TEHNIK MENYUSUI
Oleh:
I. IDENTITAS
Pokok bahasan : Tehnik menyusui
Sasaran : Ibu yang menyusui
Waktu : 15 menit
Tempat : Di dalam ruangan Puskesmas Srondol
Hari/tanggal : Sabtu, 03 April 2010
Penyuluh : Dwi Amini
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan ibu dapat melaksanakan tehnik menyusui dengan
baik dan benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang baik dan benar
2. Menjelaskan posisi menyusui yang benar
3. Menjelaskan teknik menyusui yang baik dan benar
4. Tanda-tanda tehnik menyusui yang baik dan benar
IV. Media
1. Alat Peraga
2. Flift chart
3. Leaflet
V. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
VI. Evaluasi
a. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan flift chart/leaflet
b. Standart Proses
a. Membaca buku referensi tentang teknik menyusui yang baik dan benar
b. Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan teknik menyusui yang baik
dan benar
c. Evaluasi hasil
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian teknik menyusui yang bak dan benar
b. Ibu mampu mengetahui tentang posisi ibu menyusui
c. Ibu mampu mengetahui tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
d. Ibu mampu mengetahui tanda tanda teknik menyusui telah baik dan
benar
VII. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran
TEKNIK MENYUSUI
YANG BAIK DAN BENAR
Pendahuluan
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut
bertanggungjawab dalam melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan air susu Ibu
(ASI). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat juga
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti
perawat harus mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk
perilaku masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan penggunaan
ASI pada khususnya.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu
ibu yang cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu ibu yang
bekerja dengan alasan air susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan
ini memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan
anak. Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya
preventif dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang baik dan benar agar bayi
mendapatkan ASI yang maksimal.
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lain, dengan cara :
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
P. Hadi, dkk. 1988. pelatihan paramedis tingkat nasional dalam peningkatan pemanfaatan
ASI dan rawat gabung di rumah sakit, Jakarta: perinasia.
Perinasia. 1994. Teknik menyusui yang benar. Di ambil tanggal 15 juni 2009 from
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/.
S. Ruli, dkk. 1992. Bunga rampe menyusui dan rawat gabung, jakarta: perinasia.