atau buku atau permainan.
Menurut teori, manfaat dari terapi bermain puzzle ini dapat menurunkan
tingkat kecemasan, puzzle juga dapat membantu perkembangan psikososial anak,
perkembangan mental dan kreativitas anak serta meningkatkan daya ingat anak
selama menjalani peroses penyembuhan. Hal ini sejalan dengan penelitian
(yusnita 2020) terapi bermain puzzle dimana terdapat penurunan tingkat
kecemasan pada anak usia prasekolah setelah diberikan terapi bermain puzzle.
Anak yang pada mulanya rewel lambat laun mulai tenang dan akhirnya berhenti
menangis saat diajak bermain puzzle. Menurut Kaluas et al, 2015 terapi bermain
puzzle ini membuktikan bahwa terapi ini memiliki pengaruh yang signifikan
untuk menurukan respon kecemasan anak pra sekolah dan sangat efektif
diterapakan apada anak usia 5 tahun.
5. STRUKTUR KEGIATAN
a. Tempat kegiatan
Dirumah pasien
b. Waktu
Pukul 10.00 WIB -selesai
c. Jumlah anggota
Perawat 1
d. Alat dan media
puzzle
e. Pengorganisasian dan deskripsi tugas
- Leader Nela sagitha
Tugas:
 Membuat proposal terapi anak
 Membuka kegiatan terapi bermain
 Memandu jalannya permainan
 Memperkenalkan diri dan Memberikan kesempatan peserta
untuk memperkenalkan diri
- Co-leader: Nela sagitha
Tugas:
 Membantu leader
 Menyampaikan jalannya kegiatan yang belum
disampaikan oleh leader
- Observer: Nela sagitha
Tugas:
 Mengevaluasi perangkat dan kemampuan pasien
- Fasilitator : roudhotul auliyak
Tugas:
 Melakukan kontrak terapi bermain terhadap anak dan
orang tua(waktu dan tempat)
 Memberikan dukungan dan motivasi serta pujian kepada
anak
 Mendampingi anak selama bermain
 Sebagai role model selama kegiatan
f. Setting tempat

Keterangan :

: Perawat

: Klien Dan
Orang Tua

6. PROSES TERAPI BERMAIN


No Waktu Materi Kegiatan Perangkat Kegiatan Anak
Dan Orang Tua
1 5 Menit Pembukaan - Membuka kegiatan - Memperhatikan
dengan mengucapkan - Menjawab
salam. salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
dari terapi bermain.
- Kontrak waktu anak
dan orang tua
2 10 Pelaksanaan - Menjelaskan tata cara - Memperhatikan
Menit pelaksanaan terapi - Antusias dalam
bermain mengenal melakukan
benda kepada anak kegiatan
- Memberikan bermain
kesempatan kepada
anak untuk bertanya
jika belum jelas
- Memberikan puzzle
yang sudah di acak
kepada anak dan
menyuruh anak untuk
menyusun kembali
puzzle sesaui
letaknya.
- Fasilitator
mendampingi anak
dan memberikan
motivasi kepada anak
- Memberikan pujian
terhadap anak yang
mampu melakukan
dan mengikuti
kegiatan berlangsung.
3 5 Menit Penutup - Menghentikan - Menceritakan
permainan anak. - Gembira
- Memberikan motivasi
dan pujian kepada
anak yang telah
mengikuti program
terapi bermain
- Menanyakan perasaan
anak .
- Mengucapkan terima
kasih kepada anak dan
orang tua
- Mengucapkan salam
penutup

7. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
- Proposal sudah disusun
- Media sudah disiapkan
- Kontrak sudah dilakukan
- Tempat sudah dipersiapkan
b. Evaluasi Proses
- Waktu sesuai rencana
- Anak dan orang tua datang tepat waktu ditempat
- Anak dan orang tua mengikuti sesuai kontrak
- Anak aktif dalam kegiatan bermain
c. Evaluasi Hasil
- Anak dapat mengikuti instruktur yang diberikan
- Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menata puzzle
sesuai dengan letaknya.
- Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik.
- Anak merasa senang, orang tua dapat mendampingi anak terapi
bermain sampai selesai.

8. PROGRAM ANTISIPASI MASALAH


a. Masalah
Anak sering melakukan pengalihan pandangan ketika kegiatan
dimulai
b. Antisipasi
Fasilitator melakukan membimbing dan memotivasi anak untuk
mengikuti kegiatan
Semarang,
PRAKTIKAN

()

Anda mungkin juga menyukai