DISUSUN OLEH
LARISSA ELORA
21131156
KELOMPOK D1
DOSEN PEMBIMBING
PROFESI NERS
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR PADA ANAK USIA TODDLER
RUANGAN ANAK DI RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak
bermain tidak hanya sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan
anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya (Soetjiningsih, 2012).
Anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi
orang dewasa yang mudah berteman, kreatif, dan cerdas dibandingkan dengan
mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain. Begitu juga
dirumah sakit bermain harus tetap dilanjutkan untuk mengoptimalkan tumbuh
kembangnya kreatifitas anak dan anak dapat beradaptasi secara lebih efektif
terdadap stress (Soetjiningsih, 2012).
Menurut Ebrahim, G.J. (2010), aktifitas bermain adalah unsur yang
penting untuk perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreatifitas dan
sosial. Dengan bermain di rumah sakit, anak dapat beradaptasi lebih adaptif
terhadap stress akibat hospitalisasi dan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya
selama perawatan berlangsung. Untuk itu aktifitas bermain tidak hanya
diperlukan oleh anak sehat saja, tapi diperlukan juga bagi anak dalam keadaan
sakit dan dirawat (hospitalisasi) sehingga anak dapat mengekspresikan pikiran,
perasaan dan fantasi serta tetap dapat mengembangkan kreatifitas dan
mengurangi nyeri akibat penyakit atau terapi. Dengan demikian terapi bermain
dianggap salah satu alternative mempercepat penyembuhan bagi anak.
Terapi bermain yang dilakukan di rumah sakit mempunyai beberapa
prinsip yaitu, tidak boleh bertentangan dengan terapi yang sedang berjalan,
tidak membutuhkan energy yang banyak, harus mempertimbangkan keamanan
anak, dilakukan pada kelompok umur yang sama, melibatkan orang tua
(Ebrahim, G.J. 2010).
Anak yang dirawat di ruang rawat inap bangsal anak RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada umumnya mengalami stres hospitalisasi karena ketika anak
dirawat inap anak harus menghadapi perubahan-perubahan situasi dan kondisi
yang ada di rumah sakit seperti perubahan ruangan, teman-teman bermain, dan
lain-lain. Oleh karena itu melalui permainan ini diharapkan stres hospitalisasi
yang terjadi pada anak dapat dikurangi dan daya pikir mereka dapat distimulasi,
sehingga kreativitas anak dalam menghasilkan suatu karya juga dapat
ditingkatkan, salah satunya adalah terapi koginitif tebak gambar.
Tebak gambar adalah permainan yang mendorong anak untuk mengenal
objek gambar yang berbeda-beda seperti gambar hewan, buah, dan bangunan.
Dalam permainan tebak gambar kemampuan kognitif yang diharapkan salah
satunya dapat mengasah kecerdasan anak dalam memahami hubungan objek
yang dilihat sehingga imajinasi dan kemampuan berpikirnya tumbuh.
Menurut Chaplin dalam Maryam (2008), kognisi memiliki pengertian
yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang telah mengakibatkan individu
memperoleh pengertian. Kognitif menurut Piaget, perkembangan kognitif tidak
hanya dari hasil kematangan organisme, atau dari pengaruh lingkungan saja,
melainkan interaksi diantara keduanya.
Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengambil
dan melakukan terapi bermain tebak gambar pada anak dalam tahap-tahap
perkembangan usia toddler (1-3 tahun) dengan masalah keperawatan stress
hospitalisasi di ruang rawat inap bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil Padang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti terapi bermain klien mampu mengurangi stres
hospitalisasi yang dialami selama dirawat inap bangsal anak di rumah
sakit dan diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui permainan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi bermain ini diharapkan anak mampu :
a. Gerakan motorik halusnya lebih terarah
b. Berkembang kognitif anak
c. Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang
d. Melatih kerjasama mata dan tangan.
e. Melatih daya imajinasi.
f. Mengembangkan kemampuan social dengan sesama anak yang
mengikuti bermain terapeutik
g. Mengembangkan kemampuan bahasa selama berinteraksi.
h. Mengembangkan kemampuan moral dengan dapat membedakan yang
benar dan salah
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sasaran
Bermain tebak gambar ini ditujukan untuk anak usia toddler yang
mengalami stres hospitalisasi yang dirawat inap di RS. Dr. M. Djamil
Padang dengan kriteria:
a. Usia 1-3 tahun
b. Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Anak yang mengikuti bermain tebak gambar berjumlah 5 orang
2. Media
- Poster gambar
- Spidol
3. Waktu Penyuluhan
Hari/tanggal : Sabtu/9 Oktober 2021
Jam : 13.00-13.20 WIB
Tampat : Ruang bermain di bangsal anak RSPU Dr. M Djamil
Padang
4. Pengorganisasian
a. Moderator : Novia Tri Danda
b. Penyaji : Larissa Elora
c. Observer : Ihza Maidis Susanti
d. Fasilitator :
- Cindy Regina
- Imelda
- Miftahul Mubarok
5. Setting Tempat
Keterangan :
D. URAIAN TUGAS
1. Leader
- Memimpin jalannya terapi bermain
- Menjelaskan peraturan terapi bermain
- Menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi bermain
2. Co Leader
- Membantu leader dan mengingatkan leader
3. Fasilitator
- Memberi motivasi peserta / audiens agar ikut aktif berpartisipasi
4. Observer
- Mengamati jalannya acara dari awal sampai akhir
- Menyimpulkan dan melaporkan hasil evaluasi terapi bermain
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Pokok Kegiatan
No Waktu
kegiatan Penyuluh Audiens
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri, - Mendengarkan
anggota kelompok, dan
pembimbing 3
- Evaluasi validasi menit
- Memberikan - Menjawab
reinforcement (+) - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan
kegiatan terapi - Mendengarkan dan
kognitif : tebak gambar memperhatikan
- Menjelaskan kontrak
waktu dan bahasa - Menyetujui
- Menjelaskan peraturan-
peraturan kegiatan - Menyetujui
dalam kelompok antara
lain : jika klien ingin ke
kamar mandi atau toilet
harus minta ijin kepada
leader, bila ingin
menjawab pertanyaan
klien diminta untuk
mengacungkan tangan
dan diharapkan klien
mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
2. Pelaksanaan - Menjelaskan cara - Mendengarkan dan
bermain memperhatikan
- Mendemonstrasikan - Anak dapat
cara bermain menebak warna
- Mengatur posisi anak 15
yang bermain - Mengatur posisi menit
- Leader dan Co Leader sesuai barisan
memperlihatkan
gambar kepada anak - Mendengarkan dan
- Leader dan Co Leader memperhatikan
menginstruksikan anak
menyebutkan gambar - Anak dapat
yang ada didalam menyebutkan
kertas yang telah warna dalam
diperlihatkan sebuah gambar
- Memberi reinforcement
kepada anak yang bisa
menyebutkan gambar - Memberi tepuk
yang ada didalam tangan
kertas yang telah
diperlihatkan
3. Penutup - Melakukan evaluasi - Memperhatikan
validasi
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan dan 2
dan menutup memperhatikan menit
- Memberikan salam - Menjawab salam
F. EVALUASI
1) Evaluasi struktur
a. Peralatan atau media yang digunakan dalam terapi tersedia sesuai
rencana
b. Semua anggota terapis hadir
c. Peran dan tugas berjalan sesuai rencana
2) Evalusi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat pada hari dan waktu yang telah ditentukan
b. Sebanyak 75% klien aktif berpartisipasi dari awal hingga kagiatan
akhir
c. Sebanyak 75% klien konsentrasi memperhatikan gambar
3) Evaluasi Hasil
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Sebanyak 75% klien yang dipilih, mau menghadiri atau mengikuti
terapi bermain
b. Sebanyak 75% klien dapat menyebutkan gambar yang di perlihatkan
c. Sebanyak 75% anak mengikuti kegiatan sampai selesai
LAMPIRAN MATERI
D. Tujuan Bermain
Tujuan bermain bagi anak untuk membantu melengkapi kebutuhan
bermain sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. Kebutuhan mengacu
pada tahapan tumbuh kembang anak, sedangkan tujuan yang ditetapkan
harus memperhatikan prinsip bermain bagi anak di rumah sakit yaitu:
menekankan pada upaya ekspresi sekaligus relaksasi dan distraksi dari
perasaan takut, cemas, sedih, tegang, dan nyeri.